Bagan rambo dengan alat bantu cahaya akan menarik ikan karena intensitas cahaya, warna cahaya, kecerahan perairan yang mendukung, dan
keberadaan ikan di sekitar fishing ground. Ikan-ikan akan bergerak mendekati sumber cahaya disebabkan oleh fototaksis positif, mencari makan, ataupun
keduanya, yaitu sifat fototaksis positif dan mencari makan. Ikan-ikan yang berfototaksis positif akan memilih cahaya yang disenangi.
Ikan berenang di atas jaring atau di bawah jaring dan berdiam lama di sekitar pencahayaan. Ikan-ikan yang mencari makan akan berada di sekitar pencahayaan
selama makanan masih tersedia dan akan meninggalkan daerah pencahayaan apabila makanan tidak ada lagi. Ikan yang berfototaksis positif dan mencari
makan berada di sekitar pencahayaan sambil melakukan aktivitas makan feeding activity
. Pemadaman lampu secara berkala pada saat pengoperasian bagan rambo
mengakibatkan ikan-ikan semakin mendekati catchable area. Ikan yang berfototaksis positif tetap terkonsentrasi di sekitar pencahayaan. Pada saat hanya
lampu fokus yang menyala, ikan yang berfototaksis positif telah berada pada catchable area
. Pada saat hauling sebagian ikan masuk ke dalam lingkup jaring dan sebagian lagi meloloskan diri. Ikan-ikan yang meloloskan diri ada yang
masih tetap berada di sekitar daerah pencahayaan dan ada yang berenang menghindar dan menjauhi bagan.
4.2 Distribusi iluminasi cahaya bawah air
Hasil pengukuran iluminasi cahaya bawah air di bawah bagan rambo dapat dilihat pada Tabel 4. Berdasarkan hasil pengukuran intensitas cahaya bawah air
pada Tabel 4, dicari koefisien ateniasi dengan menggunakan formula 1. Hasil perhitungan selanjutnya di analisis dengan menggunkan software Curva Eexpert
1.3 untuk medapatkan formula nilai estimasi intensitas cahaya pada berbagai kedalaman dan jarak dari bagan setelah dinormalkan diperlihatkan pada
Gambar 14.
Tabel 4 Hasil pengukuran intensitas lux bawah air bagan rambo
Gambar 13 Distribusi iluminasi cahaya pada bagan rambo yang menggunakan lampu mercury
Nilai estimasi iluminasi cahaya selanjutnya dibuat kontur distribusi iluminasi cahaya yang masuk dalam perairan dianalisis dengan menggunakan
software SURFER versi 7.0 Gambar 13.
Kontur iluminasi cahaya bagan rambo yang menggunakan lampu mercury meperlihatkan pola iluminasi cahaya yang berada dalam radius 5 m di bawah
perahu bagan menunjukkan bahwa cahaya lebih jauh menembus perairan. Hal ini disebabkan pada daerah ini terdapat lampu fokus yang arah pencahayaannya
terfokus secara vertikal ke dalam perairan. Pola iluminasi juga memperlihatkan bahwa pola iluminasi cahaya sangat tergantung dari tata letak lampu di atas bagan.
Gambar 14 Hasil estimasi iluminasi cahaya pada jarak 5 m, 10 m, 20 m, 30 m
dari perahu bagan rambo yang menggunakan lampu merkuri Hasil analisis data menunjukkan bahwa iluminasi cahaya di bawah air
berkurang secara ekponensial dengan semakin bertambahnya kedalaman. Pola iluminasi cahaya tergantung dari awal intensitas cahaya yang masuk ke dalam
perairan. Intensitas awal tergantung dari jarak sumber cahaya sudut dan keadaan gelombang.. Nilai estimasi intensitas cahaya pada berbagai kedalaman dan jarak
dari bagan setelah dinormalkan diperlihatkan pada Gambar 14. Hasil analisis menunjukkan bahwa koefisien atenuasi berkisar antara 0,11 sampai 0,74.
Koefisien atenuasi diperoleh pada pengukuran yang dipengaruhi oleh jarak dari sumber cahaya.
4.3 Profil dasar perairan fishing ground