Alometrik Lokasi dan Waktu Penelitian

2.6 Kadar Abu dan Zat Terbang

Menurut Achmadi 1990, diacu dalam Purwitasari 2011 kadar abu adalah jumlah oksida-oksida logam yang tersisa pada pemanasan tinggi. Abu tersusun dari mineral-mineral terikat kuat pada arang seperti kalsium, kalium dan magnesium. Komponen utama abu dalam kayu tropis ialah kalium, kalsium, magnesium dan silika. Galat dalam penetapan kadar abu dapat disebabkan oleh hilangnya klorida logam alkali dan garam-garam amonia serta oksidasi tidak sempurna pada karbonat dari logam alkali tanah . Kadar zat terbang adalah persen kandungan zat-zat yang mudah menguap yang hilang pada pemanasan 950°C yang terkandung pada arang terhadap berat kering bahan bebas air. Secara kimia zat terbang terbagi menjadi tiga sub golongan, yaitu senyawa alifatik, terpena dan senyawa fenolik. Zat-zat yang menguap ini akan menutupi pori-pori kayu dari arang Haygreen Bowyer 1989.

2.7 Alometrik

Metode alometrik merupakan metode pengukuran pertumbuhan tanaman yang dinyatakan dalam bentuk hubungan-hubungan eksponensial atau logaritma antar organ tanaman yang terjadi secara harmonis dan perubahan secara proporsional Parresol 1999, diacu dalam Mugiono 2009. Persamaan alometrik merupakan hubungan antara suatu peubah tak bebas yang diduga oleh satu atau lebih peubah bebas. Contohnya adalah hubungan antara volume pohon, biomassa atau massa karbon dengan diameter dan tinggi pohon. Penelitian mengenai persamaan alometrik untuk menduga biomassa dan karbon telah banyak dikembangkan oleh para ahli. Brown 1997 mengembangkan model persamaan alometrik untuk menduga biomassa di hutan tropika yang dikelompokkan berdasarkan curah hujan. Persamaan alometrik ini menggunakan parameter diameter setinggi dada dan tinggi total pohon. Persamaan tersebut dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1 Model alometrik penduga biomassa pohon menurut perbedaan curah hujan Tempat tumbuh curah hujan mmth Persamaan alometrik Selang diameter Pohon contoh cm Jumlah Pohon contoh R 2 Kering 1500 Y= 0.139D 2.32 5-40 28 0.89 Lembab 1500-4000 Y= 42.6 –12.8D+1.242D 2 Y= 0.118D 2.53 Y= 0.092D 2.60 5-148 5-148 5-148 170 170 170 0.84 0.97 - Basah 4000 Y= 21.3 –6.95D+0.74D 2 Y= 0.037D 1.89 H 5-112 5-112 169 169 0.92 090 Sumber : Brown 1997 Keterangan : Y : Biomassa pohon kgpohon D : Diameter setinggi dada cm H : Tinggi pohon m - : Tidak ada keterangan BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di hutan alam tropika di areal IUPHHK-HA PT Suka Jaya Makmur, Kalimantan Barat. Pelaksanaan penelitian dilakukan selama 3 bulan yang terdiri dari 2 tahap, yaitu; tahap pengambilan data di lapangan pada Juli 2011 dan tahap pengujian contoh uji laboratorium untuk menganalisis sampel bagian pohon, yaitu: daun, ranting, cabang, batang utama, dan akar yang dilakukan pada Agustus–September 2011 di Laboratorium Kimia Hasil Hutan dan Teknologi Peningkatan Mutu Kayu, Departemen Hasil Hutan, Fakultas Kehutanan, Institut Pertanian Bogor.

3.2 Alat dan Bahan Penelitian