1.5 Metode Penelitian 1.5.1 Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif-deskriptif yakni sebuah metode yang menganalisis sebuah fenomena sosial berdasarkan studi-studi
teksliteratur yang kemudian menghasilkan sebuah interpretasi baru akan sesuatu objek yang diditeliti.
1.5.2 Metode Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini akan menitik beratkan kepada studi kepustakaan literatur sebagai data utamanya, sumber-sumber seperti buku-buku, artikel-artikel,
jurnal, komunike-komunike, dan media elektronik – internet atau website yang berkaitan dengan masalah penelitian.
1.5.3. Analisis Data
Teknik analisis data dalam penulisan penelitian ini adalah dengan memberikan deskripsi terkait dengan peran dan strategi subyektifitas melaui
komunike-komunike, retorika, teks-teks dan tulisan-tulisan lainnya yang menggambarkan karakter ataupun pandangan dari pihak yang terkait yang tentu
dengan menggunakan pendekatan-pendekatan teoritis sebagai tinjauan analisisnya. Tulisan-tulisan ataupun teks-teks tersebut sebagai bahan mentah akan
dikaji dengan menggunakan konsep hegemoni yang kemudian menciptakan logic of equivalence dan logic of difference sebagai buah dari antagonisme, selanjutnya
akan dieksplorasi juga mengenai langkah yang lebih daripada itu yakni dengan sebuah gerakan sosial demokratik dalam mewujudkan sebuah imagined
communities ke arah welfare state.
Universitas Sumatera Utara
BAB II Emiliano Zapata, Tentara Pembebasan Nasional Zapatista, dan
Subcomandante Marcos
2.1. Emiliano Zapata
Zapata adalah salah seorang tokoh revolusioner pada awal abad 20, yang memperjuangkan hak-hak penduduk Indian terutama dalam hal redistribusi tanah,
Ia lahir di Morelos pada 8 Agustus 1879 sebagai seorang mestizo keturunan campuran Indian – Spanyol. Ayah Zapata adalah pemilik perkebunan kecil dan
keluarga tersebut dikenali dengan perjuangannya di masa lalu melawan kelompok konservatif di Meksiko dan bangsa Perancis, keluarga Zapata tercatat ikut
mempertahankan wilayah pendudukan para bandit.
28
Zapata dianggap sebagai pahlawan Meksiko karena perlawanan yang dilakukannya terhadap pemerintah
yang dianggap diskriminatif terhadap penduduk Indian di Morelos pada khusunya, sistem hacienda
29
Secara esensial pasukan Zapatista – adalah pengikut Zapata – menginginkan tanah; sekali mereka memperoleh tanah, semua isu lain tampak tak
berharga. Fokus sempit ini, sering menjadi keengganan Zapatista untuk memperluas operasi militer mereka keluar dari Morelos, membatasi pengaruh
mereka pada orang-orang Meksiko lainnya yang kondisi dan latar belakangnya berbeda dengan mereka. Zapata tidak memperhatikan perlunya atau tertarik pada
yang diberlakukan oleh para tuan tanah menunjukkan disparitas di wilayah itu dan ketidakadilan yang luar biasa hebatnya.
28
Subcomandante Marcos, Bayang Tak Berwajah Yogyakarta: Insist Press , 2003, hal. xv
29
Hacienda adalah lahan luas milik seorang tuan tanah atau pengusaha ternak
Universitas Sumatera Utara