20 Gambar 6. Jenis tanah Sub DAS Cisadane Hulu BPDAS Ciliwung-Cisadane 2008
Tabel 3. Jenis tanah Sub DAS Cisadanne Hulu
Jenis tanah Luas ha
Persentase
Kompleks latosol merah kekuningan latosol coklat p 24026.33
28.18 Asosiasi latosol coklat dan regosol kelabu
13436.28 15.76
Andosol coklat kekuningan 12980.92
15.23 Kompleks latosol merah kekuningan latosol coklat k
10904.04 12.79
Latosol coklat 8131.79
9.54 Kompleks regosol kelabu dan litosol
7427.45 8.71
Podsolik merah 2971.90
3.49 Asosiasi latosol coklat kemerahan dan latosol coklat
2680.07 3.14
Asosiasi andosol coklat dan regosol coklat 1521.76
1.78 Asosiasi aluvial coklat
744.56 0.87
Kompleks resina litosol dan brown forest soil 431.08
0.51
Total 85256.19
100.00
.
4.2.1 Step 1 Pembentukan Batas dan Pembagian Sub DAS
Pada step 1, DAS akan terbagi menjadi beberapa Sub DAS dimana Setiap Sub DAS akan memiliki satu aliran sungai utama reach dan outlet Batubeulah adalah pertemuan semua aliran
sungai. Pada step ini pembentukan batas DAS di bentuk berdasarkan topografi yang terbaca peta DEM, dan mensimulasikan suatu aliran sungai dari Sub DAS ke Sub DAS berikutnya dan kemudian
21 aliran sungai akan menuju output yang telah ditentukan. Tampilan output pembagian Sub DAS
Cisadane Hulu dapat dilihat pada Gambar 7.
Gambar 7 pembagian Sub DAS Cisadane Hulu Pada pemasukan data, data peta DEM terlebih dahulu dimaksukkan, kemudian tentukan batas DAS,
dengan ini SWAT akan membentuk batas DAS pada peta DEM, kemudian tentukan besar range pada kolom cels dan satuan. Semakin kecil memasukkan nilai pada kolom cels maka akan semakin banyak
jumlah sungai dan Sub DAS yang terbentuk. Pada pemasukan data yang terakhir merupakan penentuan letak output, diletakkan pada daerah batubeulah.
Pada keluaran gambar hasil pembagian Sub DAS Cisadane terlihat ada beberapa Sub DAS yang terbentuk dengan satu aliran sungai, yang berwarna merah menunjukkan batas DAS Cisadane
Hulu hasil delineasi sedangkan yang berwarba hijau menunjukkan batas Sub DAS Cisadane Hulu BPDAS Bogor. Aliran sungai ditunjukkan oleh garis berwarna biru sedangkan outlet ditunjukkan
dengan segitiga berwarna hitam.
4.2.2 Step 2 Pembentukan Hidrogical Responne Unit HRU
Pada step 2, SWAT akan membaca LANDUSE_ID dan SOIL_ID yang telah ditambahkan oleh SWAT pada peta raster landuse dan tanah. Pada tahap ini slope juga dimasukkan.pada step 2
hasil Pada step 1 akan diberi penomoran dan SWAT akan mensimulasikan ada berapa HRU yang akan terbentuk pada masing-masing Sub DAS. HRU adalah bagian dari wilayah Sub DAS yang memiliki
keunikan dalam hal landuse, jenis tanah, ataupun menejemen lahan. Pengisian data-data dan hasil output pembentukkan HRU dapat dilihat pada Gambar 8.
Pada step 2, diperoleh 11 sub DAS dengan 253 hyydrogical Response Unit HRU. Dari keluaran gambar pembagian Sub DAS dapat dilihat bahwa batas HRU ditandakan dengan warna biru
yang tengahnya terdapat warna kuning, serta sungai ditandakan dengan garis biru, batas DAS dengan garis merah nomor yang ada merupakan nomor sub basin.
22 Gambar 8. Pembagian Sub DAS menjadi HRU
ujdctudctudctudtudt Outlet
Outlet sungai Batubeulah terdapat pada DAS no 11. Pada step 2 ini dapat dilihat landuse, jenis tanah dan interval slope hasil simulasi. Keluaran hasil tersebut dapat dilihat pada
SWAT report pada Gambar 13 dan Tabel 4, Tabel 5, dan Tabel 6 hasil rangkuman seluruhnya. Pada simulasi step 2 didapat luasan DAS hasil simulasi adalah 82163.71 ha sedangkan luas
DAS awal adalah 85256.2 ha. Luasan landuse terbesar hasil simulasi adalah AGGR yang merupakan LANDUSE_ID untuk pertanian lahan keering dengan luasan 33331.70 ha sedangkan luasan landuse
awal adalah31730.78 ha , dan luasan tanah terbesar pada simulasi SWAT adalah KLMKLCP yang merupakan SOIL_ID kompleks latosol merah kekuningan latosol coklat p dengan luasan 23862.18 ha.
Perubahan ini terjadi dikerenakan terdapat perubahan pada saat SWAT melakukan delineasi pada luasan DAS sehingggga terjadi perubahan pada luas landuse dan luas tanah. Hal tersebut dikarenakan
resolusi peta DAS yang kurang tinggi sehingga pembentukan batas DAS olehh SWAT menjadi kurang baik, hasil yang baik diperoleh jika resolusi yang lebih tinggi atau baik misalnya resolusi 30 m
x 30 m. Pada step2 didapat hasil slope pada DAS yang telah diinput datanya sebelumnya, hasilna Sub DAS Cisadane Hulu didominasi oleh slope 3 - 8 dengan persentase luas adalah 26.41 dari
seluuruh luas DAS. Tabel 4. Penggunaan lahan pada hasil simulasi SWAT
Kode Landuse
Jenis Landuse
Luas ha dari Sub DAS
Cisadane Hulu
FRST Hutan
22542.70 27.44
URMD Pemukiman
4017.86 4.89
RICE Sawah
19718.03 24.00
AGGR Pertanian lahan kering
33331.70 40.57
SHRB Semak belukar
2553.42 3.11
Total 82163.71
100.0
23 Tabel 5. Jenis tanah pada hasil simulasi SWAT
Kode tanah Jenis tanah
Luas ha dari Sub
DAS Cisadane Hulu
KRLBFS Kompleks rennsina litosol dan browwn forest
soil 157.19
0.19 ACC
Asosiasi aluvial coklat 208.50
0.25 ALCK
Asosiasi latosol coklat kemerahan dan latosol coklat
1781.28 2.17
ALCRK Asosiasi latosol oklat dan regosol kelabu
14134.72 17.20
KLMKLCK Kompleks latosol merah kekuningan latosol
ccoklat k 11008.43
13.40 PM
Podsolik merah 3154.34
3.84 AACRC
Asosiasi andosol coklat dan regosol coklat 931.09
1.13 ACK
Andosol coklat kekuningan 12927.50
15.73 LC
Latosol coklat 7260.25
8.84 KRKL
Kompleks regosol kelabu dan litosol 6738.23
8.20 KLMKLCP
Kompleks latosol merah kekuningan latosol coklat p
23862.18 29.04
Total 82163.71
100.00
Tabel 6. Kemiringan interval pada Sub DAS Cisadane Hulu
Interval slope Luas ha
dari Sub DAS Cisadane Hulu
0-3 8673.85
10.56 3-8
21702.35 26.41
8-15 19217.04
23.39 15-30
18668.77 22.72
30-45 8942.15
10.88 45-65
4015.24 4.89
65-156 944.32
1.15
Total 82163.71
100.00
SWAT report memuat hasil simulasi mengenai luasan Landuse dan luasan tanah pad outlet sungai Batubeulah yang terrdapat pada Sub DAS no 11. Hasil simulasi dapat dilhat pada Tabel 7,
Tabel 8, Tabel 9, dan Tabel 10. Tabel 7. Penggunaan lahan Sub DAS 11 pada hasil simulasi SWAT
Kode landuse
Jenis landuse
Luas ha dari Sub DAS
11 dari Sub DAS
Cisadane Hulu
RICE Sawah
5.08 11.54
0.01 AGRR
Pertanian lahan kering 38.94
88.46 0.05
Total Sub DAS 11 44.02
100.00 0.06
24 Tabel 8. Tanah Sub DAS 11 pada hasil simulasi SWAT
Kode tanah Jenis tanah
Luas ha dari Sub
DAS 57 darri Sub DAS
Cisadane Hulu
KLMKLCP Kompleks latosol merah
kekuningan latosol coklatt p
40.63 92.31
0.05
AAC Asosiasi aluvial ccoklat
3.39 7.69
0.01
Total Sub DAS 11 44.02
100.00 0.06
Tabel 9. Kemiringan Sub DAS 11 pada hasil simulasi SWAT
Interval slope Luas ha
dari Sub DAS 57 dari Sub DAS
Cisadane Hulu
0-3 13.54
30.77 0.02
3-8 10.16
23.08 0.01
8-15 16.08
36.54 0.02
15-30 4.23
9.62 0.01
Total Sub DAS 11 44.02
100.00 0.06
Tabel 10. HRU Sub DAS 57 pada hasil simulasi SWAT
Nomor HRU HRU
Luas ha dari Sub
DAS 57 dari Sub
DAS Cisadane Hulu
725 RICEKLMKLCP8-15
0.85 1.92
0.00 726
RICEKLMKLCP0-3 4.23
9.62 0.01
727 AGRRKLMKLCP15-30
4.23 9.62
0.01 728
AGRRKLMKLCP8-15 15.24
34.62 0.02
729 AGRRKLMKLCP3-8
6.77 15.38
0.01 730
AGRRKLMKLCP0-3 9.31
21.15 0.01
731 AGRRAAC3-8
3.39 7.69
0.00
Total Sub DAS 11 44.02
100.00 0.06
Pada Simulasi SWAT, Sub DAS Cisadane Hulu no 11 mempunyai luasan sebesar 44.02 ha atau hanya sebesar 0.06 dari total seluruh luasan Sub DAS Cisadane Hulu. Landuse pada Sub DAS
Cisadane Hulu no 11 didominasi oleh pertanian lahan kering AGRR yaitu sebesar 38.94 ha atau 88.46 dari seluruh total luasan Sub DAS Cisadane Hulu no 11. Jenis tanah yang mendominasi pada
sub DAS no 57 adalah jenis tanah kompleks latosol merah kekuningan latosol coklat p KLMKLCP yaitu sebesar 40.63 ha atau 92.31 dari total Sub DAS no 11 dan 0.05 dari seluruh total Sub DAS
Cisadane Hulu. Sub DAS Cisadane Hulu no 11, arealnya memiliki kemiringan yang didominasi pada interval 8 - 15 yaitu sebesar 36.54 dari total Sub DAS no 11. Terdapat tujuh HRU dengan
karakkteristik landuse, tanah dan slope yang berbeda-beda, HRU Sub DAS 11 mulai dari HRU no 247 sampai dengan HRU no 253.
25
4.2.3. step 3 Pengolah Data Input dan Simulasi