xxix
menentukan perilaku kerja dan produktivitas kerja, baik individu maupun organisasi sehingga hal tersebut akan menimbulkan kepuasan bagi
pelanggan atau pasien. Karakteristik individu selain dipengaruhi oleh lingkungan, juga
dipengaruhi olehkarakteristik orgnisasi seperti reward system, seleksi dan pelatihan, struktur organisasi, visi dan misi organisasi serta
kepemimpinan, karakteristik pekerjaan, seperti deskripsi pekerjaan, desain pekerjaan dan jadwal kerja.
Faktor–faktor yang mempengaruhi kinerja Timpe, 2008:34 yaitu : 1. Kinerja baik dipengaruhi oleh dua faktor yaitu:
a. Internal pribadi : kemampuan tinggi dan kerja keras; b. Eksternal lingkungan : Pekerjaan mudah, nasib baik, bantuan
dari rekan–rekan, dan Pemimpin yang baik. 2. Kinerja jelek, dipengaruhi oleh dua faktor yaitu:
a. Internal pribadi : Kemampuan rendah dan upaya sedikit. b. Eksternal lingkungan : Pekerjaan sulit, nasib buruk, rekan-
rekan kerja yang tidak produktif, dan pemimpin yang tidak simpatik.
1.5.3.2. Penilaian Kinerja Pegawai
Penilaian kinerja pegawai merupakan kesempatan periodik untuk melakukan komunikasi antara orang yang menugaskan pekerjaan dengan
orang yang mengerjakannya untuk mendiskusikan apa yang saling mereka harapkan dan seberapa jauh harapan ini dipenuhi. Adapun unsur – unsur
xxx
dalam penilaian kinerja pegawai yang dianggap baik Hasibuan, 2010:56 adalah :
1. Prestasi kerja dimana seseorang dapat melaksanakan tugas dan pekerjaan yang diberikan kepadanya dan biasanya prestasi kinerja
pegawai dipengaruhi oleh kecakapan, keterampilan, pengalaman, dan kesungguhan pegawai dalam bekerja.
2. Kedisiplinan adalah kesanggupan pegawai untuk mentaati segala ketetapan, peraturan perusahaan serta kesanggupan untuk tidak
melanggar aturan baik tertulis maupun lisan. 3. Kreatifitas adalah kemauan pegawaidalam mengembangkan dan
mengeluarkan potensi atau ide–ide yang ada dalam menyelesaikan suatu pekerjaan atau permasalahan dalam institusi.
4. Kerjasama adalah kemampuan pegawai untuk bekerja bersama – sama dengan orang lain dalam menyelesaikan suatu tugas dan pekerjaan
yang telah ditetapkan sehingga mencapai tujuan institusi tersebut. 5. Kecakapan adalah keterampilan pegawai dalam menyelesaikan tugas
dan pekerjaannya dilihat dari pelaksanaan kerjanya sesuai dengan hasil yang dicapai.
6. Tanggung jawab adalah kesanggupan seorang pegawai dalam menyelesaikan tugas dan pekerjaan yang diserahkan kepadanya
dengan sebaik–baiknya dan teppat waktu serta berani memikul resiko atas keputusan yang diambilnya atau tindakan yang dilakukannya
serta yang penanggungjawaban fasilitas yang ada.
xxxi
1.5.3.3. Manfaat Penilaian Kinerja Pegawai Manfaat Penilainan Kinerja Pegawai adalah sebagai berikut :
a. Menyampaikan hasil–hasil yang diharapkan dari pekerjaan. b. Mencegah kesalahpahaman tentang kualits kerja yag diiginkan.
c. Meningkatkan produktivitas karena pegawai mendapat umpan balik.
d. Menghargai kontribusi positif. e. Mendorong komunikasi dua arah dengan pegawai.
Tantangan yang harus dikelola dengan baik ketika melakukan proses penilaian kinerja. Tantangan tersebut antara lain :
a. Tidak memiliki skill yang diperlukan untuk melakukan penilaian kinerja.
b. Karyawan tidak menunjukkan minat untuk berpartisipasi dalam penilaian kinerja.
c. Berpotensi untuk menimbulkan konflik. d. Dilakukan secara tergesa–gesa karena keterbatasan waktu.
e. Tidak mendapatkan prioritas yang tinggi, sehingga sering ditunda dan kehilangan momentum.
1.5.4. Pengaruh Perbedaan Status Pegawai terhadap Kinerja Pegawai