Labuhan dan Pekan Labuhan. PPG merupakan tempat pemberian makanan tambahan disertai dengan terapi diet dan medis pada anak yang menderita gizi
buruk sangat kurus yang bertujuan menurunkan angka kematian balita. Dalam pelaksanaan dietnya diberikan makanan tambahan pemulihan.
Hasil penelitian Betti 2009 yang dilakukan di Kabupaten Rokan Hulu menunjukkan bahwa status gizi balita yang dilihat dari hasil pemantauan
berdasarkan indeks BBU setelah mendapatkan Pemberian Makanan Tambahan Pemulihan PMT-P selama 3 bulan mengalami peningkatan. Dimana sebelum
mendapatkan PMTP balita dengan status gizi kurang sebanyak 48 orang100 tetapi setelah mendapatkan PMT-P pada bulan I satus gizi balita menjadi baik
sebanyak 21 orang 43,3 dan status gizi kurang sebanyak 27 orang 56,2 serta tidak terdapat balita yang mempunyai status gizi lebih dan gizi buruk. Pada
bulan II balita dengan status gizi baik sebanyak 33 orang 68,8 dan status gizi kurang sebanyak 13 orang 27,1 dan status gizi buruk ssebanyak 2 orang
4,1 serta tidak terdapat balita yang mempunyai status gizi lebih. Sedangkan pada bulan III balita dengan status gizi baik sebanyak 36 orang 54,2, kurang
sebanyak 9 orang 18,8 dan buruk sebanyak 3 orang 6,2 serta tidak terdapat balita dengan status gizi lebih. Masih terdapatnya 3 orang balita dengan status gizi
buruk disebabkan karena balita sering mengalami sakit terutama penyakit infeksi seperti diare dan ISPA.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang penelitian di atas maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah terjadi peningkatan berat
badan balita gizi buruk setelah mendapatkan PMT-Pemulihan di Puskesmas Pekan Labuhan.
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan Umum
Untuk mengetahui bagaimana perubahan berat badan balita gizi buruk di Puskesmas Pekan Labuhan setelah diberikan PMT-P.
1.3.2 Tujuan Khusus
1. Diketahuinya perubahan berat badan balita gizi buruk yang mendapat PMT-P di Puskesmas Labuhan tahun 2013
2. Diketahuinya gambaran jenis,jumlah, dan frekuensi PMT-P balita gizi buruk di Puskesmas Pekan Labuhan Tahun 2013
1.4 Hipotesis Penelitian
Ada pengaruh pemberian PMT-P pada balita gizi buruk di Puskesmas Pekan Labuhan terhadap berat badan balita
1.5 Manfaat Penelitian
1. Untuk Puskesmas
Sebagai sumber informasi untuk Puskesmas dalam hal pencapaian berat badan balita gizi buruk selama diberikan PMT-P.
2. Untuk masyarakat
Sumber informasi tentang pengaruh PMT-P dengan peningkatan berat badan balita gizi buruk selama perawatan.
8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Status Gizi
Gizi merupakan suatu proses penggunaan makanan sebagai cara untuk mempertahankan kehidupan, pertumbuhan dan fungsi normal dari organ-organ,
dan dapat menghasilkan energi. Makanan yang dimakan akan melalui berbagai proses seperti digesti, absorpsi, transportasi, penyimpanan, metabolisme, dan
akhirnya akan dikeluarkan dari tubuh Proverawati Asfuah, 2009. Dampak dari proses tersebut menghasilkan status gizi dimana menurut
Supariasa, dkk 2000 status gizi sebagai ekspresi dari keadaan keseimbangan dalam bentuk variabel tertentu atau perwujudan dari nutriture dalam bentuk
variabel tertentu, sedangkan menurut Suhadjo 1992 adalah keadaan tubuh yang diakibatkan oleh konsumsi, penyerapan dan penggunaan makanan. Sementara itu
menurut Notoatmodjo 1997 status gizi merupakan konsumsi gizi makanan pada seseorang yang dapat menentukan tercapainya tingkat kesehatan.
Peran dan kedudukan Penilaian Status gizi di dalam ilmu gizi adalah untuk mengetahui status gizi, yaitu ada tidaknya malnutrisi pada individu atau
masyarakat. Status gizi dapat dinilai dengan dua cara, yaitu penilaian status gizi secara langsung dan penilaian status gizi secara tidak langsung.
Penilaian status gizi secara langsung dapat dilakukan dengan empat cara yaitu 1.
Antropometri Secara umum antropometri artinya ukuran tubuh manusia. Ditinjau dari
sudut pandang gizi maka antopometri gizi berhubungan dengan berbagai macam