3.3. Desain Eksperimen
Penelitian ini dilaksanakan dalam empat tahap, yaitu persiapan akuarium dan air media, aklimatisasi, eksperimen, dan pengamatan preparat segar dan histologi
tentakel anemon serta pengolahan data. Persiapan akuarium dan media air meliputi pembersihan akuarium, settingsirkulasi air, dan pengecekan kondisi
kualitas air. Proses persiapan akuarium ini dilakukan selama dua minggu. Aklimatisasi dilakukan terhadap anemon dan ikan badut yang akan dijadikan
objek eksperimen. Proses ini mulai dilakukan saat kondisi kualitas air sudah baik untuk anemon dan ikan badut. Hal tersebut bertujuan untuk memastikan seluruh
biota dalam kondisi stabil, sehingga pada saat eksperimen dimulai, seluruh biota tersebut dalam keadaan sehat. Proses aklimatisasi ini dilakukan selama satu
minggu. Ikan badut dimasukkan ke dalam akuarium berisi anemon saat eksperimen dimulai. Hal tersebut dilakukan agar anemon sudah dapat beradaptasi
di akuarium dilihat dari keadaan parameter morfologi yang diamati.
Kegiatan eksperimen dilakukan dalam waktu satu bulan. Akuarium yang digunakan dalam penelitian ini meliputi satu akuarium kontrol dan satu akuarium
perlakuan. Masing-masing akuarium diisi dengan tiga individu anemon, masing- masing anemon dipisahkan satu dengan yang lain menggunakan sekat jaring. Ikan
badut dipasangkan dengan anemon pada akuarium perlakuan dengan masing- masing anemon dipasangkan dengan satu ikan badut. Ilustrasi penempatan
anemon dan ikan badut pada akuarium disajikan pada Gambar 4.
Gambar 4. Ilustrasi penempatan anemon dan ikan badut dalam akuarium pada kegiatan eksperimen
3.4. Metode Pengambilan Data
Data yang diperlukan dalam penelitian ini meliputi data visual morfologi anemon dan tingkah laku ikan badut, data densitas dan mitotik indeks MI
zooxanthellae, serta data kualitas air. Proses masing-masing pengambilan data dijabarkan sebagai berikut:
3.4.1. Pengamatan visual morfologi anemon dan tingkah laku ikan badut
Pengamatan visual morfologi anemon dilakukan selama masa aklimatisasi dan eksperimen. Pengamatan dilakukan untuk mengetahui kondisi kesehatan
anemon yang dilihat berdasarkan empat parameter yaitu produksi mucuslendir, kondisi tentakel, warna polip, dan mesenterial filaments. Pengamatan tingkah laku
ikan badut dilakukan selama masa eksperimen, dilaksanakan bersamaan dengan pengamatan visual morfologi anemon dan pemberian pakan. Pengamatan tersebut
dilakukan untuk melihat interaksi ikan badut dengan anemon yang diinanginya. Kedua pengamatan visual tersebut dilaksanakan satu kali dalam satu hari selama
dua jam, dimulai pada pukul 12.00 siang.