Metode Penghitungan Biomassa Karbon

proses fotosintesis dan menyimpannya sebagai materi organik dalam biomassa tanaman. Biomassa hutan menyediakan informasi penting dalam menduga besarnya potensi penyerapan CO 2 dan biomassa dalam umur tertentu yang dapat dipergunakan untuk mengestimasi produktivitas hutan Rused 2009. Biomassa di hutan terdiri atas biomassa bahan hidup, biomassa bahan mati, tanah dan produk kayu. Dari biomassa tersebut menurut Brown 1997 umumnya karbon menyusun 40-50 bahan kering biomassa dari tanaman.

2.3 Metode Penghitungan Biomassa

Menurut Sutaryo 2009 terdapat 4 cara utama untuk menghitung biomassa, sebagai berikut : 1. Sampling dengan pemanenan Destructive sampling Metode ini dilaksanakan dengan memanen seluruh bagian tumbuhan termasuk akarnya, mengeringkannya, dan menimbang berat biomassanya. Aplikasi metode ini untuk mengukur biomassa hutan dapat dilakukan dengan mengulang beberapa area cuplikan atau melakukan ekstrapolasi untuk area yang lebih luas dengan menggunakan persamaan alometrik. 2. Sampling tanpa pemanenan Non-destructive sampling Metode ini merupakan cara sampling dengan melakukan pengukuran tanpa melakukan pemanenan. Metode ini antara lain dilakukan dengan mengukur tinggi atau diameter pohon dan menggunakan persamaan alometrik untuk mengeksplorasi biomassa. 3. Pendugaan melalui penginderaan jauh Hasil penginderaan jauh dengan resolusi sedang sangat bermanfaat untuk membagi area menjadi kelas-kelas vegetasi relatif homogen. Hasil pembagian kelas ini menjadi panduan untuk proses survey dan pengambilan data lapangan. Untuk mendapatkan estimasi biomassa dengan tingkat keakuratan yang baik memerlukan hasil pengindaraan jauh dengan resolusi yang tinggi, tetapi hal ini akan menjadi metode alternatif dengan biaya yang besar. 4. Pembuatan model Model digunakan untuk menghitung estimasi biomassa dengan frekuensi dan intensitas pengamatan insitu atau penginderaan jauh yang terbatas. Umumnya, model empiris ini didasarkan pada jaringan dari sampel plot yang diukur berulang, yang mempunyai estimasi biomassa yang sudah menyatu atau melalui persamaan alometrik yang mengkonversi volume menjadi biomassa.

2.4 Karbon

Karbon adalah unsur kimia dengan nomor atom 6 dan massa atom 12,011115, bukan merupakan unsur logam yang dalam bentuk arang, berwarna hitam, dalam bentuk grafit, berwarna abu-abu, dan dalam bentuk intan murni tidak berwarna atau bening Anonim 2007. Karbon merupakan salah satu bahan organik terbesar yang menyusun kayu yaitu sebesar 49 . Umumnya karbon menyusun 45-50 bahan kering dari tanaman. Tumbuhan mendapatkan karbon, dalam bentuk CO 2 dari atmosfer melalui stomata daunnya dan menggabungkannya ke dalam bahan organik tersebut kemudian menjadi sumber karbon bagi konsumen. Menurut Hairiah dan Rahayu 2007, jumlah C karbon tersimpan antar lahan berbeda-beda, tergantung pada keragaman dan kerapatan tumbuhan yang ada, jenis tanahnya serta cara pengelolaannya. Penyimpanan C suatu lahan menjadi lebih besar bila kondisi kesuburan tanahnya baik, atau dengan kata lain jumlah C tersimpan di atas tanah biomasa tanaman ditentukan oleh besarnya jumlah C tersimpan di dalam tanah bahan organik tanah, BOT. Hutan alami merupakan penyimpan karbon tertinggi karena keragaman jenis vegetasi yang tinggi, tumbuhan bawah dan serasah di permukaan tanah yang banyak. Melalui proses fotosintesis, CO 2 di udara diserap oleh tanaman dan diubah menjadi karbohidrat, kemudian disebarkan ke seluruh tubuh tanaman dan ditimbun dalam biomasa berupa daun, batang, ranting, cabang, bunga, dan buah Hairiah Rahayu 2007 Menurut Dury et al. 2002 diacu dalam Balinda 2008 menyebutkan bahwa dalam tegakan hutan lokasi keberadaan karbon adalah sebagai berikut : a. Pepohonan dan akar: Biomassa hidup, baik yang terdapat di atas permukaan dan di bawah permukaan dari berbagai jenis pohon, termasuk batang, daun dan cabang, serta akar. b. Vegetasi lain: Vegetasi bukan pohon semak, belukar, herba, dan rerumputan c. Sampah hutan: Biomassa mati di atas lantai hutan termasuk sisa pemanenan d. Tanah: Karbon tersimpan dalam bahan organik humus maupun dalam bentuk mineral karbonat. Karbon dalam tanah mungkin mengalami peningkatan atau penurunan tergantung pada kondisi tempat sebelumnya dan sekarang serta kondisi pengolahan tanah. Hutan tropika merupakan salah satu penyedia karbon yang memiliki potensi yang besar. Menurut Junaedi 2007 hutan tropis dataran rendah areal bekas tebangan menyimpan massa karbon di atas permukaan tanah sebesar 57.68–107.71 ton Cha dan di hutan primer sebesar 229.33 ton Cha.

2.5 Kadar Air dan Berat Jenis Kayu