Penelitian Kualitatif 1. Variabel yang diamati
Tabel 3.5. Kategorisasi norma gambaran komunikasi atasan bawahan karyawan Hotel X.
Variabel Rentang Nilai
Kategorisasi
Komunikasi atasan bawahan karyawan pada
Hotel X. Xµ-
1,0σ Rendah
µ- 1,0σ≤Xµ+1,0σ
Sedang X≥µ+1,0σ
Tinggi
B. Penelitian Kualitatif B.1. Variabel yang diamati
Variabel yang diamati dalam penelitian ini adalah variabel efektifitas komunikasi atasan bawahan yang terdiri dari 7 dimensi yakni intensi, kekhususan, deskriptif,
kemanfaatan, tepat waktu, kesiapan, kejelasan, dan validitas.
B.2. Subjek penelitian
Dalam penelitian kualitatif, tidak ada aturan pasti dalam jumlah partisipan penelitian yang harus diambil. Jumlah partisipan penelitian sangat tergantung pada apa
yang ingin diketahui penulis, tujuan penelitian, konteks saat itu, apa yang dianggap bermanfaat dan dapat dilakukan dengan waktu dan juga sumber daya yang tersedia
Poerwandari, 2005. Partisipan dalam penelitian berjumlah 4 orang yaitu ASM
food and beverage product
, staf
food and beverage product
, asisten manajer tata graha dan staf tata graha untuk menggali mengenai efektifitas komunikasi atasan bawahan.
B.3. Instrumen penelitian
Instrumen penelitian ini adalah metode wawancara. MenurutPoerwandari 2005, dalam metode wawancara, hal yang terpenting dari penelitian ini adalah penulis sendiri.
Agar pengumpulan data dapat dilakukan secara efekti, peneliti membutuhkan alat bantu yaitu berupa alat perekam dan pedoman wawancara. Pedoman wawancara yang telah
disusun berdasarkan literatur adalah sebagai berikut:
Tabel 3.6: Pedoman wawancara
Dimensi Pertanyaan
Intensi Bagaimana cara atasan anda mengarahkan anda dalam
melaksankan tugas?
Universitas Sumatera Utara
Apa saja yang dikomunikasikan atasan anda kepada anda? Kekhususan Apa yang atasan lakukan jika anda melakukan kesalahan dalam
pelaksanaan tugas? Apa yang atasan anda sampaikan ketika menilai pekerjaan anda?
Bagaimana cara penyampaiannya?
Deskriptif Bagaimana atasan anda menyampaikan hasil penilaiannya
terhadap anda? Menurut anda, apa yang menjadi dasar penilaian kerja anda oleh
atasan?
Kemanfaatan Umpan balik yang diberikan oleh atasan, apakah memiliki manfaat untuk meningkatkan kinerja anda selanjutnya?
Tepat waktu Apakah atasan memberikan masukanumpan balik sesegera
mungkin setelah anda melakukan kesalahan? Kesiapan
Ketika kondisi event sedang ramai, apakah atasan sering memberikan tugas tambahan?
Kejelasan Bagaimana cara atasan anda memastikan bawah anda telah
menerima informasi yang telah ia berikan? Bagaimana atasan anda menanggapi masukan yang diberikan dari
anda?
Validitas Bagaimana cara atasan untuk untuk memastikan bahwa anda telah
melakukan pekerjaan sesuai dengan instrusinya?
B.4. Metode analisis
Di dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode analisis kualitatif. Data yang diperoleh dalam penelitian berupa data berbentuk narasi, deskriptif, cerita atau data
yang berbentuk non angka. Dalam penelitian kualitatif, kewajiban peneliti untuk mengorganisasikan data dengan rapi, sistematis dan selengkap mungkin. Langkah yang
dilakukan adalah membubuhkan kode-kode pada materi yang diperoleh dengan terebih dahulu melakukan proses:
a. Organisasi data
Data yang diperoleh dalam penelitian berupa data berbentuk narasi, deskripsi, cerita atau data yang berbentuk non angka. Dengan data kualitatif yang sangat banyak dan
beragam, menjadi kewajiban penelti untuk mengorganisasikan data dengan rapi, sistematis dan selengkap mungkin Poerwandari, 2005. Setelah itu data dianalisis
dengan melibatkan konsep-konsep yang muncul dari jawaban atau kata-kata partisipasi
Universitas Sumatera Utara
sendiri maupun konsep-konsep yang dikembangkan atau dipilih peneliti untuk menjelaskan kasus yang dianalisis.
b. Koding dan analisis
Jorgensen Poerwandari, 2005 menyatakan bahwa koding dimaksudkan untuk dapat mengorganisasi dan mensistematisasi data secara lengkap dan mendetil sehingga data
dapat memunculkan gambaran topik yang dipelajari. Langkah koding dalam penelitian ini dilakukan melalui:
1 Peneliti menyusun transkip verbatim atau catatan lapangan sedemikian rupa.
2 Peneliti secara urut dan kontinyu melakukan penomoran pada catatan lapangan
tersebut. 3
Peneliti memberikan nama untuk masing-masing berkas dengan kode tertentu. Kode ini dibuat untuk memudahkan peneliti untuk mengingat data yang dianggap paling
tepat mewakili berkas tersebut. c.
Tahap interpretasi Kvale Poerwandari, 2005 menyatakan bahwa interpretasi mengacu pada upaya
memahami data secara lebih ekstensif sekaligus mendalam. Peneliti memiliki prespektif mengenai apa yang sedang diteliti dan menginterpretasi data melalui prespektif tersebut.