Analisis Data Letak dan Luas Areal

semakin tepat nilai dugaan yang diperoleh. Nilai s ditentukan dengan rumus: ∑ ² … Drapper Smith 1992 Keterangan : S : Simpangan baku Ya : Nilai Sesungguhnya Yi : Nilai Dugaan n-p : Derajat bebas sisaan 2. Perhitungan koefisien determinasi terkoreksi R 2 adjusted Koefisien determinasi terkoreksi adalah nilai koefisien determinasi yang disesuaikan terhadap derajat bebas jumlah kuadrat sisa JKS dan jumlah kuadrat total terkoreksi JKTT. Semakin tinggi nilai R 2 adjusted , maka seakin tinggi pula keeratan hubungan antar peubah tak bebas Y dan peubah bebas X. nilai R 2 adjusted ditentukan dengan rumus: R … Drapper Smith 1992 Keterangan : R 2 adj : R 2 adjusted JKS : Jumlah kuadrat sisa JKTT : Jumlah kuadrat total terkoreksi n-p : Derajat bebas sisa n-1 : Derajat bebas total

3.6 Analisis Data

Metode analisis data yang digunakan adalah sebagai berikut: 1. Analisis deskriptif dan penyajian dalam bentuk gambar histogram, diagram batang dan lain-lain. 2. Analisis perbedaan kadar karbon pada bagian-bagian pohon dilakukan analisis statistik dengan uji beda nilai tengah menggunakan uji t-student. Adapun parameter yang diuji, sebagai berikut: a. Perbedaan kadar karbon rata-rata setiap bagian pohon yaitu pada bagian akar, batang, cabang, ranting dan daun. b. Perbedaan kadar karbon berdasarkan kelas diameter setinggi dada Ø 1.3 m. c. Perbedaan kadar karbon berdasarkan jenis pohon. Prosedur uji statistiknya adalah sebagai berikut : 1. Menentukan formulasi hipotesis Ho : Tidak ada pengaruh X terhadap Y H1 : Ada pengaruh X terhadap Y 2. Menentukan taraf nyata dan t tabel i. Taraf nyata yang digunakan 5 0,05 ii. Nilai t tabel memiliki derajat bebas db = n-2 t α; n-2 = 2,015 3. Menentukan kriteria pengujian Ho diterima H1 ditolak apabila t-hit ≤ t tabel Ho ditolak H1 diterima apabila t-hit t tabel 4. Menentukan nilai uji statistik nilai t-hit Rumus yang digunakan adalah Walpole 1993 : T hitung = ⎟⎟ ⎠ ⎞ ⎜⎜ ⎝ ⎛ − ⎟⎟ ⎠ ⎞ ⎜⎜ ⎝ ⎛ − − 2 2 2 1 2 1 2 1 n s n s d x x Keterangan : t hitung : Beda nilai tengah x 1 : Rataan kadar karbon bagian pohon ke-1 x 2 : Rataan kadar karbon bagian pohon ke-2 d : Selisih nilai beda tengah populasi = 0 S 2 1 : Ragam bagian pohon ke-1 S 2 2 : Ragam bagian pohon ke-2 n 1 : Jumlah contoh bagian pohon ke-1 n 2 : Jumlah contoh bagian pohon ke-2 5. Membuat kesimpulan Menyimpulkan Ho diterima atau ditolak. BAB IV KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

4.1 Letak dan Luas Areal

PT Suka Jaya Makmur merupakan salah satu anak perusahaan yang tergabung dalam kelompok Alas Kusuma Group berdasarkan Surat Keputusan IUPHHK No. 106KPTS-II2000 tanggal 29 Desember 2000. Luas areal berdasarkan SK Menhut No. 106KPTS-II2000 adalah seluas 171,340 ha, dimana luas Hutan Produksi Terbatas seluas 158.340 ha dan Hutan Produksi Tetap seluas 13,000 ha. Letak areal penelitian RKT 2011 dalam areal kerja PT Suka Jaya Makmur dapat dilihat pada Gambar 1. Gambar 1.Areal kerja PT Suka Jaya Makmur. Menurut pembagian wilayah administrasi pemerintahan, areal IUPHHK PT Suka Jaya Makmur meliputi Kecamatan Tumbang Titi, Nanga Tayap, Sandai, Matan Hilir Selatan dan Sokan, Kabupaten Ketapang dan Kabupaten Sintang, Provinsi Kalimantan Barat. Berdasarkan pembagian administrasi kehutanan, areal IUPHHK PT Suka Jaya Makmur termasuk ke dalam wilayah Kesatuan Pemangkuan Hutan Ketapang dan Sintang Selatan, Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Barat. Sedangkan berdasarkan pembagian kesatuan wilayah Daerah Aliran Sungai DAS, areal IUPHHK PT Suka Jaya Makmur termasuk ke dalam wilayah DAS Pawan sub DAS Pesaguan sub-sub DAS Pending, sub-sub DAS Burung, sub DAS Kerabai, sub DAS Tayapdan sub DAS Pinoh. Secara geografis, areal IUPHHK PT Suka Jaya Makmur merupakan areal kompak yang terletak diantara 110˚20’ BT - 111˚20’ BT dan 01˚20’ LS-01˚55’ LS. Selain batas geografis , terdapat juga batas-batas persekutuan sebagai berikut : Utara : IUPHHK PT Duaja II dan PT Wanasokan Hasilindo Timur : Hutan Lindung dan Hutan Negara Selatan : IUPHHK PT Wanakayu Batuputih dan Hutan Negara Barat : HPT PT Triekasari, PT Kawedar, dan Hutan Negara

4.2 Topografi