Metode Masuk Pertama, Keluar Pertama First-in, First-out FIFO

Jadi metode arus biaya persediaan adalah kebijaksanaan pengukuran yang digunakan sebagai media kontrak antara economic agent yang berkaitan dengan persediaan yang mempengaruhi laporan keuangan dimana pemilihan metode arus biaya persediaan harus mempertimbangkan nilai-nilai yang dapat mendukung nilai perusahaan yang disesuaikan dengan karakteristik perusahaan.

2. Metode Masuk Pertama, Keluar Pertama First-in, First-out FIFO

Metode FIFO First In First Out pertama kali dikenal dalam akuntansi keuangan sebagai salah satu metode dalam penilaian persediaan barang. Harga yang digunakan sebagai dasar dalam menilai persediaan barang dapat memakai harga lama atau harga baru. Pada metode FIFO, persediaan barang yang dikeluarkan untuk produksi atau dijual, nilainya didasarkan pada harga menurut urutan yang pertama masuk. Jadi, untuk penilaian pada persediaan barang yang tersisa, berarti harganya didasarkan pada harga baru atau harga menurut urutan yang terakhir. Dalam metode masuk pertama keluar pertama FIFO, perlu ada pemisahan antara produk dalam proses awal dengan produk yang dibuat pada periode sekarang. Diasumsikan bahwa produk awal merupakan produk yang masuk pertama kedalam proses produksi dan diselesaikan lebih dulu sebelum mulai mengerjakan produk periode sekarang. Dengan demikian, produk yang ditransfer ke departemen berikutnya terdiri atas produk awal barang dalam proses yang sudah selesai dan produk yang baru dikerjakan dan selesai pada periode berjalan. Jika terdapat persediaan barang dalam proses akhir maka hampir dapat dipastikan bahwa produk tersebut merupakan bagian dari produk yang dikerjakan periode sekarang yang belum selesai Hariadi, 2002:163. Dalam sistem biaya proses, akuntan menentukan biaya yang ditransfer keluar dan jumlah yang tersisa dalam persediaan untuk setiap departemen. Untuk banyak proses produksi, bahan ditambahkan pada awal produksi dan unit-unit yang telah diproduksi dipindahkan melalui proses produksi dengan metode masuk pertama keluar pertama FIFO . Artinya, unit pertama yang memasuki proses produksi adalah unit pertama yang diselesaikan pertama. Kebanyakan produsen pengguna biaya proses memiliki lebih dari satu departemen. Kita mengasumsikan bahwa semua bahan yang digunakan dalam departemen ditambahkan pada awal proses, dan biaya konversi tenaga kerja langsung dan overhead pabrik terjadi dalam proses tersebut. Tujuannya adalah untuk menentukan harga pokok unit yang telah selesai dan penilaian persediaan akhir. Harga pokok unit ini dihitung dengan menggunakan empat langkah : 1. Menentukan unit yang akan dibebankan biaya. 2. Menghitung unit ekuivalen produksi. 3. Menentukan biaya per unit ekuivalen. 4.Mengalokasikan biaya untuk ditransfer dan unit yang selesai sebagian. Niswonger,et al, 2004 : 191 Adapun tujuan dari metode FIFO ini adalah: 1. Merupakan penggabungan semua unsure laba pada saat penjualan, dimana gain dan loss yang timbul dari perubahan-perubahan harga yang dianggap tidak dapat dipisahkan dari income yang merupakan hasil dari keputusan manajerial dalam kegiatan normal perusahaan. 2. Untuk menyajikan persediaan akhir di dalam neraca berdasarkan harga yang paling akhir 3. Untuk melakukan matching atau current cost dengan revenue dan pelaporan secara terpisah antara gain dan loss yang disebabkan oleh perubahan harga Horngren,2002:88. Metode FIFO merupakan metode yang paling luas digunakan dalam penilaian persediaan. Metode FIFO seringkali tidak nampak secara langsung pada aliran fisik dari barang tersebut karena pengambilan barang dari gudang lebih didasarkan pada pengaturan barangnya. Dengan demikian meode FIFO lebih nampak pada perhitungan harga pokok barang. Dalam metode FIFO, biaya yang digunakan untuk membeli barang pertama kali akan dikenali sebagai Cost of Goods Sold COGS. Untuk perhitungan harga maka digunakan harga dari stok barang dari transaksi yang terdahulu. Metode ini mengasumsikan bahwa barang yang terjual karena pesanan adalah barang yang mereka beli. Oleh karenanya, barang-barang yang dibeli pertama kali adalah barang-barang pertama yang dijual dan barang-barang sisa di tangan persediaan akhir diasumsikan untuk biaya akhir. Karenanya, untuk penentuan pendapatan, biaya-biaya sebelumnya dicocokkan dengan pendapatan dan biaya-biaya yang baru digunakan untuk penilaian laporan neraca. Metode ini konsisten dengan arus biaya aktual, sejak pemilik barang dagang mencoba untuk menjual persediaan lama pertama kali.

3. Metode Rata-rata Tertimbang Weight Average Method

Dokumen yang terkait

Pengaruh Perputaran Piutang dan Perputaran Persediaan Terhadap Net Profit Margin pada Perusahaan Barang Konsumsi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

63 376 83

Pengaruh Perputaran Kas, Net Profit Margin, dan Perputaran Piutang Terhadap Likuiditas Pada Perusahaan Industri Barang Konsumsi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

10 140 99

Pengaruh Price Earnings Ratio, Dividend Yield, dan Market to Book Ratio Terhadap Stock Return Perusahaan Industri Barang Konsumsi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

3 56 82

Analisis Pengaruh Economic Value Added (EVA) Terhadap Market Value Added (MVA) Pada Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Dasar Dan Kimia Yang Terdaftar Di Bei Tahun 2011 - 2012

0 73 84

Analisis Pengaruh Penerapan Metode Arus Biaya Persediaan, Nilai Persediaan, dan Profit Margin Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Barang Konsumsi yang Terdaftar Di Bei Tahun 2009-2011

0 67 84

ANALISIS PENGARUH PENERAPAN METODE ARUS BIAYA PERSEDIAAN DAN GROSS PROFIT MARGIN TERHADAP MARKET VALUE PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG LISTED DI BURSA EFEK INDONESIA

0 29 8

ANALISIS PENGARUH PROFIT MARGIN DAN METODE AKUNTANSI PERSEDIAAN TERHADAP MARKET VALUE PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG GO PUBLIC DI BEI.

0 4 30

Analisis Pengaruh Profit Margin dan Metode Arus Biaya Persediaan terhadap Market Value.

0 0 1

Analisis Pengaruh Profit Margin dan Metode Arus Biaya Persediaan terhadap Market Value.

1 2 84

PENGARUH PERPUTARAN KAS, NET PROFIT MARGIN, DAN RECEIVABLES TURNOVER TERHADAP LIKUIDITAS PADA PERUSAHAAN INDUSTRI BARANG KONSUMSI YANG TERDAFTAR DI BEI

0 0 10