Hasil Penelitian ANALISA DATA

BAB IV ANALISA DATA

Pada bab ini akan diuraikan mengenai keseluruhan hasil penelitian. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif. Pembahasan akan dimulai dengan memberikan gambaran uraian komunikasi atasan bawahan karyawan Hotel X.

A. Hasil Penelitian

Tujuan utama penelitian ini adalah untuk melihat gambaran umum mengenai komunikasi atasan bawahan pada karyawan Hotel X. Berdasarkan hal itulah, maka peneliti menggunakan skala komunikasi atasan bawahan yang terdiri dari 8 dimensi. Penelitian ini menggolongkan komunikasi atasan bawahan menjadi 3 tipe yaitu komunikasi atasan bawahan tinggi, sedang dan rendah. Pemisahan kategori tinggi, sedang dan rendah rumusan yang digunakan tertera pada tabel 4.1 berikut ini: Tabel 4.1. Pengkategorisasian komunikasi atasan bawahan karyawan Hotel X. X≥µ+1,0σ Tinggi µ- 1,0σ≤Xµ+1,0σ Sedang Xµ- 1,0σ Rendah Sebelum melakukan kategorisasi, asumsi bahwa skor subjek pada kelompoknya merupakan estimasi terhadap skor subjek dalam populasi dan bahwa skor subjek dalam populasinya terdistribusi secara normal harus terpenuhi. Untuk itu, dilakukan uji normalitas Kolmogorov-Smirnov untuk mengetahui apakah data telah terdistribusi normal. Haasil uji normalitas dalam penelitian ini tertera pada tabel 4.2 berikut: Universitas Sumatera Utara Tabel 4.2. Uji normalitas komunikasi atasan bawahan pada karyawan Hotel X Komunikasi atasan bawahan karyawan Hotel X Kolmogorov-Smirnov Z ,948 Signifikansi p ,330 Berdasarkan tabel 4.1, diperoleh nilai z sebesar 0.948 dan nilai signifikansi p sebesar 0.330. oleh karena nilai p0,05, dengan demikian data penelitian terdistribusi normal sehingga dapat dilakukan kategorisasi. A.1. Gambaran umum komunikasi atasan bawahan karyawan Hotel X. Jumlah aitem yang digunakan untuk mengungkap komunikasi atasan bawahan pda karyawan Hotel X sebanyak 24 aitem. Hasil perhitungan mean empirik dan mean hipotetik disajikan pada tabel 4.3 berikut ini: Tabel 4.3. Skor empirik dan hipotetik komunikasi atasan bawahan pada karyawan Hotel X Variabel Empirik Hipotetik Komunikasi atasan bawahan Min Maks Mean SD Min Maks Mean SD 40 91 60.8 11.2 24 120 72 16 Pengelompokan akan dilakukan berdasarkan pada pengkategorisasian subjek berdasarkan kategorisasi hipotetik skor komunikasi atasan bawahan sebagaimana tertera pada tabel 4.4 berikut ini: Tabel 4.4 Kriteria kategorisasi komunikasi atasan bawahan pada karyawan Hotel X. Variabel Kriteria kategorisasi Kategori N Persentase Komunikasi atasan bawahan pada karyawan Hotel X X≥ 88 Tinggi 2 2.9 56 ≤X 88 Sedang 44 64.7 X 56 Rendah 22 32.4 Total 68 100 Universitas Sumatera Utara Berdasarkan tabel 4.4 dapat dilihat bahwa dari 68 subjek penelitian, 22 subjek 32.4 memiliki skor komunikasi atasan bawahan rendah, 44 subjek 64.7 memiliki skor komunikasi atasan bawahan sedang, dan 3 subjek 2.9 memiliki skor komunikasi atasan bawahan tinggi. Secara umum, subjek penelitian memiliki skor komunikasi atasan bawahan sedang. A.2. Gambaran komunikasi atasan bawahan pada karyawan Hotel X berdasarkan dimensi komunikasi atasan bawahan a. Gambaran skor komunikasi atasan bawahan pada karyawan Hotel X dimensi Intensi Dimensi intensi dalam skala komunikasi atasan bawahan terdiri dari 3 aitem dengan rentang nilai 3-15. Hasil perhitungan mean empirik dan mean hipotetik disajikan pada tebel 4.5 berikut: Tabel 4.5. Skor empirik dan skor hipotetik komunikasi atasan bawahan dimensi intensi pada karyawan Hotel X Variabel Empirik Hipotetik Komunikasi atasan bawahan dimensi Intensi Min Maks Mean SD Min Maks Mean SD 5 12 8.3 1.8 3 15 9 2 Pengelompokan akan dilakukan berdasarkan pada pengkategorisasian subjek berdasarkan kategorisasi hipotetik skor komunikasi atasan bawahan dimensi intensi sebagaimana tertera pada tabel 4.6 berikut ini: Tabel 4.6. Kriteria kategorisasi komunikasi atasan bawahan dimensi Intensi pada karyawan Hotel X Variabel Kriteria kategorisasi Kategori N Persentase Dimensi Intensi X≥ 11 Tinggi 9 13 7 ≤X 11 Sedang 36 53 X 7 Rendah 23 34 Total 68 100 Universitas Sumatera Utara Berdasarkan tabel 4.6 dapat dilihat bahwa dari 68 subjek penelitian, 23 subjek 34 memiliki skor komunikasi atasan bawahan dimensi intensi rendah, 36 subjek 53 memiliki skor komunikasi atasan bawahan dimensi intensi sedang, dan 9 subjek 13 memiliki skor komunikasi atasan bawahan dimensi intensi tinggi. Secara umum, subjek penelitian memiliki skor komunikasi atasan bawahan dimensi intensi sedang. b. Gambaran skor komunikasi atasan bawahan pada karyawan Hotel X dimensi kekhususan Dimensi kekhususan dalam skala komunikasi atasan bawahan terdiri dari 3 aitem dengan rentang nilai 3-15. Hasil perhitungan mean empirik dan mean hipotetik disajikan pada tebel 4.7 berikut: Tabel 4.7. Skor empirik dan skor hipotetik komunikasi atasan bawahan dimensi kekhususan pada karyawan Hotel X Variabel Empirik Hipotetik Komunikasi atasan bawahan dimensi Kekhususan Min Maks Mean SD Min Maks Mean SD 3 12 7.5 2.02 3 15 9 2 Pengelompokan akan dilakukan berdasarkan pada pengkategorisasian subjek berdasarkan kategorisasi hipotetik skor komunikasi atasan bawahan dimensi kekhususan sebagaimana tertera pada tabel 4.8 berikut ini: Tabel 4.8. Kriteria kategorisasi komunikasi atasan bawahan dimensi kekhususan pada karyawan Hotel X Variabel Kriteria kategorisasi Kategori N Persentase Dimensi kekhususan X≥ 11 Tinggi 4 6 7 ≤X 11 Sedang 43 63.2 X 7 Rendah 21 30.8 Total 68 100 Berdasarkan tabel 4.8 dapat dilihat bahwa dari 68 subjek penelitian, 21 subjek 30.8 memiliki skor komunikasi atasan bawahan dimensi kekhususan rendah, 43 subjek Universitas Sumatera Utara 63.2 memiliki skor komunikasi atasan bawahan dimensi kekhususan sedang, dan 4 subjek 6 memiliki skor komunikasi atasan bawahan dimensi kekhususan tinggi. Secara umum, subjek penelitian memiliki skor komunikasi atasan bawahan dimensi kekhususan rendah. c. Gambaran skor komunikasi atasan bawahan pada karyawan Hotel X dimensi deskriptif Dimensi deskriptif dalam skala komunikasi atasan bawahan terdiri dari 3 aitem dengan rentang nilai 3-15. Hasil perhitungan mean empirik dan mean hipotetik disajikan pada tebel 4.9 berikut: Tabel 4.9. Skor empirik dan skor hipotetik komunikasi atasan bawahan dimensi deskriptif pada karyawan Hotel X Variabel Empirik Hipotetik Komunikasi atasan bawahan dimensi deskriptif Min Maks Mean SD Min Maks Mean SD 4 11 7.6 1.81 3 15 9 2 Pengelompokan akan dilakukan berdasarkan pada pengkategorisasian subjek berdasarkan kategorisasi hipotetik skor komunikasi atasan bawahan dimensi deskriptif sebagaimana tertera pada tabel 4.10 berikut ini: Tabel 4.10. Kriteria kategorisasi komunikasi atasan bawahan pada karyawan Hotel X dimensi deskriptif Variabel Kriteria kategorisasi Kategori N Persentase Dimensi deskriptif X≥ 11 Tinggi 8 11.7 7 ≤X 11 Sedang 21 30.8 X 7 Rendah 39 57.5 Total 68 100 Berdasarkan tabel 4.10 dapat dilihat bahwa dari 68 subjek penelitian, 39 subjek 57.5 memiliki skor komunikasi atasan bawahan dimensi deskriptif rendah, 21 subjek 30.8 memiliki skor komunikasi atasan bawahan dimensi deskriptif sedang, dan 8 Universitas Sumatera Utara subjek 11.7 memiliki skor komunikasi atasan bawahan dimensi deskriptif tinggi. Secara umum, subjek penelitian memiliki skor komunikasi atasan bawahan dimensi deskriptif rendah. d. Gambaran skor komunikasi atasan bawahan pada karyawan Hotel X dimensi kemanfaatan Dimensi kemanfaatan dalam skala komunikasi atasan bawahan terdiri dari 3 aitem dengan rentang nilai 3-15. Hasil perhitungan mean empirik dan mean hipotetik disajikan pada tebel 4.11 berikut: Tabel 4.11. Skor empirik dan skor hipotetik komunikasi atasan bawahan dimensi kemanfaatan pada karyawan Hotel X Variabel Empirik Hipotetik Komunikasi atasan bawahan dimensi kemanfaatan Min Maks Mean SD Min Maks Mean SD 5 11 7.6 1.58 3 15 9 2 Pengelompokan akan dilakukan berdasarkan pada pengkategorisasian subjek berdasarkan kategorisasi hipotetik skor komunikasi atasan bawahan dimensi kemanfaatan sebagaimana tertera pada tabel 4.12 berikut ini: Tabel 4.12. Kriteria kategorisasi komunikasi atasan bawahan dimensi kemanfaatan pada karyawan Hotel X Variabel Kriteria kategorisasi Kategori N Persentase Dimensi kemanfaatan X≥ 11 Tinggi 3 4.4 7 ≤X 11 Sedang 37 54.4 X 7 Rendah 28 41.2 Total 68 100 Berdasarkan tabel 4.12 dapat dilihat bahwa dari 68 subjek penelitian, 28 subjek 41.2 memiliki skor komunikasi atasan bawahan dimensi kemanfaatan rendah, 37 subjek 54.4 memiliki skor komunikasi atasan bawahan dimensi kemanfaatan sedang, dan 3 subjek 4.4 memiliki skor komunikasi atasan bawahan dimensi kemanfaatan tinggi. Universitas Sumatera Utara Secara umum, subjek penelitian memiliki skor komunikasi atasan bawahan dimensi kemanfaatan sedang. e. Gambaran skor komunikasi atasan bawahan pada karyawan Hotel X dimensi tepat waktu Dimensi tepat waktu dalam skala komunikasi atasan bawahan terdiri dari 3 aitem dengan rentang nilai 3-15. Hasil perhitungan mean empirik dan mean hipotetik disajikan pada tebel 4.13 berikut: Tabel 4.13. Skor empirik dan skor hipotetik komunikasi atasan bawahan dimensi tepat waktu pada karyawan Hotel X Variabel Empirik Hipotetik Komunikasi atasan bawahan dimensi tepat waktu Min Maks Mean SD Min Maks Mean SD 5 12 7.6 1.70 3 15 9 2 Pengelompokan akan dilakukan berdasarkan pada pengkategorisasian subjek berdasarkan kategorisasi hipotetik skor komunikasi atasan bawahan dimensi tepat waktu sebagaimana tertera pada tabel 4.14 berikut ini: Tabel 4.14. Kriteria kategorisasi komunikasi atasan bawahan dimensi tepat waktu pada karyawan Hotel X Variabel Kriteria kategorisasi Kategori N Persentase Dimensi tepat waktu X≥ 11 Tinggi 5 7.3 7 ≤X 11 Sedang 42 61.7 X 7 Rendah 21 30.8 Total 68 100 Berdasarkan tabel 4.14 dapat dilihat bahwa dari 68 subjek penelitian, 21 subjek 30.8 memiliki skor komunikasi atasan bawahan dimensi tepat waktu rendah, 42 subjek 61.7 memiliki skor komunikasi atasan bawahan dimensi tepat waktu sedang, dan 5 subjek 7.3 memiliki skor komunikasi atasan bawahan dimensi tepat waktu tinggi. Universitas Sumatera Utara Secara umum, subjek penelitian memiliki skor komunikasi atasan bawahan dimensi tepat waktu sedang. f. Gambaran skor komunikasi atasan bawahan pada karyawan Hotel X dimensi kesiapan Dimensi kesiapan dalam skala komunikasi atasan bawahan terdiri dari 3 aitem dengan rentang nilai 3-15. Hasil perhitungan mean empirik dan mean hipotetik disajikan pada tebel 4.15 berikut: Tabel 4.15. Skor empirik dan skor hipotetik komunikasi atasan bawahan dimensi kesiapan pada karyawan Hotel X Variabel Empirik Hipotetik Komunikasi atasan bawahan dimensi kesiapan Min Maks Mean SD Min Maks Mean SD 4 12 7.4 1.87 3 15 9 2 Pengelompokan akan dilakukan berdasarkan pada pengkategorisasian subjek berdasarkan kategorisasi hipotetik skor komunikasi atasan bawahan dimensi kesiapan sebagaimana tertera pada tabel 4.16 berikut ini: Tabel 4.16. Kriteria kategorisasi komunikasi atasan bawahan dimensi kesiapan pada karyawan Hotel X Variabel Kriteria kategorisasi Kategori N Persentase Dimensi kesiapan X≥ 11 Tinggi 5 7.3 7≤X 11 Sedang 41 60.2 X 7 Rendah 22 32.3 Total 68 100 Berdasarkan tabel 4.16 dapat dilihat bahwa dari 68 subjek penelitian, 22 subjek 32.3 memiliki skor komunikasi atasan bawahan dimensi kesiapan rendah, 41 subjek 60.2 memiliki skor komunikasi atasan bawahan dimensi kesiapan sedang, dan 5 subjek 7.3 memiliki skor komunikasi atasan bawahan dimensi kesiapan tinggi. Secara umum, subjek penelitian memiliki skor komunikasi atasan bawahan dimensi kesiapan sedang. Universitas Sumatera Utara g. Gambaran skor komunikasi atasan bawahan pada karyawan Hotel X dimensi kejelasan Dimensi kejelasan dalam skala komunikasi atasan bawahan terdiri dari 3 aitem dengan rentang nilai 3-15. Hasil perhitungan mean empirik dan mean hipotetik disajikan pada tebel 4.17 berikut: Tabel 4.15. Skor empirik dan skor hipotetik komunikasi atasan bawahan dimensi kejelasan pada karyawan Hotel X Variabel Empirik Hipotetik Komunikasi atasan bawahan dimensi kejelasan Min Maks Mean SD Min Maks Mean SD 4 12 7.2 1.87 3 15 9 2 Pengelompokan akan dilakukan berdasarkan pada pengkategorisasian subjek berdasarkan kategorisasi hipotetik skor komunikasi atasan bawahan dimensi kejelasan sebagaimana tertera pada tabel 4.18 berikut ini: Tabel 4.18. Kriteria kategorisasi komunikasi atasan bawahan dimensi kejelasan pada karyawan Hotel X Variabel Kriteria kategorisasi Kategori N Persentase Dimensi kejelasan X≥ 11 Tinggi 5 7.3 7 ≤X 11 Sedang 21 30.8 X 7 Rendah 42 61.9 Total 68 100 Berdasarkan tabel 4.18 dapat dilihat bahwa dari 68 subjek penelitian, 42 subjek 61.9 memiliki skor komunikasi atasan bawahan dimensi kejelasan rendah, 21 subjek 30.8 memiliki skor komunikasi atasan bawahan dimensi kejelasan sedang, dan 5 subjek 7.3 memiliki skor komunikasi atasan bawahan dimensi kejelasan tinggi. Secara umum, subjek penelitian memiliki skor komunikasi atasan bawahan dimensi kejelasan sedang. Universitas Sumatera Utara h. Gambaran skor komunikasi atasan bawahan pada karyawan Hotel X dimensi validitas Dimensi validitas dalam skala komunikasi atasan bawahan terdiri dari 3 aitem dengan rentang nilai 3-15. Hasil perhitungan mean empirik dan mean hipotetik disajikan pada tebel 4.19 berikut: Tabel 4.19. Skor empirik dan skor hipotetik komunikasi atasan bawahan dimensi validitas pada karyawan Hotel X Variabel Empirik Hipotetik Komunikasi atasan bawahan dimensi validitas Min Maks Mean SD Min Maks Mean SD 4 12 7.5 1.91 3 15 9 2 Pengelompokan akan dilakukan berdasarkan pada pengkategorisasian subjek berdasarkan kategorisasi hipotetik skor komunikasi atasan bawahan dimensi validitas sebagaimana tertera pada tabel 4.20 berikut ini: Tabel 4.20. Kriteria kategorisasi komunikasi atasan bawahan dimensi validitas pada karyawan Hotel X Variabel Kriteria kategorisasi Kategori N Persentase Dimensi validitas X≥ 11 Tinggi 4 5.8 7 ≤X 11 Sedang 39 57.3 X 7 Rendah 25 36.9 Total 68 100 Berdasarkan tabel 4.20 dapat dilihat bahwa dari 68 subjek penelitian, 25 subjek 36.9 memiliki skor komunikasi atasan bawahan dimensi validitas rendah, 39 subjek 57.3 memiliki skor komunikasi atasan bawahan dimensi validitas sedang, dan 4 subjek 5.8 memiliki skor komunikasi atasan bawahan dimensi validitas tinggi. Secara umum, subjek penelitian memiliki skor komunikasi atasan bawahan dimensi validitas sedang. Universitas Sumatera Utara

B. Hasil Penelitian Kualitatif