Berdasarkan ketidakkonsistenan data dan fenomena di atas, maka
dilakukan penelitian dengan judul “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Struktur Modal Pada Perusahaan Farmasi Yang Go Public Di Bursa
Efek Indonesia”.
1.2. Perumusan Masalah
1. Apakah Tangibility of Assets, Profitability dan Firm Size mempunyai
pengaruh secara simultan terhadap Struktur Modal pada Perusahaan Farmasi yang Go Publik di Bursa Efek Indonesia ?
2. Manakah dari ketiga variabel yaitu Tangibility of Assets, Profitability
dan Firm Size yang paling dominan berpengaruh terhadap Struktur Modal pada Perusahaan Farmasi yang Go Publik di Bursa Efek
Indonesia ?
1.3. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk memberikan cara yang diharapkan dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan pengambilan keputusan dalam
menentukan bentuk dan besarnya modal yang akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan dana perusahaan. Secara spesifik penelitian ini
bertujuan :
1. Untuk menguji secara empiris apakah Tangibility of Assets, Profitability
dan Firm Size mempunyai pengaruh secara simultan terhadap struktur modal pada Perusahaan Farmasi yang Go Publik di Bursa Efek
Indonesia. 2.
Untuk menguji manakah dari ketiga variabel yaitu Tangibility of Assets, Profitability dan Firm Size yang paling dominan berpengaruh terhadap
struktur modal pada Perusahaan Farmasi yang Go Publik di Bursa Efek Indonesia.
1.4. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi : a.
Bagi Perusahaan Digunakan sebagai informasi atau masukan dalam pengambilan
keputusan tentang struktur modal yang optimal dan dapat meningkatkan rentabilitas modal sendiri.
b. Bagi Universitas
Sebagai tambahan koleksi perpustakaan, bahan referensi dan bahan masukan bagi penelitian selanjutnya yang berhubungan dengan masalah
yang ada.
c. Bagi Peneliti
Untuk menerapkan ilmu yang diperoleh dari bangku perkuliahan ke dalam masalah praktis.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Hasil Penelitian Terdahulu
Penelitian terdahulu yang pernah dilakukan dan mempunyai hubungan dengan struktur modal adalah :
a. Rajan dan Zingales 1994 yang berjudul ”What Do We Know About
Capital Structure? Some Evidance From International Data”. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan pemilihan struktur modal di negara
lain berdasarkan pada faktor-faktor yang sama dengan yang mempengaruhi struktur modal pada perusahaan-perusahaan di Amerika
Serikat. Negara-negara yang diteliti adalah negara-negara G-7 Amerika Serikat, Jepang, Jerman, Prancis, Italia, Inggris dan Kanada.
Faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal yang digunakan dalam penelitian ini adalah Tangibility of Assets, The Market
to Book Ratio, Firm Size dan Profitability. Di Amerika Serikat, Tangibility of Assets dan Firm Size mempunyai hubungan positif
terhadap struktur modal, sedangkan The Market to Book Ratio dan Profitability mempunyai hubungan negatif terhadap struktur modal.
Untuk negara-negara lain, Tangibility of Assets berkorelasi positif untuk semua negara, The Market to Book Ratio berkorelasi
negatif untuk semua negara kecuali Italia, Firm Size berkorelasi positif
10
untuk semua negara, kecuali di Jerman yang berkorelasi negatif, dan Profitability berkorelasi negatif di semua negara kecuali di Jerman.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah secara keseluruhan struktur modal di antara negara-negara G-7 hampir sama, dan faktor-faktor yang
mempengaruhi struktur modal di Amerika Serikat juga berpengaruh terhadap struktur modal di negara-negara G-7 yang lain.
b. Santi 2002 yang berjudul ”Determination of Indonesia Firms Capital
Structure: Panel Data Analisis” Permasalahan:
1. Apakah Tangibility, Growth Opportunity, Size of The Firm, dan
Profitability berpengaruh signifikan terhadap struktur modal. 2.
Apakah terdapat pengaruh yang berbeda pada saat periode krisis ekonomi dan periode sebelum terjadi krisis ekonomi.
3. Apakah klasifikasi industri mempunyai dampak yang signifikan
terhadap Leverage perusahaan. Perusahaan-perusahaan yang diteliti terdiri dari 87 perusahaan
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, dimana diklasifikasikan menjadi industri pertanian, industri kimia, industri lain-lain, industri barang
konsumen, industri transportasi, industri retail. 2.
Tangibility dan Size Firm’s berhubungan positif terhadap semua tipe Ratio Book and Market Value, Growth Opportunity berhubungan
negatif terhadap semuanya kecuali untuk Short Term Debt Ratio in Book Value berhubungan positif, Profitability berhubungan negatif
terhadap semua tipe Ratio Book and Market Value of Long Term Debt Ratio.
3. Koefisien dummy yang mewakilkan keadaan saat krisis ekonomi
berhubungan positif terhadap semua tipe Ratio Book and Market Value kecuali untuk Book and Market Value of Long Term Debt
Ratio berhubungan negatif. Kesimpulan dari penelitian tersebut adalah bahwa perusahaan di
Indonesia menggunakan lebih banyak pinjaman untuk struktur modalnya pada saat krisis ekonomi berupa pinjaman jangka pendek.
c. Kusuma 2005 yang meneliti tentang pengaruh Tangibility of Assets
dan Profitability terhadap struktur modal pada PT. Boma Bisma Indra di Surabaya.
Permasalahan : 1.
Apakah Tangibility of Assets dan Profitability mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap struktur modal PT. Boma Bisma Indra di
Surabaya. 2.
Dari kedua faktor di atas yaitu Tangibility of Assets dan Profitbility manakah yang berpengaruh paling dominan terhadap struktur modal
PT. Boma Bisma Indra di Surabaya. Kesimpulan dari penelitian tersebut adalah bahwa Tangibility of
Assets dan Profitability mempengaruhi secara signifikan struktur modal PT. Boma Bisma Indra baik secara simultan atau sendiri-sendiri tidak
terbukti.
1. Penyebab utama Profitability tidak berpengaruh secara signifikan
terhadap struktur modal pada PT. Boma Bisma adalah meskipun perusahaan merugi, total hutang perusahaan tetap menurun, dan hal
ini terjadi bukan disebabkan karena pelunasan hutang usaha dan hutang bank, tetapi karena penurunan Transitoris Passiva, dan
ketika perusahan dapat meningkatkan labanya, hutang perusahaan juga semakin meningkat, hal ini disebabkan karena perusahaan
memerlukan dana yang lebih besar lagi untuk program lay-off karyawan.
2. Penyebab utama Tangibility of Assets tidak berpengaruh secara
signifikan terhadap struktur modal PT. Boma Bisma Indra adalah meskipun aktiva perusahaan terus menurun, perusahaan masih dapat
meningkatkan hutangnya. Hal ini disebabkan karena hutang-hutang yang digunakan untuk modal kerja, jaminan bukan aktiva tetap,
melainkan adalah tagihan-tagihan proyek yang modal kerjanya berasal dari hutang-hutang tersebut. Kemudian ketika perusahaan
membutuhkan dana untuk biaya operasional dan biaya lay-off karyawan, perusahaan tetap mendapatkan hutang tersebut dari
pemerintah, meskipun neraca perusahaan tidak layak untuk mendapatkan hutang tersebut berasal dari pemerintah dalam hal ini
PT. BPIS dan PT. Krakatau Steel. Penelitian yang peneliti lakukan ini tergolong dalam penelitian
replikasi, dikarenakan penelitian ini meneruskan dari penelitian
sebelumnya yang dilakukan oleh Kusuma 2005, dimana terdapat suatu perbedaan yang terletak pada subjek penelitian dan penambahan variabel
Firm Size. Subyek penelitian dahulu dilakukan pada PT. Boma Bisma Indra sedangkan subyek penelitian sekarang dilakukan pada Perusahaan
Farmasi yang go public di Bursa Efek Indonesia. Dengan demikian penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah hasil penelitian ini
sependapat dengan penelitian sebelumnya diatas.
2.2. Landasan Teori