2 2
2
= .
X X
x
X X
x X
p x
E E
E
Hogg et al. 2005
Definisi 14 Momen ke–k Jika k adalah bilangan bulat positif, maka
momen ke-k atau
k
m dari peubah acak X
adalah
k k
m X
E .
Hogg et al. 2005
Definisi 15 Momen Pusat ke–k Jika k adalah bilangan bulat positif, maka
momen pusat ke-k atau
k
dari peubah acak X adalah
1
.
k k
X m
E
Hogg et al. 2005 Nilai harapan dari peubah acak X juga
merupakan momen pertama dari X. Nilai harapan dari kuadrat perbedaan antara peubah
acak X dengan nilai harapannya disebut ragam atau variance dari X. Ragam merupakan
momen pusat ke-2 dari peubah acak X.
Definisi 16 Fungsi Indikator Misalkan A adalah suatu kejadian. Fungsi
indikator dari A
adalah suatu fungsi
0,1
A
I
, yang diberikan oleh :
1, jika A
0, jika A.
A
I
Grimmet and Stirzaker 1992 Dengan
fungsi indikator
kita dapat
menyatakan hal berikut :
A
A
EI
P .
2.4. Kekonsistenan Penduga
Terdapat beberapa
cara untuk
menginterpretasikan pernyataan
kekonvergenan barisan
peubah acak,
n
X X
untuk
n .
Definisi 17
Kekonvergenan dalam
Peluang Misalkan
1 2
, ,
, X X X
adalah barisan peubah acak pada suatu ruang peluang
Ω, F, P.
Barisan peubah acak
n
X dikatakan konvergen dalam peluang ke X, dinotasikan
,
P n
X X
jika
untuk setiap
berlaku
n
X X
P , untuk
n .
Grimmet and Stirzaker 1992
Definisi 18 Statistik Statistik adalah suatu fungsi dari satu atau
lebih peubah acak yang tidak tergantung pada satu atau beberapa parameter yang nilainya
tidak diketahui.
Hogg et al. 2005
Definisi 19 Penduga Misalkan
1, 2
, ,
n
X X X
adalah contoh acak.
Suatu statistik
1, 2
, ,
n
U X X X
yang
digunakan untuk menduga fungsi parameter
g
, dikatakan
sebagai penduga
estimator bagi
g
, dilambangkan
dengan
ˆ
n
g
. Bilamana
nilai
1 1
2 2
, ,
,
n n
X x X
x X
x
,
maka nilai
1, 2
, ,
n
U X X X
disebut sebagai dugaan
estimate bagi
g
. Hogg et al. 2005
Definisi 20 Penduga Tak Bias i Suatu penduga yang nilai harapannya
sama dengan parameter
g
, yaitu
1 2
, ,
, ,
n
U X X X
g
E
disebut penduga tak bias bagi
g
. Jika sebaliknya, penduga di atas disebut
berbias. ii Jika
1 2
lim ,
, ,
n n
U X X X
g
E
,
maka
1 2
, ,
,
n
U X X X
disebut
penduga tak bias asimtotik bagi
g
. Hogg et al. 2005
Definisi 21 Penduga Konsisten Suatu penduga yang konvergen dalam peluang
ke parameter
g
, disebut
penduga konsisten bagi
g
. Hogg et al. 2005
Definisi 22 MSE suatu Penduga Mean Square Error MSE dari suatu penduga
U bagi parameter
g
didefinisikan sebagai
2 2
= MSE U
U g
Bias U Var U
E
dengan
Bias U U
g
E .
2.5. Proses Stokastik Definisi 23 Proses Stokastik
Proses stokastik
, X
X t t
T
adalah
suatu himpunan dari peubah acak yang memetakan suatu ruang contoh
Ω ke suatu ruang state S.
Ross 2007 Jadi untuk setiap t pada himpunan T,
X t
adalah suatu peubah acak. Kita sering menginterpretasikan t sebagai state keadaan
dari proses pada waktu t.
Definisi 24 Proses Stokastik Waktu Kontinu
Suatu proses stokastik X disebut proses stokastik dengan waktu kontinu jika T adalah
suatu interval.
Ross 2007
Definisi 25 Inkremen Bebas Suatu proses stokastik dengan waktu kontinu
, X
X t t
T
disebut
memiliki inkremen
bebas jika
untuk semua
1 2
n
t t
t t
,
peubah acak
1 2
1
, ,
,
n
X t X t
X t X t
X t
1 n
X t
adalah bebas. Ross 2007
Dengan kata lain, suatu proses stokastik dengan waktu kontinu X disebut memiliki
inkremen bebas jika proses berubahnya nilai pada interval waktu yang tidak tumpang tindih
tidak overlap adalah bebas.
Definisi 26 Inkremen Stasioner Suatu proses stokastik dengan waktu kontinu
, X
X t t
T
disebut
memiliki inkremen stasioner jika
X s t
X t
memiliki sebaran yang sama untuk semua nilai t.
Ross 2007 Dengan kata lain, suatu proses stokastik
dengan waktu kontinu X disebut memiliki inkremen stasioner jika sebaran distribusi
dari perubahan nilai antara sebarang dua titik hanya tergantung pada jarak antara kedua titik
tersebut, dan tidak tergantung dari lokasi titik– titik tersebut.
2.6. Proses Poisson