Bentuk Penelitian Lokasi Penelitian Metode Pengumpulan Data Teknik Analisa Data

xxxvii

BAB II METODE PENELITIAN

2.1 Bentuk Penelitian

Bentuk penelitian yang digunakan dalam penelitian ini, adalah penelitan deskriptif kuantitatif yaitu penelitian yang mempergunakan kuisioner dan observasi langsung sebagai alat pengumpul data atau informasi dari sejumlah subyek yang dipilih secara teliti agar mewakili kelompok atau masyarakat. Menurut Moh. Nazir 2012:28 penelitian deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang.

2.2 Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Kantor Dinas Pertanian dan Perikanan Kota Binjai, Jalan Jambi Nomor 9, Binjai. 2.3 Populasi dan Sampel 2.3.1 Populasi Menurut Sugiyono 2005:90, Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objeksubjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai yang bekerja di Kantor Dinas Pertanian dan Perikanan Kota Binjai. xxxviii

2.3.2 Sampel

Sampel adalah dari jumlah dan karaktrisitik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Menurut Arikunto dalam Sugiyono, 2005:90 apabila polulasi kurang dari 100 orang, maka sampel diambil secara keseluruhan, sedangkan populasi di atas 100 orang, maka sampel di ambil 10 - 15 atau 20 -25 dari populasi. Mengacu pada pendapat Arikunto, maka sample dalam penelitian ini adalah 25 dari 160 Pegawai, maka sampel yang di ambil adalah 40 orang. Tabel 2. Jumlah Sampel NO Status Pegawai Jumlah Sampel 1 PNS 100 20 2 Pegawai Kontrak 60 20 Total 160 40

2.4 Metode Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data atau informasi, keterangan-keterangan atau fakta- fakta yang dibutuhkan dalam mendukung penelitian ini, penulis menggunakan 2 dua macam pengumpulan data, sebagai berikut : 1. Pengumpulan data primer, yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan secara langsung pada lokasi penelitian. Pengumpulan data primer dilakukan dengan instrumen : xxxix a. Metode kuesioner, yaitu sebuah set pertanyaan yang secara logis berhubungan dengan masalah penelitian, dan tiap pertanyaan merupakan jawaban-jawaban yang mempunyai makna dalam menguji hipotesis b. Metode observasi, yaitu teknik pengumpulan data, dimana peneliti melakukan pengamatan secara langsung ke objek penelitian untuk melihat dari dekat kegiatan yang dilakukan. 2. Pengumpulan data sekunder, yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui studi kepustakaan yang terdiri dari : a. Penelitian kepustakaan yaitu, pengumpulan data yang diperoleh dari buku-buku,karya ilmiah,pendapat ahli yang memiliki relevansi dengan masalah yang diteliti. b. Studi dokumentasi yaitu,teknik pengumpulan data dengan menggunakan catatan-catatan atau dokumen yang ada dilokasi penelitian serta sumber-sumber lain yang relevan dengan objek penelitian.

2.5 Teknik Analisa Data

Penelitian ini bersifat deskriptif, yaitu penelitian yang memberikan gambaran menngenai suatu situasi atau peristiwa. Data-data yang terkumpul baik lewat studi kepustakaan, kuisioner atau hasil pengamatan langsung akan disusun dan kemudian disajikan dalam analisis tabel tunggal dan interpretasi melalui pembahasan. Untuk menganalisa data–data yang telah diperoleh dari hasil xl penelitian di lapangan khususnya dari penyebaran angket akan digunakan analisa tabel tunggal atau yang disebut analisa tabel frekuensi dan tabulasi silang Analisis tabel tunggal merupakan analisis yang dilakukan dengan membagi konsep-konsep penelitian ke dalam kategori-kategori yang dilakukan atas dasar frekuensi dan persentase. Maka digunakan analisis product moment, dengan bantuan softwear komputer Statistical Product and Service Solutions SPSS versi 15 dengan menggunakan metode statistik contingency coefficient. Sedangkan analisa tabel silang dimaksudkan untuk menganalisis apakah ada pengaruh perbedaan status karyawan terhadap kinerja karyawan secara nyata dan signifikan dengan menggunakan statistik Chi Square X2. Chi-Square disebut juga dengan Kai Kuadrat.Chi-Square adalah salah satu jenis uji komparatif non parametris yang dilakukan pada dua variabel, di mana skala data kedua variabel adalah nominal.Apabila dari 2 variabel, ada 1 variabel dengan skala nominal maka harus digunakan uji pada derajat yang terendah. Uji Chi-Square merupakan uji non parametris yang paling banyak digunakan. Namun perlu diketahui syarat-syarat uji ini adalah frekuensi responden atau sampel yang digunakan harus besar, sebab ada beberapa syarat di mana Chi- Square dapat digunakan yaitu: 1. Tidak ada cell dengan nilai frekuensi kenyataan atau disebut juga Actual Count F0 sebesar 0 Nol. xli 2. Apabila bentuk tabel kontingensi 2 x 2, maka tidak boleh ada 1 cell saja yang memiliki frekuensi harapan atau disebut juga expected count Fh kurang dari 5. 3. Apabila bentuk tabel lebih dari 2 x 2, misalnya 2 x 3, maka jumlah cell dengan frekuensi harapan yang kurang dari 5 tidak boleh lebih dari 20. Rumus Tersebut adalah: Uji Kai Kuadrat dapat digunakan untuk menguji : 1. Uji X² untuk ada tidaknya hubungan antara antara dua variabel Independency Test; 2. Uji X² untuk homogenitas antar sub kelompok Homogenity Test; 3. Uji X² untuk Bentuk distribusi Goodness of Fit. Sebagai rumus dasar dari uji Kai Kuadrat adalah : χ2 = Ʃ −�² � Keterangan : O = frekuensi hasil observasi E = frakuensi yang diharapkan Nilai E = Jumlah Sebaris x Jumlah Sekolom Jumlah data. xlii

BAB III DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

3.1 Deskripsi Lokasi Penelitian

Dinas Pertanian dan Perikanan Kota Binjai yang terletak di Jalan Jambi Nomor 9 Binjai mempunyai wilayah kerja yang meliputi: a. Kecamatan Binjai Kota; b. Kecamatan Binjai Barat; c. Kecamatan Binjai Timur; d. Kecamatan Binjai Utara; e. Kecamatan Binjai Selatan.

3.2 Visi dan Misi Dinas Pertanian dan Perikanan Kota Binjai

3.2.1 Visi Dinas Pertanian dan Perikanan Kota Binjai

Berdasarkan berbagai karakteristik daerah yang ada, maka diperoleh Visi Dinas Pertanian dan Perikanan Kota Binjai Tahun 2011-2015 yaitu : “Terwujudnya Kemajuan Pertanian, Peternakan, Perikanan Kota Binjai yang Profesional, Mandiri, dan Sejahtera ”. Penjelasan Visi Dinas Pertanian dan Perikanan Kota Binjai tersebut sebagai berikut. a. Kemajuan, adalah upaya untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas mulai dari pelayanan pada masyarakat maupun teknologi. b. Pertanian, Peternakan, dan Perikanan, adalah bidang usaha masyarakat mulai dari pembinaan, budidaya, dan olahan.