Sistem Panen Kelapa Sawit Rotasi Panen

6 75-100 buah luar membrondol, buah berwarna dominan orange. Lewat matang 7 Buah bagian dalam ikut membrondol. Lewat matang Sumber: Pusat Penelitian Kelapa Sawit 2006 Kriteria matang panen menurut PPKS 2006 tidak digunakan di PT. Inti indo sawit subur kebun buatan asian agri group. Pedoman yang digunakan untuk kriteria matang panen dengan pendugaan rendemen minyak yang optimal yaitu terdapat 5-10 butir buah brondolan jatuh ketanah untuk setiap 1 kg Pahan, 2006. Kriteria PPKS jika diterapkan akan memakan waktu yang lama dalam memanen, ini terlihat jika untuk matang membutuhkan 25-50 buah luar membrondol, sehingga akan membuat rotasi panen dan produksi setiap bulan akan berubah.

6.2. Sistem Panen Kelapa Sawit

Sistem panen yang digunakan oleh PT. Inti Indo Sawit Subur Asian Agri Grup adalah system Block Harvesting Sistem BHS. Kegiatan panen dengan sistem ini dilakukan setiap hari kerja yang terkonsentrasi pada satu kapel panen tetap berdasarkan interval yang telah ditentukan. Sistem BHS yang diterapkan oleh PT. Inti indo sawit subur kebun buatan asian agri group ini diperkuat dengan sistem pelaksanaan panen dengan hanca tetap. Hanca tetap adalah setiap pemanen diberikan hanca panen sama dengan luasan yang ditentukan oleh perusahaan dan pemanen tidak bisa berpindah ke hanca lain sehingga pemanen bertanggung jawab atas hanca tersebut. Hanca ini memiliki kelebihan yaitu areal mudah dikontrol atau lebih bersih. Hanca tetap yang digunakan oleh PT. Inti Indo sawit subur kebun buatan asian agri group mempunyai kelemahan. Salah satunya adalah jika seorang pemanen mangkir sakitizin kerja maka hanca pada hari tersebut tidak ada yang memanen. Mengatasi masalah ini PT. Inti Indo sawit subur kebun buatan asian agri group mewajibkan pemanen yang mangkir untuk mencari tenaga kerja pengganti. Pemanen yang mangkir diwajibkan untuk menunjuk pengganti kepada mandor panen dan krani panen.

6.3. Rotasi Panen

Lubis 1992 menyatakan bahwa dalam perkembangan buah kelapa sawit menuju kematangan antara satu fraksi ke fraksi berikutnya berlangsung cepat. Tabel 6. Perkembangan buah kelapa sawit matang berdasarkan fraksi Sumber: Lubis 1992 Berdasarkan Tabel 6 di atas dapat dilihat bahwa rotasi panen yang baik untuk mendapatkan fraksi yang baik pula adalah 2.97 + 1.64 + 1.22 + 1.00 = 6.83 hari yag dibulatkan menjadi 7 hari. Hal ini sesuai dengan rotasi panen yang digunakan di PT. Inti Indo Sawit Subur Kebun Buatan Asian Agri Group yaitu 67 6 hari panen dalam satu minggu. Berdasarkan rotasi panen tersebut seluruh areal PT. Inti Indo Sawit Subur Kebun Buatan Asian Agri Group menjadi 6 kapel seksi panen. Rotasi panen yang tidak sesuai dengan ketentuan akan mengakibatkan kerugian bagi perusahaan dan pemanen. Jika rotasi terlambat umur rotasi 9 hari maka buah akan cenderung over-ripe bahkan bisa menjadi empty bunch janjang kosong. Sebaliknya rotasi panen yang cepat umur rotasi 7 hari akan mengakibatkan pemanen cenderung memotong buah under-ripe agak mentah dan unripe mentah sehingga pemanen dikenai denda. Keterlambatan dalam pelaksanaan rotasi panen di PT. Inti Indo Sawit Subur Kebun Buatan Asian Agri Fraksi Hari 2.80 1 2.97 2 1.64 3 1.22 4 1.00 Group dapat disebabkan oleh kondisi cuaca, hari libur dan pekerja mangkir sakit atau izin.

6.4. Produksi Tandan Buah Segar TBS