Berdasarkan uraian dan permasalahan yang diuraikan pada latar belakang,
maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Analisis Hubungan Profit Margin dan Metode Arus Biaya Persediaan dengan Market Value Studi
Kasus pada Industri Barang Konsumsi dan Industri Dasar dan Kimia yang Terdaftar di BEI ”
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang tersebut diatas, maka dapat dirumuskan permasalahan penelitian sebagai berikut :
1. Bagaimanakah hubungan antara Profit Margin dengan Market Value Industri
Barang Konsumsi dan Industri Dasar dan Kimia di Bursa Efek Indonesia dari tahun 2007-2009?
2. Bagaimanakah hubungan antara Metode Arus Biaya Persediaan dengan
Market Value Industri Barang Konsumsi dan Industri Dasar dan Kimia di Bursa Efek Indonesia dari tahun 2007-2009?
C. Kerangka Konseptual
Market Value adalah harga jual dari investor satu dengan investor lainnya. Harga Terjadi setelah saham dicatat di Bursa. Harga pasar merupakan harga jual
saham sebagai konsekuensi dari posisi tawar antara penjual dan pembeli saham sehingga nilai pasar menunjukan fluktuasi dari harga saham. Market value sangat
dipengaruhi oleh hukum permintaan dan penawaran, harga suatu saham akan cenderung naik bila suatu saham mengalami kelebihan permintaan dan cenderung
turun jika terjadi kelebihan penawaran Lubis, 2008:60.
Profit margin adalah rasio pendapatan terhadap penjualan yang diperoleh dari selisih antara penjualan bersih dengan harga pokok penjualan dibagi penjualan bersih.
Profit margin memberitahu kita laba dari perusahaan yang berhubungan dengan penjualan, setelah kita mengurangi biaya untuk memproduksi barang yang dijual.
Profit margin merupakan pengukur efisiensi operasi perusahaan, dan merupakan indikasi dari cara produk ditetapkan harganya Horne dan Wachowicz, 2001:22.
Metode persediaan FIFO adalah metode dimana perlu ada pemisahan antara produk dalam proses awal dengan produk yang dibuat pada periode sekarang.
Diasumsikan bahwa produk awal merupakan produk yang masuk pertama kedalam proses produksi dan diselesaikan lebih dulu sebelum mulai mengerjakan produk
periode sekarang. Dengan demikian, produk yang ditransfer ke departemen berikutnya terdiri atas produk awal barang dalam proses yang sudah selesai dan produk yang baru
dikerjakan dan selesai pada periode berjalan.Sedangkan Metode rata-rata tertimbang adalah metode perhitungan persediaan dimana harga pokok persediaan barang dalam
proses awal ditambahkan dengan biaya yang terjadi pada periode sekarang dan dibagi dengan unit equivalent untuk menghitung harga pokok produk per unit rata-rata.
Dalam metode ini, unit equivalent produksi departemen merupakan penjumlahan unit produk jadi dengan unit equivalent dalam persediaan barang dalam proses akhir
Hariadi, 2002:164. Konflik kepentingan antara manajer dan pemilik dapat timbul ketika
perusahaan harus memilih metode arus persediaan mana yang harus diterapkan. Hal ini disebabkan adanya perbedaan hasil ekonomi yang diharapkan antara manajer,
pemilik dan pemerintah. Sehingga manajemen dalam mengambil kebijakan pemilihan metode arus biaya persediaan, pasti akan mempertimbangkan hal-hal yang dapat
mendukung nilai perusahaan Alasan perusahaan dalam memilih metode arus biaya
persediaan adalah untuk memenuhi keinginan para investor dalam kaitannya dengan market value perusahaan, sehingga dalam memilih metode tersebut selayaknya
berdampak pada tingkat return yang diharapkan investor Penentuan besarnya investasi atau alokasi modal dalam persediaan mempunyai efek yang langsung
terhadap profit margin perusahaan. Besar kecilnya profit margin juga akan mempengaruhi tingkat market value perusahaan.
Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah yang dikemukakan sebelumnya, maka variabel yang berhubungan dengan market value digunakan dalam
penelitian ini yaitu Profit Margin, dan Metode Arus Biaya Persediaan. Kerangka konseptual dapat digambarkan :
Gambar 1.1 Kerangka Konseptual
Profit Margin X1
Metode Arus Biaya Persediaan
X2 Profit Margin naik
X1 Market Value
naik Y
Profit Margin turun X1
Market Value turun Y
Market Value Y
D. Hipotesis