3. Berorientasi ke masa depan. 4. Berpedoman kepada kepentingan umum.
5. Jelas dan tepat serta transparan. 6. Dirumuskan secara tertulis.
1.5.2. Organisasi
Organisasi sebagai suatu aktivitas atau sebagai suatu proses yang menentukan hubungan antara orang, pekerjaan dan sumber-sumber. Pimpinan
bertanggung-jawab mempersiapkan semua komponen tersebut untuk mencapai hasil yang diharapkan secara efisien. Istilah organisasi sering juga dipakai di
bidang bisnis dan pemerintah misalnya teori organisasi dan bagan atau struktur organisasi. Tujuan organisasi, pada dasarnya adalah memberikan tugas yang
terpisah dan berbeda kepada masing-masing orang dan menjamin tugas-tugas tersebut terkoordinir menurut suatu cara yang dapat mencapai tujuan organisasi.
Organisasi itu sendiri bukanlah suatu tujuan tetapi merupakan alat untuk mencapai tujuan.
Gibson, 1994 mendefinisikan organisasi sebagai: “Kesatuan yang memungkinkan masyarakat mencapai suatu tujuan yang tidak dapat dicapai
individu secara perorangan”. Kemudian pendapat Harold 1989 tentang organisasi adalah sebagai berikut : Organisasi adalah pengelompokan kegiatan-
kegiatan yang perlu untuk mencapai tujuan, penugasan masing-masing kelompok kepada seorang manajer dengan wewenang yang perlu untuk mengawasinya, dan
Universitas Sumatera Utara
pengadaan koordinasi horizontal dan vertikal dalam struktur perusahaan. Dari pengertian yang diberikan oleh Harold di atas, pengorganisasian adalah
merupakan pembinaan dari pada hubungan wewenang untuk mencapai adanya “koordinasi” yang terstruktur, baik secara vertikal maupun secara horizontal, di
antara posisi-posisi yang diserahi tugas-tugas tertentu untuk pencapaian tujuan organisasi.
1.5.3. Pelayanan
Tujuan akhir dari seluruh penyelenggaraan pelayanan yang dilakukan oleh perusahaan atau instansi pemerintah adalah untuk memberikan pelayanan
yang dibutuhkan oleh masyarakat. Hal ini tidak terlepas dari adanya kontrak sosial atas pembentukan sebuah negarapemerintahan, bahwa negara dibentuk
karena adanya kehendak masyarakat agar pemerintah dapat menyelenggarakan memenuhi kebutuhan masyarakat pelayanan yang tidak dapat dipenuhinya
sendiri. Menurut Moenir 2002, pengertian pelayanan adalah: “Kegiatan yang
dilakukan seseorang atau sekelompok orang dengan landasan faktor material melalui sistem, prosedur dan metode tertentu dalam rangka usaha memenuhi
kepentingan orang lain sesuai dengan haknya. Pelayanan adalah proses pemenuhan kebutuhan melalui aktivitas orang lain yang langsung, inilah yang
dinamakan pelayanan”. Sejalan dengan pendapat di atas, Lovelock Hutagalung, 2007 menyebutkan bahwa: ‘Pelayanan adalah suatu usaha yang dilakukan oleh
manusia untuk manusia dalam rangka memberi kebutuhan-kebutuhan serta tujuan-tujuan sehingga membuat jadi puas’.
Universitas Sumatera Utara
Selanjutnya, Trilestari 2006 menyatakan bahwa: “Pelayanan adalah aktivitasmanfaat yang ditawarkan oleh organisasi atau perorangan kepada
konsumen atau dalam bisnis sering disebut customer yang dilayani yang bersifat tidak terwujud dan tidak dapat dimiliki”.
Berdasarkan beberapa pengertian di atas, dapat dikatakan bahwa pelayanan merupakan upaya pemenuhan kebutuhan oleh seseorang atau
organisasi kepada orang atau organisasi lain sehingga pihak yang dilayani memperoleh kepuasan atas pelayanan yang diterima baik secara fisik maupun
non fisik.
1.5.4. Keselamatan Lingkungan Pelayaran