Alat Pengolahan Tanah Kedua Alat Pembuat Guludan

12 Gambar 5. Traktor dua roda dengan perlengkapan bajak singkal reversible Koga, 1988

2.2.3 Alat Pengolahan Tanah Kedua

Menurut Smith dan Wilkes 1990, istilah pengolahan tanah kedua berarti pengadukan tanah sampai kedalaman yang komparatif tidak terlalu dalam. Alat – alat yang digunakan untuk pengolahan tanah sekunder adalah garu, penggembur, pemulsa, dan pemberaan. Salah satu jenis garu yang sering digunakan adalah garu rotari. Garu rotari merupakan garu yang berupa pisau – pisau yang dipasang pada suatu poros yang berputar karena digerakkan oleh suatu motor Daywin et al,1993. Kedalaman garu rotari berkisar antara 10 – 25 cm dan mempunyai kelebihan untuk membajak dan menggaru pada waktu yang bersamaan Koga, 1988. Rotari merupakan mesin yang efisien karena dapat melakukan pengolahan tanah, pemecahan tanah dan perataan tanah dalam satu proses. Sumber tenaga putar rotari didapatkan dari putaran power take off PTO traktor dua roda seperti Gambar 6 Koga, 1988. Kegunaan dari penggunaan rotari adalah : a. Pengolahan tanah dan penghancuran bongkahan dilakukan berurutan. b. Tanah tidak berpindah, bila menggunakan rotari. c. Pencampuran pupuk bisa lebih seragam dengan tanah. d. Biaya pengolahan menjadi lebih murah. e. Tidak memerlukan banyak adjustment alat. 13 Gambar 6. Traktor dua roda dengan perlengkapan pengolah tanah rotari Koga, 1988

2.2.4 Alat Pembuat Guludan

Smith dan Wilkes 1990 mengatakan bahwa alat pembuat guludan pada prinsipnya adalah alat perata tanah dan pencetak yang dapat membentuk permukaan tanah dengan tanah yang rata. Sementara itu, menurut Wilkes dan Habgood 1968 yang dikutip oleh Smith dan Wilkes 1990, prinsip kerja alat pembuat guludan adalah mengumpulkan tanah dari tempat – tempat yang tinggi sepanjang sisi samping dan sisi guludan atas yang dibuat. Tanah yang terkumpul kemudian diletakkan di bagian – bagian rendah sepanjang alur sehingga akan terbentuk guludan dengan profil yang seragam di seluruh lapangan. Alat pembuat guludan biasa disebut dengan furrower atau ridger yang dapat dilihat pada Gambar 7. Gambar 7. Furrower untuk membuat guludan http:www. getearthquake.com Menurut Boers 2003 fungsi dari furrower adalah membuat alur, menutup benih, dan membuat alur untuk irigasi. Furrower digunakan 14 terutama di daerah tropis dan subtropis karena banyak tanaman pangan yang tumbuh di daerah tersebut seperti kapas, jagung, sorgum, kentang, tebu, sayuran dan lain –lain yang dibudidayakan dalam suatu alur baris tanaman. Kelebihan dari furrower, yaitu dapat digunakan untuk satu atau lebih dari satu alur baris, dapat menggunakan hewan maupun traktor sebagai tenaga penarik, dapat dikombinasikan dengan implemen lain, dan dapat digunakan sebagai alat penyiang. Adapun bagian – bagian dari furrower beserta fungsinya, yaitu: a. Mata bajak yang berfungsi sebagai ujung tombak dari bajak yang memulai menembus tanah. b. Pisau bajak yang berfungsi untuk membelah dan memotong tanah. c. Singkal majemuk yang berfungsi untuk mengangkat dan membalik tanah ke kanan dan ke kiri. d. Rangka batang penarik yang berfungsi sebagai tempat menempelnya bajak dan berhubungan dengan kerangka utama.

2.3 Sifat Fisik dan Mekanik Tanah