Penelitian Terdahulu Market Value

19

BAB II URAIAN TEORITIS

A. Penelitian Terdahulu

Ika Ratna Sari 2007 melakukan penelitian dengan judul ”Pengaruh Profit Margin, dan Metode Arus Biaya Persediaan terhadap Market Value pada industri barang konsumsi yang terdaftar di BEJ tahun 2004-2005”.Penelitian ini bertujuan untuk menguji bagaimana pengaruh profit margin, dan metode arus biaya persediaan terhadap market value industri barang konsumsi. Hasil Penelitian ini membuktikan terdapat pengaruh yang signifikan antara profit margin, dan metode arus biaya persediaan terhadap market value. Elma 2009 melakukan penelitian dengan judul ”Pengaruh Economic Value Added dan Profit Margin Terhadap Harga Saham Perusahaan manufaktur yang Go Public di Bursa Efek Indonesia”. Periode penelitian yang dilakukan ialah tahun 2005 sampai dengan 2008. Penelitian ini dilakukan untuk menguji dan mengetahui dampak economic value added dan profit margin terhadap harga saham. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa profit margin mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap harga saham, dengan kata lain naiknya profit margin akan menyebabkan naiknya harga saham perusahaan.

B. Market Value

Market Value Nilai Pasar adalah harga jual dari investor satu dengan investor lainnya. Harga Terjadi setelah saham dicatat di Bursa. Harga pasar merupakan harga jual saham sebagai konsekuensi dari posisi tawar antara penjual dan pembeli saham sehingga nilai pasar menunjukan fluktuasi dari harga saham. Market value sangat dipengaruhi oleh hukum permintaan dan penawaran, harga suatu saham akan cenderung naik bila suatu saham mengalami kelebihan permintaan dan cenderung turun jika terjadi kelebihan penawaran Lubis, 2008:60. Perbedaan harga saham hanya terjadi bila pasar saham adalah efisien semi kuat secara keputusan yaitu investor dapat merespon secara tepat atas informasi yang tersedia secara penuh di pasar modal. Perbedaan harga saham antara perusahaan yang bertumbuh dan tidak bertumbuh sesuai dengan salah satu dasar pembentukan harga saham yang yakin bahwa harga saham terjadi karena aliran laba atau kas masa depan yang dinilai sekarang Perusahaan yang tidak bertumbuh mempunyai kebijakan pendanaan yang bertolak belakang dengan perusahaan yang bertumbuh, sehingga hal ini menjadi informasi yang bersifat negatif bagi investor. Pengetahuan mengenai nilai pasar dapat digunakan untuk mengetahui saham- saham mana yang murah, tepat nilai atau mahal. Jika nilai pasar lebih kecil dari nilai intrinsik, ini menunjukan bahwa nilai saham bersangkutan lebih kecil dari yang seharusnya dibayar undervalued, jadi layak untuk dibeli. Sebaliknya nilai pasar yang lebih besar dari nilai intrinsik menunjukan bahwa saham bersangkutan dijual dengan harga yang mahal overvalued Lubis, 2008:65 . Berkaitan dengan bursa saham, bahwa nilai pasar merupakan harga pasar riil dan harga yang paling mudah ditentukan karena merupakan harga dari suatu saham perusahaan pada pasar yang sedang berlangsung atau sudah tutup, berdasarkan bursa utama. Nilai pasar menunjukan keadaan perusahaan berdasarkan persepsi investor yang teraktualisasi melalui harga saham. Secara garis besar nilai pasar perusahaan merupakan harga seluruh saham yang beredar closing price. Dapat disimpulkan, market value adalah harga saham yang paling mudah ditentukan karena merupakan harga dari suatu saham perusahaan pada pasar yang sedang berlangsung atau sudah tutup, yang didasarkan pada bursa utama oleh pelaku pasar sebagai konsekuensi dari posisi tawar antara penjual dan pembeli saham, sehingga nilai pasar menunjukan fluktuasi dari harga saham dimana harga saham sekarang mencerminkan sepenuhnya informasi pada masa lampau, informasi yang dipublikasikan dan informasi yang tidak dipublikasikan. Harga saham merupakan komponen utama pembentuk market value. Harga saham biasanya cenderung fluktuatif berubah-ubah. Menurut Suad Husnan 2007: 65, Fluktuasi harga saham dapat sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu sebagai berikut : a. Laba per lembar saham yang diharapkan projecting earning per share. Pemodal yang bijaksana akan tetap mempertahankan kepemilikan sahamnya, apabila saham yang dimiliki tersebut memberikan keuntungan yang layak baginya. Keuntungan yang layak ini dapat dilihat dari laba per lembar saham secara umum yaitu laba bersih pada periode tertentu dibagi dengan jumlah saham yang beredar pada periode tersebut. b. Arus waktu penerimaan laba timing of the earning stream Waktu penerimaan laba sangat mempengaruhi fluktuasi harga saham. Seorang pemodal yang memperoleh laba sekarang dengan pemodal yang menerima laba di masa yang akan datang berbeda nilainya bila diukur dengan present value. Dalam memilih proyek investasi terbaik, tergantung pada proyek investasi mana yang dapat memberikan tambahan nilai yang terbesar bagi laba yang akan diterima. Jadi waktu adalah alasan yang penting untuk memusatkan kekayaan yang dalam hal ini diukur dari waktu penerimaan laba karena pemilihan saham. c. Risiko dari laba yang diharapkan riskness of the projecting earning Harga saham juga dipengaruhi oleh resiko dari laba yang telah direncanakan atau yang diharapkan sebelumnya. Semakin besar jaminan kepastian, investor akan memberikan nilai tinggi terhadap harga saham yang bersangkutan. d. Penggunaan hutang use of debt Hutang merupakan sumber dana dari luar perusahaan yang harus dilunasi pada suatu waktu di masa yang akan datang dengan disertai kewajiban untuk membayar bunga. Banyak perusahaan yang menjadi bangkrut karena penggunaan hutang yang berlebihan. Semakin besar penggunaan hutang maka akan semakin besar pula ancaman kebangkrutan yang mungkin menimpa perusahaan. e. Kebijakan deviden deviden policy Kebijakan pembayaran deviden memiliki pengaruh terhadap harga sahamnya. Kebijakan manajemen dalam memutuskan besarnya laba yang dibagikan sebagai deviden dan besarnya laba yang ditahan untuk perkembangan usaha perusahaan atau diinvestasikan kembali deviden policy akan mempengaruhi pertimbangan investor dalam memutuskan keputusan investasinya yang mungkin akan meningkatkan atau menurunkan harga saham. Kemakmuran pemegang saham akan meningkat apabila market value yang dimilikinya meningkat. Dengan demikian total kemakmuran pemegang saham dapat diukur dengan menilai peningkatan total kepemilikan saham dikalikan dengan market value per lembar saham. Semakin tinggi market value berarti kemakmuran pemegang saham meningkat. Market value dapat diukur dengan mengalikan jumlah saham beredar dengan harga saham penutupan pada hari ke-t. Berdasarkan besarnya jumlah saham yang beredar dan harga saham, dapat dilihat ukuran suatu perusahaan. Semakin banyak jumlah saham yang beredar dan semakin tingginya harga saham menunjukan semakin besar ukuran sebuah perusahaan. Adapun untuk penyelesaian nilai market value ditunjukan dalam persamaan sebagi berikut : MV = Ln of harga pasar per lembar saham x jumlah lembar saham yang beredar Keterangan : MV : nilai pasar perusahaan dalam periode tertentu Harga pasar saham : harga penutupan closing price periode tersebut Saham beredar : jumlah saham beredar dalam periode tersebut Nilai pasar menunjukkan keadaan perusahaan berdasarkan persepsi investor yang teraktualisasi dalam harga saham. Secara garis besar nilai pasar perusahaan merupakan harga seluruh saham yang beredar closing price. Harga pasar merupakan harga jual saham sebagai konsekuensi dari posisi tawar antara penjual dan pembeli saham sehingga nilai pasar menunjukkan fluktuasi dari harga saham. Harga saham adalah harga penutupan closing price pada tanggal pelaporan. Jumlah lembar saham yang beredar adalah jumlah lembar saham beredar yang dilaporkan dalam laporan keuangan. Tujuan dari manajemen keuangan adalah bukan memaksimumkan profit melainkan memakmurkan kekayaan para pemegang saham melalui maksimalisasi nilai perusahaan. Kemakmuran pemegang saham akan meningkat apabila harga saham yang dimilikinya meningkat. Sementara itu harga saham yang terbentuk dalam pasar modal dan ditentukan oleh beberapa faktor seperti laba per lembar saham earning per share, rasio laba terhadap laba per lembar saham, tingkat bunga bebas resiko yang diukur dari tingkat bunga deposito pemerintah dan tingkat kepastian operasi perusahaan www.wikipedia.com, 15 Mei 2010. Indeks Harga Saham Bagi mereka yang aktif dalam proses jual beli saham, maka informasi seputar pergerakan Indeks Harga Saham merupakan informasi vital. Dengan mengetahui posisi indeks, maka investor dapat memperkirakan apa yang sebaiknya dilakukan terhadap saham-saham yang dimilikinya, apakah menjual, membeli atau menahan saham tersebut. Informasi tentang posisi dan perkembangan indeks dapat ditemukan pada surat kabar, radio, maupun berita-berita televise Darmadji dan Fakhruddin, 2004:160. Indeks Harga Saham adalah suatu indikator yang menunjukkan pergerakan harga saham. Indeks berfungsi sebagai indikator tren pasar, artinya pergerakan indeks menggambarkan kondisi pasar pada saat pasar sedang aktif atau lesu. Ada 5 fungsi indeks, antara lain : 1. Sebagai indikator tren pasar 2. Sebagai indikator tingkat keuntungan 3 Sebagai tolok ukur benchmark kinerja suatu portofolio 4. Memfasilitasi pembentukan portofolio dengan strategi pasif 5. Memfasilitasi berkembangnya produk derivatif. Ada beberapa jenis Indeks Harga Saham di Bursa Efek Indonesia, antara lain : 1. Indeks Individual, menggunakan indeks harga masing-masing saham terhadap harga dasarnya, atau indeks masing-masing saham yang tercatat di Bursa Efek Indonesia. 2. Indeks Harga Saham Sektoral, menggunakan semua saham yang termasuk dalam masing-masing sektor, misalnya sektor pertanian, pertambangan, industri dasar, aneka industri, konsumsi, properti, infrastruktur, keuangan, perdagangan, jasa, dan manufaktur. 3. Indeks Harga Saham Gabungan IHSG, menggunakan semua saham yang tercatat sebagai komponen penghitungan indeks. 4. Indeks LQ-45, yaitu indeks yang terdiri atas 45 saham pilihan dengan mengacu pada 2 variabel, yaitu likuiditas perdagangan, dan kapitalisasi pasar. 5. Indeks Syariah atau JII Jakarta Islamic Indeks, merupakan indeks yang terdiri dari 30 saham, yang mengakomodasi syariah investasi dalam islam atau indeks yang berdasarkan pada Syariah Islam. 6. Indeks Papan Utama dan Papan Pengembangan, yaitu indeks harga saham yang secara khusus didasarkan pada kelompok saham yang tercatat di BEI, yaitu kelompok papan utama dan papan pengembangan. Darmadji dan Fakhruddin ; 2004:167.

C. Profit Margin

Dokumen yang terkait

Pengaruh Perputaran Piutang dan Perputaran Persediaan Terhadap Net Profit Margin pada Perusahaan Barang Konsumsi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

63 376 83

Pengaruh Perputaran Kas, Net Profit Margin, dan Perputaran Piutang Terhadap Likuiditas Pada Perusahaan Industri Barang Konsumsi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

10 140 99

Pengaruh Price Earnings Ratio, Dividend Yield, dan Market to Book Ratio Terhadap Stock Return Perusahaan Industri Barang Konsumsi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

3 56 82

Analisis Pengaruh Economic Value Added (EVA) Terhadap Market Value Added (MVA) Pada Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Dasar Dan Kimia Yang Terdaftar Di Bei Tahun 2011 - 2012

0 73 84

Analisis Pengaruh Penerapan Metode Arus Biaya Persediaan, Nilai Persediaan, dan Profit Margin Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Barang Konsumsi yang Terdaftar Di Bei Tahun 2009-2011

0 67 84

ANALISIS PENGARUH PENERAPAN METODE ARUS BIAYA PERSEDIAAN DAN GROSS PROFIT MARGIN TERHADAP MARKET VALUE PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG LISTED DI BURSA EFEK INDONESIA

0 29 8

ANALISIS PENGARUH PROFIT MARGIN DAN METODE AKUNTANSI PERSEDIAAN TERHADAP MARKET VALUE PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG GO PUBLIC DI BEI.

0 4 30

Analisis Pengaruh Profit Margin dan Metode Arus Biaya Persediaan terhadap Market Value.

0 0 1

Analisis Pengaruh Profit Margin dan Metode Arus Biaya Persediaan terhadap Market Value.

1 2 84

PENGARUH PERPUTARAN KAS, NET PROFIT MARGIN, DAN RECEIVABLES TURNOVER TERHADAP LIKUIDITAS PADA PERUSAHAAN INDUSTRI BARANG KONSUMSI YANG TERDAFTAR DI BEI

0 0 10