Kadar Zat Terbang dan Kadar Abu

5.2.3 Kadar Zat Terbang dan Kadar Abu

Zat terbang merupakan zat ekstraktif kayu yang tersusun dari senyawa alifatik, terpena dan fenolik yang mudah menguap pada suhu tinggi. Rata-rata kadar zat terbang hasil penelitian ini disajikan pada Tabel 9. Tabel 9 Rata-rata kadar zat terbang pada berbagai bagian pohon dan kelas diameter pohon Kelas Diameter cm Kadar Zat Terbang Akar Batang Utama Cabang Ranting Dau n 5-10 41.93 27.64 - 50.76 60.51 10-15 48.79 32.84 - 52.58 60.31 15-20 53.06 37.16 - 54.03 62.87 20-25 44.64 32.02 - 51.90 61.54 25-30 44.61 33.92 - 57.66 60.41 30-40 44.67 28.80 54.34 53.36 60.88 40-50 23.54 17.70 31.96 51.90 58.56 50-60 35.34 30.91 54.29 57.76 60.84 60 31.14 31.89 39.85 43.62 63.43 Rata-rata 40.86 30.32 45.11 52.62 61.04 Keterangan : - tidak ada sampel Berdasarkan hasil analisis laboratorium, nilai rata-rata zat terbang yang paling tinggi adalah pada bagian daun sebesar 61.04, sedangkan rata-rata kadar zat terbang terkecil terdapat pada bagian batang sebesar 30.32. Hasil ini sejalan dengan hasil penelitian Kusuma 2009 bahwa rata-rata kadar zat terbang tertinggi pada jenis pohon dominan di areal IUPHHK-HA PT Suka Jaya Makmur terdapat pada daun sebesar 66.45 dan terkecil pada bagian batang yaitu sebesar 52.06. Kadar abu adalah jumlah oksida-oksida logam yang tersisa pada pemanasan tinggi. Komponen utama dari abu kayu adalah kalsium, kalium, magnesium, natrium, silika, alumunium, mangan, besi dan titanium Pari Lestari 1990. Rata-rata kadar abu pada penelitian ini disajikan pada Tabel 10. Tabel 10 Rata-rata kadar abu pada berbagai bagian pohon dan kelas diameter pohon Kelas Diameter cm Kadar Abu Akar Batang Utama Cabang Ranting Daun 5-10 2.41 1.09 - 2.51 5.83 10-15 1.76 1.03 - 2.81 6.09 15-20 2.00 0.97 - 3.16 4.42 20-25 2.14 1.37 - 2.59 5.60 25-30 2.61 0.88 - 2.66 6.36 30-40 3.45 0.98 3.60 3.25 5.46 40-50 1.59 1.02 1.46 1.50 4.17 50-60 1.37 0.57 0.66 3.98 5.81 60 1.01 0.21 0.22 1.10 2.72 Rata-rata 2.04 0.90 1.48 2.62 5.16 Keterangan : - tidak ada sampel Berdasarkan hasil analisis laboratorium yang disajikan pada Tabel 10, rata-rata kadar abu tertinggi terdapat pada bagian daun, sebesar 5.16 dan terendah terdapat pada bagian batang utama sebesar 0.90. Hasil ini sama dengan hasil penelitian Widyasari 2010 yang menyatakan bahwa kadar abu terbesar terdapat pada daun sebesar 5.65 dan terendah terdapat pada bagian batang utama sebesar 0.63, dan Onrizal 2004 yang menyatakan bahwa kadar abu terbesar terdapat pada bagian daun sebesar 2.8 sedangkan kadar abu terkecil terdapat pada batang sebesar 1.3. Kusuma 2009 menyebutkan bahwa kadar abu paling tinggi pada daun disebabkan daun sebagai bagian pohon yang melakukan proses fotosintesis dimana dalam prosesnya xilem mengangkut air dan mineral untuk proses fotosintesis. Kadar abu pada penelitian ini berkisar antara 0.90-5.16, hampir sama dengan Tsoumis 1991 yang menyatakan bahwa kadar abu pada kayu umumnya berkisar antara 0.1-5.

5.2.4 Kadar Karbon