engaruh Perbedaan Status Pegawai Terhadap Kinerja Pegawai di Dinas Pertanian dan Perikanan Kota Binjai
SKRIPSI
PENGARUH PERBEDAAN STATUS PEGAWAI TERHADAP KINERJA PEGAWAI DI DINAS PERTANIAN DAN PERIKANAN KOTA BINJAI
Skripsi ini Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Ijazah S1 Ilmu Administrasi Negara
Disusun Oleh :
JESISCA DELFRINA SITOMPUL 130921025
DEPARTEMEN ILMU ADMINISTRASI NEGARA EKSTENSI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN
(2)
ii JESISCA DELFRINA SITOMPUL 130921025
PENGARUH PERBEDAAN STATUS PEGAWAI TERHADAP KINERJA PEGAWAI DI DINAS PERTANIAN DAN PERIKANAN KOTA BINJAI
Departemen : Ilmu Administrasi Negara Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Pembimbing : Drs. M. Husni Thamrin Nasution, M.Si
Status adalah kedudukan seseorang pada suatu bagian. Dan pengertian pegawai adalah seseorang yang melakukan penghidupan dengan bekerja dalam kesatuan organisasi, baik kesatuan kerja pemerintah maupun swasta. Penilaian kinerja pegawai merupakan kesempatan periodik untuk melakukan komunikasi antara orang yang menugaskan pekerjaan dengan orang yang mengerjakannya untuk mendiskusikan apa yang saling mereka harapkan dan seberapa jauh harapan ini dipenuhi. Penilaian kinerja bagi pegawai sangat penting dan bermanfaat untuk mengetahui prestasi kerjanya danlangkah-langkah positif ke depan dalam rangka meniti karir (penempatan, promosidan suksesi). Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah perbedaan status pegawai berpengaruh terhadap kinerja pegawai di Dinas Pertanian dan Perikanan Kota Binjai.Bentuk penelitian yang digunakan dalam penelitian ini, adalah penelitan deskriptif kuantitatif yaitu penelitian yang mempergunakan kuisioner dan observasi langsung sebagai alat pengumpul data atau informasi dari sejumlah subyek yang dipilih secara teliti agar mewakili kelompok atau masyarakat. Analisis statistik menggunakan uji Chi-Suare. Hasil penelitian menunjukkan tidak ada hubungan antara faktor antara status pegawai dengan kinerja pegawai yang meliputi status (p=0,193), usia (p=0,800), jenis kelamin (p=0,265), masa kerja (p=0,134), dan tingkat pendidikan (p=0,627). Disarankan Bagi instansi terkait (Dinas Pertanian dan Perikanan Kota Binjai), hendaknya Dinas Pertanian dan Perikanan Kota Binjai terus berusaha untuk mewujudkan visi mereka yaitu memajukan pertanian, peternakan, perikanan Kota Binjai yang profesional, mandiri, dan sejahtera yang juga merupakan harapan semua masyarakat Indonesia termasuk masyarakat Kota Binjai.
Kata kunci: Status Pegawai, Kinerja Pegawai.
(3)
Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan
kasihnya, penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Perbedaan Status Pegawai Terhadap Kinerja Pegawai di Dinas Pertanian dan Perikanan Kota Binjai”.
Skripsi ini disusun guna memenuhi syarat dalam memperoleh gelar S-1
Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera
Utara. Dalam pembuatan skripsi ini penulis telaah banyak mendapat bantuan serta
bimbingan dari berbagai pihak. Untuk itu, pada kesempatan ini penulis
mengucapkan banyak terima kasih kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Badaruddin, M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Politik
dan Ilmu Sosial Universitas Sumatera Utara.
2. Bapak Drs. M. Husni Thamrin Nasution, M.Si selaku Ketua Program
Studi Ilmu Administrasi NegaraFakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Sumatera Utara yang juga merupakan Dosen Pembimbing
penulis yang telah memberikan bimbingan, pengarahan dan saran
dalam menyelesaikan skripsi ini.
3. Seluruh Bapak dan Ibu dosen Program Studi Ilmu Administrasi Negara
FISIP USU terimakasih atas ilmu yang telah diberikan.
4. Bapak Ir. Edy Gunawan selaku kepala Dinas Pertanian dan Perikanan
Kota Binjai dan seluruh pegawai yang telah membantu dalam mencari
data yang dibutuhkan skripsi ini.
5. Orang tua yang tersayang atas doa yang terus menyertai, kasih sayang,
(4)
iv
6. Bang Miclael terkasih, yang selalu ada dan siap untuk membantu dan
mendukung serta memberi semangat kepada penulis hingga akhirnya
skripsi ini dapat tersusun.
7. Teman-teman Ekstensi Administrasi Negara angkatan 2013 (Ririn,
Astria Dewi, Ira, Elvira) dan yang tidak bisa penulis sebutkan satu
persatu, terima kasih telah memberikan warna dan cerita bahagia
selama perkuliahan.
8. Sahabat-sahabat (Ririn, Evi, Desy, Sari, Febri) semoga kebersamaan
ini akan tetap berlanjut.
9. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, yang
telah membantu sehingga dapat terselesaikannya skripsi ini.
Harapan penulis, semoga karya sederhana ini dapat memberikan sumbangan dan
manfaat bagi ilmu pengetahuan dan peneliti selanjutnya, Amin.
Medan, Maret 2015 Penulis,
Jesisca Delfrina Sitompul
(5)
Halaman
ABSTRAK ...i
KATA PENGANTAR... ii
DAFTAR ISI... iv
DAFTAR TABEL... vi
DAFTAR GAMBAR... ix
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang... 1
1.2 Perumusan Masalah... 3
1.3 Tujuan Penelitian... 3
1.4 Manfaat Penelitian... 4
1.5 Kerangka Teori... 4
1.5.1 Manajemen Sumber Daya Manusia... 5
1.5.1.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia... 5
1.5.1.2 Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia... 6
1.5.2 Status Pegawai... 8
1.5.2.1 Pegawai Negeri Sipil (PNS)... 9
1.5.2.2 Pegawai Kontrak... 10
1.5.3 Kinerja Pegawai... 11
1.5.3.1 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja... 12
1.5.3.2 Penilaian Kinerja Pegawai... 15
1.5.3.3 Manfaat Penilaian Kinerja Pegawai... 17
1.5.4 Pengaruh Perbedaan Status Pegawai Terhadap Kinerja Pegawai... 17
(6)
vi
1.8 Definisi Operasional... 19
1.9 Sistematika Penulisan... 22
BAB II METODE PENELITIAN 2.1 Bentuk Penelitian... 23
2.2 Lokasi Penelitian... 23
2.3 Populasi dan Sampel... 23
2.3.1 Populasi... 23
2.3.2 Sampel... 24
2.4 Metode Pengumpulan Data... 24
2.5 Teknik Analisa Data... 25
BAB III DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN 3.1Deskripsi Lokasi Penelitian... 28
3.2 Visi dan Misi Dinas Pertanian dan Perikanan Kota Binjai... 28
3.2.1 Visi Dinas Pertanian dan Perikanan Kota Binjai... 28
3.2.2 Misi Dinas Pertanian dan Perikanan Kota Binjai... 29
3.3 Struktur Organisasi... 30
BAB IV PENYAJIAN DATA 4.1 Deskripsi Data Responden Berdasarkan Status Pegawai... 36
4.2 Deskripsi Jawaban Responden Berdasarkan Kinerja Pegawai.... 44
BAB V ANALISIS DATA 5.1 Analisis Data... 90
(7)
5.1.1 Status Pegawai (Variabel X)... 90 5.1.2 Kinerja Pegawai (Variabel Y)... 91 5.2 Hasil Analisis Data... 93
BAB VI PENUTUP
6.1 Kesimpulan... 98 6.2 Saran... 98
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
(8)
viii
Tabel 1 Definisi Konsep dan Operasional... 21
Tabel 2Jumlah Responden... 24
Tabel 3 Distribusi Jumlah Responden Berdasarkan Usia... 38
Tabel 4 Distribusi Jumlah Responden Berdasarkan Jenis Kelamin... 39
Tabel 5 Distribusi Jumlah Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan... 41
Tabel 6 Distribusi Jumlah Responden Berdasarkan Masa Kerja... 43
Tabel 7 Distribusi Jawaban Responden tentang Jarang Melakukan Kesalahan dalam Melaksanakan Pekerjaan... 45
Tabel 8 Distribusi Responden tentang Dapat Menyelesaikan Tugas Lebih Cepat dari Waktu yang Telah Ditetapkan... 47
Tabel 9 Distribusi Jawaban Responden tentang Memahami dan Menguasai Pekerjaan yang Menjadi Tugas Pokok Saya... 49
Tabel 10 Distribusi Jawaban Responden tentang Mempunyai Kemampuan untuk Melaksasnakan Tugas Lain di Luar Tugas Pokok... 51
Tabel 11 Distibusi Jawaban Responden tentang Bertanggungjawab atas Semua Tindakan yang Dilakukan... 53
Tabel 12 Distibusi Jawaban Responden tentang Mengetahui Target Program Kerja Setiap Tahun... 55
Tabel 13 Distribusi Jawaban Responden tentang Mampu Menyelesaikan Laporan Hasil Kerja Tepat Waktu... 57
(9)
Tabel14 Grafik Perbandingan Distibusi Jawaban Responden tentang
Mampu Menyesuaikan Diri dengan Lingkungan (Atasan,
Rekan Kerja, dan Lain-Lain)... 59
Tabel 15 Distribusi Jawaban Responden tentang Sering Diminta
Pertimbangan oleh Atasan dalam Menangani Suatu
Masalah... 61
Tabel 16 Distribusi Jawaban Responden tentang Memiliki Motivasi
yang Tinggi dalam Melaksanakan Pekerjaan... 63
Tabel 17 Distribusi Jawaban Responden tentang Selalu Antusias Jika
Diberi Beban dan Tanggungjawab yang Lebih Besar dari
yang Dilakukan Selama Ini... 65
Tabel 18 Distribusi Jawaban Responden tentang Mengerti Visi, Misi,
dan Tujuan Organisasi... 67
Tabel 19 Distribusi Jawaban Responden tentang Memiliki Rasa
Percaya Diri dan Harga Diri yang Tinggi... 69
Tabel 20 Distribusi Jawaban Responden tentang Mempunyai
Kemampuan dan Kesediaan Bekerja Secara Proaktif,
Kreatif, dan Inovatif Melalui Penyajian Gagasan-Gagasan
Baru yang Update, Sehingga Dapat Meningkatkan Kinerja... 71 Tabel 21 Distribusi Jawaban Respponden tentang Mampu Membuat
Keputusan yang Dapat Menjawab Permasalahan Saat
Bekerja... 73
Tabel 22 Disribusi Jawaban Responden tentang Selalu Tepat Waktu
(10)
x
Diri secara Terus-Menerus... 77
Tabel 24 Distribusi Jawaban Responden tentang Selalu Mematuhi
Peraturan yang Berlaku... 79
Tabel 25 Distribusi Jawaban Responden tentang Selalu Hadir di
Kantor Tepat Waktu... 81
Tabel 26 Distribusi Jawaban Responden tentang Selalu Mengikuti
Budaya Kerja di Kantor... 83
Tabel 27 Distribusi Jawaban Responden tentang Kerjasama Antar
Pegawai dalam Melaksanakan Tugasnya Sangat Baik... 85
Tabel 28 Distribusi Jawaban Responden tentang Meminta Pendapat
Orang Lain untuk Memecahkan Suatu Masalah Dalam
Menyelesaikan Pekerjaan... 87
Tabel 29 Distribusi Jawaban Responden tentang Dapat Menerima
(11)
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1 Distribusi Jumlah PNS dan Pegawai Kontrak... 36
Gambar 2 Grafik Perbandingan Antara PNS dan Pegawai
Kontrak Berdasarkan Usia... 37
Gambar 3 Grafik Perbandingan Antara PNS dan Pegawai Kontrak
Berdasarkan Jenis Kelamin Pegawai... 39
Gambar 4 Grafik Perbandingan Antara PNS dan Pegawai Kontrak
Berdasarkan Pendidikan Terakhir Pegawai... 40
Gambar 5 Grafik Perbandingan Antara PNS dan Pegawai
Kontrak Berdasarkan Masa Kerja... 42
Gambar 6 Grafik Perbandingan Distribusi Jawaban Responden
tentang Jarang Melakukan Kesalahan dalam Melaksanakan
Pekerjaan... 44
Gambar 7 Grafik Perbandingan Distibusi Jawaban Responden tentang
Dapat Menyelesaikan Tugas Lebih Cepat dari waktu yang
Telah Ditetapkan... 46
Gambar 8 Grafik Perbandingan Distibusi Jawaban Responden tentang
Memahami dan Menguasai Pekerjaan yang Menjadi Tugas
Pokok... 48
Gambar 9 Grafik Perbandingan Distibusi Jawaban Responden
tentang Mempunyai Kemampuan untuk Melaksanakan
(12)
xii
yang Dilakukan... 52
Gambar 11 Grafik Perbandingan Distibusi Jawaban Responden
tentang Mengetahui Target Program Kerja Setiap
Tahun... 54
Gambar 12 Grafik Perbandingan Distibusi Jawaban Responden
tentang Mampu Menyelesaikan Laporan Hasil Kerja
Tepat Waktu... 56
Gambar 13 Grafik Perbandingan Distibusi Jawaban Responden
tentang Mampu Menyesuaikan Diri dengan Lingkungan
(Atasan, Rekan Kerja, dan Lain-Lain)... 58
Gambar 14 Grafik Perbandingan Distibusi Jawaban Responden
tentang Sering Diminta Pertimbangan oleh Atasan
dalam Menangani Suatu Masalah... 60
Gambar 15 Grafik Perbandingan Distibusi Jawaban Responden
tentang Memiliki Motivasi yang Tinggi dalam
Melaksanakan Pekerjaan... 62
Gambar 16 Grafik Perbandingan Distibusi Jawaban Responden tentang
Selalu Antusias Jika Diberi Beban dan Tanggungjawab
yang Lebih Besar dari yang Dilakukan Selama Ini... 64
Gambar 17 Grafik Perbandingan Distibusi Jawaban Responden tentang
(13)
Gambar 18 Grafik Perbandingan Distibusi Jawaban Responden tentang Memiliki Rasa Percaya Diri dan Harga Diri
yang Tinggi... 68
Gambar 19 Grafik Perbandingan Distibusi Jawaban Responden
tentang Mempunyai Kemampuan dan Kesediaan Bekerja
Secara Proaktif, Kreatif, dan Inovatif Melalui Penyajian
Gagasan-Gagasan Baru yang Update, Sehingga Dapat
Meningkatkan Kinerja... 70
Gambar 20 Grafik Perbandingan Distibusi Jawaban Responden tentang
Mampu Membuat Keputusan yang Dapat Menjawab
Permasalahan Saat Bekerja... 72
Gambar 21 Grafik Perbandingan Distibusi Jawaban Responden tentang
Selalu Tepat Waktu dalam Melaksanakan Tugas yang
Diberikan... 74
Gambar 22 Grafik Perbandingan Distibusi Jawaban Responden tentang
Berusaha untuk Meningkatkan Kualitas Kerja dan Berniat
Mengevaluasi Diri Secara Terus-Menerus... 76
Gambar 23 Grafik Perbandingan Distibusi Jawaban Responden tentang
Selalu Mematuhi Peraturan yang Berlaku... 78
Gambar 24 Grafik Perbandingan Distibusi Jawaban Responden tentang
Selalu Hadir di Kantor Tepat Waktu... 80
Gambar 25 Grafik Perbandingan Distibusi Jawaban Responden tentang
(14)
xiv
Sangat Baik... 84
Gambar 27 Distibusi Jawaban Responden tentang Meminta Pendapat
Orang Lain untuk Memecahkan Suatu Masalah dalam
Menyelesaikan Pekerjaan... 86
Gambar 28 Grafik Perbandingan Distibusi Jawaban Responden tentang
(15)
ABSTRAK
JESISCA DELFRINA SITOMPUL 130921025
PENGARUH PERBEDAAN STATUS PEGAWAI TERHADAP KINERJA PEGAWAI DI DINAS PERTANIAN DAN PERIKANAN KOTA BINJAI
Departemen : Ilmu Administrasi Negara Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Pembimbing : Drs. M. Husni Thamrin Nasution, M.Si
Status adalah kedudukan seseorang pada suatu bagian. Dan pengertian pegawai adalah seseorang yang melakukan penghidupan dengan bekerja dalam kesatuan organisasi, baik kesatuan kerja pemerintah maupun swasta. Penilaian kinerja pegawai merupakan kesempatan periodik untuk melakukan komunikasi antara orang yang menugaskan pekerjaan dengan orang yang mengerjakannya untuk mendiskusikan apa yang saling mereka harapkan dan seberapa jauh harapan ini dipenuhi. Penilaian kinerja bagi pegawai sangat penting dan bermanfaat untuk mengetahui prestasi kerjanya danlangkah-langkah positif ke depan dalam rangka meniti karir (penempatan, promosidan suksesi). Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah perbedaan status pegawai berpengaruh terhadap kinerja pegawai di Dinas Pertanian dan Perikanan Kota Binjai.Bentuk penelitian yang digunakan dalam penelitian ini, adalah penelitan deskriptif kuantitatif yaitu penelitian yang mempergunakan kuisioner dan observasi langsung sebagai alat pengumpul data atau informasi dari sejumlah subyek yang dipilih secara teliti agar mewakili kelompok atau masyarakat. Analisis statistik menggunakan uji Chi-Suare. Hasil penelitian menunjukkan tidak ada hubungan antara faktor antara status pegawai dengan kinerja pegawai yang meliputi status (p=0,193), usia (p=0,800), jenis kelamin (p=0,265), masa kerja (p=0,134), dan tingkat pendidikan (p=0,627). Disarankan Bagi instansi terkait (Dinas Pertanian dan Perikanan Kota Binjai), hendaknya Dinas Pertanian dan Perikanan Kota Binjai terus berusaha untuk mewujudkan visi mereka yaitu memajukan pertanian, peternakan, perikanan Kota Binjai yang profesional, mandiri, dan sejahtera yang juga merupakan harapan semua masyarakat Indonesia termasuk masyarakat Kota Binjai.
Kata kunci: Status Pegawai, Kinerja Pegawai.
(16)
xv BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Di dalam masyarakat yang selalu berkembang ini, manusia senantiasa
mempunyai kedudukan yang makin penting, meskipun negara Indonesia menuju
kepada masyarakat yang berorientasi kerja, yang memandang kerja adalah sesuatu
yang mulia, tidaklah berarti mengabaikan manusia yang melaksanakan kerja
tersebut. Demikian juga halnya dalam suatu organisasi, unsur manusia sangat
menentukan sekali karena berjalan tidaknya suatu organisasi kearah pencapaian
tujuan yang ditentukan tergantung kepada kemampuan manusia untuk
menggerakkan organisasi tersebut ke arah yang telah ditetapkan.Manusia yang
terlibat dalam organisasi ini disebut juga pegawai.
Dalam era globalisasi, masalah sumber daya manusia menjadi sorotan
maupun tumpuan penting bagi organisasi atau perusahaan untuk tetap dapat
bertahan. Walaupun banyak sarana dan prasarana serta sumber daya, tanpa
dukungan sumber daya manusia kegiatan perusahaan tidak akan berjalan dengan
baik. Dengan demikian, sumber daya manusia merupakan kunci pokok yang harus
diperhatikan dalam segala kebutuhannya. Sumber daya manusia menentukan
keberhasilan pelaksaan kegiatan perusahaan, untuk itu dalam mencapai tujuan
organisasi dibutuhkan kompensasi sumber daya manusia yang memadai dalam
(17)
Masalah-masalah sumber daya manusia secara historis dapat ditinjau
dariperkembangannya sejak dulu.Bahkan masalah sumber daya manusia
yangkelihatannya hanya merupakan masalah intern dari suatu organisasi,
sesungguhnyamempunyai hubungan yang erat dengan peri kehidupan manusia
dan masyarakat yangtelah menimbulkan berbagai konsepsi tentang sumber daya
manusia dan statusnya dalam masyarakat dimana organisasi itu berada.Dalam
menghadapi dan memecahkan masalah-masalah sumber daya manusiasehari-hari
pada hakikatnya setiap pimpinan yang mempunyai wewenangtertentu seperti
pengangkatan, penempatan, pemindahan, pemanfaatan, pengembanganserta
pemberhentian biasanya juga menentukan kebijaksanaan pelaksanaan
sendiri.Perumusan dan penetapan kebijaksanaan yang demikian ini pada
umumnya tidakterpadu, sehingga sering dirasakan sebagai pencerminan selera
pribadi yang tentunyasangat subyektif sifatnya.
Ada yang beranggapan bahwa banyak segi sumber daya manusia diatur
atasdasar hak prerogatif pimpinan yang berwenang memutuskan. Keputusan
tersebutsering dirasakan oleh pihak-pihak tertentu sebagai sangat subyektif, pilih
kasih, likeand dislike, dan sebagainya. Penetapan suatu kebijakan berupa keputusan tentangorang sering menimbulkan perbedaan persepsi terhadap
kebijaksanaan atau keadilanpimpinan kepada bawahan termasuk di dalamnya
penilaian kinerja Pegawai Negeri Sipil (PNS) yangdilakukan dengan
menggunakan Sasaran Kerja Pegawai (SKP).Seringkalipula perbedaan itu
membawa akibat yang merugikan bagi pihak yang dinilai berdasarkan ukuran
(18)
xvii
bermanfaat untuk mengetahui prestasi kerjanya danlangkah-langkah positif ke
depan dalam rangka meniti karir (penempatan, promosidan suksesi).
Bidang di lingkup Dinas Pertanian dan Perikanan Kota Binjai yang terdiri
atas Bidang Pertanian, Bidang Sarana dan Prasarana, Bidang Ketahanan Pangan,
Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan, Bidang Penyuluhan dan Bidang
Perikanan Kota Binjai tidak terlepas dari kondisi-kondisi di atas yang selalu dan
harusmemperbaiki kinerja pegawainya dalam pemberian pelayanan kepada publik
danpencapaian sasaran kerja seperti yang telah disyaratkan sebelumnya dan
tercantumdalam tugas pokok dan fungsi(tupoksi).
Berdasarkan uraian di atas maka penulis tertarikuntuk mengadakan
penelitian mengenai“Pengaruh Perbedaan Status Pegawai Terhadap Kinerja Pegawai di Dinas Pertanian dan Perikanan Kota Binjai.”
1.2 Peumusan Masalah
Untuk dapat mempermudah penelitian ini nantinya, dan agar penelitian ini
memiliki arah yang jelas, maka terlebih dahulu dirumuskan permasalahan yang
akan diteliti.Berdasarkan uraian latar belakang masalah yang di jelaskan di atas,
maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah: “Apakah Perbedaan Status Pegawai Berpengaruh terhadap Kinerja Pegawai di Dinas Pertanian dan Perikanan Kota Binjai?”.
1.3 Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
apakah perbedaan status pegawai berpengaruh terhadap kinerja pegawai di Dinas
(19)
1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian yang diharapkan dalam penelitian ini adalah :
1. Manfaat Akademis
Bagi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara
dapat memperkaya bahan referensi penelitian di bidang ilmu sosial dan
ilmu politik.Terkhusus bagi program studi Administrasi Negara, dapat
menjadi acuan atau bahan pertimbangan bagi mahasiswa dalam melakukan
penelitian.
2. Manfaat Praktis
Bagi penulis berguna sebagai suatu sarana untuk melatih dan
mengembangkan kemampuan berfikir ilmiah,sistematis dan metodologi
serta memiliki kemampuan dalam menganalisis setiap gejala dan
permasalahan di lapangan. Dengan adanya penelitian ini, diharapkan dapat
memberikan gambaran secara obyektif kepada institusiyang bersangkutan
mengenaipengaruh perbedaan status pegawai terhadap kinerja pegawai di
Kantor Dinas Pertanian dan Perikanan Kota Binjai.
1.5 Kerangka Teori
Untuk mempermudah penelitian diperlukan pedoman dasar berpikir, yaitu
kerangka teori. Sebelum melakukan penelitian yang lebih lanjut, seorang peneliti
perlu menyusun kerangka teori sebagai landasan berpikir untuk menggambarkan
dari sudut mana peneliti menyoroti masalah yang telah dipilih. Teori adalah
serangkaian asumsi, konsep dan konstrak definisi dan proporsi untuk
menerangkan suatu fenomena sosial secara sistematis dengan cara merumuskan
(20)
xix
Mengacu pada pendapat di atas, maka dalam hal ini penulis
mengemukakan beberapa teori yang dapat dijadikan titik tolak atau landasan
dalam penelitian ini, yaitu :
1.5.1 Manajemen Sumber Daya Manusia
1.5.1.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia
Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan salah satu faktor
penting dalam suatu organisasi atau perusahaan, disamping faktor lainnya
seperti aktiva dan modal. Oleh karena itu, sumber daya manusia harus
dikelola dengan baik untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi
organisasi, sebagai salah satu fungsi dalam organisasi yang dikenal dengan
manajemen sumber daya manusia. Berikut ini beberapa pengertian sumber
daya manusia SDM menurut beberapa pakar yang telah terpublikasi:
Manajemen SDM adalah melakukan pencapaian tujuan organisasi
mempergunakan bantuan orang lain (Sulistiyani, 2009:35).Manajemen
SDM sebagai suatu ilmu dan seni untuk melaksanakan planning, organizing, actuating, dan cotrolling, sehingga efektifitas dan efisiensi personalia dapat ditingkatkan semaksimal mungkin dalam pencapaian
tujuan (Alex Nitisemo, 2008:10).
Manajemen SDM adalah kebijakan dan cara–cara yang
dipraktekkan dan berhubungan dengan pemberdayaan manusia atau
aspek–aspek SDM dari sebuah posisi manajemen termasuk perekrutan,
(21)
1.5.1.2 Fungsi Manajemen SDM
Dalam menjalankan pekerjaan, seharusnya setiap organisasi
memperhatikan fungsi–fungsi manajemen dan fungsi operasional (Flippo,
2006:5-7). Menurutnya, fungsi–fungsi manajemen SDM ada dua, yaitu:
1. Fungsi Manajemen, yang terdiri dari ;
a. Perencanaan (Planning)
Perencanaan mempunyai arti penentuan mengenai program tenaga
kerja yang akan mendukung pencapaian tujuan yang telah
ditetapkan oleh perusahaan.
b. Pengorganisasian (Organizing)
Organisasi dibentuk dengan merancang struktur hubungan yang
mengaitkan antara pekerjaan, karyawan, dan faktor–faktor fisik,
sehingga dapat terjalin kerjasama satu dengan yang lainnya.
c. Pengarahan (Directing)
Pengarahan terdiri dari fungsi staffing dan leading. Fungsi Staffing
adalah menempatkan orang–orang dalam struktur organisasi,
sedangkan fungsi leading dilakukan pegarahan SDM agar
karyawan bekerja sesuai dengan tujuan yang ditetapkan.
d. Pengawasan (Cotrolling)
Adanya fungsi manajerial yang mengatur aktifitas–aktifitas agar
sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan organisasi, sesuai
dengan tujuan yang ingin dicapai, bila terjadi penyimpangan dapat
(22)
xxi
2. Fungsi Operasional, yang terdiri dari :
a. Pengadaan (Procurement)
Usaha untuk memperoleh sejumlah tenaga kerja yang dibutuhkan
institusi, terutama yang berhubungan dengan penentuan kebutuhan
tenaga kerja, penarikan, seleksi, orientasi dan penempatan.
b. Pengembangan (Development)
Usaha untuk meningkatkan keahlian pegawai melalui program
pendidikan dan latihan yang tepat agar pegawai dapat melakukan
tugasnya dengan baik. Aktivitas ini penting dan akan terus
berkembang karena adanya perubahan teknologi, penyesuaian dan
meningkatnya kesulitan kerja manajer.
c. Kompensasi (Compensation)
Fungsi Kompensasi diartikan sebagai usaha untuk memberikan
balas jasa atau imbalan yang memadai kepada pegawai sesuai
dengan kontribusi yang telah disumbangkan kepada perusahaan
atau organisasi.
d. Integrasi (Integration)
Merupakan usaha untuk menyelaraskan kepentingan individu,
organisasi, perusahaan, maupun masyarakat.
e. Pemeliharaan (Maintenance)
Setelah keempat fungsi dijalankan dengan baik, maka diharapkan
organisasi atau perusahaan mendapat pegawai yang baik. Maka,
fungsi pemeliharaan adalah dengan memelihara sikap – sikap
(23)
f. Pemutusan Hubungan Kerja (Separation)
Usaha terakhir dari fungsi operasional ini adalah tanggung jawab
perusahaan untuk mengembalikan pegawainya ke lingkungan
masyarakat dalam keadaan sebaik mungkin, bila organisasi atau
perusahaan mengadakan pemutusan hubungan kerja.
1.5.2 Status Pegawai
Status adalah kedudukan seseorang pada suatu bagian. Dan
pengertian pegawai menurut Soedaryono (2000:6) adalah seseorang yang
melakukan penghidupan dengan bekerja dalam kesatuan organisasi, baik
kesatuan kerjapemerintah maupun swasta.
Menurut A.W.Widjaja (2006:113) berpendapat bahwa pegawai
merupakan tenaga kerja manusia jasmaniah maupun rohaniah (mental dan
pikiran) yang senantiasa dibutuhkan dan oleh karena itu menjadi salah satu
modal pokok dalam usaha kerja sama untuk mencapai tujuan tertentu
(organisasi).
Musanef memberikan definisi pegawai sebagai pekerja atau worker
adalah mereka yang secara langsung digerakkan oleh seorang manajer
untuk bertindak sebagai pelaksana yang akan menyelenggarakan pekerjaan
sehingga menghasilkan karya-karya yang diharapkan dalam usaha
pencapaian tujuan organisasi yang telah ditetapkan.
Menurut Robbins (2006) Pengertian Pegawai adalah orang pribadi
yang bekerja pada pemberi kerja, baik sebagai pegawai tetapatau tidak,
(24)
xxiii
melaksanakan suatu pekerjaan dalam jabatan atau kegiatan tertentu yang
ditetapkan oleh pemberi kerja.
Dari beberapa defenisi pegawai yang telah dikemukakan para ahli
tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa istilah pegawai mengandung
pengertian sebagai berikut:
1. Menjadi anggota suatu usaha kerja sama (organisasi) dengan maksud
memperoleh balas jasa atau imbalan kompensasi atas jasa yang telah
diberikan.
2. Pegawai di dalam sistem kerja sama yang sifatnya pamrih.
3. Berkedudukan sebagai penerima kerja dan berhadapan dengan pemberi
kerja.
4. Kedudukan sebagai penerima kerja itu diperoleh setelah melakukan
proses penerimaan.
5. Akan mendapat saat pemberhentian (pemutusan hubungan kerja antara
pemberi kerja dengan penerima kerja).
Jadi, menurut pengertian di atas Status Pegawai adalah kedudukan
atau jabatan seseorang yang bekerja pada suatu kesatuan organisasi, baik
sebagai pegawai tetap maupun tidak untuk memenuhi kebutuhan
hidupnya.
1.5.2.1 Pegawai Negeri Sipil
Oleh karena yang menjadi salah satu objek penelitian penulis pada
Dinas Pertanian dan Perikanan Kota Binjai adalah Pegawai Negeri Sipil
(25)
Pokok Kepegawaian Nomor 43 Tahun 1999 tentang Perubahan UU
Nomor 8 Tahun1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian yaitu :
1. Pegawai Negeri adalah unsur apartur negara, abdi negara, dan abdi
masyarakat yang dengan kesetiaan dan ketaatan kepada Pancasila
beserta Undang-Undang Dasar 1945, negara dan juga pemerintah,
menyelenggarakan tugas pemerintahan dan pembangunan.
2. Pegawai Negeri Sipil (PNS) adalah mereka yang telah memenuhi
syarat-syarat yang ditentukan dalam peraturan perundang-undangan
yang berlaku, diangkat oleh pejabat yang berwenang dan diserahi tugas
dalam sesuatu jabatan negeri atau diserahi tugas negara lainnya yang
ditetapkan berdasarkan sesuatu peraturan perundang-undangan dan
digaji menurut Peraturan Perundang-Undangan yang berlaku.
1.5.2.2 Pegawai Kontrak
Pengertian PegawaiKontrak adalah pegawai yang bekerja pada
suatu organisasi baik instansi pemerintah atau swasta dengan kerja waktu
tertentu yang didasari atas suatu perjanjian atau kontrak dapat juga disebut
dengan Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT), yaitu perjanjiann kerja
yang didasarkan suatu jangka waktu yang diadakan untuk palinglama 2
tahun dan hanya dapat diperpanjang 1 kali untuk jangka waktu maksimal 1
tahun (Undang–Undang RI Ketenagakerjaan 2003Pasal 59ayat 1).
Sistem kerja kontrak atau lebih dikenal dengan sistem perjanjian
kerja waktu tertentu (PKWT) diatur dalam Undang-Undang RI No. 13
(26)
xxv
Sistem kerja kontrak terjadi pada semua jenis industri dengan waktu yang
tidak ditentukan.
PegawaiKontrak adalah pegawai yang diperbantukan untuk
menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan rutin organisasi atau perusahaan, dan
tidak ada jaminan kelangsungan masa kerjanya. Dalam kelangsungan masa
kerja pegawai kontrak ditentukan oleh prestasi kerjanya. Semakin bagus
prestasi kerjanya, Pegawai kontrak akan dipertahankan oleh pihak tempat
ia bekerja, namun jika prestasi kerjanya tidak ada peningkatan bisa saja
pegawai tersebut akan diberhentikan. Kewajiban kerja PegawaiKontrak
terkadang hampir sama atau bahkan lebih berat dari pada PNS. Namun
dari segi gaji atau fasilitas lainnya tentu saja sangat berbeda, termasuk
tidak adanya ketentuan pesangon yang jelas apabila si pemberi kerja tidak
lagi menggunakan jasa tenaga kerja kontrak tersebut.Berdasarkan
pengertian diatas maka dapat disimpulkan bahwa pegawai kontrak adalah
seseorang yang bekerja dalam suatu organisasi atau perusahaan dengan
status kontrak.
1.5.3 Kinerja Pegawai
Kinerja merupakan perilaku nyata yang ditampilkan setiap orang
sebagai prestasi kerja yang dihasilkan oleh pegawai sesuai dengan
perannya dalam perusahaan atau organisasi sesuai dengan perannya dalam
perusahaan. Kinerja pegaawai merupakan sesuatu hal yang sangat penting
dalam upaya perusahaan atau organisasi dalam mencapai tujuannya
(27)
Pihak manajemen dapat mengukur pegawai atas unjuk kerjanya
berdasarkan kinerja dari masing–masing pegawai. Kinerja adalah sebuah
aksi, bukan kejadian. Aksi kinerja itu sendiri terdiri dari banyak komponen
dan bukan merupakan sesuatu hal yang bersifat individual, karena setiap
pegawai memiliki tingkat kemampuan yang berbeda dalam mengerjakan
tugasya. Kinerja tergantung pada kombinasi antara kemampuan, usaha,
dan kesempatan yang diperoleh. Hal ini berarti bahwa kinerja merupakan
hasil kerja pegawai dalam bekerja untuk periode waktu tertentu dan
penekanannya pada hasil kerja yang diselesaikan pegawai dalam periode
waktu tertentu (Timpe, 2008:31).
1.5.3.1. Faktor–Faktor yang Mempengaruhi Kinerja
Menurut Robert L.Mathis dan juga John H. Jackson (2001 :
82),faktor-faktor yang memengaruhi kinerja individu tenaga kerja, yaitu:
1. Kemampuan mereka
2. Motivasi
3. Dukungan yang diterima,
4. Keberadaan pekerjaan yang mereka lakukan, dan
5. Hubungan mereka dengan organisasi.
Berdasarkan pengertian di atas, penulis menarik kesimpulan bahwa
kinerja merupakan kualitas dan kuantitas dari suatu hasil kerja (output)
individu maupun kelompok dalam suatu aktivitas tertentu yang
diakibatkan oleh kemampuan alami atau kemampuan yang diperoleh dari
(28)
xxvii
Menurut Mangkunegara (2000) menyatakan bahwa faktor yang
memengaruhi kinerja antara lain :
a. Faktor kemampuan Secara psikologis kemampuan (ability) pegawai terdiri dari kemampuan potensi (IQ) dan kemampuan realita
(pendidikan). Oleh karena itu pegawai perlu dtempatkan pada pekerjaan
yang sesuai dengan keahlihannya.
b. Faktor motivasi Motivasi terbentuk dari sikap (attiude) seorang pegawai dalam menghadapi situasikerja. Motivasi merupakan kondisi yang
menggerakkan diri pegawai terarah untuk mencapai tujuan kerja.
Sikap mental merupakan kondisi mental yang mendorong
seseorang untuk berusaha mencapai potensi kerja secara maksimal.David
C.McCleland (1997) seperti yang dikutip oleh Mangkunegara (2001:68),
berpendapat bahwa “Ada hubungan yang positif antara motif berprestasi
dengan pencapaian kerja”.Motif berprestasi dengan pencapaian
kerja.Motif berprestasi adalah suatu dorongan dalam diri seseorang untuk
melakukan suatu kegiatan atau tugas dengan sebaik baiknya agar mampu
mencapai prestasi kerja (kinerja) dengan predikat terpuji.
Selanjutnya Mc.Clelland, mengemukakan 6 karakteristik dari
seseorang yang memiliki motif yang tinggi yaitu :
a. Memiliki tanggung jawab yang tinggi
b. Berani mengambil risiko
(29)
d. Memiliki rencana kerja yang menyeluruh dan berjuang untuk
merealisasi tujuan.
e. Memanfaatkan umpan balik yang kongkrit dalam seluruh kegiatan
kerja yang dilakukan.
f. Mencari kesempatan untuk merealisasikan rencana yang telah
diprogramkan.
Menurut Gibson (1987) ada 3 faktor yang berpengaruh terhadap kinerja :
1. Faktor individu : kemampuan, ketrampilan, latar belakang
keluarga, pengalaman kerja, tingkat sosial dan demografi
seseorang.
2. Faktor psikologis : persepsi, peran, sikap, kepribadian, motivasi
dan kepuasan kerja.
3. Faktor organisasi : struktur organisasi, desain pekerjaan,
kepemimpinan, sistem penghargaan (reward system).
Menurut Kopelman (1988), faktor-faktor yang mempengaruhi
kinerja adalah sebagai berikut : individual characteristics (karakteristik individual), organizational charasteristic (karakteristik organisasi), dan
work characteristics (karakteristik kerja). Lebih lanjut oleh Kopelman dijelaskan bahwa kinerja selain dipengaruhi oleh faktor lingkungan juga
sangat tergantung dari karakteristik individu seperti kemampuan,
pengetahuan, keterampilan, motivasi, norma dan nilai. Dalam kaitannya
dengan konsep kinerja, terlihat bahwa karakteristik individu seperti
kepribadian, umur dan jenis kelamin, tingkat pendidikan suku bangsa,
(30)
xxix
menentukan perilaku kerja dan produktivitas kerja, baik individu maupun
organisasi sehingga hal tersebut akan menimbulkan kepuasan bagi
pelanggan atau pasien.
Karakteristik individu selain dipengaruhi oleh lingkungan, juga
dipengaruhi olehkarakteristik orgnisasi seperti reward system, seleksi dan
pelatihan, struktur organisasi, visi dan misi organisasi serta
kepemimpinan, karakteristik pekerjaan, seperti deskripsi pekerjaan, desain
pekerjaan dan jadwal kerja.
Faktor–faktor yang mempengaruhi kinerja (Timpe, 2008:34) yaitu :
1. Kinerja baik dipengaruhi oleh dua faktor yaitu:
a. Internal (pribadi) : kemampuan tinggi dan kerja keras;
b. Eksternal (lingkungan) : Pekerjaan mudah, nasib baik, bantuan
dari rekan–rekan, dan Pemimpin yang baik.
2. Kinerja jelek, dipengaruhi oleh dua faktor yaitu:
a. Internal (pribadi) : Kemampuan rendah dan upaya sedikit.
b. Eksternal (lingkungan) : Pekerjaan sulit, nasib buruk,
rekan-rekan kerja yang tidak produktif, dan pemimpin yang tidak
simpatik.
1.5.3.2. Penilaian Kinerja Pegawai
Penilaian kinerja pegawai merupakan kesempatan periodik untuk
melakukan komunikasi antara orang yang menugaskan pekerjaan dengan
orang yang mengerjakannya untuk mendiskusikan apa yang saling mereka
(31)
dalam penilaian kinerja pegawai yang dianggap baik (Hasibuan, 2010:56)
adalah :
1. Prestasi kerja dimana seseorang dapat melaksanakan tugas dan
pekerjaan yang diberikan kepadanya dan biasanya prestasi kinerja
pegawai dipengaruhi oleh kecakapan, keterampilan, pengalaman, dan
kesungguhan pegawai dalam bekerja.
2. Kedisiplinan adalah kesanggupan pegawai untuk mentaati segala
ketetapan, peraturan perusahaan serta kesanggupan untuk tidak
melanggar aturan baik tertulis maupun lisan.
3. Kreatifitas adalah kemauan pegawaidalam mengembangkan dan
mengeluarkan potensi atau ide–ide yang ada dalam menyelesaikan
suatu pekerjaan atau permasalahan dalam institusi.
4. Kerjasama adalah kemampuan pegawai untuk bekerja bersama – sama
dengan orang lain dalam menyelesaikan suatu tugas dan pekerjaan
yang telah ditetapkan sehingga mencapai tujuan institusi tersebut.
5. Kecakapan adalah keterampilan pegawai dalam menyelesaikan tugas
dan pekerjaannya dilihat dari pelaksanaan kerjanya sesuai dengan
hasil yang dicapai.
6. Tanggung jawab adalah kesanggupan seorang pegawai dalam
menyelesaikan tugas dan pekerjaan yang diserahkan kepadanya
dengan sebaik–baiknya dan teppat waktu serta berani memikul resiko
atas keputusan yang diambilnya atau tindakan yang dilakukannya
(32)
xxxi
1.5.3.3. Manfaat Penilaian Kinerja Pegawai
Manfaat Penilainan Kinerja Pegawai adalah sebagai berikut :
a. Menyampaikan hasil–hasil yang diharapkan dari pekerjaan.
b. Mencegah kesalahpahaman tentang kualits kerja yag diiginkan.
c. Meningkatkan produktivitas karena pegawai mendapat umpan
balik.
d. Menghargai kontribusi positif.
e. Mendorong komunikasi dua arah dengan pegawai.
Tantangan yang harus dikelola dengan baik ketika melakukan
proses penilaian kinerja. Tantangan tersebut antara lain :
a. Tidak memiliki skill yang diperlukan untuk melakukan penilaian kinerja.
b. Karyawan tidak menunjukkan minat untuk berpartisipasi
dalam penilaian kinerja.
c. Berpotensi untuk menimbulkan konflik.
d. Dilakukan secara tergesa–gesa karena keterbatasan waktu.
e. Tidak mendapatkan prioritas yang tinggi, sehingga sering
ditunda dan kehilangan momentum.
1.5.4. Pengaruh Perbedaan Status Pegawai terhadap Kinerja Pegawai
Dengan adanya perbedaan status pegawai dalam melaksanakan
pekerjaan di dalam suatu organisasi, maka akan menyebabkan juga adanya
(33)
Walaupun demikian, setiap pegawai, baik itu PNS ataupun Pegawai
Kontrak, haruslah memiliki kinerja yang baik ditempat mereka bekerja.
1.6 Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara dari penelitian yang akan
dilaksanakan, yang sama kebenarannya perlu untuk di uji serta dibuktikan melalui
penelitian. Dikatakan sementara, karena jawaban yang diberikan baru didasarkan
pada fakta–fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data. Dengan kata
lain hipotesis dapat juga dikatakan sebagai jawaban teoritis terhadap rumusan
masalah penelitian, belum jawaban empiris (Sugiyono, 2005:70). Berdasarkan
pada perumusan masalah sari kerangka teori yang telah dipaparkan ditas maka
hipotesis dalam penelitian ini adalah :
a. Hipotesis Alternatif (Ha)
Terdapat Pengaruh Perbedaan Status Pegawai (PNS dan Pegawai Kontrak)
terhadap Kinerja Pegawai di Dinas Pertanian dan Perikanan Kota Binjai.
b. Hipotesis Nol (Ho)
Tidak ada Pengaruh Perbedaan Status Pegawai (PNS dan Pegawai
Kontrak) terhadap Kinerja Pegawai di Dinas Pertanian dan Perikanan Kota
Binjai.
1.7 Definisi Konsep
Definisi Konsep adalah istilah atau definisi yang digunakan untuk
menggambarkan secara abstrak kejadian, kelompok atau individu yang menjadi
pusat perhatian ilmu sosial. Konsep teoritis diajukan untuk menjawab
(34)
xxxiii
yang jelas dari masing-masing konsep yang diteliti, dalam penelitian ini penulis
mengemukakan definisi konsep yang digunakan, yaitu :
1. Status pegawai adalah kedudukan seseorang pada posisi dan jabatan
tertentu dalam suatu perusahaan yang mampu menyelesaikan pekerjaan
atau tugas yang diberikan oleh organisasi atau perusahaan.
2. Kinerja merupakan perilaku nyata yang ditampilkan setiap orang
sebagai prestasi kerja yang dihasilkan oleh pegawai sesuai dengan
perannya dalam perusahaan atau organisasi sesuai dengan perannya
dalam perusahaan. Kinerja Pegawai merupakan sesuatu hal yang sangat
penting dalam organisasi demi mencapai tujuannya (Rivai, 2008:65).
1.8 Definisi Operasional
Menurut Singarimbun (1995:46), definisi operasional adalah unsur
penelitian yang memberitahukan bagaimana caranya mengukur suatu
variabel. Definisi operasional merupakan uraian dari konsep yang sudah
dirumuskan dalam bentuk indikator–indikator agar lebih memudahkan
operasional dari suatu penelitian.
1. Variabel Bebas (X) Status Pegawai dengan indikator :
a. Fasilitas yang didapat oleh pegawai baik berupa financial dan
nonfinancial.
b. Pengetahuan dan pengembangan karir yang berkaitan dengan
pekerjaan.
(35)
d. Beban, wewnang, dan tanggungjawab pegawai di bidang pekerjaan
yang ditekuni.
2. Variabel Terikat (Y) Kinerja Pegawai dengan indikator :
a. Kinerja Pegawai, diukur dari kuantitas, kualitas, waktu dan biaya
pegawai dalam melaksanakan dan menyelesaikan tugas dan tanggung
jawab pekerjaannya.
b. Hasil Kinerja Pegawai, baik itu dari kualitas ataupun kuantitas Kinerja
Pegawai.
c. Kedisiplinan Pegawai, diukur dari kepatuhan pegawai terhadap
peraturan–peraturan yang berlaku dan tugas yang diberikan.
d. Kesediaan Pegawai untuk berpartisipasi dan bekerja sama dengan
pegawai lain sehingga hasil pekerjaan lebih baik.
(36)
xxxv
No .
Konsep Variabel Indikator Item
1. Status Pekerja
adalah kedudukan seseorang dalam melakukan
pekerjaan di suatu unit usaha atau kegiatan Status pekerjaan (X) a. Karyawan Tetap b. Pegawai Kontrak c. Pegawai Outsourcing
1. Masa Kerja
2. Fasilitas dan
Jaminan bagi Karyawan
3. Hubungan dengan perusahaan
4. Sistem seleksi dan ujian serta penilaian
5. Beban dan
Tanggungjawab 6. Bidang
pekerjaan 2. Kinerja adalah
hasil yang didapat
dari suatu pekerjaan atau kegiatan tertentu dalam kurun waktu satu priode. Kinerja Pegawai (Y) a. Kualitas b. Kuantitas c. Ketepatan Waktu
1. Kerapian hasil kerja
dibandinglan
standar yang berlaku.
2. Usaha adar hasil pekerjaan menjadi lebih baik.
3. Ketelitian dalam menyelesaikan tugas. 4. Kesesuaian jumlah pekerjaan yang diselesaikan dengan target yang ditetapkan. 5. Penyelesaian pekerjaan sebelum waktu yang ditetapkan dengan tetap menjaga standar pekerjaan. 6. Ketepatan waktu dalam menyelesaikan pekerjaan.
(37)
1.9 Sistematika Penulisan
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini menguraikan latar belakang masalah, perumusan masalah,
tujuan penelitian, manfaat penelitian, kerangka teori, definisi
konsep, definisi operasional, dan sistematika penulisan.
BAB II METODE PENELITIAN
Bab ini terdiri dari bentuk penelitian, lokasi penelitian, informan
penelitian, teknik pengumpulan data, dan taknik analisa data.
BAB III DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN
Bab ini berisi gambaran umum atau karakteristik lokasi penelitian
yang relevan dengan topik penelitian.
BAB IV PENYAJIAN DATA
Bab ini membahas tentang hasil penelitian yang diperoleh dari
lapangan selama penelitian berlangsung dan juga dokumen–
dokumen lain yang akan dianalisa.
BAB V ANALISIS DATA
Bab ini berisi tentang kajian dan analisis data yang diperoleh dari
lapangan saat penelitian dan memberikan interprestasi terhadap
masalah yang diajukan.
BAB IV PENUTUP
(38)
xxxvii BAB II
METODE PENELITIAN
2.1 Bentuk Penelitian
Bentuk penelitian yang digunakan dalam penelitian ini, adalah penelitan
deskriptif kuantitatif yaitu penelitian yang mempergunakan kuisioner dan
observasi langsung sebagai alat pengumpul data atau informasi dari sejumlah
subyek yang dipilih secara teliti agar mewakili kelompok atau masyarakat.
Menurut Moh. Nazir (2012:28) penelitian deskriptif adalah suatu metode
dalam meneliti sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem
pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang.
2.2 Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Kantor Dinas Pertanian dan Perikanan Kota
Binjai, Jalan Jambi Nomor 9, Binjai.
2.3 Populasi dan Sampel 2.3.1 Populasi
Menurut Sugiyono (2005:90), Populasi adalah wilayah generalisasi
yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian
ditarik kesimpulannya. Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian
ini adalah seluruh pegawai yang bekerja di Kantor Dinas Pertanian dan
(39)
2.3.2 Sampel
Sampel adalah dari jumlah dan karaktrisitik yang dimiliki oleh
populasi tersebut. Menurut Arikunto (dalam Sugiyono, 2005:90) apabila
polulasi kurang dari 100 orang, maka sampel diambil secara keseluruhan,
sedangkan populasi di atas 100 orang, maka sampel di ambil 10% - 15%
atau 20% -25% dari populasi.
Mengacu pada pendapat Arikunto, maka sample dalam penelitian
ini adalah 25% dari 160 Pegawai, maka sampel yang di ambil adalah 40
orang.
Tabel 2. Jumlah Sampel
NO Status Pegawai Jumlah Sampel
1 PNS 100 20
2 Pegawai Kontrak 60 20
Total 160 40
2.4 Metode Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data atau informasi, keterangan-keterangan atau
fakta-fakta yang dibutuhkan dalam mendukung penelitian ini, penulis menggunakan 2
(dua) macam pengumpulan data, sebagai berikut :
1. Pengumpulan data primer, yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan
secara langsung pada lokasi penelitian. Pengumpulan data primer
(40)
xxxix
a. Metode kuesioner, yaitu sebuah set pertanyaan yang secara logis
berhubungan dengan masalah penelitian, dan tiap pertanyaan
merupakan jawaban-jawaban yang mempunyai makna dalam menguji
hipotesis
b. Metode observasi, yaitu teknik pengumpulan data, dimana peneliti
melakukan pengamatan secara langsung ke objek penelitian untuk
melihat dari dekat kegiatan yang dilakukan.
2. Pengumpulan data sekunder, yaitu teknik pengumpulan data yang
dilakukan melalui studi kepustakaan yang terdiri dari :
a. Penelitian kepustakaan yaitu, pengumpulan data yang diperoleh dari
buku-buku,karya ilmiah,pendapat ahli yang memiliki relevansi dengan
masalah yang diteliti.
b. Studi dokumentasi yaitu,teknik pengumpulan data dengan
menggunakan catatan-catatan atau dokumen yang ada dilokasi
penelitian serta sumber-sumber lain yang relevan dengan objek
penelitian.
2.5 Teknik Analisa Data
Penelitian ini bersifat deskriptif, yaitu penelitian yang memberikan
gambaran menngenai suatu situasi atau peristiwa. Data-data yang terkumpul baik
lewat studi kepustakaan, kuisioner atau hasil pengamatan langsung akan disusun
dan kemudian disajikan dalam analisis tabel tunggal dan interpretasi melalui
(41)
penelitian di lapangan khususnya dari penyebaran angket akan digunakan analisa
tabel tunggal atau yang disebut analisa tabel frekuensi dan tabulasi silang
Analisis tabel tunggal merupakan analisis yang dilakukan dengan
membagi konsep-konsep penelitian ke dalam kategori-kategori yang dilakukan
atas dasar frekuensi dan persentase. Maka digunakan analisis product moment,
dengan bantuan softwear komputer Statistical Product and Service Solutions
(SPSS) versi 15 dengan menggunakan metode statistik contingency coefficient.
Sedangkan analisa tabel silang dimaksudkan untuk menganalisis apakah ada
pengaruh perbedaan status karyawan terhadap kinerja karyawan secara nyata dan
signifikan dengan menggunakan statistik Chi Square (X2).
Chi-Square disebut juga dengan Kai Kuadrat.Chi-Square adalah salah satu jenis uji komparatif non parametris yang dilakukan pada dua variabel, di mana
skala data kedua variabel adalah nominal.Apabila dari 2 variabel, ada 1 variabel
dengan skala nominal maka harus digunakan uji pada derajat yang terendah.
Uji Chi-Square merupakan uji
digunakan. Namun perlu diketahui syarat-syarat uji ini adalah frekuensi responden
atau sampel yang digunakan harus besar, sebab ada beberapa syarat di mana Chi-Square dapat digunakan yaitu:
1. Tidak ada cell dengan nilai frekuensi kenyataan atau disebut juga Actual Count (F0) sebesar 0 (Nol).
(42)
xli
2. Apabila bentuk tabel kontingensi 2 x 2, maka tidak boleh ada 1 cell saja
yang memiliki frekuensi harapan atau disebut juga expected count (Fh) kurang dari 5.
3. Apabila bentuk tabel lebih dari 2 x 2, misalnya 2 x 3, maka jumlah cell
dengan frekuensi harapan yang kurang dari 5 tidak boleh lebih dari 20%.
Rumus Tersebut adalah:
Uji Kai Kuadrat dapat digunakan untuk menguji :
1. Uji X² untuk ada tidaknya hubungan antara antara dua variabel
(Independency Test);
2. Uji X² untuk homogenitas antar sub kelompok (Homogenity Test); 3. Uji X² untuk Bentuk distribusi (Goodness of Fit).
Sebagai rumus dasar dari uji Kai Kuadrat adalah :
χ2 =
Ʃ
(0−�)²�
Keterangan : O = frekuensi hasil observasi E = frakuensi yang diharapkan
(43)
BAB III
DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN
3.1 Deskripsi Lokasi Penelitian
Dinas Pertanian dan Perikanan Kota Binjai yang terletak di Jalan Jambi
Nomor 9 Binjai mempunyai wilayah kerja yang meliputi:
a. Kecamatan Binjai Kota;
b. Kecamatan Binjai Barat;
c. Kecamatan Binjai Timur;
d. Kecamatan Binjai Utara;
e. Kecamatan Binjai Selatan.
3.2 Visi dan Misi Dinas Pertanian dan Perikanan Kota Binjai 3.2.1 Visi Dinas Pertanian dan Perikanan Kota Binjai
Berdasarkan berbagai karakteristik daerah yang ada, maka diperoleh Visi
Dinas Pertanian dan Perikanan Kota Binjai Tahun 2011-2015 yaitu :
“Terwujudnya Kemajuan Pertanian, Peternakan, Perikanan Kota Binjai yang Profesional, Mandiri, dan Sejahtera”.
Penjelasan Visi Dinas Pertanian dan Perikanan Kota Binjai tersebut
sebagai berikut.
a. Kemajuan, adalah upaya untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas
mulai dari pelayanan pada masyarakat maupun teknologi.
b. Pertanian, Peternakan, dan Perikanan, adalah bidang usaha masyarakat
(44)
xliii
c. Profesional, adalah petugas dan petani yang profesional dibidangnya,
dapat meningkatkan taraf hidup.
d. Mandiri, adalah berkemampuan untuk ikut serta dalam persaingan
produk yang mampu memenuhi kebutuhan daerah, regional dan
menembus pasar internasional.
e. Sejahtera, artinya adalah upaya untuk meningkatkan taraf hidup
masyarakat pelaku usaha tani, ternak, dan ikan dan mendukung
peningkatan kontribusi pada daerah.
3.2.2 Misi Dinas Pertanian dan Perikanan Kota Binjai
Untuk mencapai Visi Dinas Pertanian dan Perikanan Kota Binjai
tersebut diatas, maka disusunlah Misi Dinas Pertanian dan Perikanan Kota
Binjai Tahun 2011-2015 sebagai berikut.
a. Meningkatkan sarana / prasarana dan mutu pelayanan kepada
masyarakat serta pemberdayaan aparatur, pelaku usaha tani, ternak,
dan ikan.
b. Mengoptimalisasikan penggunaan lahan usaha pertanian, peternakan,
dan perikanan.
c. Meningkatkan mutu intensifikasi usaha pertanian, peternakan, dan
perikanan.
d. Mengembangkan dan penyebaran produk unggulan dan andalan daerah
dengan peningkatan kuantitas dan kualitas benih / bibit tanaman,
ternak, dan ikan.
e. Mengembangkan produk usaha tani, ternak, dan ikan dalam bentuk
(45)
f. Meningkatkan perlindungan usaha budidaya tani, ternak, ikan, dan
tingkat keamanan produksi untuk konsumsi masyarakat.
3.4 Struktur Organisasi
Struktur organisasi adalah suatu kerangka yang menggambarkan
sistematika penerapan tugas–tugas, fungsi, wewenang serta tanggungjawab
masing–masing bagian pada suatu organisasi dengan tujuan yang telah ditentukan
sebelumnya.
Struktur organisasi berfungsi untuk menyelenggarakan tugas kedinasan
dengan tujuan mencapai yang diinginkan dan yang telah ditargetkan oleh Dinas
Pertanian dan Perikanan Kota Binjai. Dengan struktur organisasi masing–masing
pegawai akan mengetahui kewajiban, wewenang dan tanggungjawabnya. Agar
penyelenggaraan tugas kedinasan dapat berjalan dengan lancar hendaknya
pegawai ditempatkan pada tempat dan tugas yang tepat sesuai dengan bakat dan
pendidikan, pengalaman, serta keahliannya. Dengan adanya struktur organisasi
yang baik, maka dapat ditentukan kepada siapa tugas diberikan dan setiap orang
harus mempertanggungjawabkan tugas yang diberikan kepadanya.
Gambaran Organisasi Dinas Pertanian dan Perikanan Kota Binjai
Berdasarkan Peraturan Walikota Binjai Nomor 37 Tahun 2012 adalah sebagai
berikut:
1. Dinas.
Dinas Pertanian dan Perikanan merupakan unsur pelaksana otonomi
daerah yang dipimpin oleh serang Kepala Dinas yang berada di bawah dan
(46)
xlv
Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan mempunyai tugas pokok membantu
Walikota dalam melaksanakan penyelenggaraan Pemerintahan Daerah di
bidang pertanian, peternakan, penyuluhan, perkebunan, perikanan dan
peningkatan ketahanan pangan berdasarkan azas otonomi dan tugas
pembantuan.
2. Sekretariat
Sekretariat dipimpin oleh sekretaris yang dalam melaksanakan tugasnya
berada di bawah dan tanggungjawab kepada Kepala Dinas.Sekretaris
mempunyai tugas pokok membantu dan melaksanakan sebagian tugas
Dinas berkaitan dengan ketatausahaan, ketatalaksanaan, administrasi
kepegawaian, kerumahtanggaan, perlengkapan, keuangan,
pembendaharaan, penghimpunan dana, dan perencanaan penyusunan
program kerja dinas serta urusan umum lannya. Sekretariat terdiri dari :
a. Sub Bagian Umum;
Sub Bagian Umum dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian yang
berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Sekretaris. Kepala Sub
Bagian Umum mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas
Sekretaris lingkup administrasi umum.
b. Sub Bagian Keuangan;
Sub Bagian Keuangan dipimpin oleh Kepala Sub Bagian yang dalam
melaksanakan tugasnya berada di bawah dan bertanggungjawab
kepada Sekretaris. Kepala Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas
pokok melaksanakan sebagian tugas Sekretaris lingkup pengelolaan
(47)
c. Sub Bagian Program;
Sub Bagian Program dipimpin oleh Kepala Sub Bagian yang dalam
melaksanakan tugasnya berada di bawah dan bertanggungjawab
kepada Sekretaris. Kepala Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas
pokok melaksanakan sebagian tugas Sekretaris lingkup penyusunan
program dan pelaporan.
3. Bidang Pertanian
Bidang Pertanian dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang dalam
melaksanakan tugasnya berada di bawah dan bertanggungjawab kepada
Kepala Dinas. Kepala Bidang Pertanian mempunyai tugas pokok
melaksanakan sebagian tugas Kepala Dinas bidang produksi, budidaya,
binausaha, perlindungan tanaman pangan holtikultura, perkebunan dan
pengembangan lahan. Bidang Pertanian terdiri dari :
a. Seksi Produksi Pertanian;
b. Seksi Lahan Pertanian;
c. Seksi Bina Usaha dan Perlindungan Tanaman.
4. Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan.
Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan dipimpin oleh seorang Kepala
Bidang yang dalam melaksanakan tugasnya berada di bawah dan
bertanggungjawab kepada Kepala Dinas. Kepala Bidang Peternakan dan
kesehatan Hewan mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas
Kepala Dinas bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan. Bidang
(48)
xlvii
a. Seksi Produksi Peternakan;
b. Seksi Kesehatan Masyarakat Veteriner (Kesmavet)/ Kesehatan Hewan
(Keswan);
c. Seksi Bina Usaha Peternakan.
5. Bidang Perikanan
Bidang Perikanan dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang dalam
melaksanakan tugasnya berada di bawah dan bertanggungjawab kepada
Kepala Dinas. Kepala Bidang Perikanan mempunyai tugas pokok
melaksanakan sebagian tugas Kepala Dinas bidang Perikanan. Bidang
Perikanan terdiri dari :
a. Seksi Produksi Perikanan;
b. Seksi Perikanan Budidaya;
c. Seksi Bia Usaha dan Hama/ Penyakit.
6. Bidang Sarana dan Prasarana
Bidang Saranan dan Prasarana dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang
dalam melaksanakan tugasnya berada di bawah dan bertanggungjawab
kepada Kepala Dinas. Kepala Bidang Sarana dan Prasarana mempunyai
tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Kepala Dinas bidang
pembinaan, monitoring, dan evaluasi penyiapan sarana dan prasarana
pertanian, peternakan, perikanan serta pemanfaatan tata guna air dan
pengkajian iklim. Bidang Sarana dan Prasarana terdiri dari :
(49)
b. Seksi Sarana dan Prasarana Perikanan;
c. Seksi Sarana dan Prasarana Penyuluhan.
7. Bidang Penyuluhan
Bidang Penyuluhan dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang dalam
melaksanakan tugasnya berada di bawah dan bertanggungjawab kepada
Kepala Dinas. Kepala Bidang Penyuluhan mempunyai tugas pokok
melaksanakan sebagian tugas Kepala Dinas bidang penyuluhan pertanian,
peternakan dan perikanan. Bidang Penyuluhan terdiri dari :
a. Seksi Pengembangan Kelembagaan Penyuluhan;
b. Seksi Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM), Penyuluh;
c. Seksi Pembinaan dan Penyuluhan.
8. Bidang Ketahanan Pangan
Bidang Ketahanan Pangan dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang
dalam melaksanakan tugasnya berada di bawah dan bertanggungjawab
kepada Kepala Dinas. Kepala Bidang Ketahanan Pangan mempunyai tugas
pokok melaksanakan sebagian tugas Kepala Dinas bidang ketahanan
pangan yang mencakup ketersediaan pangan, distribusi pangan, konsumsi
dan rencana kerja. Bidang Ketahanan Pangan terdiri dari :
a. Seksi Ketersediaan Pangan;
b. Seksi Distribusi Pangan;
(50)
xlix
9. Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Balai Benih Ikan (BBI)
Unit Pelaksana Teknis dinas (UPTD) Balai Benih Ikan (BBI) dipimpin
oleh seorang kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas yang dalam
melaksanakan tugasnya berada di bawah dan bertanggungjawab kepada
Kepala Dinas. Kepala UPTD BBI mempunyai tugas pokok melaksanakan
sebagian tugas Dinas Pertanian dan Perikanan di bidang balai benih ikan.
10.Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Perbenihan dan Mata Tempel
Pertanian;
UPTD Perbenihan dan Mata Tempel Pertanian dipimpin oleh seorang
kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas yang dalam melaksanakan tugasnya
berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Dinas. Kepala
UPTD Perbenihan dan Mata Tempel Pertaniam mempunyai tugas pokok
melaksanakan sebagian tugas Dinas Pertanian dan Perikanan di bidang
perbenihan dan mata tempel pertanian.
11.Kelompok Jabatan Fungsional.
Pada Dinas Pertanian dan Perikanan Kota Binjai dapat ditetapkan jabatan
fungsional berdasarkan keahlian dan spesialisasi yang dibutuhkan sesuai
dengan prosedur ketentuan yang berlaku. Kelompok Jabatan Fungsional
mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Pemerintah Daerah sesuai
(51)
BAB IV PENYAJIAN DATA
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, maka hasil penelitian akan
diuraikan dalam bentuk kuesioner. Kuesioner disebar kepada responden sebanyak
40 orang pegawai yang bekerja di Dinas Pertanian dan Perikanan Kota Binjai.
Adapun kuesioner ini merupakan daftar pernyataan, dimana terdiri dari 23
pernyataan yang dibagi menjadi 3 kategori, diantaranya sebagai berikut :
1. Bagian pertama berisikan identitas responden, yang terdiri dari nama, usia,
jenis kelamin, tingkat pendidikan, status pegawai, pangkat atau golongan, dan
masa kerja.
2. Bagian kedua berisikan pernyataan dari variabel kinerja yang terdiri dari 23
pernyataan.
Untuk mengetahui gambaran yang jelas dari hasil jawaban kuesioner
tersebut, maka dibawah ini disajikan tabel distribusi kemudian diinterprestasikan.
4.1. Deskripsi Data Responden Berdasarkan Status Pegawai
Berikut data responden berdasarkan identitas, antara lain sebagai berikut : Gambar 1. Distribusi Jumlah PNS dan Pegawai Kontrak
StatusPegawai Kontrak PNS
Percent
50.0% 40.0% 30.0% 20.0% 10.0% 0.0%
(52)
li
Berdasarkan gambar diagram diatas, penulis mengambil sampel terhadap
40 orang pegawai yaitu 20 orang Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan 20 orang
Pegawai Kontrak di Dinas Pertanian dan Perikanan Kota Binjai.
Gambar 2. Grafik Perbandingan Antara PNS dan Pegawai Kontrak Berdasarkan Usia
Berdasarkan gambar diagram diatas, menunjukkan bahwa perbandingan
usia antara PNS dan Pegawai Kontrak. PNS mendominasi di usia 41-50 Tahun,
sedangkan Pegawai Kontrak mendominasi di usia 20-30 Tahun. Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas dari Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Dinas
Pertanian dan Perikanan Kota Binjai berusia lebih tua daripada usia mayoritas
Pegawai Kontrak.
Umur 51-58 Tahun 41-50 Tahun 31-40 Tahun 20-30 Tahun
Percent
60.0% 50.0% 40.0% 30.0% 20.0% 10.0% 0.0%
(53)
Tabel 3. Distribusi Jumlah Responden Berdasarkan Usia Status
Total
PNS Pegawai Kontrak
Usia 20-30 Tahun Count 5 11 16
% within Usia 31,3% 68,8% 100,0%
% within Status 25,0% 55,0% 40,0%
31-40 Tahun Count 5 8 13
% within Usia 38,5% 61,5% 100,0%
% within Status 25,0% 40,0% 32,5%
41-50 Tahun Count 7 1 8
% within Usia 87,5% 12,5% 100,0%
% within Status 35,0% 5,0% 20,0%
50-58 Tahun Count 3 0 3
% within Usia 100,0% ,0% 100,0%
% within Status 15,0% ,0% 7,5%
Total Count 20 20 40
% within Usia 50,0% 50,0% 100,0%
% within Status 100,0% 100,0% 100,0%
Sumber : Kuesioner, 2015
Menurut data pada tabel di atas, terdapat perbandingan antara jumlah PNS
dan Pegawai Kontrak berdasarkan usia yaitu untuk PNS mayoritas berusia 41-50
Tahun sebanyak 7 orang (35%), usia 20-30 Tahun sebanyak 5 orang (25%), usia
31-40 tahun sebanyak 5 orang (25%) dan usia 50-58 tahun sebanyak 3 orang
(15%). Sedangkan untuk Pegawai Kontrak mayoritas berusia 20-30 tahun yaitu 11
orang (55%). usia 31-40 tahun sebanyak 8 orang (40%), usia 41-50 tahun
(54)
liii
Gambar 3. Grafik Perbandingan Antara PNS dan Pegawai Kontrak Berdasarkan Jenis Kelamin Pegawai
Berdasarkan gambar diagram diatas, menunjukkan bahwa perbandingan
antara PNS dan Pegawai Kontrak berdasarkan jenis kelamin sama-sama di
dominasi oleh laki-laki.
Tabel 4. Distribusi Jumlah Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Status
Total
PNS Pegawai Kontrak
Jen.Kel. Laki-Laki Count 12 11 23
% within Jen.Kel. 60,0% 55,0% 57,5%
Perempuan Count 8 9 17
% within Jen.Kel. 40,0% 45,0% 42,5%
Total Count 20 20 40
% within Jen.Kel. 100,0% 100,0% 100,0%
Sumber: Kuesioner, 2015
Menurut data pada tabel di atas, terdapat perbandingan antara jumlah
responden berdasarkan jenis kelamin yaitu untuk PNS didominasi laki-laki
sebanyak 12 orang (60%) dan perempuan sebanyak 8 orang (40%), sedangkan
untuk Pegawai Kontrak juga didominasi oleh laki-laki sebanyak 11 orang (55%)
dan perempuan sebanyak 9 orang (45%).
JenkelPerempuan Laki-Laki
Percent
60.0% 50.0% 40.0% 30.0% 20.0% 10.0% 0.0%
(55)
Gambar 4. Grafik Perbandingan Antara PNS dan Pegawai Kontrak Berdasarkan Tingkat Pendidikan Pegawai
Berdasarkan gambar diagram diatas, menunjukkan perbandingan antara
PNS dan Pegawai Kontrak berdasarkan tingkat pendidikan, terlihat bahwa
mayoritas dari PNS memiliki tingkat pendidikan lebih tinggi yaitu Sarjana,
sedangkan Pegawai Kontrak yang mayoritas berpendidikan SMA sederajat.
PendidikanSMA Sarjana
Percent
80.0% 60.0% 40.0% 20.0% 0.0%
(56)
lv
Tabel 5. Distribusi Jumlah Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan Status
Total
PNS Pegawai Kontrak
Pendidikan Sarjana Count 15 4 19
% within Pendidikan 78,9% 21,1% 100,0%
SMA Count 5 16 21
% within Pendidikan 23,8% 76,2% 100,0%
Total Count 20 20 40
% within Pendidikan 50,0% 50,0% 100,0%
Sumber : Kuesioner, 2015
Menurut data pada tabel di atas, terdapat perbandingan antara jumlah PNS
dan Pegawai Kontrak berdasarkan tingkat pendidikan yaitu untuk PNS mayoritas
berpendidikan Sarjana (S1) sebanyak 15 orang (78,9%) sedangkan yang
berpendidikan SMA sebanyak 5 orang (23,8%). Untuk Pegawai Kontrak
mayoriras berpendidikan SMA sebanyak 16 orang (76,2%), sedangkan yang
(57)
Gambar 5. Grafik Perbandingan Antara PNS dan Pegawai Kontrak Berdasarkan Masa Kerja
Berdasarkan gambar diagram diatas, menunjukkan perbandingan antara
PNS dan Pegawai Kontrak berdasarkan Masa Kerja-nya di Dinas Pertanian dan
Perikanan Kota Binjai, terlihat bahwa mayoritas dari PNS telah memiliki masa
kerja 11-15 tahun bahkan lebih dari 15 tahun, sedangkan mayoritas dari Pegawai
Kontrak masih memiliki masa kerja 0-5 tahun. Sehingga, jika dilihat dari masa
kerjanya dapat disimpulkan bahwa PNS lebih berpengalaman jika dibandingkan
dengan Pegawai Kontrak.
M.Kerja11-15 Tahun> 15 Tahun 6-10 Tahun 0-5 Tahun
Percent
60.0% 40.0% 20.0% 0.0%
(58)
lvii
Tabel 6. Distribusi Jumlah Responden Berdasarkan Masa Kerja Status
Total
PNS Pegawai Kontrak
M.Kerja 0-5 Tahun Count 5 11 16
% within Status 25,0% 55,0% 40,0%
6-10 Tahun Count 5 8 13
% within Status 25,0% 40,0% 32,5%
11-15 Tahun Count 7 1 8
% within Status 35,0% 5,0% 20,0%
> 15 Tahun Count 3 0 3
% within Status 15,0% ,0% 7,5%
Total Count 20 20 40
% within Status 100,0% 100,0% 100,0%
Sumber : Kuesioner, 2015
Menurut data pada tabel di atas, terdapat perbandingan antara jumlah
Pegawai Tetap dan Pegawai Kontrak berdasarkan masa kerja di Dinas Pertanian
dan Perikanan Kota Binjai adalah sebagai berikut, untuk PNS mayoritas sudah
bekerja selama 11-15 tahun yaitu sebanyak 7 orang (35%) dari 20 orang
responden berstatus PNS, 6-10 tahun sebanyak 5 orang (25%), yang masa kerja
11-15 tahun sebanyak 5 orang (25%), dan yang masa kerja lebih dari 15 tahun
sebanyak 3 orang (15%). Sedangkan untuk Pegawai Kontrak mayoritas baru
bekerja 0-5 tahun sebanyak 11 orang (55%), yang masa kerja 6-10 tahun
sebanyak 8 orang (40%), yang masa kerja 11-15 tahun sebanyak 1 orang (5%),
(59)
4.2 Deskripsi Jawaban Responden Berdasarkan Kinerja Pegawai
Berikut merupakan jawaban dari responden menurut Kinerja Pegawai:
Gambar 6. Grafik Perbandingan Distribusi Jawaban Responden tentang Jarang Melakukan Kesalahan dalam Melaksanakan Pekerjaan
Berdasarkan gambar diagram diatas, menunjukkan bahwa jawaban
responden yang menyatakan jarang melakukan kesalahan dalam melaksanakan
pekerjaan, untuk PNS dan Pegawai Kontrak di dominasi dengan pernyataan
Setuju. Hal ini menunjukkan bahwa para pegawai di Dinas Pertanian dan
Perikanan Kota Binjai melaksanakan pekerjaannya dengan hati-hati dan teliti.
Pada gambar diagram diatas juga menunjukkan perbandingan antara PNS dan
Pegawai Kontrak yang menyatakan Setuju, dimana PNS lebih banyak daripada
Pegawai Kontrak. Hal ini menunjukkan PNS lebih jarang melakukan kesalahan
dalam melaksanakan pekerjaan dibandingkan dengan Pegawai Kontrak,
dikarenakan pengalaman, pendidikan dan kursus kedinasan yang dimiliki oleh
PNS lebih banyak dibandingkan dengan Pegawai Kontrak.
Jawaban Sangat Setuju Setuju Ragu-ragu Tidak Setuju
Percent
50.0% 40.0% 30.0% 20.0% 10.0% 0.0%
(60)
lix
Tabel 7. Distribusi Jawaban Responden tentang Jarang Melakukan Kesalahan dalam Melaksanakan Pekerjaan
Status
Total
PNS Pegawai Kontrak
Jawaban Tidak Setuju Count 1 6 7
% of Total 2,5% 15,0% 17,5%
Ragu-ragu Count 3 5 8
% of Total 7,5% 12,5% 20,0%
Setuju Count 10 7 17
% of Total 25,0% 17,5% 42,5%
Sangat Setuju Count 6 2 8
% of Total 15,0% 5,0% 20,0%
Total Count 20 20 40
% of Total 50,0% 50,0% 100,0%
Sumber : Kuesioner, 2015
Jawaban responden terbanyak atas pernyataan jarang melakukan kesalahan
dalam melaksanakan pekerjaan adalah setuju yaitu sebanyak 17 orang (42,5%)
yang terdiri dari 10 orang PNS dan 7 orang Pegawai Kontrak. Selanjutnya pada
urutan kedua menjawab sangat setuju yaitu sebanyak 8 orang (20%) yang terdiri
dari 6 orang PNS dan 2 orang Pegawai Kontrak dan yang menjawab ragu – ragu
juga sebanyak 8 orang (20%) yang terdiri dari 3 orang PNS dan 5 orang Pegawai
Kontrak. Sedangkan yang paling sedikit menjawab tidak setuju yaitu sebanyak 7
(61)
Gambar 7. Grafik Perbandingan Distibusi Jawaban Responden tentang Dapat Menyelesaikan Tugas Lebih Cepat dari waktu yang Telah Ditetapkan
. Berdasarkan gambar diagram di atas, menunjukkan bahwa jawaban
responden yang menyatakan dapat menyelesaikan tugas lebih cepat dari waktu
yang telah ditetapkan untuk PNS dan Pegawai Kontrak di dominasi dengan
pernyataan Setuju. Hal ini menunjukkan bahwa para pegawai di Dinas Pertanian
dan Perikanan Kota Binjai memberikan kontribusi yang baik terhadap
pekerjaanya, karena lebih menyukai menyelesaikan tugasnya lebih awal dari
waktu yang telah ditetapkan. Pada gambar diagram di atas juga menunjukkan
perbandingan antara PNS dan Pegawai Kontrak yang menyatakan Setuju, dimana
PNS lebih banyak daripada Pegawai Kontrak. Hal ini menunjukkan bahwa PNS
lebih dapat menyelesaikan tugas-nya dengan cepat dari waktu yang telah
ditetapkan dibanding dengan Pegawai Kontrak.
Jawaban Sangat Setuju Setuju Ragu-ragu Tidak Setuju
Percent
80.0% 60.0% 40.0% 20.0% 0.0%
(62)
lxi
Tabel 8. Distribusi Responden tentang Dapat Menyelesaikan Tugas Lebih Cepat dari Waktu yang Telah Ditetapkan
Status
Total
PNS Pegawai Kontrak
Jawaban Tidak Setuju Count 1 1 2
% of Total 2,5% 2,5% 5,0%
Ragu-ragu Count 2 4 6
% of Total 5,0% 10,0% 15,0%
Setuju Count 16 13 29
% of Total 40,0% 32,5% 72,5%
Sangat Setuju Count 1 2 3
% of Total 2,5% 5,0% 7,5%
Total Count 20 20 40
% of Total 50,0% 50,0% 100,0%
Sumber : Kuesioner, 2015
Jawaban responden terbanyak atas pernyataan dapat menyelesaikan tugas
lebih cepat dari waktu yang telah ditetapkan adalah setuju yaitu sebanyak
29 orang (72,5%), yang terdiri dari 16 orang PNS dan 13 orang Pegawai Kontrak.
Selanjutnya pada urutan kedua menjawab ragu-ragu yaitu sebanyak 6 orang (15%)
yang terdiri dari 2 orang PNS dan 4 orang Pegawai Kontrak. Pada urutan ketiga
menjawab sangat setuju yaitu sebanyak 3 orang (7,5%) yang terdiri dari 1 orang
PNS dan 2 orang Pegawai Kontrak. Dan yang paling sedikit menjawab tidak
setuju yaitu 2 orang (5%) yang terdiri dari 1 orang PNS dan 1 orang Pegawai
(63)
Gambar 8. Grafik Perbandingan Distibusi Jawaban Responden tentang Memahami dan Menguasai Pekerjaan yang Menjadi Tugas Pokok
Berdasarkan gambar diagram diatas, menunjukkan bahwa jawaban
responden yang menyatakanMemahami dan Menguasai Pekerjaan yang Menjadi
Tugas Pokok untuk PNS dan Pegawai Kontrak di dominasi dengan pernyataan
setuju. Hal ini menunjukkan bahwa para pegawai di Dinas Pertanian dan
Perikanan Kota Binjai memahami dan menguasai apa yang menjadi tugas pokok
mereka masing-masing, sehingga mereka dapat melaksanakan tugas dengan
fokus. Pada gambar diagram diatas juga menunjukkan perbandingan antara PNS
dan Pegawai Kontrak yang menyatakan Setuju, dimana PNS lebih banyak
daripada Pegawai Kontrak. Hal ini menunjukkan PNS lebih memahami dan
menguasai apa yang menjadi tugas pokok mereka dibandingkan dengan Pegawai
Kontrak.
JawabanSetujuSangat Setuju Ragu-ragu Tidak Setuju
Percent
60.0% 50.0% 40.0% 30.0% 20.0% 10.0% 0.0%
(64)
lxiii
Tabel 9. Distribusi Jawaban Responden tentang Memahami dan Menguasai Pekerjaan yang Menjadi Tugas Pokok Saya
Status
Total
PNS Pegawai Kontrak
Jawaban Tidak Setuju Count 0 2 2
% of Total ,0% 5,0% 5,0%
Ragu-ragu Count 2 6 8
% of Total 5,0% 15,0% 20,0%
Setuju Count 11 9 20
% of Total 27,5% 22,5% 50,0%
Sangat Setuju Count 7 3 10
% of Total 17,5% 7,5% 25,0%
Total Count 20 20 40
% of Total 50,0% 50,0% 100,0%
Sumber : Kuesioner, 2015
Jawaban responden terbanyak atas pernyataan memahami dan menguasai
pekerjaan yang menjadi tugas pokoknya adalah setuju yaitu sebanyak 20 orang
(50%) yang terdiri dari 11 orang PNS dan 9 orang Pegawai Kontrak. Selanjutnya
pada urutan kedua menjawab sangat setuju yaitu sebanyak 10 orang (25%) yang
terdiri dari 7 orang PNS dan 3 orang Pegawai Kontrak. Pada urutan ketiga
menjawab ragu-ragu yaitu sebanyak 8 orang (20%) yang terdiri dari 2 orang PNS
dan 6 orang Pegawai Kontrak. Dan yang paling sedikit menjawab tidak setuju
(65)
Gambar 9. Grafik Perbandingan Distibusi Jawaban Responden tentang Mempunyai Kemampuan untuk Melaksanakan Tugas Lain di Luar Tugas Pokok
Berdasarkan gambar diagram diatas, menunjukkan bahwa jawaban
responden yang menyatakan mempunyai kemampuan untuk melaksanakan tugas
lain diluar tugas pokok untuk PNS dan Pegawai Kontrak di dominasi dengan
pernyataan setuju. Hal ini menunjukkan bahwa para pegawai di Dinas Pertanian
dan Perikanan Kota Binjai mampu melaksanakan tugas lain di luar tugas pokok
yang biasa mereka lakukan. Pada gambar diagram diatas juga menunjukkan
perbandingan antara PNS dan Pegawai Kontrak yang menyatakan Setuju, dimana
Pegawai Kontrak lebih banyak daripada PNS. Hal ini disebabkan karena Pegawai
Kontrak belum memiliki tugas pokok, sehingga mereka cenderung melakukan
berbagai pekerjaan yang diberikan kepada mereka.
JawabanSangat SetujuSetuju Ragu-ragu
Percent
100.0% 80.0% 60.0% 40.0% 20.0% 0.0%
(66)
lxv
Tabel 10.Distribusi Jawaban Responden tentang Mempunyai Kemampuan untuk Melaksasnakan Tugas Lain di Luar Tugas Pokok
Status
Total
PNS Pegawai Kontrak
Jawaban Ragu-ragu Count 4 0 4
% of Total 10,0% ,0% 10,0%
Setuju Count 14 17 31
% of Total 35,0% 42,5% 77,5%
Sangat Setuju Count 2 3 5
% of Total 5,0% 7,5% 12,5%
Total Count 20 20 40
% of Total 50,0% 50,0% 100,0%
Sumber : Kuesioner, 2015
Jawaban responden terbanyak atas pernyataan mempunyai kemampuan
unuk melaksanakan tugas lain di luar tugas pokoknya adalah setuju yaitu
sebanyak 31 orang (77,5%) yang terdiri dari 14 orang PNS dan 17 orang Pegawai
Kontrak. Selanjutnya pada urutan kedua menjawab sangat setuju yaitu sebanyak
5 orang (12,5%) yang terdiri dari 2 orang PNS dan 3 orang Pegawai Kontrak. Dan
yang paling sedikit menjawab ragu-ragu yaitu 4 orang (10%) yang seluruhnya
(67)
Gambar 10. Grafik Perbandingan Distibusi Jawaban Responden tentang Bertanggungjawab Atas Semua Tindakan yang Dilakukan
Berdasarkan gambar diagram diatas, menunjukkan bahwa jawaban
responden yang menyatakan bertanggungjawab atas semua tindakan yang
dilakukan, untuk PNS dan Pegawai Kontrak di dominasi dengan pernyataan
setuju. Hal ini menunjukkan bahwa para pegawai di Dinas Pertanian dan
Perikanan Kota Binjai bertanggungjawab atas semua tindakan yang mereka
lakukan saat menjalankan pekerjaan. Pada gambar diagram diatas juga
menunjukkan perbandingan antara PNS dan Pegawai Kontrak yang menyatakan
setuju, dimana Pegawai Kontrak lebih banyak daripada PNS. Hal ini
menunjukkan bahwa Pegawai Kontrak dituntut harus lebih bertanggungjawab
dalam melaksanakan pekerjaannya.
Jawaban
Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju
Percent
100.0% 80.0% 60.0% 40.0% 20.0% 0.0%
(68)
lxvii
Tabel 11. Distribusi Jawaban Responden tentang Bertanggungjawab Atas Semua Tindakan yang Dilakukan
Status
Total
PNS Pegawai Kontrak
Jawaban Tidak Setuju Count 1 0 1
% of Total 2,5% ,0% 2,5%
Setuju Count 15 18 33
% of Total 37,5% 45,0% 82,5%
Sangat Setuju Count 4 2 6
% of Total 10,0% 5,0% 15,0%
Total Count 20 20 40
% of Total 50,0% 50,0% 100,0%
Sumber : Kuesioner, 2015
Jawaban responden terbanyak atas pernyataan bertanggungjawab atas
semua tindakan yang dilakukan adalah setuju yaitu sebanyak 33 orang (82,5%)
yang terdiri dari 15 orang PNS dan 18 orang Pegawai Kontrak. Selanjutnya pada
urutan kedua menjawab sangat setuju yaitu sebanyak 6 orang (15%) yang terdiri
dari 4 orang PNS dan 2 orang Pegawai Kontrak. Dan yang paling sedikit
(1)
DAFTAR PUSTAKA
Widjaja, A.W., 2006,
Administraasi Kepegawaian
. Rajawali, 2006, Ibid.
Becker, dan Gerhart, 2006,
Penelitian Peningkatan Kualitas dan Produktivitas
Karyawan,
Jakarta : Erlangga.
Flippo, Edwin, 2006,
Manajemen Personalia
, Jakarta : Gramedia.
Dessler, Gary, 2008,
Manajemen Personalia Edisi Ketiga
, Bandung, Erlangga.
Hasibuan, Malayu, 2010,
Manajemen Sumber Daya Manusia Edisi Revisi,
Cetakan ke 6
,Jakarta : Bumi Aksara.
Musanef, 1984,
Manajemen Kepegawaian di Indonesia
, Gunung Agung, Jakarta.
Nazir, Moh., 1999,
Metode Penelitian Deskriptif
, Bandung : Gramedia.
Nitisemito, Alex, 2006,
Manajemen Personalia
, Jakarta : Bumi Aksara.
Rivai, Veitzal. 2005,
Performance Appraisal
, Jakarta : Grafindo Persada.
Robbins, 2006,
Kinerja Karyawan BUMN
, Jakarta : Gramedia.
Singarimbun, Mari dan Sofian Effendi.1995,
Metode Penelitian Surva
i, Jakarta.
Suharsimi, Arikunto, 2005,
Manajemen Penelitian
, Jakarta : Rineka Cipta.
Suyigono, 2005,
Metode Penelitian Administrasi
, Bandung : Alfabeta.
Sulistiyani, Ambar Teguh dan Rosidah, 2009.
Manajemen Sumber Daya Manusia,
Cetakan ke 1
, Yogyakarta : Graha Ilmu.
Sugiyono. 2005,
Metode Penelitian Administrasi
,Bandung : Alfabeta.
Timpe. 2008,
Organizing Theory : A Strategic Approach inc. Boston.
(2)
Usia Pegawai – Kinerja Pegawai
Crosstabs
Case Processing Summary Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
Umur * Kinerja 40 97,6% 1 2,4% 41 100,0%
Usia* Kinerja Pegawai Crosstabulation
Kinerja Pegawai Total
Sangat Tinggi Tinggi Sedang
Usia 20-30 Count 3 11 2 16
% within
Kualitas 50,0% 35,5% 66,7% 40,0%
31-40 Count 1 11 1 13
% within
Kualitas 16,7% 35,5% 33,3% 32,5%
41-50 Count 1 7 0 8
% within
Kualitas 16,7% 22,6% ,0% 20,0%
51-58 Count 1 2 0 3
% within
Kualitas 16,7% 6,5% ,0% 7,5%
Total Count 6 31 3 40
% within
Kualitas 100,0% 100,0% 100,0% 100,0%
Chi-Square Tests
Value df Asymp. Sig. (2-sided)
Pearson Chi-Square 3,069(a) 6 ,800
Likelihood Ratio 3,723 6 ,714
Linear-by-Linear Association ,572 1 ,449
N of Valid Cases 40
(3)
Tingkat Pendidikan – Kinerja Pegawai
Crosstabs
Case Processing Summary Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
Pendidikan * Kinerja 40 97,6% 1 2,4% 41 100,0%
Pendidikan * Kinerja Pegawai Crosstabulation
Kinerja Pegawai Total
Sangat Tinggi Tinggi Sedang
Pendidikan S1 Count 2 15 2 19
% within
Pendidikan 10,5% 78,9% 10,5% 100,0%
SMA Count 4 16 1 21
% within
Pendidikan 19,0% 76,2% 4,8% 100,0%
Total Count 6 31 3 40
% within
Pendidikan 15,0% 77,5% 7,5% 100,0%
Chi-Square Tests
Value df Asymp. Sig. (2-sided)
Pearson Chi-Square ,935(a) 2 ,627
Likelihood Ratio ,952 2 ,621
Linear-by-Linear Association ,905 1 ,342
N of Valid Cases 40
(4)
Case Processing Summary Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
Masa Kerja *
Kinerja 40 97,6% 1 2,4% 41 100,0%
Masa Kerja * Kinerja Pegawai Crosstabulation
Kinerja Pegawai Total
Sangat
Tinggi Tinggi Sedang
Masa Kerja
0-5 Tahun Count
0 12 3 15
% within
M.Kerja ,0% 80,0% 20,0% 100,0%
6-10 Tahun Count 3 6 0 9
% within
M.Kerja 33,3% 66,7% ,0% 100,0%
11-15 Tahun Count 2 7 0 9
% within
M.Kerja 22,2% 77,8% ,0% 100,0%
> 15 Tahun Count 1 6 0 7
% within
M.Kerja 14,3% 85,7% ,0% 100,0%
Total Count 6 31 3 40
% within
M.Kerja 15,0% 77,5% 7,5% 100,0%
Chi-Square Tests
Value df
Asymp. Sig. (2-sided)
Pearson Chi-Square 9,791(a) 6 ,134
Likelihood Ratio 12,365 6 ,054
Linear-by-Linear Association 3,612 1 ,057
N of Valid Cases 40
(5)
Status Pegawai – Kinerja Pegawai
Crosstabs
Case Processing Summary Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
Status * Kinerja 40 97,6% 1 2,4% 41 100,0%
Status * Kinerja Pegawai Crosstabulation
Kinerja Pegawai Total
Sangat Tinggi Tinggi Sedang
Status PNS Count 3 17 0 20
% within
Kualitas 50,0% 54,8% ,0% 50,0%
Pegawai Kontrak
Count
3 14 3 20
% within
Kualitas 50,0% 45,2%
100,0
% 50,0%
Total Count 6 31 3 40
% within
Kualitas 100,0% 100,0%
100,0 %
100,0 %
Chi-Square Tests
Value df Asymp. Sig. (2-sided)
Pearson Chi-Square 3,290(a) 2 ,193
Likelihood Ratio 4,450 2 ,108
Linear-by-Linear Association 1,000 1 ,317
N of Valid Cases 40
(6)
Case Processing Summary Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
Jenis * Kinerja 40 97,6% 1 2,4% 41 100,0%
Jenis Kelamin* Kinerja Pegawai Crosstabulation
Kinerja Pegawai Total
Sangat Tinggi Tinggi Sedang
Status Laki-Laki Count 5 15 2 22
% within
Kualitas 83,3% 48,4% 66,7% 55,0%
Perempuan Count 1 16 1 18
% within
Kualitas 16,7% 51,6% 33,3% 45,0%
Total Count 6 31 3 40
% within
Kualitas 100,0% 100,0% 100,0% 100,0%
Chi-Square Tests
Value df
Asymp. Sig. (2-sided)
Pearson Chi-Square 2,659(a) 2 ,265
Likelihood Ratio 2,882 2 ,237
Linear-by-Linear Association ,818 1 ,366
N of Valid Cases 40