BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pemanasan global merupakan akibat dari fenomena efek rumah kaca yang disebabkan oleh peningkatan konsentrasi gas rumah kaca GRK di atmosfer,
antara lain: karbon dioksida CO
2
, metana CH
4
, dinitrogen oksida N
2
O, hidrofluorokarbon HFC, perfluorokarbon PFC, dan sulfur heksafluorida SF
6
yang mengakibatkan naiknya suhu udara di bumi. Apabila hal ini terus dibiarkan, maka fenomena tersebut akan mengancam kehidupan semua mahkluk hidup di
bumi. Berkaitan dengan fenomena tersebut para pemerhati lingkungan mulai
mengkhawatirkan kondisi yang akan terjadi di bumi apabila pemanasan global terus berlanjut. Oleh karena itu perlu adanya usaha penurunan emisi gas rumah
kaca. Salah satu usaha tersebut adalah dengan melestarikan hutanmengkonservasi vegetasi di muka bumi ini karena vegetasi mampu mengendalikan gas rumah kaca
dengan jalan menyerap CO
2
melalui proses fotosintesis. Tumbuhan secara alami diberi kemampuan untuk dapat mengikat
karbondioksida di atmosfer melalui proses fotosintesisnya. Hasil fotosintesis ini disimpan dalam bentuk biomassa yang menjadikan vegetasi tumbuh menjadi
makin besar atau makin tinggi. Pertumbuhan ini akan berlangsung terus sampai vegetasi tersebut secara fisiologis berhenti tumbuh atau dipanen. Secara umum
hutan dengan pohon-pohon yang sedang berada pada fase pertumbuhan mampu menyerap lebih banyak CO
2
, sedangkan hutan dewasa dengan pertumbuhan yang kecil hanya menyimpan stok karbon tetapi tidak dapat menyerap CO
2
berlebihekstra. Karbon yang diserap oleh hutan tersimpan di atas dan di bawah
permukaan tanah. Karbon di atas permukaan tanah disimpan dalam tegakan berdiri, tumbuhan bawah, serasah, dan tegakan yang telah mati, sedangkan karbon
di bawah permukaan tanah tersimpan dalam akar, tanah, dan biota tanah. Ekosistem alam dapat menyerap karbon dengan baik dan secara signifikan dapat
meningkat jika dilakukan pengelolaannya dengan baik. Hutan sebagai salah satu
ekosistem yang didominasi oleh vegetasi pepohonan dapat menyerap karbon di udara yang diubah menjadi biomasa pohon dalam jumlah besar.
Kadar karbon dalam setiap lokasi dan jenis berbeda-beda, hal ini dapat disebabkan karena perbedaan sifat fisik dan kualitas tempat tumbuhnya. Dengan
demikian untuk mengetahui kadar karbon disuatu tempat perlu diadakan penelitian untuk menghitung stok karbon yang terdapat pada pohon yang tumbuh
di tempat tersebut.
1.2 Tujuan