Variabel Penelitian 1. Klasifikasi Variabel Pertumbuhan Ekonomi Y Tax Effort X Metode Pengumpulan Data

4.3. Variabel Penelitian 4.3.1. Klasifikasi Variabel

a. Pertumbuhan Ekonomi Y

Pertumbuhan Ekonomi merupakan indikator pertumbuhan barang dan jasa suatu daerah yang diukur dari total 9 sektor yang ada didalam Product Domestik Regional Bruto PDRB. Pertumbuhan ekonomi yaitu pertumbuhan PDRB diukur berdasarkan PDRB periode APBD dibagi dengan PDRB periode APBD tahun sebelumnya berdasarkan harga berlaku. Todaro, 2002 PPDRB t = PDRBt- PDRBt-1PDRBt-1 x 100 Keterangan: PPDRB t = Pertumbuhan Ekonomi periode t PDRBt = PDRB periode t PDRBt-1 = PDRB periode t-1

b. Tax Effort X

1 Tax Effort merupakan realisasi penerimaan dibandingkan dengan anggaran nilai potensi pendapatan daerah yang dihasilkan dari pajak daerah. Tax Effort diukur berdasarkan realisasi penerimaan dibandingkan dengan nilai potensi pendapatan. Upaya pajak yang tinggi mencerminkan tingkat Tax Effort yang lebih besar, hal ini berarti bahwa permintaan untuk jasa tertentu melebihi sumber atau pendapatan yang ada. Menurut Sukanto 1999, upaya pajak Tax Effort dapat dirumuskan: Universitas Sumatera Utara Upaya Pajak Tax Effort = Realisasi penerimaan Pajak Daerah AnggaranPotensi Pendapatan Pajak Daerah b. Pertumbuhan Belanja Modal X 2 Pertumbuhan belanja modal merupakan pertumbuhan jumlah anggaran pengeluaran baik langsung maupun tidak langsung terkait dan berhubungan dengan program atau kegiatan. Pertumbuhan belanja modal diukur berdasarkan belanja modal periode APBD dibagi dengan belanja modal periode APBD sebelumnya. Andayani, 2004 PBMt = BMt-BMt-1BMt-1 x 100 Keterangan: PBMt = Pertumbuhan Belanja Modal periode t BMt = Belanja Modal periode t BM t-1 = Belanja Modal periode t-1

c. Pertumbuhan Pendapatan Asli Daerah X3

Pertumbuhan pendapatan asli daerah merupakan pertumbuhan jumlah realisasi penerimaan daerah yang bersumber dari hasil pajak daerah, retribusi daerah, hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan dan lain-lain penerimaan PAD yang sah. Pertumbuhan PAD diukur berdasarkan pendapatan asli daerah periode APBD dibagi dengan Pendapatan Asli Daerah periode APBD sebelumnya. Andayani, 2004 PPAD t = PADt-PADt-1PADt-1 x 100 Universitas Sumatera Utara Keterangan: PPAD t = Pertumbuhan Pendapatan Daerah periode t PAD t = Pendapatan Asli Daerah periode t PAD t-1 = Pendapatan Asli Daerah periode t-1

4.3.2. Definisi Operasional

Pertumbuhan ekonomi yang dihitung dengan Produk Domestik Bruto PDB merupakan salah satu indikator makro ekonomi yang pada umumnya digunakan untuk mengukur kinerja ekonomi di suatu negara. Sedangkan untuk tingkat wilayah, Propinsi maupun KabupatenKota, digunakan Produk Domestik Regional Bruto PDRB. Secara teori dapat dijelaskan bahwa PDRB merupakan bagian dari PDB, sehingga dengan demikian perubahan yang terjadi di tingkat regional akan berpengaruh terhadap PDB atau sebaliknya. PDRB dapat menggambarkan kemampuan suatu Daerah mengelola sumber daya alam yang dimilikinya. Oleh karena itu besaran PDRB yang dihasilkan oleh masing-masing Propinsi sangat bergantung kepada potensi sumber daya alam dan faktor produksi Daerah tersebut. Adanya keterbatasan dalam penyediaan faktor-faktor tersebut menyebabkan besaran PDRB bervariasi antar Daerah. Dalam perekonomian suatu negara, masing-masing sektor tergantung pada sektor yang lain, satu dengan yang lain saling memerlukan baik dalam tenaga, bahan mentah maupun hasil akhirnya. Sektor industri memerlukan bahan mentah dari sektor pertanian dan pertambangan, hasil sektor industri dibutuhkan oleh sektor pertanian dan jasa-jasa. Universitas Sumatera Utara Untuk menghasilkan suatu barang atau jasa diperlukan barang lain yang disebut faktor produksi. Total nilai barang dan jasa yang diproduksi di wilayah regional tertentu dalam waktu tertentu satu tahun dihitung sebagai Produk Domestik Regional Bruto PDRB. Tax Effort diukur berdasarkan realisasi penerimaan dibandingkan dengan nilai potensi pendapatan. Upaya pajak yang tinggi mencerminkan tingkat Tax Effort yang lebih besar, hal ini berarti bahwa permintaan untuk jasa tertentu melebihi sumber atau pendapatan yang ada. Pertumbuhan belanja modal diukur berdasarkan belanja modal periode APBD dibagi dengan belanja modal periode APBD sebelumnya. Pertumbuhan jumlah anggaran pengeluaran baik langsung maupun tidak langsung terkait dan berhubungan dengan program atau kegiatan. Pertumbuhan pendapatan asli daerah diukur berdasarkan pendapatan asli daerah periode APBD dibagi dengan Pendapatan Asli Daerah periode APBD sebelumnya. Pertumbuhan jumlah realisasi penerimaan daerah yang bersumber dari hasil pajak daerah, retribusi daerah, hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan dan lail-lain penerimaan PAD yang sah. Untuk menjelaskan variabel-variabel yang sudah diidentifikasi, maka operasioanal variabel terdapat pada Tabel 4.2 sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara Tabel 4.2 : Operasionalisasi Variabel Nama Variabel Definisi Indkator Kriteria Ukuran Skala Pertumbu han Ekonomi Y Ppertumbuhan ekonomi suatu daerah yang diukur dari pertumbuhan total 9 sektor yang ada pada PDRB. PPDRB t = PDRBt-PDRBt-1 PDRBt-1 X 100 Jumlah PDRB Harga Berlaku di Sumut tahun 2005- 2009 Milyar Rasio Tax Effort X1 Realisasi penerimaan dibandingkan dengan anggaran nilai TE= Realisasi penerimaan PD Potensi Pendapatan PD potensi pendapatan daerah yang dihasilkan dari pajak daerah. Realisasi PADPotens i PAD tahun 2004-2008 Rasio Pertumbu han Belanja ModalPe mbanguna n X2 Pertumbuhan jumlah anggaran pengeluaran baik langsung maupun tidak langsung terkait dan berhubungan dengan program atau kegiatan. PBMt = BMt–BMt- 1BMt-1 X 100 Realisasi Belanja ModalPem bangunan tahun 2004- 2008 Rasio Pertumbu han Pendapata n Asli Daerah X3 Pertumbuhan jumlah realisasi penerimaan daerah yang bersumber dari hasil pajak daerah, retribusi daerah, hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan dan lail-lain penerimaan PAD yang sah PPAD t = PADt- PADt- 1PADt-1 X 100 Realisasi PAD tahun 2004-2008 Rasio

4.4. Metode Pengumpulan Data

Penelitian ini menggunakan data sekunder yang berupa data realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah APBD Kabupaten dan kota di Universitas Sumatera Utara Sumatera Utara. Data diperoleh dari buku APBD Sumatera Utara dan dari situs Departemen Dalam Negeri serta bersumber dari BPS Sumatera Utara. Periode APBD yang menjadi pengamatan penelitian adalah periode 2004 sampai dengan 2009.

4.5. Model dan Teknis Analisis Data