Pengaruh Price Earnings Ratio, Dividend Yield, dan Market to Book Ratio Terhadap Stock Return Perusahaan Industri Barang Konsumsi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

(1)

SKRIPSI

PENGARUH PRICE EARNINGS RATIO, DIVIDEND YIELD DAN MARKET TO BOOK RATIO TERHADAP STOCK RETURN

PERUSAHAAN INDUSTRI BARANG KONSUMSI YANG TERDAFTAR DI BURSAEFEK

INDONESIA (BEI)

OLEH

NIDA ARIYANTI PULUNGAN 090503298

PROGRAM STUDI STRATA 1 AKUNTANSI DEPARTEMEN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN


(2)

PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi saya yang berjudul “PENGARUH PRICE EARNINGS RATIO, DIVIDEND YIELD DAN MARKET TO BOOK RATIO TERHADAP STOCK RETURN PERUSAHAAN INDUSTRI BARANG KONSUMSI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)” adalah benar hasil karya tulis saya sendiri yang disusun sebagai tugas akademik guna menyelesaikan beban akademik pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

Bagian atau data tertentu yang saya peroleh dan/atau saya kutip dari hasil karya orang lain telah mendapat izin, dan/atau dituliskan sumbernya secara jelas sesuai dengan norma, kaidah, dan etika penulisan ilmiah.

Apabila kemudian hari ditemukan adanya kecurangan dan plagiat dalam skripsi ini, saya bersedia menerima sanksi sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Medan, Juli 2013

Yang Membuat Pernyataan

Nida Ariyanti Pulungan NIM: 090503298


(3)

ABSTRAK

PENGARUH PRICE EARNINGS RATIO, DIVIDEND YIELD DAN MARKET TO BOOK RATIO TERHADAP STOCK RETURNPERUSAHAAN

INDUSTRI BARANG KONSUMSI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)

.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh price earnings ratio, dividend yield dan market to book ratio terhadap stock return pada perusahaan industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia sejak tahun 2009 sampai dengan tahun 2012. Data yang digunakan adalah laporan tahunan dari masing-masing perusahaan sampel, yang dipublikasikan melalui website www.idx.co.id

Penelitian ini merupakan jenis penelitian asosiatif kausal.Pemilihan sampel dilakukan dengan menggunakan metode purposive sampling dan diperoleh 23 perusahaan sebagai sampel.Data yang digunakan adalah data sekunder, dimana price earnings ratio, dividend yield dan market to book ratio sebagai variabel independen dan stock sebagai variabel dependen.Metode statistik yang digunakan adalah regresi linear berganda dengan melakukan uji asumsi klasik terlebih dahulu.

.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara simultan variabel price earnings ratio, dividend yield dan market to book ratio berpengaruh signifikan terhadap stock return. Secara parsial hanya variabel price earnings ratio yang berpengaruh signifikan terhadap stock return, sedangkan variabel dividend yield dan market to book ratio tidak berpengaruh terhadap stock return.

Kata Kunci: Stock Return, Price Earnings Ratio, Dividend Yield, Market to Book Ratio.


(4)

ABSTRACT

THE INFLUENCE OF PRICE EARNINGS RATIO, DIVIDEND YIELD AND MARKET TO BOOK RATIO TO STOCK RETURN OF CONSUMPTION

GOODS INDUSTRY CORPORATIONS LISTING ON INDONESIAN STOCK EXCHANGE

This research is used to analyze the influence of price earnings ratio, dividend yield, and market to book ratio to stock return of consumption goods industry corporations listing on Indonesian Stock Exchange since 2009 up to 2012. Data that used in this research is annual report from each company, publized through website www.idx.co.id

This research is classified as associative causal research. The sample was selected by purposive sampling methods and resulted 23 corporations as samples. Data of this research are secondary data which consists of price earnings ratio, dividend yield, and market to book ratio as independent variable and stock return as dependent variable. This research used multiple regression analysis as statistic method and it had been tested in classic assumption first.

.

The results showed that, simultaneously, price earnings ratio, dividend yield, and market to book ratio have significant influences to stock return. Partially, only price earnings ratio has significant influence tostock return, while dividend yield and market to book ratio have no significant influence to stock return.

Keywords: Stock Return, Price Earnings Ratio, Dividend Yield, Market to Book Ratio.


(5)

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT karena atas segala berkah, rahmat, dan karunia-Nya penulis mampu menyelesaikan skripsi ini dengan sebaik-baiknya. Skripsi yang berjudul “Pengaruh Price Earnings Ratio, Dividend Yield, dan Market to Book Ratio Terhadap Stock Return Perusahaan Industri Barang Konsumsi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)” ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari Program S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penulisan skripsi ini masih ada kelemahan dan kekurangan yang disebabkan oleh keterbatasan pengetahuan dan kemampuan penulis.Oleh karena itu, penulis menerima kritik dan saran yang bermanfaat untuk kesempurnaan skripsi ini. Penulis telah banyak menerima bimbingan, saran, motivasi, bantuan, dan doa dari banyak pihak, sehingga pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu, terutama kepada kedua orang tua tercinta yaitu H. Iwan Baginda Pulungan, SE dan Hj. Rislina Lubis terima kasih atas dukungan moril maupun materiil yang telah diberikan. Terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam penyusunan skripsi ini, yaitu kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum, M.Ec, Ak selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.


(6)

2. Bapak Dr. Syafruddin Ginting Sugihen, MAFIS, Ak dan Bapak Drs. Hotmal Ja’far, MM selaku Ketua dan Sekretaris Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

3. Bapak Drs. Firman Syarif, Msi dan Ibu Dra. Mutia Ismail, MM, Ak selaku Ketua dan Sekretaris Program Studi Akuntansi S1 Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

4. Bapak Drs. Hotmal Ja’far, MM selaku Dosen Pembimbing yang telah meluangkan waktu, pikiran, dan tenaga sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini.

5. Bapak Drs. Rustam, M.Si, Ak selaku Dosen Pembaca yang telah meluangkan waktu, pikiran, dan tenaga untuk membaca dan memberikan penilaian terhadap skripsi saya.

6. Kepada abang dan kakak penulis Andi Kurniawan Pulungan, SH, Dian Adelinda Pulungan, SP dan Dina Aprilya Pulungan, M.Psi, Psikolog yang senantiasa memberikan doa dan semangat dalam penyelesaian skripsi ini. dr. Irvan Arief Fadillah yang selalu mendukung, doa dan memberikan semangat serta sahabat-sahabat saya Yulia, Opi, Vonna, Karin, Dewi, Riska, Tri, Indra, Kiki, Isma, Dini, Rani, Ezwin, Rina, Dian, Dila, Citra, Yosico, dan Ade, terima kasih atas dukungan, kerja sama, bantuan, dan kebersamaan selama menempuh studi di Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara hingga penyelesaian skripsi ini.


(7)

Semoga Allah SWT senantiasa memberikan balasan atas kebaikan yang telah diberikan.Amin ya Rabbal Alamin.

Medan, Juli 2013 Penulis,

Nida Ariyanti Pulungan NIM: 090503298


(8)

`DAFTAR ISI

Halaman

PERNYATAAN ... i

ABSTRAK ... ii

ABSTRACT ...iii

KATA PENGANTAR ...iv

DAFTAR ISI ...vii

DAFTAR TABEL ... ... ix

DAFTAR GAMBAR ... ..x

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2Perumusan Masalah ... 8

1.3 Batasan Masalah Penelitian ... 8

1.4 Tujuan Penelitian ... 8

1.5 Manfaat Penelitian ... 9

1.6Sistematika Penulisan ... 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis ... 11

2.1.1 Pasar Modal ... 11

2.1.2 Investasi ... 13

2.1.3 Saham ... 14

2.1.4 Return Saham ... 15

2.1.5 Rasio Keuangan Sebagai Alat Ukur Kinerja Keuangan 17 2.1.6 Rasio Keuangan ... 19

2.1.6.1 Price Earnings Ratio ... 19

2.1.6.2 Dividend Yield ... 20

2.1.6.3 Market to Book Ratio... 22

2.2Tinjauan Terdahulu ... 22

2.3 Kerangka Konseptual ... 24

2.4 Pengembangan Hipotesis ... 25

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian ... 26

3.2 Batasan Operasional ... 26

3.3 Variabel Penelitian ... 26

3.3.1 Variabel terikat ... 26

3.3.2 Variabel bebas ... 27

3.4 Definisi Operasional Variabel ... 27

3.5 Populasi dan Sampel Penelitian ... 28

3.6 Metode Pengumpulan Data ... 30

3.7 Metode Analisis Data ... 30

3.7.1 Pengujian asumsi klasik ... 31


(9)

3.7.1.2 Uji Multikolinieritas ... 31

3.7.1.3 Uji Heteroskedastisitas ... 33

3.7.1.4 Uji Autokorelasi ... 33

3.7.2 Analisis Regresi Berganda ... 34

3.7.3 Pengujian Hipotesis ... 35

3.7.3.1 Uji Hipotesis Secara Parsial (Uji t) ... 35

3.7.3.2 Uji Hipotesis Secara Simultan (Uji F) ... 36

3.7.3.3 Koefisien Determinasi ... 37

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Data Penelitian ... 38

4.2 Analisis Data Penelitian ... 38

4.2.1 Analisis Deskriptif ... 38

4.2.2Pengujian Asumsi Klasik ... 39

4.2.2.1 Uji Normalitas ... 39

4.2.2.2Uji Heterokedastitas... 42

4.2.2.3Uji Autokorelasi ... 43

4.2.2.4Uji Multikolinearitas ... 44

4.3Pengujian Hipotesis ... 45

4.3.1 Uji Koefisien Determinasi (R2) ... 45

4.3.2Uji Simultan (Uji F) ... 46

4.3.3Uji Signifikansi Parsial (Uji t) ... 47

4.4 Pembahasan Hasil Penelitian ... 49

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 52

5.2 Keterbatasan ... 52

5.3 Saran ... 53

DAFTAR PUSTAKA ...54


(10)

DAFTAR TABEL

No. Tabel Judul Halaman

3.1 Definisi Operasional Variabel ... 27

3.2 Daftar Populasi dan Sampel Penelitian ... 29

4.1 Statistik Deskriptif ... 38

4.2 Uji Normalitas ... 42

4.3 Hasil Uji Autokorelasi ... 44

4.4 Uji Multikolinearitas ... 45

4.5 Uji Koefisien Determinasi (R2) ... 46

4.6 Hasil Uji Simultan (Uji F) ... 47


(11)

DAFTAR GAMBAR

No. Gambar Judul Halaman

2.1 Kerangka Konseptual ... 24

4.1 Uji Normalitas Histogram ... 40

4.2 Uji Normalitas Grafik P-Plot ... 41


(12)

ABSTRAK

PENGARUH PRICE EARNINGS RATIO, DIVIDEND YIELD DAN MARKET TO BOOK RATIO TERHADAP STOCK RETURNPERUSAHAAN

INDUSTRI BARANG KONSUMSI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)

.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh price earnings ratio, dividend yield dan market to book ratio terhadap stock return pada perusahaan industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia sejak tahun 2009 sampai dengan tahun 2012. Data yang digunakan adalah laporan tahunan dari masing-masing perusahaan sampel, yang dipublikasikan melalui website www.idx.co.id

Penelitian ini merupakan jenis penelitian asosiatif kausal.Pemilihan sampel dilakukan dengan menggunakan metode purposive sampling dan diperoleh 23 perusahaan sebagai sampel.Data yang digunakan adalah data sekunder, dimana price earnings ratio, dividend yield dan market to book ratio sebagai variabel independen dan stock sebagai variabel dependen.Metode statistik yang digunakan adalah regresi linear berganda dengan melakukan uji asumsi klasik terlebih dahulu.

.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara simultan variabel price earnings ratio, dividend yield dan market to book ratio berpengaruh signifikan terhadap stock return. Secara parsial hanya variabel price earnings ratio yang berpengaruh signifikan terhadap stock return, sedangkan variabel dividend yield dan market to book ratio tidak berpengaruh terhadap stock return.

Kata Kunci: Stock Return, Price Earnings Ratio, Dividend Yield, Market to Book Ratio.


(13)

ABSTRACT

THE INFLUENCE OF PRICE EARNINGS RATIO, DIVIDEND YIELD AND MARKET TO BOOK RATIO TO STOCK RETURN OF CONSUMPTION

GOODS INDUSTRY CORPORATIONS LISTING ON INDONESIAN STOCK EXCHANGE

This research is used to analyze the influence of price earnings ratio, dividend yield, and market to book ratio to stock return of consumption goods industry corporations listing on Indonesian Stock Exchange since 2009 up to 2012. Data that used in this research is annual report from each company, publized through website www.idx.co.id

This research is classified as associative causal research. The sample was selected by purposive sampling methods and resulted 23 corporations as samples. Data of this research are secondary data which consists of price earnings ratio, dividend yield, and market to book ratio as independent variable and stock return as dependent variable. This research used multiple regression analysis as statistic method and it had been tested in classic assumption first.

.

The results showed that, simultaneously, price earnings ratio, dividend yield, and market to book ratio have significant influences to stock return. Partially, only price earnings ratio has significant influence tostock return, while dividend yield and market to book ratio have no significant influence to stock return.

Keywords: Stock Return, Price Earnings Ratio, Dividend Yield, Market to Book Ratio.


(14)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pasar modal merupakan salah satu tempat bagi para investor untuk menginvestasikan modal dengan harapan memperoleh imbalan berupa returnatas investasinya. Untuk memperoleh return yang diharapkannya maka setiapinvestor harus mempertimbangkan beberapa aspek penting perusahaan(emiten) dimana investor menanamkan modalnya membeli surat berhargatersebut baik keuangan maupun non keuangan yang dapat mempengaruhibesar kecilnya tingkat perolehan return (Khajar, 2005:3).

Menurut Situmorang (2008:5) pasar modal merupakan suatu tempatpengalokasian dana secara efisien yang berkaitan dengan kegiatan penawaran umum dan perdagangan surat berharga pada perusahaan go publik yang menerbitkan dan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia.Selain itu, pasar modal juga menjalankan dua fungsi sekaligus, yaitu fungsi ekonomi dan fungsi keuangan.

Dalam menjalankan fungsi ekonomi, menurut Situmorang (2008:6) pasar modal menyediakan fasilitas untuk memindahkan dana dari pihak yang memiliki kelebihan dana (lenders) kepada pihak yang membutuhkan dana (borrower).Dengan menginvestasikan kelebihan dana yang dimilikinya, lenders berharap memperoleh imbalan dari penyerahan dana tersebut, sedangkan borrower akan menggunakan dana tersebut untuk kepentingan investasi dan


(15)

modal kerja tanpa harus menunggu tersedianya dana dari kegiatan usaha perusahaan.Selain itu, pasar modal juga berperan dalam pembangunan ekonomi sebagai institusi yang membantu berlangsungnya pembentukan modal dan mobilisasi sumber daya permodalan secara efisien (Husnan 2005:20).

Selanjutnya dalam menjalankan fungsi keuangan, menurut Situmorang (2008:8) pasar modal menyediakan dana yang diperlukan oleh para borrower, sementara itu para lenders menyediakan dana tanpa harus terlibat langsung dalam kepemilikan aktiva riil yang diperlukan untuk investasi tersebut.Menurut Guler and Yimaz (2008:19) jika dilihat dari sisi perusahaan yang memerlukan dana, pasar modal memberikan alternatif pendanaan eksternal untuk memenuhi kebutuhan dana jangka panjang. Sedangkan dari sudut pandang investor, pasar modal adalah alternatif investasi keuangan sehingga investor mempunyai pilihan investasi yang akan memberikan keuntungan berupa return (tingkat pengembalian).

Return saham merupakan hasil yang diperoleh dari investasi. Return dapat berupa return realisasi (realized return) dan return ekspektasi (expected return) (Jogiyanto,2000;107). Return realisasi merupakan return yang telah terjadi.Return realisasi penting karena dapat digunakan sebagai salah satu pengukuran kinerja perusahaan serta sebagai dasar penentu return ekspektasi dan risiko masa yang akan datang.

Return ekspektasi adalah return yang diharapkan akan diperoleh investor dimasa yang akan datang.Berbeda dengan return realisasi yang sifatnya sudah terjadi, return ekspektasi bersifat belum terjadi namun diharapkan akan terjadi.


(16)

Return merupakan salah satu dasar yang digunakan oleh investor dalam mengambil keputusan investasi karena return merupakan tujuan utama seseorang berinvestasi. Dengan adanya return, diharapkan seseorang akan termotivasi untuk berinvestasi.Return juga merupakan imbalan yang diberikan oleh suatu perusahaan kepada investor atas keberaniannya menanggung risiko atas investasi yang dilakukannya.Return total sering disebut return saham (stock return), yaitu perubahan kemakmuran dari perubahan harga saham dan perubahan pendapatan dari dividen yang diterima.Perubahan kemakmuran ini menunjukkan tambahan kekayaan sebelumnya.

Pemegang saham dalam investasinya dapat mendapatkan return yang ditawarkan suatu saham dalam bentuk capital gain dan dividen.Dividen adalah pendapatan yang diperoleh setiap periode selama saham masih dimiliki, sedangkan capital gain adalah pendapatan yang diperoleh karena harga jual saham lebih tinggi daripada harga belinya, pendapatan ini baru diperoleh jika saham dijual. Bagi investor yang bertujuan mendapatkan capital gains juga memerlukan informasi tentang dividen, karena dividen merupakan salah satu faktor penting yang dapat mempengaruhi harga saham.

Analisis keuangan sangat tergantung pada informasi yang diberikan oleh laporan keuangan.Laporan keuangan perusahaan merupakan salah satu sumber informasi yang penting disamping informasi yang lain seperti informasi industri, keadaan perekonomian, pangsa pasar perusahaan, kualitas manajemen dan lainnya.


(17)

Analisis rasio keuangan sebagai instrumen analisis prestasi perusahaan yang menjelaskan berbagai hubungan dan indikator keuangan yang ditujukan untuk menunjukkan perubahan dalam kondisi keuangan atau prestasi operasi di masa lalu. Makna dan kegunaan rasio keuangan dalam praktik bisnis pada kenyataannya bersifat subyektif,bergantung pada untuk apa suatu analisis dilakukan dalam konteks apa analisis tersebut diaplikasikan (Jogiyanto, 2000:72).

Masalah yang sering dihadapi oleh investor di pasar modal adalah memilih perusahaan yang tepat untuk melakukan investasi agar diperoleh investasi dengan harga yang wajar dan mencerminkan investasi yang potensial.Untuk itu, bagi para investor yang ingin melakukan investasi pada commonstock sebaiknya terlebih dahulu mengidentifikasi surat berharga yang akan diinvestasikan dengan tepat serta mempertimbangkan kondisi dan prospek perusahaan di masa yang akan datang dalam meningkatkan laba perusahaan.

Menurut penelitian Guler dan Yimaz (2008:21) mengatakan bahwa para ekonom dan praktisi keuanganstock return diidentifikasi oleh variabel-variabel yang mempengaruhinya pada pasar modal. Dimana mereka mempunyai pandangan atas berbagai macam perhitungan dalam memperkirakan harga saham perlembar suatu perusahaan di masa yang akan datang dengan menggunakan rasio-rasio keuangan seperti Price Earnings Ratio (PER), Dividend Yield (DY), dan Market to Book Ratio (MtB ratio), dengan harapan akan mendapatkan stock return yang lebih tinggi. Hal ini mendorong perusahaan dijalankan oleh secara profesional dan transparan.


(18)

Untuk melakukan penilaian saham terdapat dua macam model penilaian yang sering digunakan oleh investor, yaitu pendekatan nilai sekarang dan pendekatanPER (Jones 2007:68).Pada pendekatan nilai sekarang salah satu model yang digunakan oleh model diskonto dividen, yaitu model yang digunakan untuk melihat prospek masa depan perusahaan dengan mengestimasikan dividen yang telah dibayarkan. Sedangkanpendekatan PER merupakan rasio antara tingkat harga pasar perlembar saham dibandingkan dengan pendapatan perlembar saham yang diterima oleh perusahaan.

Penggunaan PER dalam perusahaan memberikan peranan yang sangat penting sebagai alat ukur pertumbuhan dividen di masa yang akan datang dan memiliki kemampuan dalam menghitung stock return secara cross sectional, dimana terdapat pengaruh yang signifikan antara stock return dengan PER (Ang dan Bekaert 2004: 37).

Bagi pihak perusahaan, dampak PER mencerminkan indikator yang baik untuk menentukan stock return di masa yang akan datang, dimana jika semakin tinggi PER maka semakin tinggi pula harga perlembar saham suatu perusahaan. Sedangkan bagi para investor, justru sebaliknya mereka justru lebih menyukai PER saham yang rendah, dengan harapan apabila mereka membeli saham yang harganya saat ini murah akan mendatangkan stock return yang lebih tinggi jika kemudian harganya kembali naik (Guler dan Yimaz (2008:23).

Rasio keuangan lainnya yang mempengaruhi stock return antara lain yaitu Market to book ratio (MtB). Menurut Gitman (2009:101) Market to book


(19)

ratio(MtB) merupakan rasio perbandingan antara harga pasar perlembar saham dibandingkan dengan nilai buku perusahaan.

Menurut Pontiff dan Schall (1998:154), dalam penelitiannya market to book ratio mampu memperkirakan pengaruh antara nilai buku dengan stock return, serta menentukan apakah investor akan mendapatkan capital gain (keuntungan) atau capital loss (kerugian) atas investasi saham yang telah dipilihnya. Selain itu, market to book ratio juga digunakan dalam perusahaan untuk menghitung stock return secara cross sectional, serta menampilkan bahwa pendapatan dividen dan laba sebagai variabel yang independen ( Fama dan French 1995:147).

Pengaruh market to book ratio terhadap saham dengan hasil rasio yang cukup tinggi antara nilai pasar dan nilai buku memiliki kemampuan dalam menghitung stock return atas proxi nilai buku untuk arus kas dimasa yang akan datang. Serta menghasilkan suatu variabel yang berhubungan dengan stock return, dimana strategi dasar dalam melakukan trading digunakan 2 kombinasi yaitu pendapatan dan nilai buku (Bae dan Kim 1998:476).

Selain itu, MtB ratio juga memberikan profitabilitas dan hasil pendapatan saham dimasa yang akan datang dengan menggunakan kombinasi antara MtB ratio dan dividend yield, dimana kombinasi tersebut dapat menunjukkan performance atas stock return dimasa yang akan datang (Jiang dan lee 2007:465). Ada dua keuntungan yang didapat pemodal dari berinvestasi pada saham, yaitu melalui dividen dan capital gain. Yang paling menarik minat bagi para investor sebelum melakukan investasi yaitu melihat dividend yield atas suatu


(20)

saham perusahaan apakah saham tersebut menghasilkan dividen yang cukup tinggi atau malah sebaliknya.

Menurut Hirt (2006:59) dividend yield merupakan hasil persentase dari keuntungan perlembar saham dibagi dengan harga pasar perlembar saham yang diterima perusahaan. Tingginya suatu dividend yield menunjukkan bahwa suatu pasar modal dalam keadaan undervalued, yaitu jika harga pasar saham lebih kecil dari nilai wajarnya, maka saham tersebut harus dibeli dan ditahan sementara (buy and hold) dengan tujuan untuk memperoleh capital gain jika kemudian harganya kembali naik. Kekuatan yang dapat diprediksi dividend yield berasal dari peranan kebijakan dividen dalam membagikan hasil return yang telah diperoleh perusahaan kepada para pemegang saham.Serta dividend yield juga menjelaskan return atas nilai indeks tertimbang pada setiap masing-masing perusahaan (Guler dan Yimaz 2008:25).

Beberapa peneliti menyimpulkan bahwa dividend yield dapatmemperkirakan stock return dengan beberapa keberhasilan yang diharapkan, salah satunya mengenai pertumbuhan dividen dan hasil penelitiannya mengatakan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan dividend yield terhadap stock return di suatu perusahaan (Campbell dan Shiller 1988:201, Lewelen 2004:227).

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian berjudul :“Pengaruh Price Earnings Ratio, Dividend Yield Dan Market To Book Ratio Terhadap Stock Return Perusahaan Industri Barang Konsumsi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)”.


(21)

1.2Perumusan Masalah

Berdasarkan pada latar belakang masalah yang telah diuraikan, permasalahan yang akan dibahas dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Bagaimana pengaruh price earnings ratio terhadap stock return perusahaan industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia?

2. Bagaimana pengaruh dividend yieldterhadap stock return perusahaan industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia?

3. Bagaimana pengaruh market tobook ratio secara terhadap stock return perusahaan industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia?

1.3Batasan Masalah Penelitian

Untuk menghindari timbulnya salah pengertian dalam penelitian ini, maka diberikan batasan terhadap masalah sebagai berikut:

1. Perusahaan yang menjadi objek penelitian adalah seluruh perusahaan industri barang konsumsi yang terdaftar di BEI selama periode 2009, 2010, 2011 dan 2012.

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi stock return perusahaan perbankan dibatasi pada price earnings ratio, dividend yield, dan market to book ratio.

1.4 Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui apakah terdapat hubungan secara simultan dari masing– masing faktor yang diteliti, yaitu: price earnings ratio, dividend yield, dan


(22)

market to book ratio terhadap stock return perusahaan industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

2. Untuk mengetahui apakah terdapat hubungan secara parsial dari masing– masing faktor yang diteliti, yaitu: price earnings ratio, dividend yield, dan market to book ratio terhadap stock return perusahaan industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

1.5Manfaat Penelitian

1. Manfaat di Bidang Praktik

Penelitian dapat memberikan bukti empiris bagi para akademisi tentang pengaruh price earnings ratio, dividend yield, dan market to book ratio terhadap stock return perusahaan.

2. Manfaat di Bidang Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat menambah referensi, informasi, dan

wawasan teoritis khususnya tentang pengaruh price earnings ratio, dividend yield, dan market to book ratio terhadap stock return perusahaan.

1.6Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan merupakan rencana isi skripsi yang akan ditulis sebagai gambaran awal untuk menilai kerangka materi yang akan disusun penulis skripsi.Adapun susunan sistematika penulisannya adalah sebagai berikut :


(23)

BAB I PENDAHULUAN

Menguraikan latar belakang, perumusan masalah, batasan masalah penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian serta sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Berisi penjelasan dan pembahasan secara rinci kajian pustaka yang meliputi tinjauan teoritis, tinjauan terdahulu, kerangka konseptual dan pengembangan hipotesis.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Pada bab ini, diuraikan berbagai hal tentang metode atau cara melakukan penelitian, diantaranya :jenis penelitian, batasan operasional, variabel penelitian, definisi operasional variabel, populasi dan sampel penelitian, metode pengumpulan data, dan metode analisis data.

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN

Bab ini akan menguraikan data penelitian, analisis data penelitian, pengujian hipotesis, dan pembahasan hasil penelitian.

BAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN

Bab ini akan menjelaskan kesimpulan dari hasil analisis yang telah dilakukan, keterbatasan penelitian, dan saran-saran yang mungkin dapat diajukan dan dilaksanakan untuk penelitian selanjutnya.


(24)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1Pasar Modal

Pasar modal didefinisikan sebagai suatu situasi di mana penjual dan pembeli dapat melakukan negosiasi terhadap pertukaran suatu komoditas atau kelompok komoditas, dan komoditas yang diperjualbelikan di sini adalah modal (Robbert Ang, 1997:20.1).

Pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk berbagai instrument keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik dalam bentuk utang, ekuitas (saham), instrument derivative, maupun instrument lainnya. Pasar modal merupakan sarana pendanaan bagi perusahaan maupun institusi lain (misalnya pemerintah) dan sarana bagi kegiatan berinvestasi. Dengan demikian, pasar modal memfasilitasi berbagai sarana dan prasarana kegiatan jual beli dan kegiatan terkait lainnya.

Menurut Sunariyah (2004:7), pengertian pasar modal secara umum adalah suatu sistem keuangan yang terorganisasi, termasuk didalamnya adalah bank-bank komersial dan semua lembaga perantara dibidang keuangan, serta keseluruhan surat-surat berharga yang beredar. Dalam arti sempit, pasar modal adalah suatu pasar (tempat, berupa gedung) yang disiapkan guna memperdagangkan saham-saham, obligasi-obligasi, dan jenis surat berharga lainnya dengan memakai jasa para perantara pedagang efek Sunariyah (2004:8).


(25)

Di Indonesia, Pasar Modal telah tertuang di dalam Undang-undang Pasar Modal Nomor 8 Tahun 1995 yang memberikan pengertian yang lebih spesifik mengenai pasar modal, yaitu “kegiatan yang bersangkutan dengan penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek, yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek (Anoraga dan Pakarti, 2001:9).”

Pasar Modal memberikan jasanya yaitu menjembatani hubungan antara pemilik modal dalam hal ini disebut sebagai pemodal (investor) dengan meminjamkan dana kepada pihak yang membutuhkan modal dalam hal ini disebut dengan nama emiten (perusahaan go public). Seperti kegiatan pasar pada umumnya, disamping melibatkan penjual dan pembeli yang pasti barang dan jasa yang diperjualbelikan.

Dalam pasar modal yang diperjualbelikan adalah surat-surat berharga.Surat-surat berharga tersebut dapat bersifat hutang yang pada umumnya dikenal sebagai Obligasi atau surat berharga yang bersifat pemilikan yang dinamakan Saham.

Tempat dimana bertemunya broker dan dealer untuk melakukan jual beli saham dinamakan bursa efek. Saat ini hanya ada satu bursa efek yang beroperasi di Indonesia, dimana para pemegang saham juga sekaligus merupakan anggota bursa (Anoraga dan Pakarti, 2001:10).

Pasar modal mempunyai peranan yang penting dalam pembangunan ekonomi, karena pasar modal sebagai salah satu sumber pembiayaan eksternal jangka panjang bagi dunia usaha khususnya perusahaan yang go public dan


(26)

sebagai wahana investasi bagi masyararakat (Farid Harianto dan Siswanto Sudomo, 1998:95).

2.1.2 Investasi

Menurut Sunariyah (2004), Investasi sering diartikan sebagai suatu penanaman modal untuk satu atau lebih lebih aktiva yang dimiliki dan biasanya berjangka waktu lama dengan harapan mendapatkan keuntungan di masa-masa yang akan datang. Keputusan penanaman modal tersebut dapat dilakukan oleh individu atau suatu entitas yang mempunyai kelebihan dana.

Investasi merupakan komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya lainnya yang dilakukan saat ini, dengan tujuan memperoleh keuntungan di masa yang akan datang Sunariyah (2004:19).

Investasi menurut Farid Harianto dan Siswanto Sudomo (1998:100) diartikan sebagai suatu kegiatan menempatkan dana pada satu atau lebih dari satu asset selama periode tertentu dengan harapan dapat memperoleh penghasilan dan atau peningkatan nilai investasi. Berdasarkan pengertian tersebut, memegang kas atau uang tunai bukan merupakan investasi, sedangkan menabung di bank merupakan investasi karena mendapat return atau keuntungan berupa bunga.

Dalam melaksanakan fungsi ekonominya, pasar modal menyediakan fasilitas untuk memindahkan dana dari pihak yang mempunyai kelebihan dana (investor) kepada pihak yang memerlukan dana (emiten). Dengan menginvestasikan dana lebih yang dimiliki mereka, penyandang dana berharap akan memperoleh imbalan dari investasi dana tersebut. Bagi peminjam dana, mereka tidak perlu menunggu dana yang mereka peroleh dari hasil operasi


(27)

perusahaannya melainkan tersedianya dana tersebut pada pasar modal memungkinkn mereka melakukan kegiatan usaha terlebih dahulu.

Suad Husnan (1990:9) menyatakan bahwa semakin tinggi resiko suatu kesempatan investasi, maka semakin tinggi pula tingkat keuntungan yang disyaratkan oleh investor.Konsep ini juga berlaku pada investasi dalam saham.

2.1.3 Saham

Menurut Darmadji dan Fakhruddin (2006:6) bahwa saham dapat didefinisikan sebagai tanda penyertaan atau pemilikan seorang atau badan dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas. Saham berwujud selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas adalah pemilik perusahaan yang menerbitkan surat berharga tersebut. Porsi kepemilikan ditentukan oleh seberapa besar penyertaan yang ditanamkan di perusahaan tersebut.

Saham dapat diperjualbelikan pada bursa efek, yaitu tempat yang dipergunakan untuk memperdagangkan efek sesudah pasar perdana. Penerbitan surat berharga saham akan memberikan berbagai keuntungan bagi perusahaan perbankan (Darmadji dan Fakhruddin, 2006:6).

Robert Ang (1997:20.17) menyatakan bahwa saham adalah surat berharga sebagai bukti penyertaan atau pemilikan individu ataupun institusi dalam suatu perusahaan. Makna “surat berharga” adalah sesuatu yang mempunyai nilai dan tentunya dapat diperjualbelikan.

Nilai saham berdasarkan fungsinya dapat dibagi atas tiga jenis yaitu (Robbert Ang, 1997:6.3):


(28)

a. Par Value (Nilai Nominal). Nilai nominal suatu saham adalah nilai yang tercantum pada saham yang bersangkutan yang berfungsi untuk tujuan akuntansi.

b. Base Price (Nilai / harga dasar). Harga dasar suatu saham baru merupakan harga perdananya. Sehingga nilai dasar merupakan hasil perkalian antara harga dasar dengan jumlah saham yang diterbitkan.

c. Market Price (Nilai / harga pasar). Harga pasar merupakan harga yang paling mudah ditentukan karena harga pasar merupakan harga suatu saham pada pasar yang sedang berlangsung. Jadi harga pasar inilah yang menyatakan naik turunnya suatu saham. Jika harga pasar ini dikalikan dengan jumlah saham yang diterbitkan (outstanding share) maka akan didapatkan market value.

2.1.4 Return Saham

Return adalah laba atas suatu investasi yang biasanya dinyatakan sebagai tarif presentase tahunan. Return saham merupakan tingkat keuntungan yang akan diperoleh oleh investor yang menanamkan dananya di pasar modal. Return saham ini dapat dijadikan sebagai indikator dari kegiatan perdagangan di pasar modal. Return saham adalah tingkat keuntungan yang dinikmati oleh pemodal atas suatu investasi saham yang dilakukannya (Ang, 1997:18.33). Return merupakan hasil yang diperoleh dari investasi (Jogiyanto,2003:109).

Menurut Jogiyanto (2003/;109), return saham dibedakan menjadi dua yaitu returnrealisasi (realized return) dan return ekspektasi (expected return). Return realisasi (realized return) merupakan return yang sudah terjadi yang dihitung


(29)

berdasarkan data historis dan digunakan sebagai salah satu alat pengukur kinerja perusahaan. Sedangkan return ekspektasi (expected return) merupakan return yang diharapkan akan diperoleh oleh investor di masa mendatang.

Menurut Ang (1997:20.2), komponen suatu returnterdiri dari duajenis yaitu:

a. Current Income (keuntungan lancar) adalah keuntungan yang diperoleh melalui pembayaran yang bersifat pembayaran yang bersifat periodik seperti pembayaran bunga deposito, bunga obligasi, dividen dansebagainya.

b. Capital gain yaitu keuntungan yang diterima karena adanya selisih antara harga jual dan harga beli suatu instrumen investasi, yang berarti bahwa instrumen investasi harus diperdagangakan di pasar. Besarnya capital gain dilakukan dengan analisis return historis yang terjadi pada periode sebelumnya, sehingga dapat ditentukan besarnya tingkat kembalian yang diinginkan.

Menurut Jogiyanto (2003:110) returndibedakan menjadi 2 yaitu: a. ReturnRealisasi

Returnrealisasi (realized return) merupakan return yang telah terjadi. Return realisasi dihitung berdasarkan data historis. Returnrealisasi penting karena digunakan sebagai salah satu pengukur kinerja dari perusahaan. Return histori ini juga berguna sebagai dasar penentu return ekspektasi (expected return) dan risiko dimasa datang.


(30)

b. ReturnEkspektasi

Return ekspektasi (expected return) merupakan return yang diharapkan akan diperoleh oleh investor di masa mendatang. Berbeda dengan return realisasi yang sifatnya sudah terjadi, return ekspektasi sifatnya belum terjadi.

Oleh karena itu, konsep tingkat pengembalian (return) saham yang akan dipergunakan dalam penelitian ini adalah realized return.

Secara matematis formulasi realized return dapat dirumuskan sebagai berikut (Jogiayanto, 2003:110):

��=�� − �(� −1)

�(� −1) Dimana :

Rt= Return Saham pada periode ke t

P(t) = Harga Penutupan Saham pada periode ke t P(t-1) = Harga Penutupan Saham pada periode ke t-1

2.1.5 Rasio Keuangan Sebagai Alat Ukur Kinerja Keuangan

Analisis rasio keuangan merupakan instrumen analisis prestasi perusahaan yang menjelaskan berbagai hubungan dan indikator keuangan yang ditujukan untuk menunjukkan perubahan dalam kondisi keuangan atau prestasi operasi di masa lalu.Secara ringkas, analisis laporan keuangan memiliki sifat diagnostic, mengidentifikasi dimana letak masalah-masalah perusahaan, dan prognostic, memprediksi kinerja perusahaan dimasa mendatang (Stice et al, 2005:241). Analisa rasio keuangan dapat juga dipakai sebagai sistem peringatan awal (early warning system) terhadap kemunduran kondisi keuangan perusahaan yang


(31)

mengakibatkan tidak akan memberikan kepastian going concern perusahaan khususnya untuk perusahaan yang go public.

Perusahaan yang melakukan penjualan kepada masyarakat bertujuan untuk menambah modal kerja perusahaan, perluasan usaha dan diversifikasi produk.Untuk menarik investor, perusahaan harus mampu menunjukkan kinerjanya. Salah satu tahapan dalam proses akuntansi yang penting untuk keperluan pengambilan keputusan manajemen adalah tahap interprestasi laporan akuntansi, yang didalamnya mencakup rasio keuangan. Rasio keuangan yang merupakan bentuk informasi akuntansi yang penting bagi perusahaan selama suatu periode tertentu. Berdasarkan rasio tersebut, dapat dilihat keuangan yang dapat mengungkapkan posisi, kondisi keuangan, maupun kinerja ekonomis di masa depan dengan kata lain informasi akuntansi.

Menurut Husnan (1992:204), analisis rasio keuangan pada umumnya melibatkan dua jenis perbandingan, yaitu:

a. Perbandingan internal yang membandingkan rasio saat ini dengan rasio masa lalu dan yang diharapkan di masa yang akan datang untuk perusahaan yang sama.

b. Perbandingan eksternal yang membandingkan rasio suatu perusahaan dengan perusahaan lain yang sejenis atau dengan rata-rata industri pada titik yang sama.

Setiap laporan keuangan yang dibentuk memiliki tujuan yang ingin dicapai oleh masing-masing perusahaan. Rasio keuangan dikelompokkan dalam lima jenis yaitu: (1) rasio likuiditas (liquidity ratio); (2) rasio aktivitas (activity ratio); (3)


(32)

rasio rentabilitas (profitability ratio); (4) rasio solvabilitas (leverage ratio); (5) rasio pasar (market ratio) (Robbert Ang, 1997).

2.1.6 Rasio Keuangan

2.1.6.1Price Earnings Ratio

Untuk menilai kewajaran harga saham di bursa efek, menurut Guler dan Yimaz (2008:21) investor dapat menggunakan pendekatan PER. Rasio ini dilihat oleh investor sebagai ukuran kemampuan menghasilkan laba di masa depan (future earnings) dari suatu perusahaan.

Investor dapat mempertimbangkan rasio tersebut guna memilah-milah saham mana yang nantinya dapat memberikan keuntungan yang besar di masa yang akan datang, dengan pertimbangan jika perusahaan dengan pertumbuhan tinggi (high growth) biasanya mempunyai PER yang besar, sedangkan perusahaan yang mempunyai pertumbuhan yang rendah (low growth) biasanya mempunyai PER yang rendah.

Penggunaan PER dalam perusahaan memberikan peranan yang sangat penting sebagai alat ukur pertumbuhan dividen di masa yang akan datang dan memiliki kemampuan untuk menentukan stock return secara cross sectional, terdapat pengaruh yang signifikan PER terhadap stock return (Ang dan Bekaert 2004:37).

Hal ini diperkuat dalam penelitian Fama and French (1992:142) yang juga mengemukakan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan PER terhadap stock return secara cross sectional. Menurut Guler and Yimaz (2008;21), dampak PER mencerminkan indikator yang baik untuk


(33)

menentukan stock return di masa yang akan datang semakin tinggi PER maka semakin tinggi pula harga perlembar saham suatu perusahaan. Rasio PER dapat diformulasikan sebagai berikut:

PER = harga saham laba per saham (EPS)

Dari hasil penemuan-penemuan tersebut maka hipotesis yang diajukan adalah sebagai berikut:

H1 = PER berpengaruh positif terhadap return saham 2.6.1.2 Dividend Yield (DY)

Menurut Hirt (2006), dividend yield merupakan salah satu indikator yang dapat mempengaruhi stock return, yaitu hasil persentase dari keuntungan perlembar saham dibagi dengan harga pasar perlembar saham yang diterima perusahaan.

Menurut Guler and Yimaz (2008:23) tingginya suatu dividend yield menunjukkan bahwa suatu pasar modal dalam keadaan undervalued, yaitu jika harga pasar saham lebih kecil dari nilainya, maka saham tersebut harus dibeli dan ditahan sementara (buy and hold) dengan tujuan untuk memperoleh capital gain jika kemudian harganya kembali naik. Kekuatan yang dapat diprediksi dividend yield berasal dari peranan kebijakan dividen dalam membagikan hasi return yang telah diperoleh perusahaan kepada para pemegang saham. Dividend yield juga menjelaskan pendapatan atas nilai indeks tertimbang pada setiap masing-masing perusahaan.


(34)

Selain itu, Guler and Yimaz (2008:23) mengatakan bahwa kekuatan yang dapat diprediksi dividend yield berasal dari peranan kebijakan dividen dalam membagikan hasil return yang telah diperoleh perusahaan kepada para pemegang saham. Serta dividend yield juga menjelaskan return atas nilai indeks tertimbang pada masing-masing perusahaan.

Beberapa peneliti menyimpulkan dividend yield juga dapat memperkirakan stock return dengan beberapa keberhasilan yang diharapkan, salah satunya mengenai pertumbuhan dividen. Selain itu dividend yield memiliki pengaruh yang signifikan dalam menentukan stock return (Campbell dan Shiller 1988:201, Lewelen 2004:207).

Hasil temuan lainnya, menurut Lewellen (1999:207) menginvestigasi secara berturut-turut pengaruh antara perkiraan rasio pendapatan, risiko, dan market to book ratio atas tingkatan portofolio, hasil penelitiannya mengatakan terdapat pengaruh yang signifikan dengan stock return dimasa yang akan datang.

Dividen yield dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

DY =dividen per lembar saham harga saham

Dari hasil penemuan-penemuan tersebut maka hipotesis yang diajukan adalah sebagai berikut:


(35)

2.1.6.3 Market to Book Ratio

Rasio keuangan lainnya yang dapat mempengaruhi stock return adalah market to book ratio, yaitu rasio pertandingan antara harga pasar perlembar saham dibandingkan dengan nilai buku perusahaan (Gitman 2009:201).

Menurut Pontiff dan Schall (1998:154), market to book ratio juga memberikan suatu penilaian bagaimana investor melihat kinerja perusahaan dan menunjukkan seberapa jauh suatu perusahaan mampu menciptakan nilai perusahaan yang wajar terhadap jumlah modal yang diinvestasikan. Semakin besar rasio ini, semakin besar juga nilai pasar (market value) jika dibandingkan dengan nilai buku (book value).Hasil penelitian mengemukakan bahwa terdapat pengaruh yang positif antara market to book ratio dan tingkat pengembalian (return).

Secara sistematis market to book ratio(MtB) dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:

MtB = harga pasar saham nilai buku per saham

Dari hasil penemuan-penemuan tersebut maka hipotesis yang diajukan adalah sebagai berikut:

H3 = Market to Book ratio positif terhadap return saham.

2.2 Tinjauan Terdahulu

Penelitian dilakukan oleh Guler Aras and Mustafa Kemal Yilmaz (2008), dengan judul: Price Earnings Ratio, Dividend Yield, and Market to Book Ratio to


(36)

Predict Return on Stock Market: Evidence from the Emerging Markets. Hasil penelitian ini Price earnings ratio (PER) berpengaruh positif terhadap return saham, dividend yield (DY) berpengaruh negatif terhadap return saham, dan market to book ratio (MtB) berpengaruh positif terhadap return saham.

Dyah Ayu Savitri (2012) melakukan dengan penelitian dengan judul: Analisis Pengaruh ROA, NPM, EPS, dan PER Terhadap Return Saham (Studi Kasus pada Perusahaan Manufaktur Sektor Food and Beverages periode 2007-2010). Dari penelitian yang menggunakan analisis regresi berganda ini menunjukkan bahwa PER berpengaruh positif terhadap return saham.

Sedangkan menurut penelitian yang dilakukan olehNinik Kurniasih dan Susan Andriana (2011) dengan judul: Pengaruh Dividend Yield dan Price Earnings Ratio (PER) terhadap Return Saham Pada Level Investment Opportunity Set (IOS) yang Berbeda (Study pada Saham LQ 45 yang Tercatat di BEI). Dengan menggunakan variable dependen yaitu Return Saham dan variabel independen yang terdiri dari: Price Earnings Ratio (PER) dan Dividend Yield, dan dengan menggunakan variabel moderating yaitu Level Investment Oppurtinity Set (IOS). Hasil dari penelitian tersebut didapat price earnings ratio berpengaruh positif terhadap return saham, sedangkan dividend yield berpengaruh negatif terhadap return saham.


(37)

2.3 Kerangka Konseptual

Berdasarkan uraian diatas kerangka yang menjadi dasar penelitian ini adalah sebagai berikut :

H1

H2

H3

H4 Gambar 2.1 Kerangka Konseptual

Price earnings ratio merupakan rasio antara tingkat harga pasar perlembar saham dibandingkan dengan pendapatan perlembar saham yang diterima oleh perusahaan. Penggunaan PER dalam perusahaan memberikan peranan yang sangat penting sebagai alat ukur pertumbuhan dividen di masa yang akan datang dan memiliki kemampuan dalam menghitung stock return.

Dividend yield merupakan salah satu indikator yang dapat mempengaruhi stock return, yaitu hasil persentase dari keuntungan perlembar saham dibagi dengan harga pasar perlembar saham yang diterima perusahaan.Tingginya suatu dividend yield menunjukkan bahwa suatu pasar modal dalam keadaan undervalued, yaitu jika harga pasar saham lebih kecil dari nilainya, maka saham

Stock Return (Y) Price Earnings Ratio (PER)

X1

Dividend Yield (DY) X2

Market to Book Ratio (MtB) X3


(38)

tersebut harus dibeli dan ditahan sementara dengan tujuan untuk memperoleh capital gain jika kemudian harganya kembali naik.

Market to book ratio yaitu rasio pertandingan antara harga pasar perlembar saham dibandingkan dengan nilai buku perusahaan.Semakin besar market to book ratio ini, semakin besar juga nilai pasar (market value) jika dibandingkan dengan nilai buku (book value).Hasil penelitian mengemukakan bahwa terdapat pengaruh yang positif antara market to book ratio dan tingkat pengembalian (return).

2.4Pengembangan Hipotesis

Hipotesis dalam penelitian ini adalah:

1. Price earnings ratio berpengaruh positif terhadap return saham perusahaan industri barang konsumsi.

2. Dividend yield berpengaruh negatif terhadap return saham perusahaan industri barang konsumsi.

3. Market to book ratio berpengaruh positif terhadap return saham perusahaan industri barang konsumsi.

4. Price earnings ratio, dividend yield, dan market to book ratio bersama-sama berpengaruh terhadap return saham perusahaan industri barang konsumsi.


(39)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian asosiatif kausal.Menurut Umar (2003:30) penelitian asosiatif kausal adalah “penelitian yang bertujuan untuk menganalisis hubungan antara satu variabel dengan variabel lainnya atau bagaimana suatu variabel mempengaruhi variabel lain”.

3.2 Batasan Operasional

Atas pertimbangan efisiensi, minat, keterbatasan waktu, serta pengetahuan peneliti, maka peneliti melakukan beberapa batasan konsep terhadap penelitian yang akan diteliti, yang diantaranya :

1. Penelitian ini membatasi sampel hanya pada perusahaan industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

2. Penelitian ini dibatasi hanya selama 4 tahun yaitu dari tahun 2009 – 2012 rasio yang dianggap dapat memberikan penilaian terhadap perusahaan yaitu price earnings ratio, dividend yield dan market to book ratio.

3.3Variabel Penelitian

3.3.1 Variabel terikat

Pada penelitian ini sebagai variabel terikat adalah return saham pada Perusahaan Industri Barang Konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).


(40)

3.3.2 Variabel bebas

Pada penelitian ini ada tiga variabel bebas yang dipergunakan, yaitu price earnings ratio, dividend yield dan market to book ratio.

3.4Defenisi Operasional Variabel

Definisi operasional variabel penelitian ini terdiri dari 3 (tiga) variabel bebas (independen) dan 1 (satu) variabel terikat (dependen) yang akan dijelaskan berikut ini:

Tabel 3.1

Definisi operasional variabel

No Variabel Defenisi Pengukuran Skala

1 Price Earnings Ratio (PER)

Price Earning

Ratiomerupakan ukuran untuk menentukan bagaimana

pasar memberi nilai atau harga pada saham perusahaan.

harga saham laba per saham (EPS)

Rasio

2 Dividend Yield (DY)

Dividen yield adalah suatu rasio yang menghubungkan dividen yang dibayar dengan harga saham biasa.

deviden per lembar saham harga saham

Rasio

3 Market to Book Ratio (MtB)

Market to book ratio, yaitu rasio pertandingan antara harga pasar perlembar saham dibandingkan dengan nilai buku perusahaan

harga pasar saham nilai buku per saham

Rasio

4 Return Saham (Stock Return)

Return saham (stock return) yaitu hasil atau keuntungan yang diperoleh pemegang saham sebagai hasil dari investasinya

Rt = Pt−P(t−1) P(t−1)


(41)

3.5Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek /subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono,2004:90).

Adapun teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling berdasarkan kriteria:

1. Perusahaan industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2009, 2010, 2011, 2012.

2. Perusahaan yang tidak delisting dari BEI selama periode pengamatan (tahun 2009-2012)

3. Perusahaan sampel memiliki semua data yang diperlukan secara lengkap dari variabel yang diteliti

Dari pembatasan data (sampel yang digunakan), diperoleh hasil sebanyak 23 data perusahaan yang digunakan dalam penelitian ini dengan populasi sebanyak 33 emiten. Sesuai penarikan sampel yang telah dilakukan terdapat 23 data perusahaan industri barang konsumsi (23 x 4 = 92 sampel). Daftar perusahaan yang dijadikan populasi dan sampel dapat dilihat dalam tabel berikut :


(42)

Tabel 3.2

Daftar Populasi dan Sampel Penelitian

No Nama Perusahaan Kode

Kriteria Penentuan

Sampel Sampel

1 2 3

Makanan dan Minuman

1 Akasha Wira Internasional, Tbk ADES    Sampel 1

2 Tiga Pilar Sejahtera Food, Tbk AISA  

-

3 Cahaya Kalbar, Tbk CEKA  

-4 Davomas Abadi, Tbk DAVO  

-5 Delta Djakarta, Tbk DLTA    Sampel 2

6 Indofood CBP Sukses Makmur, Tbk ICBP    Sampel 3

7 Indofood Sukses Makmur, Tbk INDF    Sampel 4

8 Multi Bintang Indonesia, Tbk MLBI    Sampel 5

9 Mayora Indah, Tbk MYOR  

-10 Prashida Aneka Niaga, Tbk PSDN    Sampel 6

11 Nippon Indosari Corporindo, Tbk ROTI    Sampel 7

12 Sekar Laut, Tbk SKLT    Sampel 8

13 Siantar Top, Tbk STTP  

-14 Ultrajaya Milk Industri and Trading

Company, Tbk ULTJ

   Sampel 9

Rokok

15 Gudang Garam, Tbk GGRM    Sampel 10

16 Hanjaya Mandala Sampoerna, Tbk HMSP    Sampel 11

17 Bentoel International Investama, Tbk RMBA    Sampel 12

Farmasi

18 Darya Varia Laboratoria, Tbk DVLA    Sampel 13

19 Indofarma, Tbk INAF  

-20 Kimia Farma, Tbk KAEF    Sampel 14

21 Kalbe Farma Tbk KLBF    Sampel 15

22 Merck, Tbk MERK    Sampel 16

23 Pyridam Farma, Tbk PYFA    Sampel 17

24 Schring Plough Indonesia, Tbk SCPI  

-25 Taisho Pharmaceutical Indonesia,Tbk SQBI  

-26 Tempo Scan Pasific, Tbk TSPC    Sampel 18

Kosmetik dan Barang Keperluan Rumah Tangga

27 Martina Berto, Tbk MBTO    Sampel 19


(43)

Sampel

1 2 3

28 Mustika Ratu, Tbk MRAT  

-29 Mandom Indonesia, Tbk TCID    Sampel 20

30 Unilever Indonesia, Tbk UNVR    Sampel 21

Peralatan Rumah Tangga

31 Kedawung Setia Industrial, Tbk KDSI    Sampel 22

32 Kedaung Indag Can, Tbk KICI    Sampel 23

33 Langgeng Makmur Industry, Tbk LMPI  

-3.6 Metode Pengumpulan Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari laporan Bursa Efek Indonesia.Dalam penelitian ini sumber data yang digunakan adalah data sekunder yang diperoleh dengan cara dokumentasi, dimana data yang diperoleh tidak diperoleh secara langsung dari objek yang diteliti. Penelitian ini data-data diperoleh melalui website www.idx.co.id, dan literature -literatur yang berhubungan dengan masalah yang diteliti.

3.7 Metode Analisis data

Peneliti menggunakan analisis regresi berganda dan menggunakan alat bantu SPSS 18 (Stastical Product and Services Solution). Analisis regresi dapat digunakan untuk memperoleh gambaran yang menyeluruh mengenai hubungan antara variabel dependen dan independen secara menyeluruh baik secara simultan atau secara parsial.Sebelum melakukan uji regresi linier berganda, metode ini mensyaratkan untuk melakukan uji asumsi klasik guna mendapatkan hasil terbaik (Ghozali, 2001:55).Dalam penggunaan regresi berganda, pengujian hipotesis harus menghindari adanya kemungkinan penyimpangan asumsi-asumsi


(44)

klasik.Tujuan pemenuhan asumsi klasik ini dimaksud agar variabel independen sebagai estimator atas variabel dependen tidak mengalami bias.

3.7.1Pengujian Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik digunakan untuk mengetahui apakah hasil analisis regresi linier berganda yang digunakan untuk menganalisis dalam penelitian ini terbebas dari penyimpangan asumsi klasik yang meliputi uji normalitas, multikolinieritas, heteroskedastisitas dan autokorelasi. Adapun masing-masing pengujian tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :

3.7.1.1 Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi,variabel independen, variabel dependen atau keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak.Model regresi yang baik adalah yang memiliki distribusi data normal atau mendekati normal (Ghozali, 2006:110).Alat analisis yang digunakan dalam uji ini adalah uji Kolmogorov – Smimov satu arah atau analisis grafis.

Dasar pengambilan keputusan normal atau tidaknya data yang diolah adalah sebagai berikut:

a. Jika nilai Z hitung > Z tabel, maka distribusi sampel normal. b. Jika nilai Z hitung < Z tabel, maka distribusi sampel tidak normal.

3.7.1.2 Uji Multikolinieritas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk mengetahui apakah dalam modelregresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas atau tidak, model yangbaik seharusnya tidak terjadi korelasi yang tinggi diantara


(45)

variabel bebas. Jikavariabel bebas saling berkorelasi maka variabel– variabel ini tidak orthogonal (nilai korelasi tidak sama dengan nol). Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinieritas dalam model regresi ini adalah dengan menganalisis matrik korelasi variabel-variabel bebas dan apabila korelasinya signifikan antar variabel bebas tersebut maka terjadi multikolinieritas.

Seperti yang dijelaskan oleh Ghozali (2006:96) sebagai berikut : a.Nilai R2 yang dihasilkan oleh suatu estimasi model regresi empiris

sangat tinggi, tetapi secara individual variabel-variabel independen banyak yang tidak signifikan mempengaruhi variabel dependen. b. Menganalisis matriks korelasi variabel-variabel independen. Jika

antar variabel independen terjadi korelasi yang cukup tinggi (umumnya > 0,90), maka indikasi terjadi multikolinearitas. Tidak adanya nilai korelasi yang tinggi antar variabel independen tidak berarti bebas dan multikolinieritas.Multikolinieritasdapat terjadi karena kombinasi dua atau lebih variabel independen.

c. Multikolinieritas dapat dilihat dari nilai tolerance dan lawannya yaitu variance inflactor factor (VIF). Kedua variabel ini menunjukkan setiap variabel independen manakah yang dijelaskan oleh variabel independen lainnya.Tolerance mengukur variabilitas variabel independen yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Jadi nilai tolerance yang rendah sama dengan VIF yang tinggi. Batasan umum yang digunakan untuk mengukur


(46)

multikolinieritas adalah tolerance < 0,1 dan nilai VIF > 10 maka terjadi multikolinieritas.

3.7.1.3 Uji Heteroskedastisitas

Menurut Imam Ghozali (2006:105) uji heteroskedastisitas bertujuanmenguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dariresidual satu pengamatan ke pengamatan lain. Jika varians dari residual satupengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homokedastisitas danjika berbeda disebut heteroskedastisitas. Cara menguji ada tidaknya heteroskedastisitas, yaitu dengan menggunakan analisis grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED dimana sumbu Y’ adalah Y yang diprediksi, dan sumbu X adalah residual (Y prediksi-Y sesungguhnya) yang telah di studentized (Ghozali, 2006). Selain dengan menggunakan analisis grafik, pengujian heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan Uji Glejser.Uji ini mengusulkan untuk meregresi nilai absolut residual terhadap variabel independen.Jika variabel independen signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen, maka ada indikasi terjadi heteroskedastisitas.Jika probabilitas signifikansinya diatas tingkat kepercayaan 5%, maka dapat disimpulkan model regresi tidak mengandung heteroskedastisitas (Ghozali, 2006:105).

3.1.7.4 Uji Autokorelasi

Uji ini digunakan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresilinear ada korelasi antara kesalahan penggangu pada periode t–1 (periodesebelumnya).Model regresi yang baik adalah yang bebas dari


(47)

autokorelasi.Jika terjadi autokorelasi, maka dikatakan ada problem autokorelasi.Carayang dapat digunakan untuk mendeteksi ada atau tidaknya autokorelasi adalah dengan uji Durbin Watson (DW).

Dasar pengambilan keputusan ada tidaknya autokorelasi adalah sebagai berikut :

a. Bila nilai DW terletak diantara batas atas atau upper bound (du) dan (4–du) maka koefisien autokorelasi = 0, berari tidak ada autokorelasi.

b. Bila nilai DW lebih rendah daripada batas bawah atau lower bound (dl) maka koefisien autokorelasi > 0, berarti ada autokorelasi positif. c. Bila nilai DW lebih besar dari (4-dl) maka koefisien autokorelasi < 0,

berarti ada autokorelasi negatif.

d. Bila nilai DW terletak antara du dan dl atau DW terletak antara (4-du) dan (4-dl), maka hasilnya tidak dapat disimpulkan.

3.7.2 Analisis Regresi berganda

Penelitian ini menggunakan analisis regresi berganda dalam pengujian hipotesis.Analisis regresi berganda adalah teknik statistik melalui koefisien parameter untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen.Pengujian terhadap hipotesis baik secara parsial maupun simultan dilakukan setelah model regresi yang digunakan bebas dari pelanggaran asumsi klasik.Tujuannya adalah agar hasil penelitian dapat diinterpretasikan secara tepat dan efisien. Persamaan regresi dapat dituliskan sebagai berikut :


(48)

Keterangan : Y = Stock Return

α = Konstanta e = Error

� = Koefisien regresi

�1= Price earnings ratio (PER)

�2= Dividend yield (DY)

�3= Market to book ratio (MtB) 3.7.3 Pengujian Hipotesis

Menurut Ghozali (2006), ketepatan fungsi regresi dalam mengestimasi nilai aktual dapat diukur dari Goodness of Fit-nya. Secara statistik dapat diukur dari nilai statistik t, nilai statistik f dan koefisien determinasinya.Suatu perhitungan statistik disebut signifikan secara statistik apabila nilai uji yang dikehendaki statistiknya berada dalam daerah kritis (daerah dimana Ho ditolak). Ho yang menyatakan bahwa variabel independen tidak berpengaruh secara parsial maupun simultan terhadap variabel dependen. Sebaliknya disebut tidak signifikan apabila nilai uji statistiknya berada dalam daerah dimana Ho diterima.

3.7.3.1 Uji Hipotesis Secara parsial (Uji t)

Uji secara parsial menguji setiap variabel bebas (independen) apakah mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap variabel terikat (dependen). Pengujian dilaksanakan dengan pengujian dua arah sebagai berikut :


(49)

1. Ho = b1 = 0, artinya tidak ada pengaruh secara signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat.

2. Ho = b1 ≠ 0, artinya ada pengaruh secara signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat.

Kriteria pengujian yang digunakan sebagai berikut :

1. Ho diterima dan Ha ditolak apabila t hitung < t tabel. Artinya variabel bebas tidak berpengaruh secara signifikan terhadap variabel terikat.

2. Ho diterima dan Ha ditolak apabila t hitung > t tabel. Artinya variabel bebas berpengaruh secara signifikan terhadap variabel terikat.

3.7.3.2 Uji Hipotesis Secara Simultan (Uji F)

Uji F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara simultan terhadap variabel terikat.Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan uji dua arah dengan hipotesis sebagai berikut :

1. Ho : b1 = b2 = b3 = b4 = b5 = b6 = b7 = 0, artinya tidak ada pengaruh secara signifikan dari variabel bebas secara bersama-sama. 2. Ho : b1 ≠ b2 ≠ b3 ≠ b4 ≠ b5 ≠ b6 ≠ b7 ≠ 0, artinya ada pengaruh

secara signifikan dari variabel bebas secara bersama-sama. Kriteria pengujian yang digunakan sebagai berikut :


(50)

1. Ho diterima dan Ha ditolak apabila F hitung < F tabel. Artinya variabel bebas secara bersama-sama tidak berpengaruh secara signifikan terhadap variabel terikat.

2. Ho diterima dan Ha ditolak apabila F hitung > F tabel. Artinya variabel bebas secara bersama-sama berpengaruh secara signifikan terhadap variabel terikat.

3.7.3.3 Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen.Besarnya koefisien determinasi ini adalah 0 sampai dengan 1.Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas.Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen (Ghozali, 2006:120).


(51)

BAB IV

ANALISIS HASIL PENELITIAN

4.1 Data Penelitian

Objek penelitian ini adalah perusahaan manufaktur dibidang barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama tahun 2009-2012.Sampel yang digunakan sebanyak 23 perusahaan dari 33 perusahaan barang konsumsi yang terdaftar di BEI.Berdasarkan hal-hal tersebut, maka data penelitian secara keseluruhan berjumlah 92 sampel (23 x 4 tahun penelitian).

4.2 Analisis Data Penelitian 4.2.1 Analisis Deskriptif

Statistik deskriptif memberikan gambaran mengenai nilai minimum, nilai maksimum, nilai rata-rata standart deviasi data variabel -variabel yang digunakan dalam penelitian ini. Distribusi statistik deskriptif untuk masing-masing variable terdapat pada Tabel 4.1 berikut

Tabel 4.1 Statistik Deskriptif

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation PER 92 1,57 85,90 19,4249 13,06319 Dividend Yield 92 ,01 2,10 ,1728 ,30825 Market to Book 92 ,02 23,80 7,5568 6,38643 Stock Return 92 ,01 7,84 1,0272 1,08174 Valid N (listwise) 92


(52)

Berdasarkan data dari Tabel 4.1 dapat dijelaskan bahwa:

1. Variabel independen price earnings ratio memiliki nilai terendah 1,57 dan nilai tertinggi 85,90 dengan nilai rata-rata 19,4249 dan standar deviasi 13,06319.

2. Variabel independen dividend yield memiliki nilai terendah 0,01 dan nilai tertinggi 2,10 dengan nilai rata-rata 0,1728 dan standar deviasi 0,30825. 3. Variabel independen likuiditas memiliki nilai terendah 0,02 dan nilai

tertinggi 23,80 dengan nilai rata-rata 7,5568 dan standar deviasi 6,38643. 4. Variabel dependen stock return memiliki nilai terendah 0,1 dan nilai

tertinggi 7,84 dengan nilai rata-rata 1,0272 dan standar deviasi 1,08174.

4.2.2 Pengujian Asumsi Klasik

Menguji akan dilakukan dengan menggunakan analisis regresi linier berganda. Namun, terlebih dahulu akan diuji mengenai ada tidaknya penyimpangan terhadap asumsi klasik yang diperlukan untuk mendapatkan model regresi yang baik.

4.2.2.1 Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal atau tidak dengan membuat hipotesis sebagai berikut:

Ho: data residual terdistribusi normal Ha: data residual terdistribusi tidak normal

Uji normalitas dapat dilakukan dengan tiga cara, yaitu: a. Analisis grafik


(53)

b. Analisis Probability Plot c. Uji Kolmogorov Smirnov

Analisis grafik dapat digunakan dengan dua alat, yaitu grafik histogram dan grafik P-Plot.Data yang baik adalah data yang memiliki pola distribusi normal.Pada grafik histogram, data yang mengikuti atau mendekati distribusi normal adalah distribusi data dengan bentuk lonceng. Pada grafik P-Plot, apabila data titik-titik data tidak banyak menyebar ke kiri atau ke kanan, melainkan menyebar di sekitar garis diagonal, maka data tersebut berdistribusi normal.

Gambar 4.1

Uji Normalitas Histogram

Dengan melihat tampilan grafik histogram pada gambar 4.1, maka kita dapat melihat bahwa garis pada grafik berbentuk lonceng dan garis


(54)

tersebut menyentuh hampir semua titik pada batang histogram yang menunjukkan bahwa data terdistribusi normal.

Gambar 4.2

Uji Normalitas Grafik P-Plot

Pada grafik P-Plot pada gambar 4.2 diatas dapat dilihat bahwa titik-titik menyebar di sepanjang garis diagonal dan tidak menjauhi garis tersebut.Hal ini juga menunjukkan bahwa data terdistribusi normal.

Pengujian normalitas data dengan hanya melihat grafik tidak cukup, sehingga kita perlu melakukan uji normalitas data dengan menggunakan statistik agar lebih meyakinkan.Untuk memastikan apakah data di sepanjang garis diagonal berdistribusi normal atau tidak, maka dilakukan uji Kolmogorov-Smirnov. Jika nilai signifikansinya lebih besar dari 0,05 maka data tersebut terdistribusi normal. Jika nilai signifikansinya lebih kecil dari 0,05 maka data tidak terdistribusi normal.


(55)

Tabel 4.2 Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 91

Normal Parametersa,,b Mean ,0000000 Std. Deviation ,79699051 Most Extreme Differences Absolute ,126 Positive ,126 Negative -,103 Kolmogorov-Smirnov Z 1,206 Asymp. Sig. (2-tailed) ,109 a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Hasil uji Kolmogorov-Smirnov pada tabel diatas menunjukkan nilai profitabilitas = 0,109. Dengan demikian, data pada penelitian ini terdistribusi normal dan dapat digunakan untuk melakukan uji hipotesis karena 0,109 > 0,05.

4.2.2.2 Uji Heterokedastisitas

Menurut Ghozali (2006), uji heterokedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heterokedastisitas atau terjadi homoskedastisitas.Cara yang digunakan untuk mendeteksi ada tidaknya gejala heterokedastisitas adalh dengan melihat grafik scatterplot.

Uji ini dilakukan dengan mengamati pola tertentu pada grafik scatterplot, dimana bila ada titik-titik yang menyebar di atas dan di bawah


(56)

angka 0 pada sumbu Y serta tidak membentuk pola, maka tidak terjadi heterokedastisitas.

Gambar 4.3

Uji Heterokedastisitas (Scatterplot)

Pada gambar 4.3 tentang grafik scatterplot di atas dapat terlihat titik-titik menyebar acak dan tidak membentuk suatu pola tertentu yang jelas serta tersebar baik di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini menunjukkan tidak terjadinya heterokedastisitas, sehingga model regresi layak digunakan untuk melihat pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen.

4.2.2.3 Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan untuk menganalisis apakah dalam model regresi linear terdapat korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan sebelumnya.Model regresi yang baik adalah yang bebas dari autokorelasi.Untuk mendeteksi masalah autokorelasi dapat dilakukan


(57)

dengan menggunakan uji Durbin Watson. Cara mendeteksinya yaitu dengan mengamati hal berikut:

a. Angka D-W di bawah -2 berarti ada autokorlasi positif.

b. Angka D-W di antara -2 sampai +2 berarti tidak ada autokorelasi. c. Angka D-W di atas +2 berarti ada autokorelasi negatif.

Tabel 4.3

Hasil Uji Autokorelasi

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson 1 ,548a ,300 ,276 ,92019 1,903

Tabel 4.3 memperlihatkan nilai statistic D-W sebesar 1,903.Angka ini terletak di antara -2 sampai +2, sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada autokorelasi dalam penelitian ini.

4.2.2.4 Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi diantara variabel bebas.Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen.Deteksi dilakukan dengan melihat nilai VIF (Variable Inflation Factor) dan nilai tolerance. Multikolinearitas terjadi jika VIF > 10 dan nilai tolerance< 0,10.

a. Predictors: (Constant), Market to Book, Dividend Yield, PER b. Dependent Variable: Stock Return


(58)

Tabel 4.4 Uji Multikolinearitas

Coefficientsa

Model

Collinearity Statistics Tolerance VIF 1 (Constant)

PER ,975 1,026 Dividend Yield ,999 1,001 Market to Book ,974 1,027 a. Dependent Variable: Stock Return

Berdasarkan tabel 4.4 diatas dapat dilihat bahwa tidak ada satupun variabel bebas yang memiliki nilai VIF lebih dari 10 dan tidak ada yang memiliki nilai tolerance lebih kecil dari 0,1. Jadi dapat disimpulkan bahwa penelitian ini bebas dari adanya multikolinearitas dan semua variabel bebas yang dipakai dalam penelitian ini lolos uji gejala multikolinearitas.

4.3 Pengujian Hipotesis

4.3.1 Uji Koefisien Determinasi (R2)

Nilai yang digunakan untuk melihat uji koefisien determinasi adalah nilai Adjusted R2 yang pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan variabel independen dalam menerangkan variasi variabel dependen. Dalam hal ini adjusted R2 digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel price earnings ratio, dividend yield dan market to book ratio terhadap stock return.

Pada penelitian ini adjusted R2 yang digunakan antara 0 dan 1. Jika nilai adjusted R2 semakin mendekati 1, maka semakin baik kemampuan model tersebut dalam menjelaskan variabel independen dan sebaliknya.


(59)

Tabel 4.5

Uji Koefisien Determinasi (R2)

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate 1 ,548a ,300 ,276 ,92019 a. Predictors: (Constant), Market to Book, Dividend Yield, PER b. Dependent Variable: Stock Return

Besarnya adjusted R2 berdasarkan hasil analisis statistik yang diperoleh sebesar 0,276. Dengan demikian, besarnya pengaruh price earnings ratio, dividend yield, dan market to book ratio terhadap stock return adalah sebesar 27,6%. Sedangkan sisanya sebesar 72,4% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

4.3.2 Uji Simultan (Uji F)

Uji ini bertujuan untuk menguji pengaruh antara variabel independen terhadap variabel dependen secara bersama-sama. Apabila probabilitas

(signifikansi) lebih besar dari α (0,05), maka variabel independen secara bersama -sama tidak berpengaruh terhadap variabel stock return. Tetapi jika signifikansi

lebih kecil dari α (0,05), maka variabel independen secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel stock return.

Pengujian hipotesis uji F ini digunakan untuk melihat apakah secara keseluruhan variabel bebas mempunyai pengaruh yang bermakna terhadap variabel terikat. Dari pengujian simultan diperoleh hasil sebagai berikut:


(60)

Tabel 4.6

Hasil Uji Simultan (Uji F)

ANOVAb

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig. 1 Regression 31,971 3 10,657 12,586 ,000a

Residual 74,514 88 ,847 Total 106,485 91

a. Predictors: (Constant), Market to Book, Dividend Yield, PER b. Dependent Variable: Stock Return

Pada tabel 4.6 diatas dapat dilihat bahwa nilai probabilitas uji simultan ini adalah sebesar 0,000 < 0,05 dan dari tabel diatas menunjukkan bahwa nilai Fhitung> Ftabel (12,586> 2,74). Berdasarkan hasil tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa price earnings ratio, dividend yield, dan market to book ratio secara simultan berpengaruh signifikan terhadap stock return.

4.3.3 Uji Signifikansi Parsial (Uji t)

Uji t digunakan untuk mengetahui hubungan antara variabel-variabel independen terhadap variabel dependen secara parsial (individu). Jika probabilitas

(signifikansi) lebih besar dari 0,05 (α), maka variabel bebas secara individu tidak

berpengaruh terhadap stock return. Jika signifikansi lebih kecil dari 0,05, maka variabel bebas secara individu berpengaruh terhadap stock return. Dari pengujian parsial diperoleh hasil sebagai berikut:


(61)

Tabel 4.7

Hasil Uji Parsial (Uji t)

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

T Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) ,764 ,211 3,619 ,000 PER ,006 ,007 ,095 ,890 ,000 Dividend Yield ,604 ,372 ,173 1,624 ,108 Market to Book -,002 ,014 -,018 -,168 ,867 a. Dependent Variable: Stock Return

Pada tabel 4.7 diatas dapat diambil kesimpulan bahwa variabel price earnings ratio memiliki nilai probabilitas sebesar 0,000 (lebih kecil dari 0,05) sehingga berpengaruh signifikan terhadap stock return. Variabel dividend yield memiliki nilai probabilitas sebesar 0,108 (lebih besar dari 0,05) sehingga tidak berpegaruh signifikan terhadap stock return. Variabel market to book ratio memiliki nilai probabilitas sebesar 0,867 (lebih kecil dari 0,05) sehingga tidak berpengaruh signifikan terhadap stock return.

Dari tabel 4.7 diatas dapat diperoleh model persamaan regresi berganda sebagai berikut:

Y = 0,764 + 0,006X1 + 0,604X2 – 0,002X3 + e

a. Koefisien konstan adalah 0,764 menyatakan jika X1, X2, dan X3 adalah 0, maka stock return adalah 0,764.

b. Price earnings ratio mempunyai koefisien regresi ke arah positif sebesar 0,006. Hal ini berarti bahwa kenaikan sebesar 1 persen variabel price earnings ratio akan menyebabkan stock return perusahaan mengalami


(62)

c. Dividend yield mempunyai koefisien regresi ke arah positif sebesar 0,604. Hal ini berarti bahwa kenaikan sebesar 1 persen variabel dividend yieldakan menyebabkan stock return perusahaan mengalami kenaikan sebesar 0,604 persen.

d. Market to book ratio mempunyai koefisien ke arah negatif sebesar -0,002. Hal ini berarti bahwa kenaikan sebesar 1 persen variabel market to book ratioakan menyebabkan stock return perusahaan mengalami penurunan sebesar 0,002 persen.

4.4 Pembahasan Hasil Penelitian

Hasil analisa statistik menunjukkan bahwa secara simultan variabel price earnings ratio, dividend yield, dan market to book ratio berpengaruh terhadap stock return. Berdasarkan F-tabel dapat dilihat signifikansinya, dimana secara simultan variabel yang digunakan memiliki pengaruh yang signifikan dilihat dari nilai signifikansi yang lebih kecil dari 0,05 (0,000 < 0,05).

Pembahasan terhadap masing-masing variabel dalam pengujian secara parsial akan dibahas sebagai berikut:

1. Price Earnings Ratio

Melalui analisis uji-t ditunjukkan bahwa price earnings ratio berpengaruh terhadap stock return. Hal ini dapat dilihat dari nilai signifikansi variabel price earnings ratio yang lebih besar dari 0,05, yaitu sebesar 0,000. Koefisien regresi price earnings ratio bertanda positif. Koefisien regresi ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Guler, Yimaz (2008), Dyah Ayu (2012), Ninik dan Susan (2011), dimana koefisien regresi ketiganya


(63)

bernilai positif. Ini terjadi apabila harga saham perlembar dan tingkat pertumbuhan laba suatu perusahaan meningkat, maka PER juga meningkat, ataupun sebaliknya.

2.Dividend Yield

Melalui analisis uji-t ditunjukkan bahwa Dividend Yield tidak berpengaruh terhadap stock retun. Hal ini dapat dilihat dari nilai signifikansi variabel dividend yield yang lebih besar dari 0,05, yaitu sebesar 0,108. Koefisien regresi dividend yield bertanda positif. Koefisien ini tidak sejalan dengan Guler and Yilmaz (2008), dimana koefisien regresi bertanda negatif.Hal ini tejadi karena perusahaan-perusahaan di Indonesia yang profitabilitasnya belum stabil setiap tahunnya yang dipengaruhi oleh keadaan ekonomi yang berfluktuasi, sehingga semua perusahaan-perusahaan besar saja yang dapat membagikan dividend yield tiap tahunnya kepada para pemegang saham.

3. Market to Book Ratio

Melalui analisis uji-t ditunjukkan bahwa Market to Book Ratio juga tidak berpengaruh signifikan terhadap stock return. Hal ini dapat dilihat dari nilai signifikansi variabel market to book ratio yang lebih besar dari 0,05, yaitu sebesar 0,867. Koefisien regresi market to book ratio bertanda negatif. Hasil penelitiaan ini tidak sejalan dengan Guler and Yilmaz (2008), dimana koefisien regresi bertanda positif.

Hasil penelitian yang berbeda dan tidak sejalan dengan penelitian sebelumnya disebabkan oleh perbedaan objek penelitian yang digunakan.Dalam


(1)

Umar, Husein, 2003. Metode Riset Akuntansi Terapan, Cetakan Pertama, Ghali Indonesia, Jakarta.


(2)

Data Variabel Hasil Penelitian

1. Price Earnings Ratio (PER) = harga saham/ EPS

Tahun 2009-2012

NO. Nama Perusahaan Kode Tahun

2009 2010 2011 2012

1 Akasha Wira International Tbk ADES 22,85 30 22,95 24,73 2 Delta Djakarta Tbk DLTA 7,85 13,77 12,31 15,65 3 Gudang Garam Tbk GGRM 6,63 17,12 20,05 23,22

4 HM Sampoerna Tbk HMSP 8,96 19,21 21,2 22.04

5 Darya-Varia Laboratoria Tbk DVLA 23,91 11,82 10,65 18,48 6 Indofood CBP Sukses Makmur Tbk ICBP 85,9 13,59 15,33 25,89 7 Indofood Sukses Makmur Tbk INDF 15,04 14,5 13,14 15,36

8 Kimia Farma Tbk KAEF 9,06 6,36 10,99 11,7

9 Kedawung Setia Industrial Tbk KDSI 5,96 5,59 4,22 6,53 10 Kedaung Indah Can Tbk KICI 2,01 5,12 65,25 55,34

11 Kalbe Farma Tbk KLBF 13,4 23,72 21,51 23,9

12 Martina Berto Tbk MBTO 1,57 7,54 10,25 11,1

13 Merck Tbk MERK 12,21 18,19 14,23 15,14

14 Multi Bintang Indonesia Tbk MLBI 7,82 9,65 13,56 16,39 15 Prasidha Aneka Niaga Tbk PSDN 4,78 8,88 38,75 41,06 16 Pyridam Farma Tbk PYFA 13,75 16,17 18,2 21,32 17 Bentoel International Investama Tbk RMBA 31,86 26,49 18,67 22,11 18 Nippon Indosari Corpindo Tbk ROTI 29,29 25 28,63 31,04

19 Sekar Laut Tbk SKLT 7,89 20 15,55 19,87

20 Mandom Indonesia Tbk TCID 10,48 10,7 10,72 14,56 21 Tempo Scan Pacific Tbk TSPC 15,87 15,68 20,24 21,65 22 Unilever Indonesia Tbk UNVR 27,69 37,16 34,43 31,09 23 Ultra Jaya Milk Tbk ULTJ ULTJ 27,62 32,70 36,86 39,87

2. Dividend Yield = Dividen perlembar saham/harga saham

Tahun 2009-2012

NO. Nama Perusahaan Kode Tahun

2009 2010 2011 2012

1 Akasha Wira International Tbk ADES 2,10 0,83 1,33 1,41


(3)

NO. Nama Perusahaan Kode

Tahun

2009 2010 2011 2012

3 Gudang Garam Tbk GGRM 0,02 0,01 0,01 0,14

4 HM Sampoerna Tbk HMSP 0,05 0,05 0,04 0,16

5 Darya-Varia Laboratoria Tbk DVLA 0,03 0,02 0,06 0,12 6 Indofood CBP Sukses Makmur Tbk ICBP 0,01 0,01 0,01 0,13 7 Indofood Sukses Makmur Tbk INDF 0,01 0,01 0,08 0,15

8 Kimia Farma Tbk KAEF 0,29 0,12 0,07 0,26

9 Kedawung Setia Industrial Tbk KDSI 0,14 0,08 0,10 0,18 10 Kedaung Indah Can Tbk KICI 0,44 0,28 0,20 0,24

11 Kalbe Farma Tbk KLBF 0,01 0,02 0,06 0,12

12 Martina Berto Tbk MBTO 0,31 0,28 0,28 0,43

13 Merck Tbk MERK 0,01 0,08 0,08 0,38

14 Multi Bintang Indonesia Tbk MLBI 0,12 0,10 0,07 0,14 15 Prasidha Aneka Niaga Tbk PSDN 0,13 0,18 0,06 0,25 16 Pyridam Farma Tbk PYFA 0,46 0,47 0,31 0,56 17 Bentoel International Investama Tbk RMBA 0,03 0,03 0,03 0,11 18 Nippon Indosari Corpindo Tbk ROTI 0,01 0,01 0,01 0,07

19 Sekar Laut Tbk SKLT 0,01 0,01 0,01 0,10

20 Mandom Indonesia Tbk TCID 0,04 0,04 0,04 0,16 21 Tempo Scan Pacific Tbk TSPC 0,02 0,02 0,06 0,19 22 Unilever Indonesia Tbk UNVR 0,03 0,02 0,03 0,13 23 Ultra Jaya Milk Tbk ULTJ ULTJ 0,01 0,01 0,01 0,07

3. Market to Book = Harga Saham/nilai buku

Tahun 2009-2012

NO. Nama Perusahaan Kode Tahun

2009 2010 2011 2012

1 Akasha Wira International Tbk ADES 16,0 4,05 2,52 6,07 2 Delta Djakarta Tbk DLTA 7,60 14,71 14,1 18,24

3 Gudang Garam Tbk GGRM 23,8 7,3 10,2 14,40

4 HM Sampoerna Tbk HMSP 14,95 4,04 5,60 9,87

5 Darya-Varia Laboratoria Tbk DVLA 3,82 2,92 2,87 7,35 6 Indofood CBP Sukses Makmur Tbk ICBP 3,93 4,65 5,18 8,24 7 Indofood Sukses Makmur Tbk INDF 3,55 4,87 4,6 8,27

8 Kimia Farma Tbk KAEF 1,02 1,59 3,4 7,56


(4)

NO. Nama Perusahaan Kode 2009 2010 2011 2012

10 Kedaung Indah Can Tbk KICI 0,15 0,24 0,33 3,75

11 Kalbe Farma Tbk KLBF 0,02 0,06 0,06 0,19

12 Martina Berto Tbk MBTO 3,5 3,85 4,1 6,05

13 Merck Tbk MERK 8 9,65 10,3 13,76

14 Multi Bintang Indonesia Tbk MLBI 12,65 20,3 3,20 7,67 15 Prasidha Aneka Niaga Tbk PSDN 0,22 0,16 0,62 1,56 16 Pyridam Farma Tbk PYFA 0,97 1,27 1,76 3,53 17 Bentoel International Investama Tbk RMBA 2,18 2,69 2,65 3,01 18 Nippon Indosari Corpindo Tbk ROTI 16,8 2,64 3,32 3,64

19 Sekar Laut Tbk SKLT 4,15 3,87 3,87 3,89

20 Mandom Indonesia Tbk TCID 16,29 17,54 18,79 19,07 21 Tempo Scan Pacific Tbk TSPC 9,54 12,85 19,17 20,12 22 Unilever Indonesia Tbk UNVR 11,05 16,50 18,80 19,06 23 Ultra Jaya Milk Tbk ULTJ ULTJ 2,23 4,65 4,15 5,32

4. Stock Return, Rt = Dt + ( Pt – Pt-1 ) Pt-1

Dimana: Rt = Total Return

Dt = Dividen perlembar saham yang dibayarkan secara periodik

Pt = Harga saham pada tahun ini

Pt-1 = Harga saham pada tahun lalu

Tahun 2009-2011

NO. Nama Perusahaan Kode Tahun

2009 2010 2011 2012

1 Akasha Wira International Tbk ADES 7,84 3,64 0,46 1,76

2 Delta Djakarta Tbk DLTA 2,6 1,1 0,05 1,35

3 Gudang Garam Tbk GGRM 1,41 2,16 0,41 2,01

4 HM Sampoerna Tbk HMSP 0.36 1,85 0,44 1,12

5 Darya-Varia Laboratoria Tbk DVLA 0,64 0,82 0,91 1,31 6 Indofood CBP Sukses Makmur Tbk ICBP 1,11 0,2 0,17 0,31 7 Indofood Sukses Makmur Tbk INDF 2,87 0,4 0.03 1,53

8 Kimia Farma Tbk KAEF 0,74 0,76 1,3 1,45

9 Kedawung Setia Industrial Tbk KDSI 0.81 0,65 0,15 0,65 10 Kedaung Indah Can Tbk KICI 0,1 1,88 0,16 0,35

11 Kalbe Farma Tbk KLBF 2,31 1,55 1,89 1,95


(5)

NO. Nama Perusahaan Kode

Tahun

2009 2010 2011 2012

13 Merck Tbk MERK 1,3 0,31 0,46 0,57

14 Multi Bintang Indonesia Tbk MLBI 1,88 0,77 0,7 0,18 15 Prasidha Aneka Niaga Tbk PSDN 0,24 0,14 3,11 3,27 16 Pyridam Farma Tbk PYFA 2,1 0,7 0,82 1,09 17 Bentoel International Investama Tbk RMBA 0,3 0,27 0,03 0,16 18 Nippon Indosari Corpindo Tbk ROTI 1,16 0,35 0,26 0,34

19 Sekar Laut Tbk SKLT 0,69 0,05 0,01 1,25

20 Mandom Indonesia Tbk TCID 0,53 0,07 0,12 1,58 21 Tempo Scan Pacific Tbk TSPC 0,91 1,4 1,82 2,21 22 Unilever Indonesia Tbk UNVR 0,47 0,53 0,18 0,29 23 Ultra Jaya Milk Tbk ULTJ ULTJ 0,27 1,1 1,34 1,39


(6)

Dokumen yang terkait

Penilaian Harga Wajar Saham dengan Price Earning Ratio pada PT Bank Mandiri, Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia, Tbk dan PT Bank Negara Indonesia, Tbk

1 65 83

Pengaruh Likuiditas, Leverage,Perputaran Aset, dan Price Book Value terhadap Earnings Per Share pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 77 105

Pengaruh Return on Equity, Debt to Equity Ratio dan Price Earnings Ratio Terhadap Price to Book Value Perusahaan Property dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

30 283 90

Analisis Pengaruh Price Earning Ratio Dan Dividen Tunai Terhadap Harga Saham Perusahaan Di Bursa Efek Indonesia

0 61 101

Analisis Perbedaan Price Earning Ratio Dan Harga Pasar Saham (Studi Kasus Pada PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. Dan PT Indosat, Tbk. Serta PT Excelcomindo Pratama, Tbk.)

0 36 85

Pengaruh Earning Per Share, Price Earning Ratio, Book Value Per Share, dan Price To Book Value terhadap Harga Saham pada Perusahaan Sub Sektor Hotel dan Pariwisata yang Terdaftar di BEI Tahun 2009 - 2011

0 25 102

PENGARUH DIVIDEND PAYOUT RATIO, RETURN ON EQUITY, EARNING GROWTH DAN DEBT TO EQUITY RATIO TERHADAP PRICE EARNINGS RATIO PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 4 30

PENGARUH DEBT TO EQUITY RATIO (DER), RETURN ON EQUITY (ROE), DIVIDEND PAYOUT RATIO (DPR) DAN PRICE TO EARNINGS RATIO (PER) TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)

0 2 79

Pengaruh Dividend Payout Ratio, Size Dan Earning Growth Terhadap Price Earning Ratio Pada Perusahaan Barang Konsumsi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 11

Pengaruh price earning ratio, book to market ratio dan debt equity ratio terhadap return saham pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

0 0 12