32 New_pars.sf2 bagian calibration output yang menampilkan nilai parameter-parameter yang
baru yang digunakan sebagai masukan nilai parameter pada par_inf.sf2 pada calibration inputs jika hasil kalibrasi masih belum cukup baik. Data masukan nilai parameter yang baru disesuaikan dengan
data absolute value yang ada di data SWATCUP. Summary_stat.sf2 merupakan bagian dari kesimpulan dari hasil kalibrasi dari calibration
output yang menampilkan hasil nilai yang menjadi ukuran dilakukannya kembali kalibrasi. Pada kalibrasi menggunakan SUFI2.SWAT-CUP yang menjadi dasar kalibrasi adalah nilai p-value dan r-
factor. Jika nilai p-factor lebih dari 0.8 dan r-factor kurang dari 1 maka kalibrasi dinyatakan selesai atau sudah maksimal. Pada kalibrasi hasil debit sungai Sub DAS Cisadane Hulu dari simulasi SWAT
telah dilakukan beberapa kalibrasi dan terjadi peningkatan nilai dari awal sebelum kalibrasi. Data kalibrasi adalah dari tahun 2004 sampai 2006. Pada proses kalibrasi nilai p-value dan r-factor
mengalami perubahan yang tidak seimbang, yaitu nilai p-value meningkat mencapai 0.8 demikian juga nilai r-factor 1. Setelah dilakukan kalibrasi yang berulang, nilai p-value turun 0.8 dan juga
nilai r-factor 1. Hasil kalibrasi yang dilakukan dapat dilihat pada Tabel 12. Tabel 12. Hasil nilai R
2
dan NS pada proses kalibrasi Kalibrasi ke
p-value r-factor
R
2
NS -
- 0.0012
0.076 1
0.79 2.02
0.25 0.12
2 0.86
1.97 0.28
0.17 3
0.80 1.97
0.35 0.22
4 0.82
1.34 0.34
0.26 5
0.81 2.54
0.37 0.30
6 0.71
0.91 0.38
0.31 7
0.59 0.89
0.37 0.29
Pada Tabel 12 terjadi peningkatan nilai p-value, R
2
dan NS, dan penurunan r-factor, namun pada proses kalibrasi kelima dan seterusnya terjadi penurunan nilai p-value, R
2
dan NS, ini disebabkan parameter-perameter yang sudah dikalibrasi tidak mempengaruhi kembali nilai-nilai p-value, R
2
dan NS.
Sensitivitas bagian menampilkan tingkat sensitivitas 33 parameter terhadap nilai p-value. Nilai sensitivity berhubungan dengan nilai absolute_SWAT. Jika parameter input yang dimasukkan
tidak sesuai dengan nilai pada absolute_SWAT maka nilai sensitivity tidak akan diperoleh.
4.4.2 Validasi Menggunakan Software SUFI2.SWAT-CUP
Validasi dilakukan sama seperti proses kalibrasi. Perbedaannya dengan proses validasi adalah data yang digunakan dan hanya melakukan satu kali running program saja tidak dilakukan
berulang-ulang seperti pada proses kalibrasi. Pada peoses validasi data yang digunakan adalah data debit sungai Sub DAS Cisadane Hulu no 11 pada hasil simulasi dari tahun 2007 sampai tahun 2009.
Nilai parameter-parameter yang dimasukan pada validasi merupakan proses nilai trakhir pada saat kalibrasi, data kalibrasi yang terjadi bebberapa keadaan dimana nilai p-value, r-factor, R
2
dan NS yang terjadi penaikan dan penurunan yang tidak stabil maka pada proses validasi diambil hasil
kalibrasi yang baik, dimana nilai p-value dan r-factor tidak terlalu jauh dari nilai standar p-value 0.8 dan r-factor 1 serta niali NS dan R
2
yang mempunyai nilai tinggi atau baik. Dari hal tersebut diambil hasil kalibrasi pada saat p-value 0.71, r-factor 0.91, nilai R
2
sama dengan 0.38 dan nilai NS
33 adalah 0.31. Nilai parameter input untuk validasi dapat dilihat pada Tabel 13 sedangkan hasil validasi
dapat dilihat pada Tabel 14. Tabel 13. Nilai parameter input untuk validasi
Parameter Nilai
minimum Nilai
maksimum r__SURLAG.bsn
3.97389 6.942185
r__CN2.mgt
0.177245 0.224735
r__CH_L1.sub
101.6504 128.0556
r__CH_S1.sub
4.014673 4.914999
r__CH_K1.sub
105.7169 143.6308
r__CH_W1.sub
112.122 292.9005
r__SLSUBBSN.hru
117.827 145.3793
r__OV_N.hru
0.407588 0.488754
r__SLSOIL.hru
0.260426 0.296988
r__LAT_TTIME.hru
12.82386 39.47708
v__GW_DELAY.gw
15.7955 70.25063
v__GWQMN.gw
-503.343 266.4983
v__ALPHA_BF.gw
0.635996 0.773996
v__REVAPMN.gw
253.7179 397.302
v__GW_REVAP.gw
0.01742 0.047434
v__RCHRG_DP.gw
0.324688 0.440754
v__GW_SPYLD.gw
0.043363 0.095567
v__SOL_K.sol
1345.573 1569.994
r__SOL_BD.sol
1.572129 2.128389
r__SOL_AWC.sol
0.53831 0.653914
r__SOL_CRK.sol
0.658141 0.828031
r__CNOP.mgt
54.44415 65.7797
r__CH_N11.sub
0.026648 0.093064
v__ESCO.hru
0.613603 0.682375
v__SFTMP.bsn
1.288421 2.137695
v__SMFMN.bsn
7.059641 8.713686
v__SMFMX.bsn
7.912282 8.947107
v__TIMP.bsn
0.075795 0.207616
v__CH_N2.rte
0.114912 0.155226
v__CH_K2.rte
36.86641 57.75428
r__CO2.sub
-4.02559 66.39887
v__CANMX.hru
13.15579 25.61744
v__EPCO.hru
0.750664 0.872286
34
4.5 ANALISIS KALIBRASI DAN VALIDASI
Pada nilai kalibrasi yang nilai peningkatan p-value yang tidak diseimbangkan dengan penurunan r-factor, maka kalibrasi dihentikan pada saat nilai p-value dan r-factor pada nilai terkecil.
Selanjutnya proses validasi menggunakan data yang mendekati nilai standard yaitu mendekati nilai p- value 0.8 dan r-factor 1. Nilai yang diambil adalah saat p-value 0.71, r-factor 0.91, nilai R
2
sama dengan 0.38 dan nilai NS adalah 31. Nilai p-value 0.71 berarti sebanyak 71 data observasi berpotongan dengan grafik parameter ketidakpastian 95PPU, sedangkan nilai r-factor yang kurang
dari satu menandakan bahwa kalibrasi telah baik. Kenaikan R
2
dari hasil simulasi dengan kalibrasi menandakan bahwa kalibrasi telah memuaskan. Hasil proses mulai dari simulasi sampai validasi dapat
dilihat pada Tabel 14. Tabel 14. Nilai variabel pada setiap proses
Variabel Simulasi
kalibrasi validasi
p-value -
0.71 0.76
r-factor -
0.91 1.19
R
2
0.012 0.38
0.23 NS
0.076 0.31
0.23 Nilai R
2
pada saat kalibrasi adalah 0.38 dan NS adalah 0.31. Nilai tersebut tidak terlalu bagus namun memuaskan. Nilai tersebut diperoleh karena kisaran nilai parameter yang ada pada nilai
absolute SWATCUP masih perlu penyesuaian untuk daerah penelitian karena kurang mewakili nilai di lapangan. Nilai yang terkadang jauh berbeda dari keadaan sebenarnya perlu diteliti kembali agar
tepat dan sesuai dengan keadaan di daerah penelitian. Selain itu keadaan lapangan Sub DAS Cisadane Hulu yang berbukit dan merupakan daerah pegunungan menjadikan hasil simulasi tidak sesuai dengan
keadaan di lapangan.