Adalah membahas tentang putusan kasus tindak pidana membantu perdagangan orang. Sepengetahuan penulis, judul ini belum ada yang
membahasnya, tidak ada kesamaan judul skripsi dengan judul-judul skripsi sebelumnya, dan apbila ternyata dikemudian hari terdapat juduk dengan
pembahasan yang sama, maka penulis akan bertanggung jawab terhadap skripsi ini.
G. Metode Penulisan
Penulisan skripsi ini mempergunakan dengan cara menganalisa kasus putusan Pengadilan Tinggi Medan, dengan melakukan penelitian bahan pustaka
atau data sekunder, dapat disebut dengan penelitian hukum normatif.disamping itu adanya penelitian huku m sosiologi empiris yang meneliti data primer.
Berdasarkan jenis penelitian hukum tersebut, tipe hukum ini adalah penelitian dengan tipe hukum normatif.
H. Sistematika Penulisan
Untuk lebih mempertegas penguraian isi dari skripsi ini, serta untuk lebih mengarahkan memaparkan, mengembangkan, lalu membahas secara sistematis
dan terperinci, maka berikut ini penulis membuat sistematika penulisangambaran isi skripsi ini.
Adapun penyelesaian dari bab per bab sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
BAB I: Adalah merupakan bab merupakan pendahuluan yang menguraikan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan latar belakang, perumusan masalah,
tujuan penelitian, manfaat penelitian, keaslian penulisan dan tinjauan kepustakaan yang akan membahas, dan tindak pidana, definisi tindak pidana perdagangan
orang, yang diakhiri dengan metode penelitian dan sistematika penulisan. BAB II: Pada bagian ini akan dibahas mengenai tindak pidana perdagangan orang
yang diatur menurut Kitab Undang-Undang Hukum Pidana KUHP,dan dalam Undang-Undang-Undang No. 21 Tahun 2007 tentang Pemberantasan Tindak
Pidana Perdagangan Orang dan instrumen Internasional yang berkaitan dengan tindak pidana perdagangan orang.
BAB III: Pada bab ini akan dibahas mengenai faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya tindak pidana perdagangan orang, bentuk-bentuk perdagangan orang,
upaya-upaya penanggulangan perdagangan orang BAB IV: Pada bab ini akan menguraiakan tentang hal-hal yang berkaitan dengan
analisa Kasus Pengdilan Negeri Tanjung Balai Nomor 309 PID.BPN-TB dan Kasus Putusan Banding di Pengadilan Tinggi Medan No.743Pid2008PT-Mdn
BAB V: Pada bab ini akan dibahas mengenai kesimpulan dan saran sebagai hasil dari dari tujuan penulisan skripsi ini, serta saran-saran penulis.
Universitas Sumatera Utara
BAB II TINDAK PIDANA PERDAGANGAN ORANG DI INDONESIA
A Pengaturan perdagangan orang menurut KUHP
Dalam Buku I KUHP tentang Ketentuan Umum tidak memberikan penjelasan mengenai makna ”perniagaan”. Terhadap pasal ini R.Soesilo
berpendapat bahwa yang dimaksudkan dengan “ perniagaan atau perdagangan perempuan ialah melakukan perbuatan dengan maksud untuk menyerahkan
perempuan untuk pelacuran. Dalam KUHP terdapat pasal-pasal tentang perdagangan orang yang relevan antara lain :
1. Pasal 289 KUHP menyatakan bahwa : Barangsiapa dengan kekerasan
memaksa sesorang untuk melakukan atau membiarkan dilakukannya perbuatan cabul, diancam dengan pidana penjara paling lama 9 sembilan
tahun karena melakukan perbuatan menyerang kehormatan kesusilaan . Tentang perbuatan cabul disini termasuk persetubuhan, yang dilarang dalam
pasal ini bukan saja memaksa orang,untuk perbuatan cabul, tetapi juga memaksa orang untuk membiarkan dilakukan pada dirinya perbuatan cabul .
25
2. Pasal 295 KUHP menyatakan memfasilitasi memudahkan perbuatan asusila
dengan orang belum dewasa anak-anak 3.
Pasal 296 KUHP menyatakan : Barangsiapa dengan sengaja menyebabkan atau memudahkan perbuatan cabul oleh orang lain dan menjadikannya sebagai
25
. R. Soesilo ,Kitab Undang –Undang Hukum Pidana KUHP SERA Komentar –Komentar Lengkap dengan Pasal demi pasal Bogor: Poltitea, 1994, hal 212
Universitas Sumatera Utara