c Memperjelas batasan ruang lingkup fungsi hukum yang sudah ada, Hal ini sangat bergantung pada hakikat dan fungsi hukum dalam masyarakat yang
bersangkutan
19
Beberapa ketentuan yang diatur dalam UU Nomor 8 Tahun 2004 Tentang Perubahan Atas UU Nomor 2 Tahun 1986 tentang Pradilan Umum, pada pasal 4
. Rumusan-rumusan yang diberikan para sarjanan tersebut tebtunya ada perbedaan
satu sama lin, walaupun pada intinya memberikan suatu rumusan yang nenyatakan perbuatan itu merupakan perbuatan yang melawan hukum
3. Yang dimaksud Pengadilan Tinggi
Menurut pasal 1 ayat 1 Undang-Undang Nomor 49 Tahun 2009 tentang Perubahan Dua Atas Undang-Undang nomor 2 tahun 1986 Tentang Peradilan
Umum yaitu: “Pengadilan adalah pengadilan negeri dan pengadilan tinggi di lingkungan
peradilan umum.”
Selanjutnya pada pasal 1 ayat 2 Undang-Undang nomor 49 tahun 2009 tentang Perubahan Kedua Atas UU Nomor 2 Tahun 1986 Tentang Peradilan Umum
menyatakan bahwa Hakim adalah hakim pada pengadilan negeri dan hakim pada pengadilan tinggi.
19
Hermien Hadiati Koeswadji, Perkembangan Macam-Macam Pidana Dalam Rangka Perkembangan Hukum Pidana, Bandung: Citra Adtya Bakti, 1995, hal 121
Universitas Sumatera Utara
ayat 2 menyatakan bahwa :Pengadilan Tinggi berkedudukan di ibukota Provinsi dan daerah hukumnya meliputi wilayah Provinsi
Pada Bab III Undang-Undang nomor 2 tahun 1986, pasal 50 menyatakan bahwa Pengadilan Negeri bertugas dan berwenang memeriksa, memutus, dan
menyelesaikan perkara pidan dan perkara perdata di tingkat pertama. Pasal 51 ayat 1 Pengadilan Tinggi bertugas dan berwenang mengadili perkara
pidana dan perkara perdata di tingkat banding. Perkara banding diajukan di Pengadilan Tinggi yang berkedudukan di ibukota
Provinsi dimohonkan perkara oleh pihak yang berkepentingan atau pihak yang dikalahkan oeh putusan Pengadilan Negeri, tenggang waktu banding 14 hari sejak
di putuskan oleh putusan Pengadilan Negeri.
4. Pengertian membantu melakukan
Berdasarkan fakta hukum pada pasal 4 jo pasal 10 Undang-Undang Tindak Pidana Perdagangan orang nomor 21 tahun 2007, yaitu membantu melakukan, memenuhi
unsur-unsur sebagai berikut : 1.
unsur setiap orang 2.
unsur membantu atau melakukan percobaan untuk melakukan tindak pidana perdagangan orang
3. unsur membawa warga negara Indonesia ke luar wilayah negara Republik
Indonesia dengan maksud untuk dieksploitasi diluar wilayah negara Republik Indonesia.
ad. 1. Unsur “setiap orang”
Universitas Sumatera Utara
Bahwa yang dimaksud dengan “setiap orang” adalah orang perseorangan atau korporasi yang melakukan tindak pidana perdagangan orang, bahwa yang
tentang kemampuan bertanggung jawab ditegaskan dalam memorie van toelichting MvT, bahwa setiap orang secara historis kronologis merupaka
subjek hukum yang dengan sendirinya telah melekat dengan kemampuan bertanggung jawab, kecuali secara tegas undang-undang menentukan lain, serta
identitas lainnya sama dengan yang tersebut dalam surat dakwaan, dalam keadaan sehat jasmani dan rohani serta dapat menjawab dengan tanggap.
a.d. 2 Unsur membantu membawa Warga Negara Indonesia ke luar Wilayah Negara Republik Indonesia dengan maksud untuk dieksploitasi di
luar Wilayah Negara Republik Indonesia ;
Yang dimaksud dengan eksploitasi ialah tindakan dengan atau tanpa persetujuan korban yang meliputi tetapi tidak terbatas pada pelacuran, kerja atau
pelayanan paksa, perbudakan atau praktek serupa perbudakan, penindasan, pemerasan, pemanfaatan fisik, seksual, organ reproduksi atau secara melawan
hukum memindahkan atau mentransplatasi organ danatau jaringan tubuh atau memanfaatkan tenaga atau kemampuan seseorang oleh pihak lain untuk
mendapatkan keuntungan Pasal 4 Undang-Undang Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan
Orang nomor 21 tahun 2007 menyatakan bahwa “ Setiap orang yang membawa orang Indonesia ke luar wilayah Republiik Indonesia dengan maksud untuk di
eksploitasi di luar wilayah negara Republik Indonesia dipidana dengan penjara paling singkat 3 tiga tahun dan paling lama 15 lima belas tahun dan pidana
Universitas Sumatera Utara
denda paling sedikit Rp 120.000.000,00 seratus dua puluh juta rupiah dan paling banyak Rp 600.000.000,00 enam ratus juta rupiah.
Memperhatikan dalam tindak pidana perdagangan orang, pasal 546 RUU KUHP Tahun 2006, jika dirinci terdiri dari 3 bagian yaitu:
1. Setiap orang yang melakukan: perekrutan, pengiriman, penyerah terimaan
orang; 2.
Dengan menggunakan: kekerasan atau ancaman kekerasan, penipuan, penculikan, penyekapan, penyalahgunaan kekuasaan, pemanfaatan posisi
kerentanan, atau penjeratan utang; 3.
Untuk tujuan: mengeksploitasi, atau perbuatan yang dapat tereksploitasi orang tersebut.
20
5 Pengertian Tindak Pidana Perdagangan Orang
Ada beberapa definisi mengenai pengertian perdagangan orang yang diatur dalam berbagai konvensi dan aturan- aturan lainnya yaitu :
a Pasal 1 ayat 1 Bab I tentang Ketentuan Umum Undang Undang nomor 21 tahun 2007 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang
menyebutkan “ Perdagangan orang adalah tindakan perekrutan, pengangjutan, penampungan,
pengiriman, pemindahan atau penerimaan seseorang dengan ancaman kekerasan,
20
www.usembassyjakarta.go.html , Departemen Luar Negeri AS: Laporan Mengenai
Perdagangan Manusia, diakses Jumat, pada tanggal 9 Maret 2009 20.25 WIB.
Universitas Sumatera Utara
penggunaan kekerasan, penculikan, penyekapan, pemalsuan, penipuan, penyalahgunaan kekuasaan atau posisi rentan, penjeratan hutang atau memberi
bayaran atau manfaat, sehingga memperoleh persetujuan dari orang yang memegang kendali atas orang lain tersebut, baik yang dilakukan di dalam negara
maupun antar negara, untuk tujuan eksploitasi atau mengakibatkan orang terekspolitasi”
b Menurut Traffiking Victims Protection Act TVPA, Undang- undang Perlindungan Korban Perdagangan Orang Amerika Serikat, menyebutkan
perdagangan orang adalah: a perdagangan seks, dimana tindakan seks komersil diberlakukan secara
paksa dengan cara penipuan, atau kebohongan atau dimana seseorang diminta secara paksa melakukan suatu tindakan sedemikian, belum mencapai usia 18
tahun atau b merekrut, menampung, mengangjut, menyediakan atau mendapatkan
seseorang, untuk bekerja atau memberikan pelayanan melalui paksaan, penipuan atau kekerasan untuk tujuan penghambaan, penjerataan hutang atau perbudakan.
21
“Perdagangan orang adalah rekruitmen, transportasi, pemundhan, penyembunyian, atau penerimaan seseorang dengan ancaman atau penggunaan
kekerasan, penculikan, pemalsuan, penipuan, penyalahgunaan kekuasaan, posisi rentan, ataupun menerima bayaran atau manfaat sehingga memperoleh
persetujuan dari orang yang memegang kendali atas orang tersebut, untuk c Menurut Majelis Umum PBB nomor 49166 tahun 2000 bahwa:
21
httpwww.elsam.or.idweblog, diakses Minggu, 29 Januari 2012 15.00 WIB.
Universitas Sumatera Utara
kepentingan eksploitasi yang secara minimal termasuk ekspolitasi lewat prostitusi atau bentuk-bentuk ekspolitasi seksuallainnya, kerja atau peleyanan paksa,
perbudakan atau praktek-praktek lain yang serupa perbudakan, penghambaan atau pengambilan organ-organ tubuh.”
22
1 Adanya tindakan atau perbuatan, seperti perekrutan, transportasi,
pemindahan, penempatan dan penerimaan orang. d Pasal 1 Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Utara nomor 6 tahun
2004, tentang Penghapusan Perdagangan Trafiking Perempuan danAnak, menyatakan bahwa:
“Perdagangan manusia adalah tindak pidana atau perbuatan yang memenuhi salah satu perbuatan yang memenuhi salah satu unsur-unsur perekrutan,
pengiriman, penyerahterimaan perempuan dan anak dengan menggunakan kekerasan, penipuan, penculikan, penyekapan, penyalahgunaan kekuasaan,
pemanfaatan posisi rentan atau penjeratan hutang untuk tujuan dan atau berakibat mengeksploitasi perempuan dan anak”
Dari definisi-defenisi tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa unsur-unsur perdagangan orang adalah sebagai berikut”
2 Dilakukan dengan cara, menggunakan ancaman atau penggunaan
kekerasan atau bentuk-bentuk paksaan lain, penculikan, tipu daya, penyalahgunaan
kekuasaan, pemberian atau penerimaan pembayarankeuntungan untuk memperoleh persetujuan.
22
ACILS-IMC-USAID, Panduan Penanganan Anak Korban Perdagangan Manusia, Bandung: Lembaga Advokasi Hak Anak, 2003, hal 1
Universitas Sumatera Utara
3 Ada tujuan dan maksud yaitu untuk tujuan skspolitasi dengan maksud
mendapatkan keuntungan dari orang tersebut.
23
Dari pengertian tindak pidana perdaangan orang dapat dirinci hal-hal penting sebagai berikut :
1 Bahwa tindak pidana perdagangan orang merupakan delik formal, karena
mendeskripsikan tindakan yang dikategorikan sebagai tindak pidana perdagangan orang
2 Tindak pidana perdagangan orang dilakukan dengan menggunakan
kekerasan atau ancaman kekerasan, penipuan, penculikan, penyekapan, penyalahgunaan kekuasaan, pemanfataan posisi rentan atau penjeratan
utang. 3
Sanksi yang diancam lebih berat dibandingkan dengan pasal 297 KUHP. Sanksi diancam dengan pidana minimal dan pidana maksimal termasuk
denda 4
Kejahatan pada tahapan-tahapan tersebut bilamana belum dapat dikategorikan sbagai tarfiking, maka dapat diancam dengan pasal 295,
296, 297, dan 506 KUHP.
24
F. Keaslian Penulisan Judul skripsi ini adalah “ Analisa Hukum Pidana Tentang Membantu