Beberapa Definisi dan Lema Teknis Definisi 33 Fungsi Terintegralkan Lokal

sebarang waktu t merupakan fungsi tak konstan dari t yaitu   t  . Ross 2007 Definisi 30 Intensitas Lokal Intrensitas lokal dari suatu proses Poisson tak homogen X dengan fungsi intensitas λ pada titik s   adalah   s  , yaitu nilai fungsi λ di s. Cressie 1993 Definisi 31 Fungsi Periodik Suatu fungsi λ disebut periodik jika     s k s      untuk semua s   dan k   . Konstanta terkecil τ yang memenuhi persamaan di atas disebut periode dari fungsi λ tersebut. Browder 1996 Definisi 32 Proses Poisson Periodik Proses Poisson periodik adalah suatu proses Poisson tak homogen yang fungsi intensitasnya adalah fungsi periodik. Mangku 2001

2.7. Beberapa Definisi dan Lema Teknis Definisi 33 Fungsi Terintegralkan Lokal

Fungsi intensitas λ disebut terintegralkan lokal, jika untuk sembarang himpunan Borel terbatas B diperoleh     B B s ds       . Dudley 1989 Definisi 34 O. Simbol “big-oh” ini merupakan cara untuk membandingkan besarnya dua fungsi   u x dan   v x , dengan x menuju suatu limit L. Notasi       , u x O v x x L   , menyatakan bahwa     u x v x terbatas, untuk x L  . Serfling 1980 Definisi 35 o. Suatu fungsi f disebut   o h , untuk h  , jika   lim h f h h   . Hal ini menyatakan bahwa   f h  lebih cepat dari h  . Ross 2007 Dengan menggunakan Definisi 34 dan Definisi 35 diperoleh hal berikut : i Suatu barisan bilangan nyata   n a disebut terbatas dan ditulis   1 n a O  untuk n   , jika ada bilangan terhingga A dan B sehingga n A a B   , untuk semua bilangan asli n. ii Suatu barisan   n b yang konvergen ke nol untuk n   , dapat ditulis   1 n b o  , untuk n   . Purcell and Varberg 1998 Definisi 36 Titik Lebesgue Titik s disebut titik Lebesgue dari suatu fungsi λ jika berlaku     1 lim 2 h h h x s s dx h         . Syarat cukup agar s titik Lebesgue bagi λ adalah fungsi λ kontinu di s. Wheeden and Zygmund 1977 Lema 2 Formula Young dari Teorema Taylor Misalkan g mempunyai turunan ke-n yang terhingga pada suatu titik x, maka           1 k n n k k g x g y g x y k o y x k        untuk y x  . Bukti: lihat Serfling 1980. Lema 3 Pertaksamaan Chebyshev Jika X adalah peubah acak dengan nilai harapan μ dan ragam 2  , maka untuk setiap k  ,   2 2 X k k      P . Bukti: lihat Lampiran2.

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1. Perumusan Masalah

Misalkan N adalah suatu proses Poisson non-homogen pada interval   0,  dengan fungsi intensitas λ yang tidak diketahui. Fungsi ini diasumsikan terintegralkan lokal dan merupakan hasil kali dari dua komponen, yaitu komponen periodik atau komponen siklik dengan periode   yang dikalikan dengan komponen tren kuadratik, yang juga tidak diketahui. Dengan kata lain, untuk sebarang titik   0, s   , kita dapat menuliskan fung si intensitas λ sebagai berikut       2 c s s as    1 dengan   c s  adalah fungsi periodik dengan periode τ dan a merupakan koefisien dari tren kuadratik. Persamaan 1 dapat juga ditulis menjadi       2 c s a s s    2 dengan c a s  adalah fungsi periodik. Jika dinotasikan     c c s a s    , maka persamaan 2 dapat ditulis menjadi       2 . c s s s    3 Karena c  adalah fungsi periodik, maka persamaan berikut     c c s s k      4 berlaku untuk setiap   0, s   dan k   , dengan  adalah himpunan bilangan bulat. Karena s diketahui, maka masalah pendugaan fungsi intensitas   s  dapat disederhanakan menjadi masalah pendugaan komponen periodik   c s  . Karena   c s  adalah fungsi periodik dengan periode τ, maka untuk menduga   c s  pada   0, s   cukup diduga nilai   c s  pada   0, s   . Pada karya ilmiah ini dipelajari penyusunan penduga konsisten bagi   c s  untuk   0, s   , dengan hanya menggunakan realisasi tunggal   N  dari suatu proses Poisson dengan fungsi intensitas   s  seperti pada persamaan 3, yang diamati pada interval   0, n .

3.2. Perumusan Penduga

Penduga bagi   c s  pada   0, s   dapat dirumuskan sebagai berikut         , 2 1 ˆ , 0, 2 c n k n n n s n s k N s k h s k h n h                5 dengan     0, N n menyatakan banyaknya kejadian pada interval   0, n dan n h adalah barisan bilangan real positif yang konvergen menuju nol, yaitu n h  6 untuk n   . Pada penduga di atas, n h disebut bandwidth. Untuk menyusun penduga diperlukan data     0, N n , yaitu data realisasi proses Poisson pada interval   0, n , dengan n bilangan real dan n harus relatif besar dibandingkan periode τ. Fungsi intensitas   s  dapat didekati dengan rata-rata banyaknya kejadian di sekitar s atau pada interval   , n n s h s h   . Oleh karena itu, penduga bagi   s  , dinotasikan dengan   ˆ s  , diperoleh dengan menentukan rata-rata banyaknya kejadian di sekitar s. Secara matematis dapat ditulis menjadi       , ˆ 2 n n n N s h s h s h     . 7 Berdasarkan sifat keperiodikan c  pada persamaan 4, maka didapatkan penduga komponen periodik fungsi intensitas λ di sekitar s k   , yaitu   ˆ c s  yang menyatakan rata-rata banyaknya kejadian di sekitar s k   dibagi   2 s k   . Secara matematis dapat ditulis menjadi         2 , ˆ 2 n n c n N s k h s k h s s k h           . 8 Data yang diamati pada interval   0, n . Dinotasikan n n    menyatakan banyaknya bilangan bulat k sehingga   0, s k n    .