UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Hasil uji toksisitas akut gelatin babi golongan farmasetik menunjukkan tidak adanya kematian pada seluruh hewan uji hingga hari ke-14. Berdasarkan hasil
pengolahan data respon hewan uji pada tabel 4.1, maka dapat diestimasikan nilai LD
50
gelatin babi golongan farmasetik adalah 5000 mgkgBB. Pada uji toksisitas akut gelatin babi golongan pro analisis juga tidak ditemukan
adanya kematian pada seluruh hewan uji, sehingga estimasi nilai LD
50
gelatin babi golongan pro analisis adalah 5000mgkgBB. Berdasarkan klasifikasi toksisitas akut
Loomis, senyawa dengan LD
50
5000 mgkgBB merupakan senyawa yang bersifat
praktis tidak toksik
4.1.3 Hasil Pengukuran Berat Badan Tikus
Pengukuran berat badan tikus dilakukan setiap hari selama 14 hari setelah pemberian bahan uji. Hasil pengukuran berat badan tikus pada kelompok kontrol,
kelompok gelatin babi golongan farmasetik dan gelatin babi golongan pro analisis dapat dilihat pada gambar 4.2
Gambar 4.2 Rerata berat badan tikus tiap kelompok Data berat badan tikus kemudian dianalisis dengan menggunakan uji Kruskal-
Wallis. Hasil uji Kruskal-Wallis menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan bermakna pada berat badan tikus yang diberikan gelatin babi golongan farmasetik,
50 100
150 200
250
2 4
6 8
10 12
14 16
BE R
A T
BA DA
N T
IKUS G
R A
M
HARI KE-
R E R ATA B E R AT B A DA N T I KU S
kontrol Gelatin Babi GF
gelatin babi PA
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
gelatin babi golongan pro analisis dan kontrol selama 14 hari, nilai pā„0,05 lampiran
10. Hal ini menunjukkan bahwa pemberian gelatin babi golongan farmasetik ataupun pro analisis tidak mempengaruhi perubahan berat badan tikus uji.
4.1.4 Pengamatan Tanda Toksisitas
Pengamatan tanda toksisitas dilakukan untuk melihat adanya gejala klinis yang mengindikasikan efek toksik pada kelompok uji. Tanda toksisitas yang diamati
meliputi adanya piloereksi tegang pada bulu, konvulsi kejang, tremor gemetar, nyeri, mata grooming, refleks daun telinga, salivasi, lakrimasi, hiperaktivitas dan
kematian pada tikus uji Sabbani, et al., 2015. Tanda toksisitas diamati secara visual selama 4 jam setelah pemberian bahan uji dan dilanjutkan selama 14 hari.
Tabel 4.2. Pengamatan Tanda Toksisitas
Keterangan:
0 m ā 240 m : 0 menit hingga 240 menit, H2 ā H14 : Hari ke-2 hingga hari ke-14
N : Normal, - : tidak terjadi Pengamatan
m 60
m 120
m 180
m 240
m H
2 H
3 H
4 H
5 H
6 H
7 H
8 H
9 H
10 H
11 H
12 H
13 H
14 Piloereksi
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- Konvulsi
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
Tremor -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- Nyeri
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- Mata
grooming N
N N
N N
N N N N N N N N N
N N
N N
Refleks Daun Telinga
N N
N N
N N N N N N N N N
N N
N N
N Salivasi
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
Lakrimasi -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- Hiperaktivitas
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
Mortalitas -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
- -
-
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Hasil dari pengamatan setelah pemberian larutan gelatin babi golongan farmasetik ataupun golongan pro analisis dengan dosis 5000 mgkgbb tidak
menunjukkan adanya tanda toksisitas pada seluruh tikus uji. Perubahan tingkah laku juga tidak ditemukan pada seluruh tikus uji. Tikus uji yang diberikan perlakuan
mempunyai aktivitas yang sama dengan tikus kontrol tabel 4.2. Hingga hari ke-14 tidak ditemukan adanya kematian pada seluruh tikus uji.
4.1.5 Pengamatan Histopatologi 4.1.5.1 Hati