46
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. ANALISIS DESKRIPTIF
Metode analisis deskriptif adalah suatu metode analisis dimana data-data yang dikumpulkan, diklasifikasikan, dan diinterpretasikan secara objektif sehingga
memberikan informasi dan gambaran mengenai topik yang dibahas. Hasil estimasi variabel-variabel dalam penelitian ini adalah :
1. Deskriptif Profit Margin Industri Barang Konsumsi di BEI tahun 2007-2009
yang dijadikan sampel
Tabel 4.1 Profit Margin Industri Barang Konsumsi di BEI
Tahun 2007-2009 Emiten
Profit Margin 2007
2008 2009
ADES -0,002
-0,29 0,35
AQUA 0,06
0,05 0,06
CEKA 0,11
0,11 0,11
DLTA 0,52
0,42 0,45
HMSP 0,29
0,28 0,28
INAF 0,22
0,22 0,27
INDF 0,23
0,23 0,27
KICI -0,005
0,17 0,14
KDSI 0,10
0,10 0,12
KLBF 0,50
0,48 0,49
LMPI 0,16
0,18 0,16
MERK 0,58
0,56 0,58
MLBI 0,45
0,48 0,52
MRAT 0,55
0,55 0,56
MYOR 0,22
0,19 0,23
PYFA 0,64
0,65 0,63
SCPI 0,48
0,50 0,39
SKLT 0,17
0,18 0,18
STTP 0,14
0,14 0,16
TCID 0,39
0,36 0,36
ULTJ 0,28
0,19 0,26
UNVR 0,50
0,48 0,49
Tabel 4.1 menggambarkan profit margin yang dimiliki Industri Barang Konsumsi. Pada tahun 2007 profit margin tertinggi dimiliki oleh PT Pyridam Farma
Tbk sebesar 0,64 , dan terendah dimiliki oleh PT Akasha Wira International Tbk sebesar -0,002. Pada tahun 2008 profit margin tertinggi dimiliki oleh PT Pyridam
Farma Tbk sebesar 0,65, dan terendah dimiliki oleh PT Akasha Wira International Tbk sebesar -0,29. Sedangkan pada tahun 2009 profit margin tertinggi juga dimiliki
oleh PT Pyridam Farma Tbk sebesar 0,63, dan terendah dimiliki oleh PT Aqua Golden Mississippi Tbk sebesar 0,06.
2. Deskriptif Profit Margin Industri Dasar dan Kimia di BEI tahun 2007-2009
yang dijadikan sampel
Tabel 4.2 Profit Margin Industri Dasar dan Kimia di BEI
Tahun 2007-2009 Emiten
Profit Margin 2007
2008 2009
AKKU 0,25
0,19 0,27
APLI 0,10
0,11 0,16
BTON 0,14
0,17 0,16
BUDI 0,15
0,14 0,14
DYNA 0,13
0,13 0,18
EKAD 0,17
0,18 0,26
FASW 0,20
0,16 0,19
IGAR 0,11
0,09 0,13
INAI 0,16
0,14 0,17
ITMG 0,26
0,36 0,37
JKSW 0,07
0,10 0,09
LION 0,39
0,42 0,45
LMSH 0,12
0,13 0,07
MAIN 0,09
0,09 0,12
MLIA 0,12
0,18 0,16
PICO 0,15
0,12 0,14
SAIP -0,006
0,03 0,02
SIPD 0,09
0,09 0,07
SRSN 0,31
0,36 0,25
TRST 0,12
0,14 0,16
Tabel 4.2 menggambarkan profit margin yang dimiliki Industri Dasar dan Kimia. Pada tahun 2007 profit margin tertinggi dimiliki oleh PT Lion Metal Works
Tbk sebesar 0,39, dan terendah dimiliki oleh PT Surabaya Agung Industry P.Tbk sebesar -0,006. Pada tahun 2008 profit margin tertinggi dimiliki oleh PT Lion Metal
Works Tbk sebesar 0,42, dan terendah dimiliki oleh PT Surabaya Agung Industry P. Tbk sebesar 0,03. Sedangkan pada tahun 2009 profit margin tertinggi juga dimiliki
oleh PT Lion Metal Works Tbk sebesar 0,45, dan terendah juga dimiliki oleh PT Surabaya Agung Industry P.Tbk sebesar 0,02.
3. Deskriptif Metode Arus Biaya Persediaan Industri Barang Konsumsi tahun
2007-2009 yang dijadikan sampel
Tabel 4.3 Metode Arus Biaya Persediaan Industri Barang Konsumsi
di BEI Tahun 2007-2009 Emiten
Metode Arus Biaya Persediaan 2007
2008 2009
ADES FIFO
FIFO FIFO
AQUA FIFO
FIFO FIFO
CEKA rata-rata
rata-rata rata-rata
DLTA rata-rata
rata-rata rata-rata
HMSP rata-rata
rata-rata rata-rata
INAF FIFO
FIFO FIFO
INDF FIFO
FIFO FIFO
KICI rata-rata
rata-rata rata-rata
KDSI rata-rata
rata-rata rata-rata
KLBF rata-rata
rata-rata rata-rata
LMPI rata-rata
rata-rata rata-rata
MERK rata-rata
rata-rata rata-rata
MLBI rata-rata
rata-rata rata-rata
MRAT FIFO
FIFO FIFO
MYOR rata-rata
rata-rata rata-rata
PYFA rata-rata
rata-rata rata-rata
SCPI FIFO
FIFO FIFO
SKLT rata-rata
rata-rata rata-rata
STTP rata-rata
rata-rata rata-rata
TCID rata-rata
rata-rata rata-rata
ULTJ FIFO
FIFO FIFO
UNVR rata-rata
rata-rata rata-rata
Tabel 4.3 menggambarkan Metode yang digunakan perusahaan-perusahaan Industri Barang Konsumsi untuk menghitung persediaannya. Diketahui bahwa metode
yang digunakan adalah metode First in First Out FIFO dan metode rata-rata tertimbang. Pemilihan metode ini dapat diketahui dari laporan keuangan tahunan yang
dipublikasikan oleh perusahaan. Dari tabel, dapat diketahui bahwa tidak terjadi perubahan metode selama tiga tahun. Perusahaan barang konsumsi yang
menggunakan metode FIFO sebanyak 7 perusahaan, dan sebanyak 15 perusahaan menggunakan metode rata-rata tertimbang.
4. Deskriptif Metode Arus Biaya Persediaan Industri Dasar dan Kimia tahun
2007-2009 yang dijadikan sampel Tabel 4.4
Metode Arus Biaya Persediaan Industri Dasar dan Kimia di BEI di BEI Tahun 2007-2009
Emiten Metode Arus Biaya Persediaan
2007 2008
2009
AKKU rata-rata
rata-rata rata-rata
APLI rata-rata
rata-rata rata-rata
BTON rata-rata
rata-rata rata-rata
BUDI rata-rata
rata-rata rata-rata
DYNA rata-rata
rata-rata rata-rata
EKAD FIFO
FIFO FIFO
FASW rata-rata
rata-rata rata-rata
IGAR rata-rata
rata-rata rata-rata
INAI rata-rata
rata-rata rata-rata
ITMG rata-rata
rata-rata rata-rata
JKSW rata-rata
rata-rata rata-rata
LION rata-rata
rata-rata rata-rata
LMSH FIFO
FIFO FIFO
MAIN FIFO
FIFO FIFO
MLIA rata-rata
rata-rata rata-rata
PICO rata-rata
rata-rata rata-rata
SAIP rata-rata
rata-rata rata-rata
SIPD rata-rata
rata-rata rata-rata
SRSN rata-rata
rata-rata rata-rata
TRST rata-rata
rata-rata rata-rata
Tabel 4.4 menggambarkan Metode yang digunakan perusahaan-perusahaan Industri Dasar dan Kimia untuk menghitung persediaannya. Diketahui bahwa metode
yang digunakan adalah metode First in First Out FIFO dan metode rata-rata tertimbang. Pemilihan metode ini dapat diketahui dari laporan keuangan tahunan yang
dipublikasikan oleh perusahaan. Dari tabel, dapat diketahui bahwa tidak terjadi perubahan metode selama tiga tahun. Perusahaan dasar dan kimia yang menggunakan
metode FIFO sebanyak 3 perusahaan, dan sebanyak 17 perusahaan menggunakan metode rata-rata tertimbang.
5. Deskriptif Market Value Industri Barang Konsumsi Tahun 2007-2009 yang
dijadikan sampel
Tabel 4.5 Market Value Industri Barang Konsumsi di BEI
Tahun 2007-2009 Emiten
Market Value 2007
2008 2009
ADES 118486250
1136484375 683785041
AQUA 2158333
10806708 60586666
CEKA 46928916
498748000 89553000
DLTA 2452500
14633333 32558333
HMSP 580709583
166001666 577439583
INAF 1805237350
21813583 1110307517
INDF 52852470542 50180146125
78775115792 KICI
104425 60350
20358 KDSI
170457891 242146808
27512591 KLBF
23181798750 10209078125 17366921917
LMPI 43214891
98327816 299659700
MERK 84155833
10916666 41335833
MLBI 12293333
40549166 107960000
MRAT 232489000
42886375 1381166783
MYOR 489565083
116512333 651506208
PYFA 282390958
6854216 378569500
SCPI 1173750
1402083 4293333
SKLT 125616
276000 291208
STTP 10671916
3324125 7241333
TCID 50797500
12103333 106301250
ULTJ 170706916
349145291 10287833
UNVR 15476852083 11751910833
17104520000
Tabel 4.5 menggambarkan market value yang dimiliki Industri Barang Konsumsi. Pada tahun 2007 market value tertinggi dimiliki oleh PT Indofood Sukses
Makmur Tbk sebesar Rp52852470542 , dan terendah dimiliki oleh PT Kedaung Indah Can Tbk sebesar Rp104425. Pada tahun 2008 profit margin tertinggi dimiliki oleh PT
Indofood Sukses Makmur Tbk sebesar Rp50180146125, dan terendah dimiliki oleh PT Kedaung Indah Can Tbk sebesar Rp60350. Sedangkan pada tahun 2009 profit
margin tertinggi juga dimiliki oleh PT Indofood Sukses Makmur Tbk sebesar Rp78775115792, dan terendah juga dimiliki oleh PT Kedaung Indah Can Tbk sebesar
Rp20358. 6.
Deskriptif Market Vakue Industri Dasar dan Kimia di BEI tahun 2007-2009 yang dijadikan sampel
Tabel 4.6 Market Value Industri Dasar dan Kimia di BEI
Tahun 2007-2009 Emiten
Market Value 2007
2008 2009
AKKU 47035241
15748075 27884833
APLI 162014100
27624266 107524416
BTON 2554733
12411433 1948125
BUDI 9678924925
1971726317 182194691
DYNA 289340500
11653666 30800333
EKAD 80840216
20265191 285865925
FASW 2506887583
916305500 63785166
IGAR 1068896342
250304716 117184733
INAI 173160691
176853633 913045383
ITMG 2175466667 57435957917
54623309583 JKSW
126106450 23595650
3478633 LION
5134583 1059166
587500 LMSH
569250 890833
498333 MAIN
118141666 119598083
15755333 MLIA
580231258 117464875
12657083 PICO
16974041 2295375
199800 SAIP
9882458 195958
146308 SIPD
9769593300 599016358
3030744867 SRSN
4926875792 277887716
835420708 TRST
1488591017 1032527225
29962475
Tabel 4.6 menggambarkan market value yang dimiliki Industri Dasar dan Kimia. Pada tahun 2007 market value tertinggi dimiliki oleh PT Sierad Produce Tbk
sebesar Rp9769593300, dan terendah dimiliki oleh PT Lionmesh Prima Tbk sebesar Rp569250. Pada tahun 2008 market value tertinggi dimiliki oleh PT Indo
Tambangraya Megah Tbk sebesar Rp57435957917, dan terendah dimiliki oleh PT Surabaya Agung Industry P.Tbk sebesar Rp195958. Sedangkan pada tahun 2009
market value tertinggi juga dimiliki oleh PT Indo Tambangraya Megah Tbk sebesar Rp54623309583, dan terendah juga dimiliki oleh PT Surabaya Agung Industry P.Tbk
sebesar Rp146308.
B. ANALISIS KORELASI Korelasi Parsial