Analisis Hasil Tangkapan Pendekatan Akustik dalam Studi Tingkah Laku Ikan pada Proses Penangkapan dengan Alat Bantu Cahaya

sekitar bagan. Ikan-ikan yang mempunyai kawanan yang kecil cenderung mempunyai pergerakan yang cepat, sehingga kecepatan pergerakan kawanan ikan akan menurun di sekitar pencahayaan akibat dari semakin padatnya kawanan ikan dan aktivitas makan. Pergerakan kawanan ikan selama penelitian berkisar 0,57 mdetik pada saat mendekati lokasi pencahayaan dan kecepatan pergerakan kawanan ikan sekitar 0,21 mdetik di sekitar pencahayaan. Hal ini mirip dengan apa yang dikemukakan oleh God Ø et al 2004 bahwa untuk ikan mackerel mempunyai kecepatan pergerakan kawanan sampai 6 mdetik jika kawanan kecil dan sekitar 1mdetik jika kawanannya sangat besar. Demikian pula yang dikatakan oleh Misund et al 2003, bahwa kecepatan pergerakan kawanan ikan sardine Sardinops sagax sekitar 0,6 – 1,59 mdetik, lama ikan sardine memecah kawanannya sekitar 2 menit dan membutuhkan waktu untuk menyatu dengan kawanan lainnya sekitar 5 menit. Pola pergerakan kawanan ikan teri di sekitar lampu fokus bergerak berputar melingkar secara teratur, demikian pula halnya dengan ikan layang. Pola pergerakan ikan teri dan layang sama dengan pola pergerakan kawanan ikan tembang dan selar yang ada di teluk Pelabuhanratu Tupamahu, 2003 Pola pergerakan memutar secara teratur diindikasikan sangat dipengaruhi oleh pola pergerakan arus. Pola pergerakan kawanan ikan yang bergerak memutar secara teratur lebih mudah ditangkap jika dibandingkan ikan bergerak dengan pola pergerakan yang tidak teratur.

5.3 Analisis Hasil Tangkapan

Komposisi jenis hasil tangkapan menunjukkan bahwa jenis ikan yang tertangkap 81 pada bagan rambo adalah jenis ikan kembung, teri, layang, tembang dan cumu-cumi. Jenis ikan ini adalah jenis ikan small pelagic schooling. Kedatangan jenis ikan ini diduga karena tertarik secara langsung oleh cahaya dan mencari makan. Kelompok ikan lainnya umumnya adalah ikan predator. Kedatangan jenis ikan diduga karena beberapa faktor antara lain tujuan makan, seperti ikan barakuda, cendro, dan layur. Faktor lain karena pada malam hari ikan-ikan tersebut akan naik pada kedalaman tertentu atau termasuk kedalam ikan nokturnal. Hasil tangkapan bagan rambo sebelum tengah malam memperlihatkan bahwa ikan yang dominan tertangkap adalah ikan kembung lelaki. Ikan kembung lelaki adalah ikan berfototaksis positif dan termasuk jenis ikan pertama yang datang ke sumber pencahayaan. Ikan ini menyenangi cahaya yang terang dan diduga pada waktu ini merupakan puncak fototaksis dari jenis ikan yang dominan tertangkap, karena pada umumnya nelayan yang memancing di bagan rambo pada jam 19.00 sampai 21.00 adalah nelayan yang memancing ikan kembung. Hasil tangkapan pada saat tengah malam di dominasi oleh ikan lainnya, ini berarti bahwa pada saat tengah malam terjadi keragaman jenis, dimana banyak jenis ikan tertangkap tetapi tidak dominan. Dominannya ikan lainnya disebabkan akumulasi berat jenis ikan yang banyak jenisnya dijumlahkan sehingga nampak dominan pada komposisi jenis hasil tangkapan di tengah malam. Kehadiran predator merupakan salah satu faktor eksternal yang mempengaruhi keberadaan ikan di bawah sumber cahaya. Jika predator masuk zona iluminasi, tingkah laku ikan di sumber pencahayaan akan berubah. Ikan yang telah terakumulasi di sekitar sumber pencahayaan akan menjauh jika predator datang dan terakumulasi kembali di sekitar pencahayaan jika predator telah pergi. Komposisi jenis hasil tangkapan setelah tengah malam menunjukkan bahwa keragaman jenis hasil tangkapan sedikit, dimana hasil tangkapan yang besar cenderung didominasi oleh jenis ikan tertentu. Tingginya rata-rata hasil tangkapan setelah tengah malam dan sebelum tengah malam diduga berhubungan dengan feeding behaviour dan sifat fototaksis. Diduga pada waktu tersebut merupakan kebiasaan makan dan puncak fototaksis dari jenis ikan yang dominan tertangkap, dimana ikan yang dominan tertangkap adalah ikan layang. Ikan layang teradaptasi sempurna dengan cahaya setelah tengah malam Sudirman, 2003. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa komposisi jenis hasil tangkapan lebih beragam pada waktu tengah malam dan sebelum tengah malam, tetapi setelah tengah malam lebih didominasi oleh jenis tertentu. Hasil penelitian ini sama dengan penelitian yang di dapatkan oleh Baskoro 1999 bahwa keragaman jenis pada saat tengah malam lebih tinggi dibandingkan sebelum tengah malam dan pada saat setelah tengah malam keragaman jenis sedikit.

5.4 Perbaikan Teknik dan Metode pada Bagan Rambo yang Ada Saat Ini