B. Uji Validitas dan Reliabilitas
1. Uji Reliabilitas Brand Associations
Adapun asosisasi yang diuji dalam analisis brand associations dalam penelitian ini adalah:
a. Jaringan ATM tersebar luas b. Jaringan kantor tersebar luas
c. Sesuai ajaran agama d. Jasa sesuai kebutuhan
e. Aman dan dapat dipercaya f.
Pelayanan cepat dan memuaskan g. Karyawan ramah dan bersahabat
h. Karyawan berbusana sesuai syariah i.
Memiliki produk yang beragam j.
Didukung teknologi canggih Dalam penelitian ini, penentuan terhadap asosiasi yang diujikan dilakukan
melalui studi literatur. Asosiasi-asosiasi tersebut diuji dengan menggunakan metode Spearman-Brown. Nilai reliabilitas yang diperoleh kemudian dibandingkan
dengan nilai dari r
tabel
. Jika diperoleh r
11
atau reliabilitas instrumen lebih besar dari r
tabel
maka dapat disimpulkan asosiasi yang digunakan reliabel. Berdasarkan hasil perhitungan uji reliabilitas, diperoleh bahwa asosiasi brand
associations memiliki nilai r
11
= 0,438 dengan nilai r
tabel0,05
= 0,361 maka r
11
r
tabel
dan dapat disimpulkan bahwa semua asosiasi yang akan diteliti dapat diandalkan. Hasil perhitungan uji reliabilitas brand associations dapat dilihat pada Lampiran 2.
2. Uji Validitas dan Reliabilitas Perceived Quality
Terdapat dua macam pengujian awal yaitu uji validitas dengan menggunakan metode korelasi product moment pearson dan uji reliabilitas menggunakan metode
Cronbach’s Alpha. Adapun atribut-atribut yang diuji dalam penelitian ini adalah:
1 Profesionalisme karyawan dalam pelayanan
2 Karyawan ramah dalam memberikan informasi
3 Lokasi strategis
4 Ruang antrian nyaman
5 Sesuai dengan prinsip syariah
6 Produk beragam sesuai kebutuhan
7 Biaya administrasi rendah
8 Keamanan dana nasabah
9 Jaringan ATM tersebar luas
10 Fasilitas internetsms banking 11 Karyawan cepat tanggap atas keluhan dan masalah nasabah
12 Tampilan fisik karyawan cantiktampan dan islami Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada suatu kuesioner mampu
mengukur apa yang sebenarnya dan seharusnya diukur. Selain syarat validitas, syarat reliabilitas juga harus dipenuhi. Reliabilitas adalah sejauh mana suatu
pengukur bebas dari kesalahan atau dapat diandalkan dan dipercaya. Teknik yang digunakan untuk mengukur reliabilitas item pertanyaan yang skornya merupakan
rentangan antara beberapa nilai atau yang berbentuk skala menggunakan teknik
Cronbach’s Alpha. Menurut Arikunto 2002, koefisien reliabilitas ditentukan berdasarkan kriteria berikut:
a. Antara 0,800 sampai 1,000 = tinggi b. Antara 0,600 sampai 0,800 = cukup
c. Antara 0,400 sampai 0,600 = agak rendah d. Antara 0,200 sampai 0,400 = rendah
e. Antara 0,000 sampai 0,200 = sangat rendah tidak berkorelasi Untuk mengukur validitas dari hasil survei pendahuluan yang telah dilakukan,
digunakan software IBM SPSS Statistics 20 dengan melihat angka corrected item total correlation. Angka ini kemudian dibandingkan dengan angka tabel nilai kritis
dari koefisien korelasi pearson dengan tingkat signifikansi 0,05 95, yaitu sebesar 0,361. Hasil uji validitas dapat dilihat pada Lampiran 3. Hasil uji validitas
untuk analisis perceived quality menunjukan nilai corrected item total correlation lebih besar dari 0,361 maka item pertanyaan tersebut dinyatakan valid dan bisa
digunakan dalam penelitian. Berdasarkan penelitian ini, dari 12 atribut pertanyaan dinyatakan seluruhnya valid sehingga tidak ada pengurangan atribut pertanyaan
apapun. Uji reliabilitas yang telah dilakukan dengan menggunakan teknik
Cronbach’s Alpha diperoleh nilai Alpha sebesar 0,905 yang berarti masuk kriteria tinggi.
Berdasarkan uji reliabilitas tersebut, dapat disimpulkan bahwa kemungkinan terjadinya kesalahan dalam kuesioner rendah, sehingga penggunaannya dapat
diandalkan dan mampu memberikanhasil pengukuran yang konsisten apabila
peneliti menyebarkan kuesioner secara berulang dan dalam waktu yang berlainan. Hasil uji reliabilitas selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 3.
C. Analisis