Bidang Usaha Perusahaan Pelaksanaan Audit Operasional atas kegiatan Penjualan dan Piutang Dagang Program Audit Operasional

m. mengusulkan kepada panitia pengadaan barang dan jasa P2B untuk melaksanakan pelayanan pengadaan barang dengan nilai diatas Rp. 100 juta.

3. Bidang Usaha Perusahaan

PTP. Nusantara III adalah salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang perkebunan, pengolahan dan pemasaran hasil perkebunan, dengan produk utamanya antara lain minyak kelapa sawit CPO , Inti kelapa sawit kernel dan karet Rubber , kegiatan perusahaan antara lain mencakup budidaya dan pengolahan tanaman kelapa sawit dan karet.

4. Sistem dan Prosedur Penjualan serta Piutang Dagang a. Sistem dan Prosedur Penjualan

Dalam menjalankan aktivitas penjualan, PTP. Nusantara III menerapkan beberapa kebijakan prosedur penjualan yang harus dipatuhi, prosedur dalam hal ini adalah peraturan atau seperangkat aturan yang menuntun dan mengarahkan tindakan tindakan dalam aktivitas penjualan yang dilakukan oleh perusahaan, adapun prosedur penjualan yang ada di PTP. Nusantara III antara lain : - PTPN III, khususnya Bagian Penjualan mengajukan rencana penjualan ke KPBN Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara yang mana proses ini disetujui oleh Direktur Utama. - Kemudian KPBN melaksanakan penjualan melalui tender dan menerbitkan: Kontrak, Invoice, dan Instruksi Pengiriman dan Pengapalan. Universitas Sumatera Utara - Pembeli melakukan penawaran, apabila telah terjadi kesepakatan pembeli melakukan pembayaran ke rekening atau AC milik PTPN III - PTPN III, khususnya Bagian Komersil Bagian Penjualan melakukan konfirmasi bukti pembayaran dari Pembeli, Bank dan Bagian Keuangan dan mengecek apakah sudah masuk uang hasil pembayaran dari pembeli. Apabila uang sudah masuk direkening PTPN III akan mengeluarkan Delivery Order DO kepada pembeli ke PT. SAN Sarana Aero Nusantara . - Pembeli membawa Delivery Order DO ke PT. SAN untuk pengambilan barang.

b. Sistem dan Prosedur Penerimaan Kas dari Piutang Dagang

prosedur penerimaan kas dari piutang dagang yang terdapat dalam PTPN III ini dapat dikatakan cukup sederhana tetapi cukup memiliki pengendalian intern yang cukup baik, dikatakan sederhana dikarenakan proses piutang dagang yang terjadi tidak banyak dikarenakan proses penjualan produk dari PTPN III ini tidak memungkinkan terjadinya piutang dagang kepada pembeli atau pihak ketiga, piutang dagang yang terdapat dalam laporan tahunan atau neraca PTPN III ini merupakan piutang dagang dari anak perusahaan PTPN III, yang mana prosedur prosedur penerimaan kasnya sebagai berikut : - setelah pihak yang berhutang membayar hutangnya yang telah jatuh tempo kepada rekening yang ditunjuk PTPN III, laporan atas pembayaran tersebut atau bukti pembayaran yang berupa rangkap Universitas Sumatera Utara tiga tersebut akan diterima bagian keuangan sebagai tanda bukti telah terjadi pembayaran dari bank. - kemudian bukti pembayaran berikutnya akan disampaikan pula kepada bagian komersil bagian penjualan sebagai konfirmasi akan pembayaran piutang. - kemudian rangkap bukti pembayaran yang ketiga akan disampaikan kebagian akuntansi untuk diadakan pencacatan, dalam merubah posisi keadaan piutang dagang yang terbaru. B. Penerapan Audit Operasional Fungsi Penjualan dan Piutang Dagang dalam rangka meningkatkan efisiensi dan efektivitas

1. Pelaksanaan Audit Operasional atas kegiatan Penjualan dan Piutang Dagang

Audit Operasional di PTPN III dilaksanakan oleh Auditor Internal yaitu Bagian SPI yang mempunyai kualifikasi sebagai berikut : a. Independensi Bagian SPI bertanggung jawab langsung kepada Direktur Utama, berdasarkan kedudukannya daam struktur organisasi dalam perusahaan Bagian SPI berada terpisah dari bagian bagian lain sehingga dapat melakukan audit secara objektif dan bebas pengaruh dari interfensi bagian bagian yang lain yang diaudit yang terdapat dari lingkup auditnya. Berdasarkan uraian diatas, penulis mengambil kesimpulan bahwa klasifikasi audit operasional ditinjau dari segi Independensi telah memadai. b. Kompetensi Universitas Sumatera Utara Auditor operasional pada PTPN III memilki kompetensi yang cukup tinggi dibidangnya dan dilakukan oleh orang orang yang cukup terlatih dan berpengalaman Auditor operasional memiliki kompetensi yang baik dikarenakan bagi para auditor sebelum mereka mendapatkan wewenang dalam pemeriksaan mereka diberikan pelatihan khusus yang mana pelatihan ini diberikan agar para calon auditor yang terdapat dalam sebuah tim itu, memiliki kemampuan dasar yang baik dalam proses pemeriksaan atau proses audit

2. Program Audit Operasional

Program audit adalah salah satu bagian penting dalam proses audit, karena didalamnya terdapat mengenai petunjuk mengenai langkah langkah atau tindakan yang harus diambil selam melakukan audit. Program audit merupakan suatu rangkaian yang sistematis dari prosedut prosedur audit untuk mencapai tujuan audit. PTPN III menyusun program audit setiap akhir tahun dan waktu pelaksanaannya setahun sekali. Program audit operasional PTPN III berisi hal hal sebagai berikut : a. Objek Audit Pada prosedur penjualan yang menjadi objek audit adalah bagian bagian yang terlibat langsung dengan penjualan, yaitu : - Bagian Penjualan - Bagian Akuntansi dan Keuangan b. Tujuan audit kegiatan penjualan pada PTPN III yaitu : Universitas Sumatera Utara - untuk mengetahui sejauh mana kebijakan, prosedur dan ketentuan ketentuan telah dilaksanakan semua pihak. - mendeteksi adanya kelemahan dalam kegiatan penjualan serta mengusahakan upaya penanggulangannya. - mencari alternatif dan usaha meningkatkan efektivitas penjualan - menyusun rekomendasi bagi penanggulangan kelemahan dan peningkatan kegiatan penjualan c. Ruang Lingkup Audit Operasional ruang lingkup audit operasional penjualan pada PTPN III difokuskan pada aktivitas bagian penjualan meliputi prosedur prosedur, kebijakan penjualan, dan kelengkapan dokumen pendukung. d. Langkah langkah Audit terdiri dari :  Tahap audit pendahuluan, yang terdiri dari : - pengamatan prosedur kegiatan penjualan dengan mencari data tertulis - pengamatan prosedur kegiatan penjualan melalui kegiatan wawancara dengan personil manajemen maupun karyawan Tahap audit penduhuluan ini bertujuan agar perencanaan dan pelaksanaan audit operasional atas kegiatan penjualan berjalan baik serta menentukan hal hal yang penting penting yang memerlukan audit lebih mendalam karena adanya permasalahan  Tahap Audit Mendalam yang terdiri dari : - studi lapangan - kegiatan analisis Universitas Sumatera Utara Tahap audit mendalam ini bertujuan untuk melakukan audit mendalam pada temuan temuan yang diperoleh pada tahap pendahuluan.  Laporan Audit Operasional Laporan audit operasional merupakan tahap akhir dari kegiatan audit operasional yaitu untuk melaporkan hasil audit operasional penjualan

3. Pelaksanaan Audit Operasional