CH=CH
2
CH=CH
2
Gambar 2.6 Struktur divinilbenzena
Pada pabrik karet sintesis, dimana karet sintesis merupakan golongan elastromer buatan yang mendekati satu atau lebih sifat dari karet alam, divinilbenzena
berperan dalam kopolimer stirena-butadiena sebagai adhesif dan membantu dalam proses ekstrusi karet http:www.dow.com.
2.7 Dikumil Peroksida
Senyawa-senyawa turunan peroksida umumnya berfungsi sebagai senyawa inisiator dalam proses polimerisasi dan dalam pembentukan ikatan silang berbagai polimer
sintetis, polimer alam dan materialnya. Senyawa peroksida ini dapat digunakan sebagai pembentuk radikal bebas dengan adanya energi panas pada temperatur
tertentu yang tergantung pada jenis peroksidanya Sriwerdana, 2003. Teknik ikat silang karet dengan peroksida telah dikenal beberapa tahun
terakhir ini. Keuntungan umum peroksida untuk ikat silang adalah sangat baik ketahanannya pada temperatur tinggi, elastisitas yang baik, dan tidak ada
penghilangan warna pada hasil akhir. Perbandingan peroksida yang digunakan tergantung pada temperatur penguraian dari peroksida yang dipilih. Temperatur ikat
silang dikumil peroksida yaitu pada 175
o
C dan efisiensi ikat silang 50. Dibawah ini adalah gambar mekanisme dekomposisi dikumil peroksida.
Gambar 2.5 Mekanisme Dekomposisi dari dikumil peroksida. Thitithammawong, 2007.
Dikumil peroksida dapat menghasilkan radikal yang reaktif pada suhu yang tinggi melalui reaksi eksotermis. Dikumil peroksida dapat digunakan untuk
memvulkanisasi polimer jenuh seperti polipropilena dan juga polimer tak jenuh seperti karet alam. halimatuddahliana, 2008.
Inisiator radikal bebas dikelompokkan menjadi empat tipe utama, yaitu : peroksida dan hidroperoksida, senyawa azo, inisiator redoks dan beberapa senyawa
yang membentuk radikal bebas di bawah pengaruh cahaya fotoinisiator. Diantara berbagai tipe inisiator, jenis yang paling banyak digunakan yaitu peroksida ROOR
dan hidroperoksida ROOH. Mereka tidak stabil dengan panas dan dapat terurai menjadi radikal–radikal pada suhu dan laju yang tergantung pada strukturnya.
Inisiator yang baik merupakan suatu inisiator yang memiliki kestabilan yang tinggi pada suhu proses polimerisasi, agar terjadi suatu reaksi yang baik Stevens, 2001.
C O
CH
3
O C
CH
3
CH
3
C O
CH
3
CH
3
2 CH
3
+ 2
C CH
3
O
Asetophenon 2 RH substrat
2 RH substrat
2 C
CH
3
CH
3
+ 2R 2 CH
4
+ 2R CH
3
OH radikal kumiloksi 2-phenylpropanoxy
phenyl 2-propanol pemanasan
175
o
C
2
2.8 Xilena