Keberadaan ikan badut yang terlihat belum memberikan pengaruh yang signifikan terhadap ketahanan anemon dalam penelitian ini juga dapat dikaitkan
dengan jumlah ikan badut yang dipasangkan dengan anemon yang dipelihara. Holbrook dan Smith 2003 dalam penelitiannya berkesimpulan bahwa anemon
yang hidup bersimbiosis dengan dua ikan badut memiliki tingkat ketahanan yang lebih tinggi tingkat kematian 7 dibandingkan dengan anemon yang
bersimbiosis dengan satu ikan badut tingkat kematian 14. Anemon bukan merupakan simbion obligat ikan badut di habitat aslinya, sehingga dapat bertahan
hidup tanpa ikan badut Godwin dan Fautin, 1992, Fautin dan Allen, 1997 in Roopin dan Chadwick, 2009. Saat dipelihara di akuarium, keduanya dapat hidup
terpisah Fautin and Allen,1997 in Roopin dan Chadwick, 2009 Mitotik indeks MI merupakan kecepatan pembelahan sel yang dinyatakan
dalam persentase sel yang mengalami pembelahan di dalam populasi zooxanthellae Manuputty, 1999. Penghitungan MI pada zooxanthellae diketahui
bertujuan untuk mengestimasi secara kuantitatif tingkat stress pada coelenterata maupun sebagai pengklarifikasi hubungan antara respon MI terhadap paparan
polutan spesifik Brown, 1988 in Brown dan Zamani, 1992. Proses pembelahan mitosis yang terjadi pada zooxanthellae menyeimbangkan
proses degradasi populasi yang terjadi pada organisme tersebut Titlyanov, 1996. Hal tersebut terlihat pada penelitian ini, dimana anemon yang mengalami
degradasi densitas akan senantiasa mengalami peningkatan pada nilai MI-nya. Jika dilihat pada tabel perubahan densitas dan MI pada zooxanthellae,
fluktuasi MI pada zooxanthellae tidak terlalu signifikan perubahan maksimum yang terjadi yaitu kenaikan mitotik indeks sebesar 7,3. Penelitian terdahulu
yang dilakukan Roopin dan Chadwick 2009 memperlihatkan bahwa perubahan maksimum nilai MI yang terjadi pada anemon yang dipelihara yaitu ± 2. Hal
tersebut kemudian disimpulkan sebagai perubahan nilai MI yang tidak dipengaruhi oleh keberadaan ikan badut berdasarkan pengujian statistik dengan
hasil tidak ada perbedaan yang nyata antara MI anemon yang dipasangkan dengan ikan badut dengan MI anemon yang tidak dipasangkan dengan ikan badut p-
value yang diperoleh sebesar 0,097. Smith dan Muscatine 1999 inRoopin dan Chadwick 2009 menyatakan bahwa satu mekanisme saja tidak dapat
mempengaruhi keberadaan populasi dari zooxanthellae, terdapat sebuah kombinasi antara proses interaksi pengaturan populasi zooxanthellae dengan
kondisi metabolik dan dengan ketersediaan nutrien di lingkungan eksternal tubuh anemon. Kemudian berdasarkan hasil penelitiannya, Roopin dan Chadwick 2009
menyatakan bahwa peningkatan MI pada zooxanthellae dengan bantuan asupan senyawa ammonia dari lingkungan eksternal maupun dari produk ekskresi ikan
badut dilakukan untuk menunda menurunnya populasi zooxanthellae yang disebabkan kelaparan yang dialami anemon. Saat tingkat pertumbuhan alga
kembali ke keadaan normal, peningkatan densitas zooxanthellae yang teramati diasumsikan terjadi karena adanya kombinasi antara hilangnya jaringan tubuh
anemon berkurangnya habitat zooxanthellae dengan proses pengaturan tingginya densitas zooxanthellae hasil dari pengubahan status nutrisi, kemungkinan dengan
cara mengurangi tingkat kematian sel, proses mencerna sel, dan atau proses pengeluaran sel dari jaringan tubuh.
5. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Perlakuan pemberian ikan badut terhadap anemon yang dipelihara dalam eksperimen ini tidak berpengaruh nyata terhadap ketahanan anemon berdasarkan
pengamatan visual morfologi anemon dan perhitungan densitas serta mitotik indeks zooxanthellae yang dilakukan selama 30 hari eksperimen, baik pada
sampel segar maupun sampel histologi yang diamati.
5.2. Saran
Perlu dilakukan penelitian lanjutan dengan adanya variasi jumlah ikan badut yang dipasangkan dengan anemon untuk melihat pengaruh jumlah ikan badut
yang dipasangkan dengan anemon terhadap ketahanan anemon tersebut.
33
34
DAFTAR PUSTAKA
[National Geographic]. 2011. Sea Anemon. http:animals.nationalgeographic.comanimalsinvertebratessea-anemone
[diunduh tanggal 27 September 2011] [World Register of Marine Species]. 2010. Heteractis.
http:www.marinespecies.orgaphia.php?p=taxdetailsid=267480 [diunduh tanggal 27 September 2011]
Allen, G.R. 1991 Damselfishes of The World. Mergus Publishers.Melle Brown, B. E. dan Zamani, N. P. 1992. Mitotic Indices of Zooxanthellae: A
Comparison of Techniques Based on Nuclear and Cell Frequencies. Mar. Ecol. Prog. Ser. 89-:99-102
Carpenter, K.E., Krupp, F., Jones, D.A., dan Zajonz, U. 1997. FAO Species Identification Field Guide for Fishery Purposes:.Living Marine Resources
Of Kuwait, Eastern Saudi Arabia, Bahrain, Qatar, And The United Arab Emirates. FAOpress.Rome
Cervino, J. M., Hayes, R.L., Honovich, M., Goreau, T.J., Jones, S., dan Rubec, P.J. 2003. Changes In Zooxanthellae Density, Morphology, and Mitotic
Index in Hermatypic Corals and Anemones Exposed to Cyanide. Marine Pollution Bulletin 46 2003: 573
–586 Douglas, A. 2003. Coral Bleaching
––How And Why?.Marine Pollution Bulletin 46 2003: 385
–392 Elliott, J. K., Lougheed, S. C., Bateman, B., McPhee, L. K., dan Boag, P. T. 1999.
Molecular Phylogenetic Evidence For The Evolution of Specialization in Anemonefishes. Proc. Royal Society.Lond. 266-: 677-685
Froese, R. 2010. Amphiprion clarkii Bennett, 1830 Yellowtail Clownfish.http:www.fishbase.orgsummaryspeciessummary.php?id=544
8 [diunduh tanggal 11 Oktober 2011]
Fautin, D.G. 1991. The Anemonefish Symbiosis : What is Known and What is Not. Balaban. Phil. 10 -: 23-46
Fautin, D.G. 1992. Field Guide to Anemone Fishes and Their Host Sea Anemones.http:www.nhm.ku.eduinvertsebooksch1.html
[diunduh tanggal 27 September 2011]
Fautin, D.G. dan Allen, G.R.1992.Field Guide to Anemone Fishes and Their Host Sea
Anemones.http:forestis.rsvs.ulaval.careferences_xphylogeny.arizona.ed utreeeukaryotesanimalscnidariacnidaria.html [diunduh tanggal 12
Oktober 2011]
Hauter. 2011. Clownfish and Their Host Anemones. http:saltaquarium.about.comodseaanemoneprofilesaaahostanemoneclownfish
2.htm[diunduh tanggal 27September 2011] Holbrook, S. J. dan Schmitt, R. J. 2005. Growth, Reproduction and Survival of A
Tropical Sea Anemone Actiniaria: Benefits of Hosting Anemonefish. Coral Reefs Journal24 2005: 67
–73 Madhu, R. dan Madhu, K. 2007.Occurrence of Anemonefishes and Host Sea
Anemones in Andaman and NicobarIslands. J. Mar. Biol. Ass. India. 49 - : 118
– 126 Madhu, K. , Madhu, R., dan Venugopalan, K. 2009. Acclimation and Growth of
Hatchery Produced False Clown Amphiprion Ocellaris to Natural and Surrogate Anemones. J. Mar. Biol. Ass. India. 51- : 205-210
Manuputty, A. 1999.Kelimpahan Zooxanthellae pada Karang Batu di Perairan Pulau Pari, Pulau-Pulau Seribu.Balai Penelitian dan Pengembangan
Oseanologi.Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia. Jakarta Mariscal, R. 1970. The Nature of The Symbiosis Between Indo-Pacific Anemone
Fishes and Sea Anemones. Jour. Mar. Biol. 6 - : 58 —65
McCloskey, B. 2011. Illustrated Glossary of Sea Anemone Anatomy. http:www.nhm.ku.edutolglossaryintro.html[diunduh tanggal 11
Oktober 2011] Nganro, N. 2009.Metoda Ekotoksikologi Perairan Laut Terumbu Karang. ITB
Press.Bandung Nursaiful, A. 2004.Akuarium Air Laut. Penebar Swadaya. Jakarta
Prosek, J. 2010. Persahabatan nan Mesra. http:nationalgeographic.co.idfeaturepage124persahabatan-nan-
mesra1-4[diunduh tanggal 11 Oktober 2011] Riseley, R.A. 1971. Tropical Marine Aquaria: The Natural System. Geore Allen
Unwin Ltd. London Roopin, M. dan Chadwick, N. E. 2009.Benefits to Host Sea Anemones from
Ammonia Contributions of Resident Anemonefish.J. Exp.Mar. Biol. and Ecol. 370 2009 27
–34