Hasil Diterminasi Uji Signifikansi Hipotesis Pembahasan Hasil Penelitian

b. Hasil Diterminasi

Untuk mengetahui seberapa besar kontribusi variabel X total kepada Y total diuji dengan Uji Determinasi R-square R 2 Tabel , seperti pada tabel berikut : 34 Model Summary Model R R. Square Adjusted R Square Std Error of The Estimate 1 ,715 ,511 a ,507 4,2798 Dari tabel di atas diketahui bahwa terdapat Koefisien Determinasi atau R Square dengan nilai 0,5111. Dengan demikian Koefisien Determinasi R 2 = 51,10, artinya adalah kontribusi Kebijakan Pemerintah dan Pelayanan Kepelabuhan secara bersama-sama menciptakan Keselamatan Lingkungan Pelayaran sebesar 51,10. Sedangkan R sis

c. Uji Signifikansi Hipotesis

atau 48,90 dipengaruhi oleh faktor- faktor lain yang tidak diteliti. Untuk mendapatkan Uji signifikan hipotesis dilakukan dengan Uji-F test dengan taraf signifikansi 5 dan n 32 dengan bantuan SPSS, diperoleh hasil Uji- F signifikansi adalah sebagai berikut : Tabel 35 Anova b Model Jumlah dari Squares df Mean Square F Sig. 1. Kemunduran Yang bersifat sisa Total 2413,948 2307,927 4721,875 1 126 127 2413,948 18,317 131,788 ,0000 c. Variabel yang mempengaruhi Y d. Variabel yang dipengaruhi X a Universitas Sumatera Utara Berdasarkan tabel 35 di atas dapat diketahui bahwa hasil F hitung = 131,788 sedangkan F tabel = 3,07. Jika F hitung F tabel

4.6. Pembahasan Hasil Penelitian

, maka hipotesis diterima. Hasil yang diperoleh adalah 131,788 3,07. Dengan demikian hipotesis dalam penelitian ini terdapat kontribusi yang berarti Kebijakan Pemerintah dan Pelayanan Kepelabuhan secara bersama-sama dengan Keselamatan Lingkungan Pelayaran Di Terminal Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta. Temuan yang diperoleh berdasarkan rangkaian analisis data menunjukkan bahwa kontribusi Kebijakan Pemerintah sebesar 34,60 dan kontribusi Pelayanan Kepelabuhan sebesar 48,60. Adapun kontribusi kedua variabel bebas X1 dan X2 secara bersama-sama terhadap Keselamatan Lingkungan Pelayaran pada Pelabuhan Terminal Tanjung Priok Jakarta sebesar 51,10. Hal ini menunjukkan bahwa Kebijakan Pemerintah dan Pelayanan Kepelabuhan secara prediktif hanya memberikan kontribusi 51,10 sedangkan sisanya sebesarnya 48,90 dapat dijelaskan oleh faktor lain yang diperkirakan ikut menentukan kontribusinya terhadap Keselamatan Lingkungan Pelayaran Di Terminal Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta. Sesuai dengan konsep operasional yang dirancang apabila peranan komunikasi tinggi, maka dianggap peranan komunikasi adalah mendukung dan bukan bertahan. Peranan Kebijakan Pemerintah adalah tinggi, persentase 57,20 keseluruhan responden menyatakan setuju. Sesuai dengan konsep operasional Universitas Sumatera Utara yang dirancang apabila peranan Kebijakan Pemerintah tinggi, maka dianggap mendukung dan bukan bertahan. Faktor kepemimpinan, tanggung jawab dan komitmen kerja mungkin menjadi motivasi bagi Pegawai Pelayaran Pelabuhan Terminal Tanjung Priok Jakarta untuk menciptakan Keselamatan Lingkungan Pelayaran. Menurut pengamatan yang dilakukan Kebijakan Pemerintah yang dilaksanakan adalah koordinasi dalam menerima, mendisposisi, mendistribusikan instruksi yang membutuhkan implementasi bentuk kebijakan. Hubungan peranan Kebijakan Pemerintah dengan menciptakan Pelayanan Kepelabuhan keseluruhan juga memiliki hubungan yang berarti atau r = 0,697. Hubungan yang berarti dalam penelitian ini juga bersifat positif. Hubungan positif artinya semakin baik peranan Kebijakan Pemerintah, maka semakin tercipta pula Pelayanan Pelayaran Di Terminal Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta. Seorang pemimpin yang mempunyai tanggung jawab dan komitmen kerja menjadi motivasi dalam menciptakan Kebijakan Pemerintah dan Pelayanan Kepelabuhan untuk menciptakan Keselamatan Lingkungan Pelayaran Di Terminal Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta. Sesuai dengan hasil perhitungan koefisien determinasi sebesar 34,60. Kontribusi Pelayanan Kepelabuhan sehingga tercipta Keselamatan Lingkungan Pelayaran di Pelabuhan Terminal Tanjung Priok Jakarta keseluruhan juga memiliki kontribusi yang berarti atau r = 0,846 atau 84,60. Kontribusi yang berarti dalam penelitian ini juga bersifat positif. Hubungan positif artinya Universitas Sumatera Utara semakin baik Pelayanan Kepelabuhan, maka semakin tercipta Keselamatan Lingkungan Pelayaran Di Terminal Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta. Berdasarkan hasil koefesien determinasi ternyata kontribusi Kebijakan Pemerintah Pelabuhan Pelayaran Di Terminal Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta hanya memiliki nilai sebesar 51,40. Berarti masih ada tersisa kontribusi faktor lainnya sebesar 48,60. Menurut pengamatan penulis faktor-faktor lain yang dapat menciptakan Keselamatan Lingkungan Pelayaran adalah : a. Interaksi Sosial Interaksi sosial pegawai Pelabuhan Pelayaran Di Terminal Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta tidak selamanya disebabkan karena adanya hubungan kerja yang kaku. Kadan kala interaksi dapat pula tercipta karena adanya hubungan perkawanan dan kebutuhan sosial antara pegawai Pelabuhan Pelayaran Di Terminal Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta sebagai individu dan makluk sosial. Dengan pertimbangan ini beberapa pegawai Pelabuhan Pelayaran Di Terminal Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta, walaupun merasa peranan Kebijakan Pemerintah yang tecipta dirasakan kurang mengena, akan tetapi karena didorong naluri berinteraksi secara manusiawi dapat termotivasi untuk berkeja sama dalam melaksanakan tugas-tugas dalam pekerjaan. b. Kebutuhan dan tanggung jawab pekerjaan Komitmen dan tanggung jawab dalam melaksanakan pekerjaan sering sekali menjadi pendorong Pelayanan Kepelabuhan. Komitmen ini disebabkan karena sifat birokrasi sebenarnya ada domain impersonal, artinya interaksi antar Pegawai Pelabuhan Pelayaran Di Terminal Pelabuhan Tanjung Priok Universitas Sumatera Utara Jakarta didasarkan oleh paraturan dan prosedur yang sudah kaku untuk dikerjakan oleh seluruh pegawai Pelabuhan Pelayaran Di Terminal Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta. Dalam konteks ini faktor peranan Kebijakan Pemerintah menjadi cenderung diabaikan. c. Kepemimpinan Kepemimpinan juga menjadi faktor dominan dalam menciptakan kinerja pegawai Pelabuhan Pelayaran Di Terminal Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta. Walaupun seperti diketahui faktor kepemimpinan terdiri dari dimensi Pelayanan Kepelabuhan. Oleh karena itu terkadang pergantian kepemimpinan merubah Kebijakan Pemerintah Pelabuhan Pelayaran Di Terminal Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta.

4.7. Keterbatasan Penelitian