18
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 KONDISI DAERAH SUB DAS CISADANE HULU
Sub DAS Cisadane Hulu secara geografis terletak pada 106°28’53.61”-106°56’42.32” BT dan 06°31’21.54”-06°47’16.87” LS. Outlet sungai pada Batubeulah terletak pada 106°41’211”BT dan
06°31’21”LS . Daerah Aliran Sungai DAS Cisadane yang mencakup daerah mengalir dari gunung salak mengalir melaluui kota Bogor hingga kabupaten Tangerang kemudian bermuara di laut Jawa.
Panjang sungai Cisadane sampai ke Mauk Kabupaten Tangerang adalah 137.8 Km, dengan rata-rata kemirinngan dari hulu + 3.019 m sampai ke Mauk + 2 m adalah 21,9.
Sub Daerah Aliran Sungai Cisadane Hulu yang merupakan bagian dari DAS Cisadane yang terbagi atas tiga bagian yaitu bagian
hilir, bagian tengah dan bagian hulu. Menurut Departemen Pertanian 1992, daerah Cisadane Hulu termasuk tipe iklim hujan tropis lembab dalam klasifikasi iklim Koppen.
Penggunaan lahan Sub DAS Cisadane Hulu bervariasi, namun sebagian besar Sub DAS Cisadane Hulu digunakan sebagai pertanian lahan kering yang sebagian besar terletak di daerah
Caringin, Cijeruk, Bogor Selatan, Leuwiliyang, Nanggung Rumpin, Ciomas, Darmaga, dan Bogor Barat dengan luasan lahan 37.22 dari seluruh luasan Sub DAS Cisadane Hulu. Selanjutnya terbesar
kedua penggunaan lahan adalah hutan ang terletak di kaki Gunung Salak dan Pangrango. Selanjutnya digunakan sebagai lahan sawah, pemukiman, pertambangan, lapangan udara, dan rawa. Sebaran
penggunaan lahan Landuse pada Sub DAS Cisadane Hulu dapat dilihat pada Gambar 5. Penggunaan lahan pada Sub DAS Cisadane Hulu secara detail dapat terlihat pada luasan pada Tabel 2.
Gambar 5 Landuse Sub DAS Cisadane Hulu tahun 2008 BPDAS Ciliwung Cisadane 2008 usgfxsxifvxhffxhfxfkxfhkfxxfhxfxfhxfkxfkxfkfxu
19 Tabel 2. Pengggunaan lahan Sub DAS Cisadane Hulu
Jenis Landuse
Luas ha Persentase
Pertanian lahan kering 31730.78
37.22 Hutan
23357.36 27.40
Sawah 18086.24
21.21 Pemukiman
6467.96 7.59
Semak bbelukar 4160.44
4.88 Perkebunan
1347.04 1.58
Rawa 52.36
0.06 Pertambangan
25.60 0.03
Tanah terbuka 14.34
0.02 Lapangan udara
14.08 0.02
Total 85256.19
100.00
Daerah Aliran Sungai Cisadane Hulu memiliki mayoritas tanah Kompleks Latosol Merah Kekuningan Latosol Coklat p yang terdapat pada wilayah Cibumbulang, Ciampea, Caringin,
Dramaga, Kota Bogor, dan rumpin. Tanah litosol merupakan tanah yang cukup subur terutama untuk hutan. Tanah latosol adalah tanah yang memiliki beberapa jenis warna. Ada yang berwarna merah,
cokelat kemerahan, cokelat kekuningan atau kuning. Tanah ini cukup subur sehingga cocok untuk pertanian dan perkebunan. Sub Daerah Aliran Sungai Cisadane termasuk tanah yang cukup subur.
Sub DAS Cisadane Hulu, selain didominasi oleh tanah Latosol Merah Kekuningan Latosol Coklat p terdapat tanah jenis Regosol, Andosol, Litosol dan Aluvial. Tanah regosol umumnya belum
jelas membentuk diferensiasi horizon meskipun pada tanah regosol tua, horizon sudah mulai terbentuk horizon A
1
lemah berwarna kelabu, mengandung bahan yang belum atau masih baru mengalami pelapukan, Tekstur tanah biasa kasar, struktur keras atau remah. Tanah andosol adalah tanah yang
terbentuk dari abu vulkanik yang keluar dari letusan gunung berapi. Warna tanah andosol adalah hitam dan cukup subur, cocok untuk pertanian dan perkebunan Tanah litosol merupakan tanah yang
cukup subur terutama untuk hutan. Litosol adalah jenis tanah yang belum mengalami perkembangan setelah terjadi pelapukan. Tanah aluvial disebut juga tanah entisol. Jenis tanah ini memiliki kesuburan
yang cukup, cocok untuk dimanfaatkan sebagai hutan atau usaha pertanian. Jenis tanah secara detail pad Sub DAS Cisadane Hulu terdapat pada Tabel 3 sedangkan penutupan jenis tanah pada Sub DAS
Cisadane Hulu dapat dilihat pada Gambar 6.
4.2 SIMULASI SWAT