3
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 LIMBAH INDUSTRI TAHU DAN AIR KELAPA
Proses produksi tahu menghasilkan dua jenis limbah, yaitu limbah padat dan limbah cairan. Pada umumnya, limbah padat dimanfaatkan sebagai pakan ternak dan dibuat kerupuk, sedangkan
limbah cair dibuang langsung ke lingkungan. Limbah cair pabrik tahu ini memiliki kandungan senyawa organik yang tinggi. Tanpa proses penanganan dengan baik, limbah tahu dapat
menyebabkan dampak negatif seperti polusi air, sumber penyakit, bau tidak sedap, meningkatkan pertumbuhan nyamuk, dan menurunkan estetika lingkungan sekitar www.okenet-kimia.com.
Dalam proses produksi tahu, dihasilkan limbah cair antara 15-20 Lkg bahan baku kedelai dan limbah padat. Jumlah produksi tahu yang semakin meningkat akan mengakibatkan jumlah limbah cair
yang dihasilkan semakin melimpah. Mengingat kedelai sebagai bahan baku pembuatan tahu yang memiliki kadar protein 34-45, karbohidrat 12-30, lemak 18-32, dan air 7 Radiyati
2000, akibatnya limbah cair tahu memiliki zat-zat organik yang tinggi. Jika limbah cair industri tahu tersebut dibuang langsung ke lingkungan tanpa proses pengolahan, akan terjadi blooming
pengendapan zat-zat organik pada badan perairan, proses pembusukan dan berkembangnya mikroorganisme patogen Sudaryati et al. 2007.
Tabel 1. Kandungan kimia limbah cair tahu
Komponen Jumlah Limbah Cair Tahu
Air 99.34
Abu 0.11
Protein 1.73
Lemak 0.63
Nitrogen 0.05
Serat -
Sumber: Hartati 2010 Nuraida et al. 1996
Pada tahun 2000 produksi kelapa di Indonesia mencapai 5.6 juta ton per tahun. Buah kelapa tua terdiri dari empat komponen utama, yaitu 35 sabut, 12 tempurung, 28 daging buah, dan 25
air kelapa, sehingga satu buah kelapa rata-rata mengandung sekitar 200 ml air kelapa. Air kelapa mempunyai potensi yang baik untuk dibuat media fermentasi karena kandungan zat gizinya yang kaya
dan relatif lengkap, sehingga sesuai untuk pertumbuhan mikroba. Komposisi gizi air kelapa tergantung pada umur kelapa dan varietasnya. Air kelapa mengandung sejumlah zat gizi, yaitu
protein, lemak, gula, sejumlah vitamin, asam amino, dan hormon pertumbuhan. Kandungan gula maksimal, yaitu 3 gram per 100 ml air kelapa, sehingga air kelapa dapat menjadi sumber karbon dan
berperan sebagai fermentable sugar dalam fermentasi bioinsektisida berbahan aktif Bacillus thuringiensis
subsp. aizawai yang dapat mengoptimalkan proses fermentasi www.transdigit.com.
4 Kelapa yang dibudidayakan di Indonesia pada umumnya adalah kelapa dalam dan kelapa
hibrida. Buah kelapa terdiri dari kulit luar, sabut, tempurung, kulit daging testa, daging buah, air kelapa, dan lembaga. Setiap butir kelapa dalam dan hibrida mengandung air kelapa masing-masing
sebanyak 300-230 ml dengan berat jenis rata-rata 1.02 dan pH sedikit asam 5.6. Air kelapa mengandung sedikit karbohidrat, protein, lemak, dan beberapa mineral. Kandungan zat gizi ini
tergantung kepada umur buah. Di samping zat gizi tersebut, air kelapa juga mengandung berbagai asam amino bebas.
Kandungan zat gizi air kelapa tua dan muda disajikan dalam tabel berikut : Tabel 2. Kandungan zat gizi air kelapa muda dan tua per 100 g
Zat Gizi Satuan
Muda Tua
Kalori K
17.0 -
Lemak g
0.20 0.14
Protein g
1.00 1.50
Karbohidrat g
3.80 4.60
Kalsium mg
15.00 -
Fosfor mg
8.00 0.50
Besi mg
0.20 -
Vitamin C mg
1.00 -
Air g
95.50 91.50
Sumber : http:warintek.ristek.go.idpanganumumtanaman ...............
perkebunan.pdf
2.2 BIOINSEKTISIDA