setiap rumah tangga tersebut. Berikut ini disajikan tabel yang menggambarkan suku kepala keluarga balita gizi buruk tersebut.
Tabel 4.14 Tabel Karakteristik Kepala Keluarga Menurut Suku Bangsa No
Suku Jumlah
n 1
Jawa 7
39 2
Batak 6
33 3
Melayu 4
22 4
Banjar 1
6
Total 18
100
Dari tabel 4.11 di atas digambarkan bahwa usia kepala keluarga yang paling dominan adalah usia 21-35 tahun 56. Pendidikan terakhir kepala
keluarga yakni mayoritas tamatan SMP, sebanyak 8 orang 45. Pekerjaan kepala keluarga adalah pekerja bebas sebanyak 8 orang 45 dan suku kepala
keluarga yang paling dominan adalah suku Jawa yakni 7 orang 39.
4.2.6 Karakteristik Ibu
Ibu merupakan sosok yang sangat berperan penting dalam kelangsungan hidup individu dalam rumah tangga. Pada umumnya, ibu menjadi penyedia
makanan dalam rumah tangga sehingga bijaksana seorang ibu dalam mengolah pangan dan menyajikan makanan sedikit banyak akan mempengaruhi status
kesehatan individu dalam rumah tangganya. Berikut ini merupakan tabel yang memperlihatkan karakteristik Ibu balita gizi buruk yang mendapatkan PMT-P di
Puskesmas Pekan Labuhan tahun 2013.
Tabel 4.15 Karakteristik Ibu Balita Gizi Buruk Menurut Umur No Umur Ibu
Jumlah n
1 21-35 tahun
15 83
2 35 tahun
3 17
Total 18
100
Secara umum tingkat pendidikan akan mempengaruhi tingkat sosial- ekonomi masyarakat yang tentunya akan berimbas pada status individu. Bagi
seorang ibu, tingkat pendidikan akan mempengaruhi pengetahuan untuk mengolah makanan yang benar dan sehat sehingga anggota keluarganya sehat. Berikut ini
disajikan tabel karakteristik ibu menurut tingkat pendidikan terakhir.
Tabel 4.16 Karakteristik Ibu Balita Gizi Buruk Menurut Tingkat Pendidikan No Pendidikan
Jumlah n
1 SD
7 39
2 SMP
3 17
3 SMA Sederajat
8 44
Total 18
100
Berikut juga disajikan tabel yang menggambarkankarakteristi ibu balita gizi buruk menurut pekerjaan seharri-hari.
Tabel 4.17 Karakteristik Ibu Balita Gizi Buruk Menurut Pekerjaan No Pekerjaan Ibu
Jumlah n
1 Ibu Rumah Tangga
17 94
2 Dan lain lain
1 6
Total 18
100
Dari tabel 4.12 di atas tampak bahwa umur Ibu balita gizi buruk rata-rata berada pada rentang usia 21-35 tahun yaitu sebanyak 15 orang 83, pendidikan
terakhir rata-rata ibu balita gizi buruk adalah pendidikan SMA Sederajat sebnyak 8 orang 44 dan sebanyak 17 orang 94 bekerja sebagai Ibu rumah tangga.
4.2.7 Jumlah Anggota Keluarga
Berikut ini merupakan tabel yang menunjukkan jumlah anggota keluarga balita gizi buruk yang mendapatkan PMT-P di Puskesmas Pekan Labuhan tahun
2013. Tabel 4.18 Jumlah Anggota Keluarga Balita Gizi Buruk yang Mendapatkan
PMT-P di Puskesmas Pekan Labuhan tahun 2013 No Jumlah Anggota Keluarga
Jumlah n
1 Kecil =4 orang
5 28
2 Sedang 5-6 orang
10 55
3 Besar =7 orang
3 17
Total 18
100
Dari tabel di atas menunjukkan bahwa jumlah anggota keluarga balita gizi buruk yang mendapatkan PMT-P di Puskesmas Pekan Labuhan tahun 2013 lebih
banyak dalam klasifikasi keluarga sedang 5-6 orang yaitu sebanyak 10 keluarga
55. 4.2.8 Jumlah Balita dalam Keluarga
Berikut ini tabel jumlah balita dalam keluarga balita gizi buruk yang mendapatkan PMT-P di Puskesmas Pekan Labuhan tahun 2013.
Tabel 4.19 Jumlah Balita dalam Keluarga Balita Gizi Buruk yang Mendapatkan PMT-P di Puskesmas Pekan Labuhan tahun 2013
No Jumlah Balita dalam Keluarga Jumlah Balita n
1 1 orang
12 67
2 2 orang
5 28
3 3 orang
1 5
Total 18
100
Dari tabel 4.14 tampak bahwa jumlah balita yang ada dalam keluarga balita gizi buruk adalah mayoritas satu orang yaitu sebanyak 12 keluarga 67.
4.2.9 Pendapatan Keluarga
Berikut ini merupakan tabel rata-rata pendapatan keluarga balita gizi buruk yang mendapatkan PMT-P di Puskesmas Pekan Labuhan tahun 2013.
Tabel 4.20 Pendapatan Keluarga Rp Balita Gizi Buruk yang Mendapatkan PMT-P di Puskesmas Pekan Labuhan tahun 2013
No Pendapatan
Keluarga Rp
Jumlah n
1 1.000.000
9 50
2 1.000.000-2.000.000
9 50
Total 18
100
Dari tabel di atas Nampak bahwa semua keluarga berpenghasilan kurang dari 2.000.000. Faktor sosial ekonomi yang dapat mempengaruhi status gizi balita
tersebut sesuai dengan hasil penelitian Dewi A 2007 menyatakan bahwa ada hubungan antara pendapatan keluarga dengan status gizi balita. Keadaan sosial
ekonomi masyarakat dapat berpengaruh terhadap daya beli masyarakat untuk memenuhi kebutuhan asupan makanannya. Selain itu, pencapaian terhadap akses
pelayanan kesehatan juga dapat dipengaruhi faktor sosial ekonomi.
4.2.10 Sumber Air Bersih