Perumusan Masalah Kerangka Konseptual dan Hipotesis

penjualan yang telah ditetapkan, mengingat arti pentingnya Audit Operasional dalam dunia usaha dan bagi manajemen bagi perusahaan maka penulis mencoba membahas Audit Operasional atas fungsi penjualan dan piutang dagang . Oleh karena itu skripsi ini diberi judul : PENERAPAN AUDIT OPERASIONAL TERHADAP FUNGSI PENJUALAN DAN PIUTANG DAGANG DALAM RANGKA MENINGKATKAN EFISIENSI DAN EFEKTIVITAS PADA KANTOR DIREKSI PTP. NUSANTARA III PERSERO

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian diatas, dapat diidentifikasikan masalah sehubungan penerapan audit operasional dibidang penjualan dan piutang dagang adalah sebagai berikut : 1. Apakah proses Penjualan dan Piutang Dagang telah dilaksanakan secara efisien dan efektif dalam perusahaan ? 2. Apakah Penerapan Audit Operasional dapat meningkatkan Efisiensi dan Efektivitas atas Fungsi Penjualan maupun Piutang Dagang dalam perusahaan ?

C. Tujuan Dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian untuk mendapatkan jawaban atas masalah masalah yang ada diidentifikasi masalah dan tujuan penelitian adalah untuk : 1. Mengetahui tingkat efisiensi maupun efektivitas penjualan dan piutang dagang yang telah dilaksanakan. 2. Mengetahui penerapan audit operasional atas fungsi penjualan dan piutang dagang yang dilakukan, dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas. Universitas Sumatera Utara

2. Manfaat Penelitian

Dengan dilakukannya penelitian ini di harapkan dapat diperoleh manfaat sebagai berikut : 1. Bagi Perusahaan, diharapkan dapat digunakan sebagai masukan bagi pihak manajemen dalam menjalankan kegiatan operasional dan memberikan gambaran tentang pentingnya audit operasional dalam menganalisis dan mengevaluasi pelaksanaan aktivitas manajemen dalam mencapai efisiensi maupun efektivitas penjualan dan piutang dagang. 2. Bagi Penulis, diharapkan dapat digunakan sebagai pengembangan wawasan serta pemahaman dan perbandingan antara teori dengan praktek yang sebenarnya mengenai peranan audit operasional terhadap kegiatan penjualan dan piutang dagang dalam suatu perusahaan akan bertambah jelas. 3. Bagi Pihak Lain Yang Berkepentingan, dapat digunakan sebagai bahan refrensi serta dapat digunakan untuk menambah pengetahuan, wawasan serta pemahaman terbatas mengenai judul yang diteliti. Universitas Sumatera Utara

D. Kerangka Konseptual dan Hipotesis

PTPN III melakukan kegiatan penjualan dan piutang dagang melalui sebuah badan yang terpisah dari PTPN III itu sendiri, yang mana sebuah badan pemasaran ini berfungsi sebagai media dalam pemasaran produk PTPN III ini yang berupa sawit dan karet. Badan pemasaran ini dinamakan KHARISMA PEMASARAN BERSAMA NUSANTARA atau lebih dikenal dengan Kantor Pemasaran Bersama. Kantor pemasaran bersama ini yang melakukan tender pada pihak pembeli yang mana syarat syarat melakukan penjualannya telah dikomunikasikan oleh kantor pemasaran bersama kepada PTPN III terutama pada PTPN III Persero Penjualan Piutang dagang KPBN Audit Operasional Peningkatan Efisiensi Dan Efektivitas Universitas Sumatera Utara Bagian Komersil yang berwenang atas penjualan dan penerimaan piutang dagang PTPTN III. Dengan dberikannya wewenang atas penjualan dan penerimaaan piutang dagang kepada Bagian Komersil maka diperlukan suatu bagian yang bertugas dalam penilaian dan pemeriksaan atas segala aktivitas operasional yang ada pada bagian komersil, untuk mengetahui apakah segala prosedur, kebijakan yang telah ditetapkan telah dilaksanakan sebagai mana mestinya Proses audit operasional merupakan evaluasi atas berbagai kegiatan operasional perusahaan khususnya aktivitas penjualan dan piutang dagang dalam perusahaan. Hasil dari evaluasi ini adalah kesimpulan berupa laporan mengenai tingkat efisiensi efektivitas penjualan dan piutang dagang yang ada pada perusahaan. Selanjutnya efektivitas penjualan masing masing dapat diketahui dari perbandingan biaya operasi penjualan, perbandingan perencanaan penjualan, perbandingan perencanaan penjualan dengan realisasi penjualan. Pada sisi lain dengan melakukan perbandingan dapat diketahui semakin kecil nilai perbandingan angka efisiensi berarti semakin baik pencapaian efisiensi tersebut. Sedangkan semakin besar nilai perbandingan angka efektivitas berarti semakin baik pencapaian efektivitas tersebut. Definisi audit operasional yang dikemukan Arens and Loebbecke yang dialih bahasakan oleh Amir Abadi Jusuf 2000: 4 adalah sebagai berikut : Audit operasional merupakan penelaahan atas bagian manapun dari prosedur dan metode operasi suatu operasi untuk menilai efisiensi dan efektivitasnya. Universitas Sumatera Utara Dapat disimpulkan dari definisi di atas, bahwa proses audit operasional adalah evaluasi atas pelaksanaan berbagai kegiatan operasional perusahaan, hasil evaluasi ini merupakan efektivitas yang dicapai perusahaan. Sasarannya adalah membantu manajemen meningkatkan kinerja yang terdiri dari efisiensi dan efektivitas. Sasaran ini dibuat dalam bentuk rekomendasi yang bersifat kontruktif. Berdasarkan hasil pemikiran diatas, penulis menyimpulkan Hipotesis sebagai berikut : Audit Operasional atas Kegiatan Penjualan dan Kegiatan Piutang Dagang yang dilaksanakan dengan memadai, berperan dalam meningkatkan Efisiensi dan Efektivitas Penjualan dan Piutang Dagang. Universitas Sumatera Utara

BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN

A. Tinjauan Teoritis

1. Pengertian Auditing

Secara garis besar dapat dikatakan dengan suatu aktivitas membandingkan antara kenyataan yang ada dengan yang seharusnya ada, pada dasarnya setiap audit bertujuan untuk menilai apakah pelaksanaan kegiatan sudah selaras dengan yang digariskan. Oleh karena itu ada 2 unsur yang ditemukan dalam audit yaitu kondisi dan kriteria Kondisi adalah kenyataan yang ada atau keadaan yang melekat pada objek yang diperiksa, sedangkan kriteria biasa disebut standar, adalah hal yang seharusnya dikerjakan atau adalah hal yang seharusnya melekat pada objek yang diperiksa, kriteria adalah bahan pembanding sehingga auditor dapat menentukan apakah kondisi meyimpang atau tidak. Menurut Arens and Loebbecke 2000 : 9 Auditing is the accumulation and evaluation of evidence about information to determine and report on degrees of coresspondense between the information and estabilished criteria. Auditing should be done by a competent, independent person Menurut Mulyadi 2002 : 9 Auditing adalah suatu proses sistematik untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti secara objektif mengenai pernyataan pernyataan tentang keadaan dan kejadian ekonomi, dengan tujuan untuk menetapkan tingkat kesesuaian antara pernyataan pernyataan tersebut dengan kriteria yang telah ditetapkan, serta penyampaian hasil hasilnya kepada pemakai yang berkepentingan. Dari definisi tersebut dapat diketahui adanya beberapa karateristik yang umumnya terdapat dalam definisi auditing, antara lain : Universitas Sumatera Utara