Penutupan Lahan Perbandingan Simpanan Karbon pada Beberapa Penutupan Lahan di Kabupaten Paser, Kalimantan Timur Berdasarkan Sifat Fisik dan Sifat Kimia Tanahnya

V. HASI L DAN PEMBAHASAN

5.1 Penutupan Lahan

Lahan merupakan lingkungan fisik yang terdiri atas iklim, relief, tanah. air, dan vegetasi serta benda-benda yang ada di atasnya sepanjang ada pengaruhnya terhadap penggunaan lahan Arsyad 2010. Penutupan lahan merupakan perwujudan secara fisik visual dari vegetasi, benda alam, dan unsur- unsur budaya yang ada di permukaan bumi tanpa memperhatikan kegiatan manusia terhadap obyek tersebut Townshend dan Justice 1981 dalam Sanjaya 2006. Berdasarkan penafsiran terhadap citra landsat peta Kabupaten Paser, Kalimantan Timur diketahui luasan masing-masing penutupan lahannya seperti tertera pada Tabel 9. Tabel 9 Hasil interpretasi luas penutupan lahan Kabupaten Paser No. Jenis penutupan lahan Luas ha 1 Hutan primer 28.597,016 2 Hutan sekunder 474.788,193 3 Kebun campuran 118.090,808 4 Mangrove 61.686,562 5 Perkebunan 129.150,739 6 Pemukiman 5.130,629 7 Rawa 101.449,849 8 Sawah 1.418,301 9 Semakbelukar 119.854,885 10 Tambakempang 19.757,429 11 Tanah terbuka 9.080,994 12 Tubuh air 12.172,662 13 Tegalanladang 2.736,549 Total 1.083.914,616 Tabel 9 menunjukkan bahwa Kabupaten Paser didominasi oleh hutan sekunder dengan luas 474.788,1930 ha atau sekitar 43,8 dari luas wilayah. Luas total hutan di Kabupaten Paser adalah 915.907,00 ha atau sebesar 79,03 dari luas wilayah yang terbagi menjadi hutan lindung, cagar alam, hutan produksi terbatas, hutan produksi, dan Kawasan Budi daya Non Kehutanan KBNK.

5. 2 Simpanan Karbon

Hasil pengukuran simpanan karbon di atas permukaan pada beberapa penutupan lahan menunjukkan hasil yang berbeda. Nilai simpanan karbon tersebut merupakan akumulasi dari simpanan karbon pada tegakan dan simpanan karbon pada tumbuhan bawah. Tabel 10 Simpanan karbon pada beberapa penutupan lahan No Jenis Penutupan Lahan C tersimpan tonha Tegakan Tumbuhan bawah Total 1 Hutan alam 37.0277 0.2569 37.2846 2 Hutan mangrove 51.5031 0.3587 51.8618 3 Hutan rawa 38.9145 0.3730 39.2875 4 Agroforestri 36.3620 0.4796 36.8416 5 Perkebunan kelapa sawit 0.0569 0.0477 0.1046 Tabel 10 menunjukkan bahwa hutan mangrove memilki simpanan karbon terbesar, yaitu sebesar 51,5031 tonha. Sedangkan simpanan karbon terendah terdapat pada perkebunan kelapa sawit sebesar 0,1046 tonha. Simpanan Karbon pada hutan alam, hutan rawa, dan agroforestri tidak jauh berbeda, yaitu masing- masing sebesar 37,2846 tonha; 39,2875 tonha; dan 36,8416 tonha. Perbedaan simpanan karbon di masing-masing penutupan lahan dipengaruhi oleh jumlah dan kerapatan pohon, jenis pohon, faktor lingkungan yang meliputi penyinaran matahari, kadar air, suhu, dan kesuburan tanah yang mempengaruhi laju fotosintesis. Dari kegiatan inventarisasi tegakan yang dilakukan pada petak penelitian masing-masing penutupan lahan, diketahui bahwa hutan mangrove memiliki jumlah pohon yang terbanyak, yaitu 720 pohon dengan rata-rata diameter pohonnya adalah 15,87 cm. Rata-rata diameter pohon terbesar terdapat pada hutan rawa, yaitu sebesar 18,08 cm. Akan tetapi pada hutan rawa jumlah pohonnya lebih sedikit dibandingkan hutan mangrove, yaitu 340 pohon. Pada perkebunan kelapa sawit, simpanan karbonnya sangat rendah. Hal ini karena pada penutupan lahan tersebut jumlah tanaman kelapa sawit sangatlah sedikit dengan jarak tanam yang lebar dalam rangka meningkatkan produktivitas hasil kelapa sawit.

5.3 Sifat Fisik Tanah