BAB III PENCIPTAAN
WELFARE STATE DALAM SEBUAH NEGARA DESPOTISME
3.1. Meksiko Demokratis dan Berkeadilan: Konstruksi Wacana
Subcommandante Marcos
Tidak bisa dipungkiri bahwa kemunculan Subcomandante Marcos dan Tentara Pembebasan Nasional Zapatista-nya merupakan hasil dari tindakan
pemerintah Meksiko yang diskriminatif dan tidak demokratis. Sebelumnya, Emiliano Zapata telah menunjukkan kekesalannya kepada pemerintah Porfirio
Diaz pada 1910 yang bisa dikatakan sebagai revolusi berdarah. Sama halnya dengan pemerintahan Carlos Salinas yang tidak ada bedanya sama sekali dengan
pemerintahan Diaz, namun hal itu tidak urung membuat pemerintah Meksiko sadar akan kesalahan-kesalahan yang dilakukannya, tetapi semakin menonjolkan
sentralistik dan kediktatorannya. Awal dari kekecewaan Zapatista abad ke-20 adalah karena alienasi penduduk adat suku Indian dan kepemilikan tanah yang
tidak merata yang dilakukan oleh pemerintah Meksiko, tetapi pemerintah mengabaikannya. Sebelumnya Tentara Zapatista telah mencoba cara-cara damai
dan legal langkah dialogis tanpa ada hasilnya, selama 10 tahun terakhir kurang lebih 150.000 penduduk adat meninggal akibat penyakit-penyakit yang
sebenarnya mudah untuk disembuhkan. Rencana sosial ekonomi pemerintah tidak menawarkan solusi nyata apapun atas masalah penduduk adat dan sebatas
memberi zakat fitrah manakala ada pemilu, namun hal itu hanya bersifat temporer
Universitas Sumatera Utara
dan kematian merayap lagi di banyak rumah para penduduk adat.
46
Gerakan perlawanan yang dikomandani oleh Subcomandante Marcos jelas merupakan akibat dari kontradiksi realitas sosial dengan kedaulatan nasional,
sebuah pemerintahan yang menghisap darah rakyatnya sendiri, ketidakadilan semakin membusungkan dadanya, kebobrokan pemerintahan sangat tampak
dengan kebijakannya yang “gila” yaitu ketika disepakatinya NAFTA perjanjian perdagangan bebas antara negara-negara Amerika Utara; Amerika Serikat,
Kanada, dan Meksiko. Kesepakatan yang tentu sangat menyakitkan hati rakyat Meksiko, karena sebagian besar rakyatnya masih bermata pencaharian dari
pertanian, ditambah lagi dengan pembatasan kebebasan terutama dari suku asli Meksiko, Indian.
Puncak kekecewaan itu ditunjukkan oleh Tentara Pembebasan Nasional Zapatista pada
tanggal 1 Januari 1994, yaitu hari pertama diresmikannya kesepakatan NAFTA kesepakatan perdagangan bebas antara Amerika Utara yaitu A.S, Kanada, dan
Meksiko.
3.2. Tindakan Despotis Pemerintah Meksiko dan Deklarasi Rimba Raya Lacandon Zapatista