CO
2
nilai karbon dikalikan faktor konversi kedalam bentuk CO
2
sebesar 3,67 Handayani 2003. Nilai tersebut diperoleh dari rumus kimia karbon terhadap CO
2
dengan bentuk matematis sebagai berikut:
2
= 3,67 Keterangan:
CO
2
= kandungan karbon dioksida tonha C
= kandungan karbon tonha Untuk mengetahui nilai ekonomi penyerapan CO
2
di lahan rehabilitasi maka digunakan perhitungan sebagai berikut:
� Reduksi CO
2
x Harga CO
2
t AR Sukarela Ket: Harga karbon AR Sukarela sebesar US 22,75tCO
2
e IFCA 2007 atau setera dengan Rp 4.166,67
– 374.999,85 tCO
2
e Nilai kurs rupiah terhadap dolar pada tanggal 25 Agustus 2011 pukul 14.45
Rp 8.333,33 .
4.5.2 Manfaat ekonomi
1. Metode pengambilan contoh Lokasi penelitian di Desa Sanenrejo dan Desa Wonoasri dipilih secara
sengaja berdasarkan informasi dan data penelitian yang diperoleh dalam penelusuran dokumen mengenai kegiatan RHL di TNMB. Penentuan responden
ditentukan dari tempat dilakukannya pengamatan ekologi pemilihan plot, sehingga jumlah responden sebanyak 40 orang dan merupakan pemilik lahan
rehabilitasi. 2. Jenis data
Data yang diperlukan dalam sub-bab penelitian ekonomi hanya mencakup data primer. Data yang dikumpulkan adalah data mengenai persentase kontribusi
pendapatan masyarakat dari lahan rehabilitasi. Variabel yang dikumpulkan meliputi: pendapatan responden baik pendapatan pokok maupun pendapatan dari
lahan rehabiltasi dan pengeluaran rumah tangga responden dalam 1 tahun. 3. Metode pengambilan data
Data kontribusi pendapatan masyarakat dilakukan dengan menyebar kuisioner Lampiran 1 secara acak kepada anggota kelompok tani. Pertanyaan
yang diajukan meliputi pendapatan responden baik pendapatan pokok maupun
pendapatan dari lahan rehabiltasi dan pengeluaran rumah tangga responden dalam 1 tahun. Hasil kuisioner kemudian diolah dan ditabulasikan untuk
selanjutnya dianalisis secara deskriptif. 4. Pengolahan data
Rumus yang digunakan untuk mengetahui seberapa besar kegiatan rehabilitasi dapat mempengaruhi pendapatn total petani, maka dihitung kontribusi
dengan rumus sebagai berikut: �
� �
= ℎ � �
� ℎ
�� 100
Kegiatan RHL dapat dikatakan memberikan pengaruh yang nyata terhadap pendapatan total petani apabila nilainya ≥ 20. Hal ini sesuai dengan batas duga
yang dikembangkan oleh Gittinger 1986 menyatakan bahwa pendapatan suatu proyek dapat dikatakan memberikan kontribusi yang cukup signifikan terhadap
pendapatan total apabila nilainya ≥ 20.
4.5.3 Persepsi
1. Metode pengambilan contoh Lokasi penelitian di Desa Sanenrejo dan Desa Wonoasri dipilih secara
sengaja berdasarkan informasi dan data penelitian yang diperoleh dalam penelusuran dokumen mengenai kegiatan RHL di TNMB. Penentuan responden
ditentukan dari tempat dilakukannya pengamatan ekologi pemilihan plot, sehingga jumlah responden sebanyak 40 orang dan merupakan pemilik lahan
rehabilitasi. 2. Jenis data
Data yang diperlukan dalam sub-bab penelitian sosial ini mencakup data primer dan data sekunder. Data primer yang dikumpulkan adalah data mengenai
persepsi masyarakat tentang RHL serta pengaruhnya terhadap perubahan iklim. Data sekunder yang dikumpulkan mengenai kondisi sosial ekonomi masyarakat di
lokasi penelitian. 3. Metode pengambilan data
Penentuan persepsi responden tentang rehabilitasi hutan dan lahan serta pengaruhnya terhadap perubahan iklim dilakukan dengan menanyakan sejumlah
pertanyaan melalui kuisioner. Variabel dan pertanyaan tersebut ditentukan sesuai
bentuk kegiatan pelaksanaan kegiatan RHL yang dilakukan oleh responden Lampiran 2. Metode yang digunakan yaitu metode rating yang dijumlahkan atau
penskalaan Likert Mueller 1996. Metode ini merupakan metode penskalaan pernyataan persepsi yang menggunakan distribusi respons sebagai dasar
penentuan nilai skalanya. Responden akan diminta untuk menyatakan jawaban terhadap isi pernyataanindikator dalam lima kategori jawaban, yaitu sangat
setuju, setuju, tidak mempunyai pendapat, tidak setuju, dan sangat tidak setuju . Dari masing-masing kategori jawaban akan diberi nilai tergantung dari bentuk
pernyataannya baik berupa penyataan positif maupun negatif. Pemberian nilai dari 1 sampai 5 tergantung bentuk pernyataannya, apabila responden menyatakan
“Sangat setuju” nilai yang diberikan adalah 1 “Setuju” diberikan nilai 2 “Tidak mempunyai pendapat” diberikan nilai 3 “Tidak Setuju” dan seterusnya.
4. Pengolahan data Hasil dari penyebaran kuisioner kemudian diolah dengan mencari nilai rata-
rata dari tiap butir pernyataan dengan menjumlahkan nilai dari tiap jawaban dan membaginya dengan jumlah responden. Sehingga diperoleh nilai yang
menggambarkan tingkat persepsi responden. Interval nilai rata-rata dari pernyataantanggapan untuk tingkat persepsi dapat dilihat di Tabel 6.
Tabel 6 Tingkat persepsi berdasarkan skala Likert
Interval Nilai Tanggapan Tingkat Persepsi
– 1,75 Tinggi
1,76 – 3,25
Sedang 3,26
– 5 Rendah
Sumber: modifikasi dari Mueller 1996
4.6 Analisis Data