17
4. Penentuan Toksisitas Produk
Bioassay
Penentuan jumlah spora hidup yang terkandung dalam produk bioinsektisida atau campuran spora kristal hasil kultivasi dan pengujian toksisitasnya terhadap larva
Crocidolomia pavonana yang dinyatakan dalam LC
50
dengan metode bioassay. LC
50
dapat ditentukan dengan menggunakan analisis probit program Probit Quant software dari Steve Maund, University of Wales, College of Cardiff, Inggris.
C. Analisa Pra dan Paska Kultivasi
1. Pengukuran pH
Pengukuran pH cairan dilakukan dengan menggunakan pH-meter yang telah dikalibrasi dengan menggunakan buffer standar 4,7, dan 10. Sampel cairan kultur
diambil pada waktu yang telah ditentukan dan langsung diukur dengan pH-meter tanpa dilakukan pengenceran terlebih dahulu.
2. Jumlah Spora Hidup
Viable Spore Count atau VSC
Gambar 8. Diagram alir penentuan jumlah spora hidup 1 ml cairan fermentasi
Inkubasi pada suhu 30
o
C selama 24 jam 1 ml dari setiap pengenceran ditumbuhkan pada medium agar cawan
Pembuatan sederetan pengenceran Pemanasan pada suhu 70
o
C selama 15 menit Pengenceran ke dalam 9 ml larutan garam fisiologis
Penghitungan jumlah koloni Starter B.t subsp. aizawai
B.t subsp. aizawai
50 ml medium NB Labu pembibitan 1 Rotary shaking incubator
180 rpm, 30
o
C, 12 jam Inokulasi pada 550 ml medium NB
Labu pembibitan II 5 dari volume media
Rotary shaking incubator 180 rpm, 30
o
C, 12 jam Sterilisasi
Hasil fermentasi Uji Toksisitas pada Larva
C. pavonana C. binotalis Inkubasi pada rotary shaking incubator
180 rpm, 30
o
C, 3-72 jam
Gambar 7. Diagram alir produksi bioinsektisida B.t.a. Limbah cair tahu, air
kelapa, trace element, urea, NaOH
Media steril
18 1 ml cairan fermentasi
1 ml dari setiap pengenceran ditumbuhkan pada medium agar cawan Pembuatan sederetan pengenceran
Inkubasi pada suhu 30
o
C selama 24 jam Penghitungan jumlah koloni
Pengenceran ke dalam 9 ml larutan garam fisiologis
3. Pengamatan Jumlah Sel dengan Metode TPC
Gambar 9. Diagram alir penentuan jumlah sel hidup
4. Penetapan Total Gula dengan Metode Fenol H
2
SO
4
Dubois et al. 1956
Sebelum dilakukan pengujian sampel perlu diketahui kurva standar fenol yang digunakan. Pembentukan kurva standar fenol adalah sebagai berikut : Sebanyak 2 ml
larutan glukosa standar yang mengandung 0, 10, 20, 30,40, 50 dan 60 µg glukosa masing-masing dimasukkan ke dalam tabung reaksi, ditambahkan 1 ml larutan fenol dan
dikocok. Kemudian 5 ml H
2
SO
4
pekat ditambahkan dengan cepat. Biarkan selama 10 menit, dikocok dan ditempatkan dalam penangas air selama 15 menit. Absorbansinya
diukur pada 490 nm. Pengujian sampel sama dengan pembuatan kurva standar fenol, hanya 2 ml larutan glukosa diganti dengan 2 ml sampel.
Gambar 10. Grafik kurva standar glukosa
5. Pengukuran Bobot Kering Biomassa