Pengguludan Pengukuran Kapasitas Lapangan Pengolahan Tanah

58

5.2.1.3. Pengguludan

Pengguludan merupakan tahapan terakhir dari pengolahan tanah. Pengguludan dilakukan setelah pembajakan dan penggaruan selesai dilakukan. Tujuan dari pengguludan adalah pembalikan tanah serta membentuknya menjadi guludan yang akan menjadi tempat menanam sayuran. Pembuatan guludan dilakukan dengan menggunakan traktor Cultivator Te 550n yang dipasang implemen furrower modifikasi. Furrower yang dirancang memang dibuat khusus untuk dipakai pada traktor Cultivator Te 550n. Perbandingan bentuk dari traktor Cultivator Te 550n dengan furrower modifikasi dan dengan furrower yang sudah ada dapat dilihat pada Gambar 50 dan Gambar 51. Gambar 50. Bentuk dari traktor Cultivator Te 550n dengan furrower modifikasi Gambar 51. Bentuk dari traktor Cultivator Te 550n dengan furrower yang sudah ada 59 Kelebihan dari traktor ini adalah roda yang dipakai merupakan roda jenis Hexagon rotor. Hexagon rotor memiliki fungsi yang sama dengan garu rotari sehingga tanah yang akan dibuat guludan dapat lebih gembur. Pola pengolahan yang digunakan adalah cotinuous tilling. Data dan perhitungan kapasitas lapangan pengguludan secara lengkap disajikan pada Lampiran 4. Pembentukan guludan dengan menggunakan furrower dilakukan pada kecepatan putar rata-rata engine traktor adalah 1858 rpm dengan kecepatan maju rata-rata traktor adalah 0.8 mdetik. Setelah dilakukan pengujian diperoleh lebar bawah guludan rata-rata adalah 41.1 cm dengan tinggi guludan rata-rata 19.2 cm. Slip roda traksi rata-rata yang terjadi pada saat pengguludan adalah 72.7 . Efisiensi pengolahan rata-rata pada saat pengguludan adalah sebesar 53 . Kapasitas lapang efektif rata-rata saat pengguludan adalah sebesar 906.7 m 2 jam. Tanah hasil pembuatan guludan dengan furrower modifikasi dapat dlihat pada Gambar 52. Sketsa bentuk dan ukuran guludan dapat dilihat pada Gambar 53. Data hasil pembuatan guludan disajikan pada Tabel 10. Gambar 52. Tanah hasil pembuatan guludan dengan furrower modifikasi Gamba Tabel 10. D Parameter p Lebar guludan cm Tinggi guludan Kecepatan traktor Slip roda Efisiensi pengolaha Kapasitas Lapang Berda yang besa cukup be yang bes guludan, t juga diseba bidang kont Setela lebar baw yaitu 40 sehingga dapat disi Gambar a serta pem 54. mbar 53. Sketsa bentuk dan ukuran guludan me furrower modifikasi 10. Data hasil pengguludan pada masing-masing er pengukuran Petak 1 Petak 2 cm 41.83 41.17 n cm 19.25 19.25 ktor mdetik 0.78 0.79 73.2 73.7 olahan 57.3 46.9 ng Efektif m 2 jam 960 800 rdasarkan dari pengujian yang telah dilakuka sar, hal ini terjadi karena beban tarik yang dial besar, sehingga roda traktor memutar di tempa besar disebabkan karena tanah yang akan di n, tertahan oleh sayap furrower. Selain dari itu sebabkan oleh roda traktor yang seperti garu kontak roda dengan tanah juga semakin sedikit elah dilakukan pengujian diperoleh guludan y bawah 41.1 cm sehingga mendekati guludan y 40 cm. Selain dari itu diperoleh tinggi guluda a mendekati guludan yang diinginkan yaitu 20 disimpulkan bahwa furrower yang telah diuji r aliran tanah pada saat pengangkatan dan pe mbentukan guludan oleh furrower dapat diliha 60 n menggunakan sing petak lahan Petak 3 Rata-rata 40.33 41.1 19.17 19.2 0.81 0.8 71.18 72.7 54.9 53 960 906.7 kukan diperoleh slip dialami oleh traktor mpat. Beban tarik dibentuk menjadi itu slip yang besar ru rotari sehingga kit. n yang mempunyai n yang diinginkan uludan yaitu 19.2 u 20 cm. Sehingga uji sudah berhasil. pembalikan tanah lihat pada Gambar 61 Gambar 54. Gambar aliran tanah pada saat pengangkatan dan pembalikan tanah serta pembentukan guludan oleh furrower Setelah dilakukan pengujian pembuatan guludan oleh operator diperoleh kesulitan dalam pengoperasian traktor. Kesulitan yang terjadi disebabkan oleh karena tanah yang diolah menjadi guludan tertahan oleh sayap furrower sehingga menyebabkan beban tarik yang semakin besar. Hal ini dapat diatasi dengan menggangkat sedikit keatas pegangan traktor, sehingga beban tarik yang ditimbulkan akan menjadi berkurang. Selain itu apabila pegangan traktor tidak diangkat keatas maka roda traktor yang berupa hexagon rotor akan mengalami slip. Perhitungan kapasitas lapangan efektif total dari pengolahan tanah pada metode B-G-F disajikan pada Lampiran 5. Setelah terbentuk guludan, dilakukan pengukuran dimensi dan keadaan tanah pada guludan yang terbentuk.

5.2.2. Bentuk dan Ukuran Guludan