pengkompatibilizer yang menghasilkan termoplastik vulkanisasi dengan harga tegangan-regangan dan perpanjangan putus yang lebih baik. Awang 2008 juga
mencampurkan Polipropilena dengan abu ban bekas dengan penambahan dikumil peroksida sebagai inisiator dan NN-m-phenylene bis melamide sebagai coupling agent
dengan konsentrasi 1-3 phr yang menunjukkan adanya terjadi ikatan silang antara PP dengan abu ban bekas.
Berdasarkan uraian diatas maka peneliti ingin melakukan penelitian tentang campuran PP-Karet SIR 10 dengan adanya dikumil peroksida sebagai inisiator dan
divinilbenzena sebagai bahan pengikat silang. Penggunaan karet SIR 10 dalam pembuatan TPE dikarenakan Karet SIR 10 memiliki tingkat kemurnian yang lebih
tinggi sehingga diharapkan memberikan hasil yang lebih baik dalam hal penggunaannya daripada SIR 20. Dengan membandingkan jumlah PPNR yang tepat
dapat menghasilkan distribusi partikel karet alam yang makin merata didalam matrik PP. Dan dengan adanya divinilbenzena dan dikumil peroksida diharapkan dapat
menghasilkan suatu termoplastik elastomer yang baik dilihat dari sifat mekanik, fisik dan kimianya, agar dapat menghasilkan suatu material baru yang memiliki nilai
tambah dan penggunaannya dapat diperluas.
1.2 Permasalahan
Adapun permasalahan dalam penelitian ini adalah : -
Bagaimana pengaruh penambahan divinilbenzena dan dikumil peroksida terhadap sifat kekuatan tarik, persentase ikat silang yang dihasilkan dan
morfologi permukaan pada campuran Polipropilena-karet SIR 10. -
Berapakah perbandingan Polipropilena-karet SIR 10 yang optimum agar dihasilkan suatu distribusi partikel yang merata antara polipropilena-karet
SIR 10.
1.3 Pembatasan Masalah
Dalam penelitian ini permasalahan dibatasi pada : 1. Bahan elastomer yang digunakan adalah karet alam SIR 10
2. Bahan termoplastik yang digunakan adalah Polipropilena 3. Inisiator yang digunakan adalah dikumil peroksida dengan variasi berat
adalah 1 phr, 2 phr dan 3 phr 4. Zat pengikat silang yang digunakan adalah divinilbenzena dengan variasi
volume 1 phr, 2phr dan 3 phr. 5. Karakterisasinya meliputi uji kekuatan tarik, analisa permukaan dengan
SEM, persentase ikat silang , dan analisa gugus fungsi dengan FT-IR.
1.4 Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui perbandingan campuran Polipropilena-Karet SIR 10 yang
paling optimum. 2.
Untuk mengetahui bagaimana hasil dari karakterisasi yang telah dilakukan pada campuran Polipropilena-Karet SIR 10 dengan melihat kekuatan tarik,
persentase ikat silang, morfologi permukaan serta menganalisa gugus fungsinya dengan FT-IR.
1.5 Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi informasi ilmiah bahwa dengan adanya penambahan divinilbenzena dan dikumil peroksida dalam campuran Polipropilena-
karet SIR 10 dapat menghasilkan campuran termoplastik elastomer yang lebih homogen serta memiliki sifat mekanis yang lebih baik sehingga dapat di gunakan
dalam berbagai aplikasi terutama dalam bidang industri.
1.6 Metodologi Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian yang dilakukan di laboratorium experiment laboratory dengan perlakuan rasio konsentrasi Polipropilena-Karet SIR 10 4060
gg, 5050 gg dan 6040 gg didalam internal mixer pada suhu 170 C .
1. Tahap I
Pada tahap ini karet SIR 10 dipotong kecil-kecil dan ditimbang sebanyak 40 g, 50 g, 60 g dan Polipropilena ditimbang sebanyak 40g, 50 g dan 60 g.
2. Tahap II
Pada tahap ini adalah pencampuran Polipropilena-karet SIR 10 dengan rasio perbandingan 4060 gg, 5050 gg dan 6040 gg ,dalam alat internal
mixer pada suhu 170
o
C. Dengan variasi berat dikumil peroksida 1 phr, 2 phr, 3 phr. Variasi volume divinilbenzena yang ditambahkan 1 phr, 2 phr, 3 phr.
Selang waktu penambahan bahan adalah 15 menit.
3. Tahap III
Campuran yang diperoleh diletakkan pada lempengan aluminium berukuran 15 x 15 cm yang terlebih dahulu dilapisi dengan kertas aluminium foil. Lalu
ditekan dengan alat press pada suhu 175
o
C selama 15 menit, kemudian hasil cetakan dibentuk spesimen sesuai ASTM D638 dan selanjutnya spesimen
tersebut dikarakterisasi dengan menguji kekuatan tarik, analisa permukaan dengan SEM, analisa gugus fungsi dengan FT-IR dan persentase ikat silang.
Variabel-variabel yang digunakan adalah sebagai berikut :
1. Tahap I
Variabel bebas : - Berat karet alam SIR 10 ; 40 g, 50 g, dan 60 g
- Berat Polipropilena 40 g, 50 g, dan 60 g
2. Tahap II
Variabel tetap :
Suhu alat internal mixer 170
o
C
Selang waktu penambahan bahan 20 menit Variabel bebas :
Perbandingan antara Polipropilena-karet alam SIR 10 yaitu 4060 gg,
5050 gg dan 6040 gg
Variasi berat dikumil peroksida 1 phr, 2 phr, 3 phr
Variasi volume divinilbenzena 1 phr, 2 phr, 3 phr
3. Tahap III
Varabel tetap :
Suhu alat tekan 175
o
C
Waktu tekan 20 menit
Variabel terikat :
Uji kekuatan tarik, analisa permukaan dengan SEM, dan analisa gugus fungsi dengan FT-IR, dan persentase ikat silang.
1.7 Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan dilaboratorium Kimia Polimer dan Kimia Fisika, Laboratorium Pusat Penelitian Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Sumatera utara, Laboratorium Bea Cukai Belawan dan Laboratorium Geologi Kuarter Institut Teknologi Bandung.
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Polimer