Manfaat Praktek Tanaman Kelapa Sawit Elaeis guinensis Jackq.

disekitarnya. Dalam menjalankan fungsi manajerial PT. Inti Indo Sawit Subur Kebun Buatan Asian Agri Group. Kegiatan Praktek Kerja Profesi PKP selama sebulan penuh diharapkan dapat memberikan pengalaman kerja bagi mahasiswa sehingga tidak mengalami kecanggungan saat berada didunia kerja. Disamping itu mahasiswa dapat membandingkan ilmu yang didapat dibangku kuliah dengan dilapangan sehingga terbangun inisiatif membuat terobosan baru dari permasalahan yang ditemui dilapangan.

1.2. Tujuan Praktek

1. Meningkatkan kemampuan manajerial dan analisis kegiatan di

lapangan yang setara dengan tingkat mandor mandor satu, Asistenkepala afdeling atau organisasi yang ada di lokasi Praktek Kerja Profesi PKP.

2. Meningkatkan kemampuan teknis lapangan dengan melaksanakan

kegiatan sesuai dengan tahapan yang ada di lokasi Praktek Kerja Profesi PKP khususnya dalam bidang pelaksanaan panen kelapa sawit.

1.3. Manfaat Praktek

1. Mampu mengaplikasikan ilmu dan keterampilan yang didapat untuk dalam dunia kerja dan sesuai dengan keadaan nyata yang ada di lapangan. 2. Mampu berkompetisi dalam dunia kerja nantinya dengan keterampilan yang profesional dalam bidang pertanian terutama dalam bidang perkebunan yang sesuai dengan ilmu yang di dapatkan selama kegiatan Praktek Kerja Profesi PKP. II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Tanaman Kelapa Sawit Elaeis guinensis Jackq.

Kelapa sawit Elaeis guinensis Jackq. bukan merupakan tanaman asli Indonesia, Kelapa sawit ini pertama sekali di datangkan ke Indonesia oleh pemerintah Hindia Belanda pada tahun 1848 dengan membawa 4 batang bibit kelapa sawit dari Mauritius dan Amsterdam. Beberapa bijinya di tanam di Kebun Raya Bogor yang bertujuan sebagai tanaman hias langka, smentara sisa benihnya di tanam ditepi-tepi jalan sebagai tanaman hias Deli Sumatera Utara pada tahun 1870-an. Pada saat yang bersamaan meningkatlah permintaan minyak nabati akibat Revolusi Industri pada pertengahan abad ke-19. Dari sini kemudian muncul ide membuat perkebunan kelapa sawit berdasarkan tumbuhan seleksi dari Bogor dan Deli yang kemudian dikenal dengan jenis sawit “Deli Dura”. Pada tahun 1911, kelapa sawit mulai di usahakan dan di budidayakan secara komersial di Hindia Belanda oleh seorang warga negara Belgia bernama Adrien Hallet, yang di ikuti oleh K.Schadt warga negara Jerman. Perkebunan kelapa sawit pertama berlokasi di Pantai Timur Sumatera Tanah Intan UluDeli dan Aceh. Luas areal perkebunan mencapai 5.123 Ha. Kemudian dibuat Pusat Pemuliaan dan Penangkaran yang didirikan di Marihat terkenal sebagai AVROS, Sumatera Utara dan Rantau Panjang, Kuala Selangor Malaysia pada 1911-1912. Di Malaya, perkebunan pertama dibuka pada tahun 1917 di Ladang Tenmaran, Kuala Selangor menggunakan benih Dura Deli dari Rantau Panjang. Di Afrika Barat sendiri penanaman kelapa sawit besar-besaran baru dimulai tahun 1911.

2.2. Varietas Kelapa Sawit