Pemilihan Jenis dan Konsentrasi Substrat Rekayasa Proses Rancangan Percobaan

16

c. Karakterisasi Dekstrin dan Sirup Glukosa Sagu

Setelah proses hidrolisis, dilakukan karakterisasi terhadap sirup glukosa yang dihasilkan Lampiran 3.

d. Penyiapan Inokulum

Media yang baik untuk menumbuhkan khamir adalah media YMGP yang terdiri dari 5 g ekstrak khamir, 5 g ekstrak malt, 5 g pepton dan 20 g glukosa serta 1 liter akuades. Mula-mula bahan ditimbang sesuai dengan jumlah yang ditentukan, kemudian dimasukkan ke dalam erlenmeyer 250 ml dan dilarutkan dengan akuades. Media cair diatur pH-nya dengan menambahkan larutan H 2 SO 4 0,1 N hingga mencapai pH 4,5. labu erlenmeyer ditutup dengan menggunakan kapas dan aluminium foil untuk selanjutnya dimasukkan ke dalam otoklaf dan disterilisasi pada suhu 121 o C selama 15 menit. Setelah sterilisasi selesai, erlenmeyer dikeluarkan dari otoklaf untuk didinginkan pada suhu kamar. Pembuatan kultur dilakukan dengan cara memindahkan kultur murni khamir Saccharomyces cereviseae var. ellipsoideus dengan jarum ose secara aseptis ke dalam media yang telah disterilisasi tadi, lalu erlenmeyer ditutup kembali.

2. Pemilihan Jenis dan Konsentrasi Substrat

Substrat berupa larutan dekstrin dan sirup glukosa sagu sebanyak 500 ml dimasukkan ke dalam erlenmeyer dengan konsentrasi gula yang berbeda-beda. pH cairan substrat diatur hingga pH-nya 4,5-5,5 , kemudian sterilisasi menggunakan autoclave dan didinginkan hingga 30 o C. NH 4 2 SO 4 dan trace element ditambahkan ke dalam media, kemudian starter dimasukkan sebanyak 10 volume substrat. Fermentasi dilakukan pada suhu 27 o C selama 24 jam. Pada penelitian ini dilakukan fermentasi menggunakan substrat dekstrin dan sirup glukosa sagu dengan konsentrasi total gula yang berbeda-beda, yaitu 18, 24, 30 dan 36 bv. Fermentasi dilakukan dengan full agitation 150 rpm selama 24 jam. Tahap ini dilakukan untuk mendapatkan jenis substrat dan persentase total gula substrat yang terbaik 17 untuk menghasilkan etanol serta untuk mengetahui waktu yang dibutuhkan sel untuk mencapai laju pertumbuhan maksimum.

3. Rekayasa Proses

Setelah itu, dilakukan fermentasi selama 24 jam pada fermentor goyang dengan agitasi 150 rpm. Penelitian ini menggunakan dua teknik agitasi yaitu dengan agitasi penuh full agitation dan agitasi yang dihentikan pada saat laju pertumbuhan maksimum stop agitation. Pengambilan sampel dilakukan setiap 6 jam sekali. Pengamatan yang dilakukan meliputi analisa total biomassa, kadar etanol, pH dan total gula. Parameter yang diukur terhadap hasil fermentasi dapat dilihat pada Lampiran 4.

4. Rancangan Percobaan

Rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap faktorial dengan dua kali ulangan. Rancangan menggunakan 2 faktor yaitu jenis substrat A dan konsentrasi gula B. Berikut merupakan model matematiknya : Y ij = µ + ฀ i + ฀ j + ฀ ฀ ij + ฀ ij keterangan : Y ij : Variabel yang diukur µ : Rataan umum ฀ i : Pengaruh faktor A pada waktu ke-i ฀ j : Pengaruh faktor B pada waktu ke-j ฀ ฀ ij : Pengaruh interaksi faktor A dengan faktor B ฀ ij : Pengaruh kesalahan percobaan 18

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A.

PERSIAPAN SUBSTRAT Bahan baku pada penelitian ini berupa pati sagu yang mengandung kadar pati rata-rata sebesar 84,83. Pati sagu harus dihidrolisis terlebih dahulu sebelum digunakan sebagai substrat dalam fermentasi. Hidrolisis pati sagu dilakukan dengan metode enzimatis karena hidrolisis menggunakan enzim menghasilkan rendemen yang lebih tinggi dan mutu yang lebih baik dibandingkan hidrolisis menggunakan asam. Proses hidrolisis secara enzimatis terdiri dari tahap likuifikasi dan sakarifikasi. Pembuatan dekstrin hanya melalui satu tahap saja yaitu tahap likuifikasi, sedangkan pembuatan sirup glukosa harus melewati likuifikasi dan sakarifikasi. Enzim yang digunakan pada tahap likuifikasi adalah enzim -amilase, sedangkan untuk proses sakarifikasi menggunakan enzim amiloglukosidase. Pada tahap likuifikasi terjadi pemecahan ikatan -1,4 glikosidik oleh enzim -amilase pada bagian dalam rantai polisakarida secara acak sehingga dihasilkan glukosa, maltosa, maltodekstrin dan -limit dekstrin. Sakarifikasi merupakan proses dimana oligosakarida sebagai hasil dari tahap likuifikasi dihidrolisis lebih lanjut oleh enzim amiloglukosidase. Sebelum dilakukan hidrolisis, pati sagu dilarutkan dengan air terlebih dahulu sehingga menjadi larutan pati sagu 30 bv. Pada proses likuifikasi dosis enzim -amilase 1478,12 unitml yang digunakan sebesar 1 mlkg pati dengan waktu likuifikasi selama 60 menit, sedangkan proses sakarifikasi menggunakan enzim amiloglukosidase 986 unitml sebesar 1,2 mlkg pati kering dengan waktu sakarifikasi 60 jam Budiyanto et. al., 2006. Setelah proses hidrolisis, dekstrin dan sirup glukosa dianalisa kandungan total gulanya. Hasil pengukuran total gula ini digunakan untuk membuat substrat sesuai konsentrasi total gula yang diinginkan. Substrat yang digunakan dalam proses fermentasi adalah dekstrin dan sirup glukosa dari pati sagu dengan 4 taraf konsentrasi total gula, yaitu 18, 24, 30 dan 36 bv. Tingkat konversi pati menjadi komponen-komponen glukosa, maltosa dan dekstrin dikenal sebagai Dextrose Equivalent DE. DE merepresentasikan

Dokumen yang terkait

Pembuatan Bioetanol Dari Ubi Kayu (Manihot utilissima Pohl.) Dengan Jamur Aspergillus awamori Dan Ragi Saccharomyces cerevisiae

0 51 66

Mempelajari Pembuatan Sirup Glukosa dari Pati Sagu (Metroxylon sp.) secara Enzimatis serta Analisa Keseimbangan pada Mesin Fermentor

0 2 150

Rekayasa Bioproses Pembuatan Bioetanol dari Sirup Glukosa Ubi Jalar (Ipomoea batatas L) dengan Menggunakan Saccharomyces cerevisiae

1 6 190

Produksi Etanol oleh Saccharomyces cerevisiae var. ellipsoideus. dari Sirup Dekstrin Pati Sagu (Metroxylon sp.) Menggunakan Metode Aerasi Penuh dan Aerasi Dihentikan.

1 19 121

Teknik Puffing Pemanasan Konduksi Granula Pasir Panas dalam Pembuatan Berondong Jagung Varietas Unggul Nasional

1 24 103

Produksi Etanol Oleh Saccharomyces Cerevisiae Var. Ellipsoideus Dari Sirup Dekstrin Pati Sagu (Metroxylon Sp.) Menggunakan Metode Aerasi Penuh Dan Aerasi Dihentikan

1 14 75

Rekayasa Bioproses Produksi Bioetanol dari Hidrolisat Pati Sagu (Metroxylon sp.) Menggunakan Saccharomyces Cerevisiae Var.ellipsoides Pada Kultivasi Nir-Sinambung dan Semi Sinambung:

0 6 201

Produksi Bioetanol Dari Sirup Glukosa Ubi Jalar (Ipomoea batatas L) Secara Fed Batch Dengan Menggunakan Saccharomyces cerevisiae

1 12 120

Rekayasa Bioproses Pembuatan Bioetanol dari Sirup Glukosa Ubi Jalar (Ipomoea batatas L) dengan Menggunakan Saccharomyces cerevisiae

0 1 90

Rekayasa Bioproses Produksi Bioetanol dari Hidrolisat Pati Sagu Menggunakan Saccharomyces Cerevisiae Var.ellipsoides Pada Kultivasi Nir Sinambung dan Semi Sinambung

5 15 107