Pertambaha tinggi bibit sukun Pertambahan diameter bibit sukun Pengukuran persen pertumbuhan tanaman

sudah dapat diaplikasikan. Crystal soil ditanam disekitar media tanam sesuai denagan dosis yang sudah ditentukan. Dan dilakukan pengukuran parameter awal. Setelah pemberian criystal soil dilakukan penyiraman selama 3 hari setelah pengaplikasian dengan perlakuan normal yaitu pagi dan sore hari. Setelah penyiraman tiga hari maka dilakukan pengukuran parameter setelah dua minggu. Demikian pengukuran selanjutnya. Parameter Pengamatan

1. Pertambaha tinggi bibit sukun

Pengukuran tinggi tanaman dilakukan satu kali dalam dua minggu dengan menggunakan alat ukur meteran. Pengukuran dilakukan dengan cara mengukur dari atas permukaan tanah sampai ujung titiktumbuh tertinggi. Pengambilan data dilakukan bersamaan dengan data diameter batang.

2. Pertambahan diameter bibit sukun

Pengukuran diameter batang dilakukan satu kali dalam dua minggu, dengan menggunakn alat ukur jangka sorong. Diameter batang diukur pada pangkal 1 cm dari permukaan tanah. Pengukuran pertama diberi tanda dan pengukuran berikutnya pada daerah yang sudah diberi tanda dipengukuran pertama. Demikian untuk pengukuran selanjutnya.

3. Pengukuran persen pertumbuhan tanaman

Pengukuran persen tumbuh tanaman dilakukan pada saat akhir pengukuran parameter tanaman. Pengukuran persen tumbuh dihitung dengan persamaan sebagai berikut: 100 x n ni Pi = di mana; Pi = Persen tumbuh tanaman ni = Jumlah tanaman hidup di lapangan hasil sensus n = Jumlah tanaman yang seharusnya ada sesuai jarak tanam Shofiyah, 2005 HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil 1. Pertambahan Tinggi Bibit Sukun Hasil analisis ragam Lampiran 1 menunjukkan bahwa pemberian crystal soil tidak berpengaruh nyata terhadap pertambahan tinggi bibit sukun. Rataan pertambahan tinggi bibit sukun disajikan pada Gambar 1 dan pertambahan tinggi tanaman mulai dari minggu pertama sampai dengan minggu ke empat belas disajikan pada Gambar 2. 6.6 8.8 7.75 7.83 6.45 9.33 13.07 9.5 2 4 6 8 10 12 14 Kontrol 0 A1 3 butir A2 6 Butir A3 9 Butir A4 12 Butir A5 15 Butir A6 18 Butir A7 21 Butir P e rt a m ba ha n T inggi c m Perlakuan Gambar 1. Rataan pengaruh pemberiaan crystal soil terhadap pertambahan tinggi bibit sukun Berdasarkan hasil pengukuran yang disajikan pada gambar diatas terlihat adanya selisih dari setiap perlakuan yang diberikan, pertambahan tinggi bibit sukun tertinggi pada perlakuan A 6 18 butir sebesar 13.07 cm, sedangkan rataan pertambahan tinggi terendah pada perlakuan A 4 12 butir sebesar 6.45 cm. Dari gambar juga dapat dilihat bahwa perlakuan kontrol tanpa pemberian crystal soil ternyata memberikan pertambahan rataan tinggi bibit sukun yang lebih tinggi dari pada perlakuan A 4 12 butir. 2 4 6 8 10 12 14 II - I III - I IV - I V - I VI - I VII - I VIII - I Pengamatan Ke- S e lis ih T in g g i c m Kontrol A1 3 Butir A2 6 Butir A3 9 Butir A4 12 Butir A5 15 Butir A6 18 Butir A7 21 Butir Gambar 2. Grafik pertambahan tinggi bibit sukun selama pengamatan dilapangan Pada Gambar 2 tampak bahwa pertambahan tinggi tanaman pada setiap perlakuan menunjukkan kecenderungan yang sama. Pertambahan tinggi bibit sukun yang diamati mulai dari pemberian perlakuan crystal soil minggu ke-1 hingga minggu ke-14 dengan dosis yang sudah ditentukan tidak terlihat perbedaan pertambahan tinggi antara perlakuan kontrol dengan yang diberikan perlakuan. Perlakuaan A 6 18 butir selalu memberikan pertambahan tinngi yang lebih tinggi, sedangkan A 4 12 butir pertambahan tinggi yang terendah.

2. Pertambahan Diameter Bibit Sukun